Anda di halaman 1dari 2

Provinsi Aceh memiliki budaya dan kearifan lokal yang sangat khas.

Negeri yang dikenal


dengan sebutan Serambi Mekkah memiliki salah satu makanan tradisional yang memiliki
nilai agama, sosial, pendidikan lingkungan, dan juga kesehatan. Biologi Peduli Lingkungan
fokus terhadap pelestarian tanaman Obat dan Jamu yang digunakan oleh masyarakat Aceh
sejak dahulu yang memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang sangat tinggi dan telah menjadi
makanan para pejuang aceh untuk melawan penjajah. Semakin berjalannya waktu generasi
Aceh saat ini tidak banyak yang mengetahui jenis tumbuhan obat dan jamu tersebut
dikarenakan tumbuhan tersebut dibiarkan tumbuh liar di alam tanpa ada tindakan konservasi
yang dilakukan untuk menyelamatkan dan melestarikan tanaman-tanaman yang digunakan
untuk makanan tradisional Aceh tersebut. Keterbatasan pengetahuan dari generasi Aceh dan
juga karena kurang adanya kepedulian dan kecintaan generasi Aceh terhadap begitu
pentingnya hutan dan tumbuhan dilingkungan mereka menyebabkan saat ini tumbuhan-
tumbuhan tersebut sudah sulit ditemukan. Perubahan iklim dan Bencana Tsunami Aceh pada
Desember 2004 lalu berdampak besar bagi kelestarian tumbuhan di Aceh. Oleh karena itu
saya sebagai generasi Aceh membuat suatu usaha penyelamatan tanaman obat dan jamu
sebagai bahan pangan masyarakat Aceh yang bermanfaat bagi kesehatan dan juga bernilai
ekonomis. Saya bersama komunitas melakukan penelitian bersama para ahli tumbuhan di
Perguruan Tinggi di Aceh dan Surabaya untuk meneliti tentang spesies dan tanaman liar
tersebut dan melakukan pembudidayaan tanaman liar serta mengajak generasi muda dan anak
perempuan ikut mengambil bagian dalam penyelamatan tanaman obat dan kendala yang kami
hadapi adalah memasarkan produk hasil pengolahan dari berbagai tanaman namun solusi
yang kami masih pertimbangkan adalah mengenai komposisi zat Gizi dan Kandungan Kimia
pada produk olahan tersebut sehingga selanjutnya dapat dikemas dengan telah disertifikasi
oleh BPOM dan dapat dipasarkan hingga keseluruh daerah di Indonesia, dan selanjutnya
dapat kami promosikan di media sosial dan membuktikan bahwa makanan tradisional
Indonesia mampu mengambil bagian dalam aksi penyelamatan bumi dari dampak perubahan
iklim. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, 27,6% dari total 237,6 juta
penduduk keseluruhan atau sebanyak 63 juta penduduk adalah anak muda yang berusia 10-24
tahun. Jumlah besar tersebut sayangnya dibarengi dengan isu yang muncul dan berdampak
negative kepada anak muda, terutama kepada anak muda yang tinggal di daerah terpencil,
berkebutuhan khusus, mengalami kemiskinan, dan anak muda yang tidak mendapat akses
pendidikan. Namun, dengan jumlah yang sangat besar itu juga tentunya anak muda memiliki
peran penting dalam proses pembangunan dan pengembangan negara, anak muda memiki
potensi menjadi agen perubahan dikarenakan anak muda merupakan segmen yang memiliki
energi besar untuk berinovasi serta menghasilkan manfaat yang dapat dirasakan secara luas
dan juga memiliki efek yang berkelanjutan oleh karena itu saya sebagai Pemuda Indonesia
termotivasi mengikuti Pemilihan Duta Petani Muda 2016 menjadi Role model dalam
memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menciptakan lahan-lahan pertanian
baru dalam melestarikan tanaman pagan yang terancam punah dengan kembali kepada
kearifan lokal sehingga mampu memberikan aksi nyata maupun berpartisipasi memberikan
sumbangsi berupa gagasan untuk menciptakan ketahanan pangan, menumbuhkan jiwa
enterpreneurship bagi masyarakat sekitar serta membantu dalam menjawab permasalahan
pangan yang ada dalam menghadapi ledakan penduduk dan perubahan iklim bagi generasi
Indonesia yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai