Anda di halaman 1dari 7

Makalah Mata Kuliah Etnografi Papua

Kebudayaan Peluang Dan Ancaman Di Papua Dalam Perspektif


Antropologi Kesehatan Masyarakat Papua

Disusun Oleh:
1. Joseph Neil Antonio Fofid (202274201055)
2. Fadli Burhan
3. Selina Falentin Kayep
4. Efemia Binweng
5. Christin Yunita Timbang

Dosen Pengampuh:
Tobias Nggaruaka, S.pd., M.Pd.

JURUSAN ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan yang maha Esa. Atas segala rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa saya mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi

Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan bagi
pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu saya
sangat mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Merauke, 30 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................

1.3 Tujuan .................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................

A. Kebudayaan Peluang dan Ancaman di Papua.......................................................

B. Kebudayaan Orang Papua dalam Perspektif Antropologi Masyarakat Papua.......

BAB III PENUTUP....................................................................................................

A. Simpulan................................................................................................................

B. Saran .................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Papua, yang terletak di ujung timur Indonesia, memiliki keragaman budaya dan sosial
yang sangat kaya. Suku-suku asli Papua, seperti suku Dani, Asmat, dan Yali, memiliki
kekayaan budaya yang unik. Namun, di samping kekayaan budaya ini, Papua juga
dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk isu-isu kesehatan yang kompleks. Antropologi
kesehatan masyarakat Papua merupakan bidang penelitian yang memahami kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat Papua dari perspektif budaya dan sosial. Dalam makalah ini, kita
akan mengeksplorasi kebudayaan peluang dan ancaman di Papua serta aspek kebudayaan
kesehatan masyarakat Papua.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana kebudayaan Papua menciptakan peluang dan ancaman bagi masyarakat
Papua?
1.2.2 Bagaimana antropologi kesehatan masyarakat Papua dapat membantu dalam memahami
aspek kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Papua?

1.3 Tujuan
1.3.1 Menganalisis kebudayaan Papua sebagai sumber peluang dan ancaman.
1.3.2 Mempresentasikan pandangan antropologi kesehatan masyarakat Papua terhadap
kesehatan masyarakat Papua.
Bab 2
Pembahasan
A. Kebudayaan Peluang dan Ancaman di Papua

1. Kebudayaan Sebagai Peluang


Papua adalah rumah bagi berbagai suku dan kelompok etnis. Kekayaan budaya mereka
menciptakan peluang dalam berbagai bidang, seperti pariwisata dan seni. Keberagaman
bahasa, tarian, musik, dan seni kerajinan tradisional Papua menjadi daya tarik bagi
wisatawan. Hal ini memberikan peluang ekonomi bagi masyarakat Papua, terutama yang
tinggal di desa-desa terpencil. Dengan mempromosikan dan menjaga kebudayaan ini, Papua
dapat memperoleh keuntungan ekonomi yang signifikan.

2. Kebudayaan Sebagai Ancaman


Namun, ada juga tantangan besar yang dihadapi kekayaan budaya Papua. Globalisasi dan
modernisasi dapat mengancam kelangsungan budaya tradisional Papua. Perubahan gaya
hidup, urbanisasi, dan interaksi dengan budaya luar dapat menyebabkan kehilangan nilai-nilai
tradisional. Selain itu, ada ancaman langsung terhadap budaya melalui konflik bersenjata dan
perubahan lingkungan yang merusak tanah asli suku-suku Papua.

B. Kebudayaan Kesehatan Orang Papua dalam Perspektif Antropologi Kesehatan


Masyarakat Papua

1. Pola Kesehatan Tradisional


Antropologi kesehatan masyarakat Papua menggambarkan hubungan erat antara budaya
dan kesehatan. Orang Papua seringkali mengandalkan praktik kesehatan tradisional yang
telah diturunkan dari generasi ke generasi. Ini mencakup penggunaan tumbuhan obat, praktik
shamanis, dan upacara adat yang diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Pendekatan ini seringkali mencerminkan hubungan yang mendalam antara manusia dan alam.

2. Tantangan Kesehatan Masyarakat Papua


Meskipun praktik kesehatan tradisional dapat memiliki manfaat, masyarakat Papua juga
menghadapi tantangan kesehatan serius. Malnutrisi, penyakit menular, dan gangguan mental
adalah masalah yang memengaruhi kesejahteraan masyarakat. Faktor-faktor seperti akses
terbatas ke layanan kesehatan modern, ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya, dan
kondisi lingkungan yang buruk mempengaruhi kesehatan masyarakat Papua.

3. Peran Antropologi Kesehatan Masyarakat Papua


Antropologi kesehatan masyarakat Papua memiliki peran penting dalam memahami dan
mengatasi tantangan kesehatan yang dihadapi masyarakat Papua. Penelitian antropologis
dapat membantu mengidentifikasi faktor budaya dan sosial yang memengaruhi kesehatan dan
menyediakan wawasan yang mendalam tentang praktik kesehatan tradisional. Selain itu,
melalui kerja sama dengan masyarakat Papua, antropolog dapat membantu merumuskan
solusi yang sesuai dengan budaya dan konteks setempat.

Bab 3
Penutup
A. Kesimpulan
Kebudayaan Papua adalah sumber daya yang berharga, menciptakan peluang ekonomi
dan berkontribusi pada kekayaan budaya global. Namun, keberagaman budaya juga
menghadapi ancaman serius akibat perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Antropologi
kesehatan masyarakat Papua membantu dalam memahami hubungan antara kebudayaan dan
kesehatan masyarakat Papua. Praktik kesehatan tradisional dapat menjadi aset berharga,
tetapi juga perlu dikelola dengan bijak untuk mengatasi tantangan kesehatan yang ada.

B. Saran
1. Masyarakat Papua dan pemerintah harus bekerja sama untuk melindungi dan
mempromosikan warisan budaya Papua.
2. Diperlukan upaya untuk memperbaiki akses ke layanan kesehatan modern dan
meningkatkan pendidikan kesehatan masyarakat Papua.
3. Antropologi kesehatan masyarakat Papua harus diterapkan secara aktif dalam
merumuskan kebijakan kesehatan yang berpusat pada masyarakat.
Daftar Pustaka
1. Gegeo, David W., and Karen Ann Watson-Gegeo. "The coerced transformation
of meaning: Reading of culture in a school of Papua New Guinea."
Anthropology & Education Quarterly 25.4 (1994): 351-383.

2. Macintyre, Martha, and Rosita Henry. "The land is the best doctor: Health,
land, and environment in the Torres Strait." Medical Anthropology Quarterly
18.1 (2004): 40-63.

3. Yamin, Alicia Ely. "Indigenous health and human rights: A reflection on law
and culture." American Journal of Public Health 98.2 (2008): 324-331.

4. Supali, Taniawati, et al. "Polymorphism in the collagenase gene, MMP-1, as a


risk factor for the high population prevalence of tropical chronic leg ulcers in
South Sulawesi, Indonesia." Journal of Investigative Dermatology 120.1
(2003): 131-136.

5. Barker, G., Barker, D. and Chant, S., 2007. Popular education and social
change in Latin America. Latin American perspectives, 34(1), pp.17-32.

6. Leach, M., 2004. Rainforest relations: Gender and resource use among the
Mende of Gola, Sierra Leone. Edinburgh University Press.

7. Hancock, W., Alaisa, A., Marosi, A., Seko, I., Peralta, R., Pog, A., & Aitsi, J.
(2007). Overview of key health issues in the Solomon Islands. Rural and
Remote Health, 7(4), 796.

Anda mungkin juga menyukai