Anda di halaman 1dari 42

DEWAN KEPROFESIAN ARSITEK

B1

PERSYARATAN KOMPETENSI

IKATAN ARSITEK INDONESIA

check

PENGALAMAN KERJA SEBAGAI PERANCANG


1.

Sebutkan Minimal 3 (tiga) Proyek Saudara dan Dilengkapi dengan;


Surat Keterangan dari Pengguna Jasa atau SPK
Surat Keterangan dari Pimpinan Biro apabila status Saudara sebagai Arsitek/Arsitek Pembantu
Gambar Arsitektur yang minimal terdiri dari Denah, Tampak Potongan, dan Persprektif/Foto
(Gambar Arsitektur dilengkapi dengan file dalam CD/disket)

2.

Isi Matrik dibawah berdasar 3 proyek yang Saudara pilih dengan mengikuti petunjuk dibawah ini;
a.

Pelajari 13 Unit Standar Kompetensi Arsitek yang terdapat dalam Lampiran.

b.

Keterlibatan Arsitek dalam suatu proyek tidak harus mencakup semua kemampuan dasar arsitek, karenanya;
Dari ketiga proyek yang Saudara ajukan, akumulasi untuk unit Standar Kompetensi nomor 1, 5, 8, 10, 11, 12
harus menunjukkan bahwa butir tersebut tercakup dan saudara terlibat penuh

c.

Harap Saudara isi kotak-kotak dalam matriks dibawah sesuai keterlibatan dalam proyek :
Bulatan hitam penuh apabila butir tersebut tercakup dan Saudara terlibat penuh
Bulatan hitam/putih apabila butir tersebut tercakup sebagian dan keterlibatan Saudara 50 %.
Bulatan putih apabila butir tersebut tidak tercakup dan/atau keterlibatan 0 %.

e.

Apabila akumulasi seperti tersebut dalam point d belum tercapai, Saudara harus menambah proyek lainnya

Matrik Proyek dan 13 Standar Kompetensi Arsitek


13 UNIT STANDAR KOMPETENSI ARSITEK
JUDUL PROYEK
1.

RUMAH SAKIT PRATAMA

2.

FISIOTEAPI CENTER

3.

PONPES AN-NASYAATH

10 11 12

13

4.
5.
6.
akumulasi

f.

Apabila Saudara mengklaim proyek saudara mencakup unit-unit kompetensi tersebut, harap diuraikan
dalam lembar berikut. (Apabila kolom-kolom tersebut kurang mencukupi, bisa Saudara tambah sendiri)

Arsitek Muda

Arsitek Madya

Arsitek Utama

Formulir B1 - 1

URAIAN PROYEK 1
1 DATA PROYEK
a

Nama Proyek

Jenis bangunan

PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT PRATAMA KEBUTUHAN


DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG.
FASILITAS KESEHATAN

Lokasi Proyek

KECAMATAN GANDUS, KOTA PALEMBANG.

Pemilik

DINAS KESEHATAN KOTA PALEMBANG

Tahun

2015

Luas Lahan

4900 m2

Luas Lantai

LANTAI 1: 2100 m2 | LANTAI 2: 1800 m2

Jumlah Lantai

2 LANTAI

Fungsi dlm proyek

Arsitek Kepala

Arsitek

Arsitek Pembantu

2 URAIAN PROYEK BERDASAR 13 BUTIR STANDAR KOMPETENSI ARSITEK


Judul Unit 1
Perancangan Arsitektur
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Kemampuan menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi ukuran estetika dan persyaratan
teknis, dan yang bertujuan melestarikan lingkungan
(Ability to create architectural designs that satisfy both aesthetic and technical requirements, and
which aim to be environmentally sustainable)

Subkompetensi

A. Estetika
Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu mengekspresikan pandangan serta menentukan pilihan secara kritis dan
memberi keputusan estetis, lalu mencerminkannya secara konseptual dalam sebuah
rancangan
2.
3.

Mampu menjelaskan dan menerapkan konsep warna, bahan, komposisi, proporsi, irama
dan skala
Mampu mengkaji berbagai pengalaman ketika melakukan pemilihan struktur dan bahan
serta unsur-unsur estetikanya, lalu mewujudkannya dalam bentuk-bentuk 3 dimensi

1. Kota Palembang disebut juga Batanghari Sembilan atau biasa disebut juga 9 Sungai
Besar yang melintasi Provinsi Sumatera Selatan. Konsep Bangunan Rumah Sakit
mengadopsi dari filosofi tersebut, yaitu mengambil dari bentuk sungai yang memiliki pola
dasar lengkung. Pola tersebut diadopsikan kedalam fasade bangunan, bentuk dasar
ruangan Rumah Sakit tetap menggunakan bentuk persegi untuk efisiensi ruang.

2. Proporsi bentuk mengadopsi dari sebuah ikon setempat yaitu sebuah jembatan musi
yang bentuk dasarnya merupakan sebuah bentuk lengkung. Yang kemudian bentuk
lengkung tersebut diadopsikan kedalam atap bangunan agat dapat berirama dengan
kontek lingkungan.

Formulir B1 - 2

3. Dalam pemilihan bahan material untuk mendapatkan bentuk fasad seperti yang
direncanakan, maka dipilihlah material yang fleksibel dan juga memiliki struktur yang
ringan. Penggunaan material ACP lebih banyak diterapkan pada bagian fasade, selain
pemasangannya yang mudah dan cepat, juga dapat dibentuk sesuai konsep yang
memiliki bentuk-bentuk lengkung. sedangkan untuk bagaian atap agar dapat mengejar
bentuk lengkung tersebut, dipilihlah galvalum sebagai penutup atapnya. karena mudah
dibentuk dan juda tidak membebani terlalu besar struktur dibawahnya.

ACP

GALVALUME

B. Persyaratan Teknis
Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menyelidiki lalu menetapkan persyaratan luasan, organisasi, fungsi dan sirkulasi
ruang, ruangan serta bangunan; baik di dalam maupun di sekitar bangunan yang
bersangkutan
2. Mampu mengenali, memahami dan mengikut-sertakan kaidah serta standar yang
dikeluarkan oleh badan-badan terkait; termasuk yang berkenaan dengan faktor
keselamatan, keamanan, kenyamanan dan lain-lainnya

1. Dalam tahap perencanaan, standar ruangan untuk tipe Rumah Sakit Pratama
mengacu pada pedoman peraturan Mentri Kesehatan tahun 2014. Kemudian
pengelompokan ruang disesuaikan dengan fungsi dan zona. Terdapat 4 zona ruang yaitu
zona dengan resiko rendan, sedang, tinggi, dan sangat tinggi.
2. Dalam pedoman mentri Kesehatan 2014 telah mengeluarkan standar mengenai faktor,
keselamatan, keamanan, kenyamanan dan lain-lain. Terutama tata letak zona ruang ketika dalam
keadaan darurat harus dalam penanganan cepat. Untuk keamanan proteksi kebakaran dalam
peraturan mengeluarkan APAR. untuk alasan kenyamanan salah satunya adalah untuk kemiringan
ramp tidak boleh melebihi 7'C.

Formulir B1 - 3

Judul Unit 2
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Pengetahuan Arsitektur
X Sebagian
Penuh

Tidak Ada

Pengetahuan yang memadai tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni, teknologi dan ilmuilmu pengetahuan manusia
(Adequate knowledge of the history and theories of architecture and related arts, technologies, and
human sciences)

Subkompetensi

A.

Pengetahuan tentang Sejarah Arsitektur


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan garis besar sejarah arsitektur dan perkembangannya
2.

Mampu menyusun konsep yang dihasilkan dari masukan sejarah

1) Sejarah Arsitektur dan Perkembangannya


Arsitektur prasejarah dan primitif merupakan tahap awal dinamika antara kebutuhan dan
cara. Kemudian manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui
tradisi lisan dan praktik-praktik, arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Seorang
arsitek saat itu bukanlah seorang figur penting, ia semata-mata melanjutkan tradisi.
Permukiman manusia di masa lalu pada dasarnya bersifat rural. Kemudian berkembang
menjadi masyarakat urban. Kompleksitas bangunan dan tipologinya pun meningkat.
Teknologi pembangunan fasilitas umum seperti jalan dan jembatan pun berkembang.
Tipologi bangunan baru seperti sekolah, rumah sakit, dan sarana rekreasi pun
bermunculan. Namun, Arsitektur Religius tetap menjadi bagian penting di dalam
masyarakat.
Pada awal abad ke-20 lahir pemikiran-pemikiran yang mendasari Arsitektur Modern,
antara lain, Deutscher Werkbund (dibentuk tahun 1907) yang memproduksi obyekobyek buatan mesin dengan kualitas yang lebih baik dan merupakan awal lahirnya
profesi dalam bidang desain industri.
Ketika Arsitektur Modern mulai dipraktikkan, ia adalah sebuah pergerakan garda depan
dengan dasar moral, filosofis, dan estetis. . Arsitek kemudian menjadi figur penting dan
dijuluki sebagai "master". Kemudian arsitektur modern masuk ke dalam lingkup produksi
masal karena kesederhanaannya dan faktor ekonomi.
Namun, masyarakat umum merasakan adanya penurunan mutu dalam arsitektur modern
pada tahun 1960-an. Arsitek menjawabnya melalui Arsitektur Post-Modern dengan usaha
membentuk arsitektur yang lebih dapat diterima umum pada tingkat visual. Bersamaan
dengan meningkatnya kompleksitas bangunan,arsitektur menjadi lebih multi-disiplin
daripada sebelumnya. Arsitektur sekarang ini membutuhkan sekumpulan profesional
dalam pengerjaannya.

B.

Pengetahuan tentang Teori Arsitektur


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan berbagai teori arsitektur dan pemikiran-pemikiran yang
melandasinya
2. Mampu menjelaskan gaya bangunan yang diterapkan dalam rancangan berikut aliran
yang terlibat seperti klasisisme, neo-klasisisme, modernisme, pasca-modern,
regionalisme kritis dan seterusnya, dengan memperlihatkan contoh karya-karya yang
berkaitan dengan aliran-aliran tersebut

Formulir B1 - 4

1) Teori Arsitektur
a) Arsitektur Klasik: Bangunan ini memiliki ciri khas yaitu tiang, entablature, dan setiap
jenis memiliki ukuran dan aturan yang pasti. Setiap bangunan memiliki aturan dan ukuran
masing-masing.
b) Arsitekur Byazntine (527-565): Arsitektur Romawi berkembang menjadi Arsitektur
yang lebih anggun yang dipadukan dengan seni arsitektur klasik.
c) Arsitektur Romanesque (800-1200): Arsitektur ini adalah perkembangan dari teknik
benzantium dan awal dari kelahiran arsitektur gothic yang tekenal sangat filosofis. Ciri-ciri
bangunan ini adalah lekukan, seperti kubah, pintu yang sangat besar, menara, dqn
jendela kecil.
d) Arsitektur Gothic (1100-1450): Ciri gaya Arsitektur Gothic adalah jendela kaca yang
memiliki fungsi artistik karena membuat efek warna dan sinar dibagian interior bangunan,
memiliki atap yang tinggi, kemudian dihiasi oleh patung-patung yang berfungsi sebagai
alat ibadah dan juga sebagai dekorasi.
e) Arsitektur Renaissance (1400-1600)Teknik arsitektur ini dipengaruhi oleh gaya klasik
romawi dan yunani yang sangat menekan ketelitian aturan dan bentuk yang simetris
ketika membangun sebuah bangunan. Bisa isebut juga sebagai kelahiran kembali
arsitektur klasik.
f) Arsitektur Baroque (1600-1830): Sebuah gaya bangunan baru dengan kemewahan,
bentuk yang kompleks, perhiasan yang luar biasa, lukisan, ukiran yang besar, tangga
yang besar, kubah yang besar, dan menekankan kontras-kontras baik warna maupun
bentuk.
g) Arsitektur Neoclassicism (1730-1925): Gaya arsitektur ini adalah bentuk yang
simetris, tiang-tiang yang tinggi sebagai penopang bangunan, atap berbentuk kubah, dan
pediment (bagian atas dari depan bangunan) berbentuk segitiga.
h) Arsitektur Art Nouveau (1890-1914): Gaya arsitektur ini mulai terkenal dari Perancis,
Ciri khas dari bangunan ini adalah berbentuk yang asimetris, kaca-kaca yang diukir dan
kepingan-kepingan batu.
i) Arsitektur Neo-Gothic (1905-1930): Tidak terlalu berbeda jauh dengan Gothic kuno,
Neo-Gothic ini berarti teknik arsitektur Gothic diaplikasikan pada bangunan-bangunan
modern.
j) Arsitektur Art Deco (1925-1937): Arsitektur jenis ini memiliki ciri khas lekukan zigzag
pada sudut bangunannya (seperti Zigurat, Piramida) dan juga adanya pilar ilusi sebagaii
bagaian teknik arsitekturnya.
k) Arsitektur Modernist Styles (1900-Sekarang): Arsitektur modern lebih menekankan
fungsi daripada pengimitasian alam ataupun keindahan sebuah bangunan. Ciri khas
bangunan ini adalah sedikitnya bahkan tidak adanya perhiasan pada bangunan, bersifat
minimalis, menekankan fungsi dari masing-masing ruang bangunan, menggunakan
material buatan manusia seperti logam dan beton.
l) Arsitektur Postmodernism (1972-Sekarang): Arsitektur Postmodern lebih sering
dikenal sebagai sebuah gerakan arsitektur yang menentang arsitektur modern yang
dianggap membosanan. Arsitektur ini juga disebut sebagai sebuah gerakan
mengembalikan ornamen kepada seni bangunan. Bentuk dari arsitektur postmodern
tidak memiliki bentuk yang standart atau formal. Arsitektur ini mengadopsi berbagai jenis
estetika dari berbagai teknik arsitektur yang ada untuk mendapatkan kesan keunikan.
2. Gaya yang diterapkan dalam Rancangan
Gaya Arsitektural yang diterapkan pada bangunan Rumah Sakit ialah menerapkan gaya
Arsitektur Postmodernism. Selain mengutamakan fungsi ruang, gaya ini juga
mengutamakan estetika. pada bagian fasade bangunan Rumah Sakit yang mengalami
pengolahan estetika yang mengambil dari keunikan bangunan setempat.
Fasade RS:

Judul Unit 3
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Contoh Postmodernism:

Pengetahuan Seni
Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas rancangan arsitektur

Formulir B1 - 5

(Knowledge of the fine arts as an influence on the quality of architectural design)

Subkompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


1. Mampu menjelaskan berbagai teori arsitektur dan pemikiran-pemikiran yang
melandasinya
2.

Mampu menjelaskan berbagai berbagai kaidah seni rupa dan pengaruhnya dalam
rancangan massa bangunan, rancangan tata ruang dalam, rancangan warna ruangan
dan bangunan, garis bidang tekstur dalam ekspresi bangunan

1) Pada ruangan Rumah Sakit yang minim bukaan jendela namun harus tetap memiliki
intensitas pencahayaan yang baik, Maka solusi yang digunakan ialah dengan
menambahkan bouven untuk memasukan cahaya dari luar masuk ke dalam ruangan
dengan bantuan pantulan cahaya dari plafond.

2) Pemilihan komposisi mengikuti standar yang telah ditetapkan yaitu, bangunan Rumah
Sakit harus memiliki cat warna yang terang. Pada RS Pratama warna yang digunakan
berwarna dasar putih. Sedangkan pemilihan warna merah diaplikasikan pada IGD
sebagai penanda. warna merah tersebut akan mempengaruhi psikologi pengguna ketika
dalam keadaan darurat, bahwa yang berwarna merah tersebut merupakan ruangan IGD
karena warna merah identik dalam hal keadaan darurat.

Formulir B1 - 6

Judul Unit 4
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Subkompetensi

Perencanaan dan Perancangan Kota


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Pengetahuan yang memadai tentang perancanaan dan perancangan kota serta ketrampilan yang
dibutuhkan dalam proses perancanaan itu
(Adequate knowledge on urban design, planning, and the skills involved in the planning process)
A. Perencanaan Kota
Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menerapkan cara memenuhi persyaratan perkotaan, khususnya KDB, KLB, KDH,
garis sempadan, kepadatan, ketinggian dan jarak bebas bangunan
2. Mampu menjelaskan sumbangan positif kehadiran bangunan terhadap ruang umum,
khususnya jalan, jalan untuk pejalan kaki dan fasilitas untuk penyandang cacat

1) KDB perencanaan Rumah Sakit Sebesar 42,8% dengan jumlah 2 Lantai dan untuk
KDH sebesar 67,2% dengan ketinggian bangunan 10m.
2) Dalam perencanaan Rumah Sakit menyediakan infrastruktur berupa pedestrian untuk
pejalan kaki di dalam site menuju ke dalam bangunan, dan juga akses vertikal berupa
ramp untuk mempermudah akses bagi difable.
B. Perancangan Kota
Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan dampak kehadiran obyek perancangan terhadap kemungkinan
mengundang pertumbuhan fasilitas tambahan atau sampingan di lingkungan kota yang
bersangkutan
2. Mampu menjelaskan pengaruh kehadiran obyek perancangan terhadap bentukan ruang
kota dan estetika urban di kawasan tersebut

1) Lokasi Perencanaan Rumah Sakit teletak di Kec.Gandus, sebuah daerah yang tingkat
kepadatan penduduknya berada pada kategori sedang. Dengan hadirnya bangunan
Rumah Sakit maka akan timbul keramaian. Sehingga akan berdampak pada lingkungan
di sekitarnya. Terutama pada pertumbuhan fasilitas baru yang mendukung keberadaan
Rumah Sakit dan juga akan berdampak positif dalam aspek ekonomi bagi masyarakat
disekitarnya.
2) Kawasan Gandus didominasi oleh bangunan perumahan, pendidikan, yang rata-rata
memiliki ketinggian hingga 2 Lantai. sehingga Skyline rumah sakit dapat berirama
dengan lingkungan disekitarnya.

Judul Unit 5
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Hubungan antara Manusia, Bangunan dan Lingkungan


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Memahami hubungan antara manusia dan bangunan gedung serta antara bangunan gedung dan
lingkungannya, juga memahami pentingnya mengaitkan ruang-ruang yang terbentuk di antara
manusia, bangunan gedung dan lingkungannya tersebut untuk kebutuhan manusia dan skala
manusia
(Understanding of the relationship between people and buildings and between buildings and their
environments, and of the need to relate spaces between them to human needs and scale.)

Subkompetensi

A. Manusia dan Bangunan


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan untuk menentukan
kebutuhan-ruang pemakai bangunan
2. Mampu mengumpulkan dan menganalisis standar-standar kebutuhan ruang dan
menerapkannya dalam rancangan

Formulir B1 - 7

3.

Mampu merancang susunan ruang yang memenuhi standar keamanan, keselamatan,


kesehatan dan kenyamanan

4.

Mampu menganalisis dan memecahkan permasalahan yang akan timbul dalam


hubungan antara bangunan dan penggunanya

1) Dalam tahap skematik desain, hasil rancangan awal dikonsultasikan terlebih dahulu
kepada ahli yang menguasai ilmu perencanaan Rumah Sakit sehingga dapat menggali
lebih banyak informasi yang dibutuhkan.
2) Dari pengelompokan kebutuhan ruang Rumah Sakit, masing-masing ruang telah
memiliki standarnya masing-masing karena kebutuhan dan fungsinya yang khusus.
3) Dalam standar Rumah Sakit Pratama yang dikeluarkan oleh Menkes telah ditentukan
tata letak masing-masing ruang agar dapat memenuhi standar kemanan, keselamatan,
kesehatan dan kenyamanan.
4) Pada tahap awal telah membagi ruang berdasarkan zona, sehingga dalam setiap
peletakkan ruang harus memperhatikan zona agar tidak timbul permasalahan antara
bangunan dengan pengguna.

Formulir B1 - 8

B. Bangunan dan Lingkungan


Kriteria Unjuk Kerja
Mampu menghindari dampak negatif kehadiran bangunan yang dirancang di suatu
lingkungan

Bangunan Rumah Sakit memiliki limbah yang cukup berbahaya bagi lingkungan di
sekitarnya, jika tidak terkontrol maka akan memberikan dampak negatif. Sehingga dalam
perencanaan Rumah Sakit penting untuk mengolah limbah-limbah tersebut dengan
menggunakan pengolahan limbah khusus sepeti menggunakan IPAL ataupun lain
sebagainya, agar tidak berbahaya untuk lingkungan setempat.

C.

Manusia dan Lingkungan


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menggubah bangunan yang tidak menambah polusi di lingkungan di sekitarnya,
baik yang bersifat terukur (tangible) seperti buangan beracun maupun yang tak terukur
(intangible) seperti wajah lingkungan atau street picture

2. Mampu menggugah para pengguna bangunan dan masyarakat sekitar untuk memelihara
lingkungan setelah berdirinya bangunan yang dirancang

1) Bangunan Rumah Sakit merupakan sebuah fasilitas kesehatan, sehingga jika


berdirinya Rumah Sakit dikawasan tersebut tidak akan menimbulkan polusi bagi
lingkungan disekitarnya. Sedangkan untuk limbah dari Rumah Sakit tidak dibuang begitu
saja, melainkan harus diolah terlebih dahulu baru dapat dialirkan ke riol kota.
2) Keberadaan Rumah Sakit di kawasan gandus akan menjadi magnet bagi kawasan itu
sendiri, akan banyak orang dari luar untuk datang ke dalam kawasan ini, sehingga
kondisi lingkungan akan menjadi cermin bagi masyarakatnya untuk tetap menjaga
lingkungan dengan baik.

Judul Unit 6
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Pengetahuan Daya Dukung Lingkungan


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Menguasai pengetahuan yang memadai tentang cara menghasilkan perancangan yang sesuai daya
dukung lingkungan
(An adequate knowledge of the means of achieving environmentally sustainable design.)

Subkompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


1. Mampu memberi penjelasan kepada pemakai jasa mengenai pentingnya memiliki
rancangan bangunan yang sesuai dengan daya-dukung lingkungan ragawi dan sosial,
khususnya yang berkaitan dengan daya-dukung tanah, vegetasi, pencemaran dan
kepadatan

2. Mampu mengumpulkan informasi mengenai bahan serta struktur bangunan yang akan
digunakan dalam rancangan dan menganalisis pengaruhnya terhadap lingkungan

3. Mampu mengajukan gagasan penghematan energi dan menerapkannya dalam


rancangan

Formulir B1 - 9

1) Dalam penjelasan kepada klien membahas aspek teknis salah satunya daya dukung
tanah yang berkaitan dengan sistem struktur pada bangunan dan juga pentingnya ruang
area hijau pada bangunan Rumah Sakit.
2) Melihat kondisi tanah yang tidak cukup baik, pemilihan struktur menggunakan beton
dan tiang pancang sebagai struktur dibawah bangunan Rumah Sakit untuk memperkuat
kekuatan strukturnya.

Formulir B1 - 10

Judul Unit 7
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Peran Arsitek di Masyarakat


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Memahami aspek keprofesian dalam bidang Arsitektur dan menyadari peran arsitek di masyarakat,
khususnya dalam penyusunan kerangka acuan kerja yang memperhitungkan faktor-faktor sosial
(An adequate knowledge of the means of achieving environmentally sustainable design.)

Subkompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


1. Mampu membuat rancangan yang mewadahi kepentingan masyarakat dan sejarah serta
tradisi bangunan setempat

2. Mampu mengkaji dampak perancangan terhadap masyarakat dengan


mempertimbangkan faktor sosialnya

3. Mampu mematuhi kode etik dan kaidah tata-laku keprofesian arsitek


4. Mampu memenuhi kepentingan masyarakat sebagaimana disyaratkan oleh ketentuan
peraturan dan perundang-undangan

> sebuah bangunan fasilitas kesehatan dapat memberikan dampak bagi lingkungan di
sekitarnya, melihat lokasinya yang berada di kawasan pemukiman penduduk. Dengan
hadirnya Rumah Sakit akan memicu orang dari luar untuk datang ke kawasan ini
sehingga dapat menaikkan nilai sosial bagi masyarakatnya itu sendiri.
> Rumah Sakit dapat memenuhi kepentingan masyarakat, karena masyarakat lokal
ketika hendak berobat tidak perlu jauh-jauh. Dengan hadirnya Rumah Sakit dapat
memenuhi kepentingan dalam fasilitan kesehatan bagi masyarakat.
Judul Unit 8
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Persiapan Pekerjaan Perancangan


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Memahami metode penelusuran dan penyiapan program rancangan bagi sebuah proyek
perancangan
(Understanding of the methods of investigation and preparation of the brief for a design project.)
A. Metode Pengumpulan Data

Subkompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


1. Mampu mengenali kebutuhan data dan menyusun strategi pengumpulannya dalam
rangka pembuatan program perancangan

2. Mampu mencari data, peraturan bangunan dan standar yang dibutuhkan dalam
perancangan

1) Kebutuhan data yang dipakai adalah kajian tentang Rumah Sakit Pratama, lalu
mengelompokannya untuk pembuatan program rancangan. Data guidline juga diperlukan
sebagai sumber data karena terkait dengan peraturan-peraturan yang berlaku.
2) Data pertama yang dibutuhkan ilalah kondisi eksisting site, kemudian peraturan
pemerintah setempat yang kemudian data-data tersebut diaplikasikan dengan standar
bangunan yang terkait.

B. Penyusunan Program Rancangan


Kriteria Unjuk Kerja

1. Mampu menganalisis data yang telah diperoleh, untuk dijadikan sumber dalam pekerjaan
perancangan

2. Mampu menganalisis data yang telah diperoleh, untuk dijadikan sumber dalam pekerjaan
perancangan

Data yang telah diperoleh dikaji ulang dan disesuaikan dengan standar yang ada agar
bisa dianalisis sehingga dapat menghasilkan kebutuhan program rancangan yang
Formulir B1 - 11
memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Data yang telah diperoleh dikaji ulang dan disesuaikan dengan standar yang ada agar
bisa dianalisis sehingga dapat menghasilkan kebutuhan program rancangan yang
memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Formulir B1 - 12

Judul Unit 9
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Subkompetensi

Pengertian Masalah Antar-Disiplin


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Memahami permasalahan struktur, konstruksi dan rekayasa yang berkaitan dengan perancangan
bangunan gedung
(Understanding of the structural design, construction, and engineering problems associated with
building design.)
A. Pengetahuan Sistem Struktur & Konstruksi
Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menunjukkan berbagai alternatif jenis struktur dan konstruksi
2. Mampu menjelaskan konsep berbagai jenis struktur dan konstruksi yang akan diterapkan
dalam bangunan
3. Mampu menetapkan jenis struktur dan konstruksi serta menilai kelebihan maupun
kekurangannya dan membuat rekomendasi dalam kaitannya dengan kebutuhan pemberi
tugas

B.

Pengetahuan Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan Plambing


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menunjukkan berbagai alternatif Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan
Plambing
2.

Mampu menjelaskan konsep berbagai Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan


Plambing yang akan diterapkan dalam bangunan

3.

Mampu menetapkan Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan Plambing, serta


menilai kelebihan maupun kekurangannya; dan membuat rekomendasi dalam kaitannya
dengan kebutuhan pemberi tugas

> Kebutuhan listrik Rumah Sakit berbeda dengan bangunan lain, selain membutuhkan
genset. Jaringan antara ruang operasi dengan yang lainnya harus dibedakan. Pada
bagian ruang operasi harus memiliki UPS sebagai daya listrik cadangan. Karena akan
sangat berpengaruh ketika sedang mengoperasi pasien.
> Pembuangan limbah dibedakan menjadi 3 Kategori, yaitu limbah toilet, limbah lab, dan
juga limbah medis. masing-masing memiliki pengolahan limbahnya sendiri dengan
sistemnya yang berbeda-beda.

Judul Unit 10
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Pengetahuan Fisik dan Fisika Bangunan


X Sebagian
Penuh

Tidak Ada

Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai permasalahan fisik dan fisika, teknologi dan
fungsi bangunan gedung sehingga dapat melengkapinya dengan kondisi internal yang memberi
kenyamanan serta perlindungan terhadap iklim setempat
(Adequate knowledge of physical problems and technologies and of the function of buildings so as
to provide them with internal conditions of comfort and protection against climate.)

Subkompetensi

A.

Faktor Kenyamanan di Dalam Bangunan


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan cara penanganan pencahayaan dan penghawaan di dalam
bangunan
2.

Mampu menjelaskan dasar pertimbangan sistem akustik yang diterapkan


Formulir B1 - 13

Sistem pencahayaan pada Rumah Sakit dibagi 3 berdasarkan tinkat lux-nya. Dan yang
paling besar terdapat pada ruang operasi dan IGD yaitu sebesar 300 Lux. Sedangkan
untuk penghawaan di dalam bangunan menggunakan AC sebagai penyejuk ruangan.

Formulir B1 - 14

B.

Faktor Perlindungan Bangunan Terhadap Iklim


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan pemilihan bahan dan teknologi bahan bangunan untuk perlindungan
bangunan terhadap iklim dan cuaca
2.

Mampu menjelaskan cara menangani masalah dan perawatan bahan bangunan yang
dipakai

1) Bahan yang dipakai untuk atap menggunakan struktur baja sebagai kuda-kuda
dengan penutup atap yang ringan yaitu berupa galvalum,
2) Untuk maintenence dapat lebih mudah karena instalasi seperti AC peletakannya pada
di Roof Top. Sehingga ketika pengecekkan berkala dapat lebih mudah karena
tersedianya akses ke Rooftop.

Judul Unit 11
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Penerapan Batasan Anggaran dan Peraturan Bangunan


X Sebagian
Penuh
Tidak Ada
Menguasai keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pihak pengguna bangunan
gedung dalam rentang-kendala biaya pembangunan dan peraturan bangunan
(Necessary design skills to meet building users requirements within the constraints imposed by cost
factors and buildign regulations.)

Subkompetensi

A.

Pengetahuan mengenai Anggaran Bangunan


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan penghitungan biaya bangunan yang diterapkan dalam perancangan
terkait
2.

Mampu mengenali berbagai faktor yang berpengaruh atas biaya bangunan

Mampu membuat berbagai alternatif rancangan sebagai pemecahan atas masalah


pembiayaan bangunan

> Anggaran Rumah Sakit tahun 2015 senilai 14,5. ada beberap faktor yang dapat
mempengaruhi perhitungan biaya, diantaranyalantai bertingkat. Dengan hal tersebut
maka akan berpengaruh dengan sistem strukturnyadan juga transportasi vertikal
membutuhkan lift, tangga, dan ramp. dari hal tersebut dapat berpengaruh terhadap
peerhitungan biaya.

B.

Pengetahuan Peraturan Bangunan


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu mengenali peraturan-peraturan bangunan yang harus diperhatikan dalam proses
perencanaan dan perancangan
2.

Mampu menerapkan peraturan-peraturan bangunan dalam rancangan

Formulir B1 - 15

> Rumah Sakit memiliki peraturan-peraturannya sendiri terutama dalam hal teknis
bangunan. Diantaranya, bangunan rumah sakit bukaannya harus mencapai 15%,
ketinggian plafon minimal 3m dari lantai, kemiringan ramp min 7' dll. Dari peraturanperaturan teknis tersebut diterapkan kedalam bangunan Rmah Sakit.

Formulir B1 - 16

Judul Unit 12
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Pengetahuan Industri Kontruksi dalam Perencanaan


X Sebagian
Penuh
Tidak Ada
Menguasai pengetahuan yang memadai tentang industri, organisasi, peraturan dan tata-cara yang
berkaitan dengan proses penerjemahan konsep perancangan menjadi bangunan gedung serta
proses mempadukan penataan denah-denahnya menjadi sebuah perencanaan yang menyeluruh
(Adequate knowledge of the industries, organizations, regulations, and procedures involved in
translating design concepts into buildings and integrating plans into overall planning.)

Subkompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


1. Mampu menjelaskan organisasi di dalam industri konstruksi yang berhubungan dengan
konsep perancangan yang akan diterapkan oleh yang bersangkutan
2.

Mampu menjelaskan peraturan dan prosedur di dalam industri konstruksi yang


berhubungan dengan konsep perancangan yang akan diterapkan oleh yang
bersangkutan
Mampu membuat berbagai alternatif rancangan sebagai pemecahan atas masalah
pembiayaan bangunan

Lysaght merupakan organisasi konstruksi dalam bidang konstruksi atap. Desain yang
telah dirancang dikirimkan kepada lysaght untuk dianalisis, kemudian lysaght
mengirimkannya kembali dengan desain alternatif penutup atapnya.

Judul Unit 13
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Pengetahuan Manajemen Proyek


Penuh
Sebagian

X Tidak Ada

Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai pendanaan proyek, manajemen proyek dan
pengendalian biaya pembangunan
(Adequate knowledge of project financing, project management and cost control.)

Subkompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


1. Mampu menunjukkan hubungan antara pendanaan dan proses perancangan
2.

Mampu menunjukkan permasalahan yang dihadapi dalam dengan manajemen proyek


terkait, khususnya yang berkenaan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian
dan evaluasi
Mampu menunjukkan cara pengendalian biaya proyek sesuai dengan tahapantahapannya

Formulir B1 - 17

URAIAN PROYEK 2
1 DATA PROYEK
a

Nama Proyek

PERENCANAAN FISIOTERAPI CENTER KOTA PALEMBANG

Jenis bangunan

FASILITAS KESEHATAN

Lokasi Proyek

KOTA PALEMBANG

Pemilik

DINAS PU

Tahun

2015 / 2016

Luas Lahan

3400 m2

Luas Lantai

6181 m2

Jumlah Lantai

8 LANTAI

Fungsi dlm proyek

A Arsitek Kepala

B Arsitek

C Arsitek Pembantu

2 URAIAN PROYEK BERDASAR 13 BUTIR STANDAR KOMPETENSI ARSITEK


Judul Unit 1
Perancangan Arsitektur
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Kemampuan menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi ukuran estetika dan persyaratan
teknis, dan yang bertujuan melestarikan lingkungan
(Ability to create architectural designs that satisfy both aesthetic and technical requirements, and
which aim to be environmentally sustainable)

Subkompetensi

A. Estetika
Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu mengekspresikan pandangan serta menentukan pilihan secara kritis dan
memberi keputusan estetis, lalu mencerminkannya secara konseptual dalam sebuah
rancangan
2.
3.

Mampu menjelaskan dan menerapkan konsep warna, bahan, komposisi, proporsi, irama
dan skala
Mampu mengkaji berbagai pengalaman ketika melakukan pemilihan struktur dan bahan
serta unsur-unsur estetikanya, lalu mewujudkannya dalam bentuk-bentuk 3 dimensi

> Konsep bentuk bangunan mengadopsi dari bentuk perahu yang digunakan ketika
zaman kerajaan sriwijaya pada saat peperangan menggunakan perahu, kerajaan
sriwijaya dapat memenangkan perang tersebut. Dari nilai sejarah tersebut yang
kemudian diadopsi pada bangunan fisioterapi center yang mengambil dari bentuk
perahu.

> Palembang juga memiliki kebudayaan dari kain, yaitu kain songket yang memiliki ciri
khas budaya Palembang seperti halnya batik. Motif kain songket yang ikonik tersebut
coba diaplikasikan kedalam konsep bangunan sebagai sebuah ornamen sehingga
bangunan fisioterapi memiliki ciri khas nuansa budaya Palembangnya.

> Pemilihan struktur menggunakan pipa baja, yang baja tersebut menjadi struktur ekspos
yang menjadi pembentuk estetika bangunan fisioterpi.
B. Persyaratan Teknis

Formulir B1 - 18

Kriteria Unjuk Kerja


1. Mampu menyelidiki lalu menetapkan persyaratan luasan, organisasi, fungsi dan sirkulasi
ruang, ruangan serta bangunan; baik di dalam maupun di sekitar bangunan yang
bersangkutan
2. Mampu
mengenali, memahami dan mengikut-sertakan kaidah serta standar yang
dikeluarkan oleh badan-badan terkait; termasuk yang berkenaan dengan faktor
keselamatan,
keamanan, kenyamanan
dan lain-lainnya
Pada tahap
awal perencanaan
awal, pedoman
yang dijadikan sebagai acuan ialah

standar dari Menkes mengenai Rehabilitasi Medik. Kemudian mencari kembali kajiankajian tentang berbagai jenis terapi yang dapat diterapkan sebagai bahan proses
programing.

Formulir B1 - 19

Judul Unit 2
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Pengetahuan Arsitektur
X Sebagian
Penuh

Tidak Ada

Pengetahuan yang memadai tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni, teknologi dan ilmuilmu pengetahuan manusia
(Adequate knowledge of the history and theories of architecture and related arts, technologies, and
human sciences)

Subkompetensi

A.

Pengetahuan tentang Sejarah Arsitektur


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan garis besar sejarah arsitektur dan perkembangannya
2.

Mampu menyusun konsep yang dihasilkan dari masukan sejarah

1) Sejarah Arsitektur dan Perkembangannya


Arsitektur prasejarah dan primitif merupakan tahap awal dinamika antara kebutuhan dan
cara. Kemudian manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui
tradisi lisan dan praktik-praktik, arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Seorang
arsitek saat itu bukanlah seorang figur penting, ia semata-mata melanjutkan tradisi.
Permukiman manusia di masa lalu pada dasarnya bersifat rural. Kemudian berkembang
menjadi masyarakat urban. Kompleksitas bangunan dan tipologinya pun meningkat.
Teknologi pembangunan fasilitas umum seperti jalan dan jembatan pun berkembang.
Tipologi bangunan baru seperti sekolah, rumah sakit, dan sarana rekreasi pun
bermunculan. Namun, Arsitektur Religius tetap menjadi bagian penting di dalam
masyarakat.
Pada awal abad ke-20 lahir pemikiran-pemikiran yang mendasari Arsitektur Modern,
antara lain, Deutscher Werkbund (dibentuk tahun 1907) yang memproduksi obyekobyek buatan mesin dengan kualitas yang lebih baik dan merupakan awal lahirnya
profesi dalam bidang desain industri.
Ketika Arsitektur Modern mulai dipraktikkan, ia adalah sebuah pergerakan garda depan
dengan dasar moral, filosofis, dan estetis. . Arsitek kemudian menjadi figur penting dan
dijuluki sebagai "master". Kemudian arsitektur modern masuk ke dalam lingkup produksi
masal karena kesederhanaannya dan faktor ekonomi.
Namun, masyarakat umum merasakan adanya penurunan mutu dalam arsitektur modern
pada tahun 1960-an. Arsitek menjawabnya melalui Arsitektur Post-Modern dengan usaha
membentuk arsitektur yang lebih dapat diterima umum pada tingkat visual. Bersamaan
dengan meningkatnya kompleksitas bangunan,arsitektur menjadi lebih multi-disiplin
daripada sebelumnya. Arsitektur sekarang ini membutuhkan sekumpulan profesional
dalam pengerjaannya.
B.

Pengetahuan tentang Teori Arsitektur


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan berbagai teori arsitektur dan pemikiran-pemikiran yang
melandasinya
2. Mampu menjelaskan gaya bangunan yang diterapkan dalam rancangan berikut aliran
yang terlibat seperti klasisisme, neo-klasisisme, modernisme, pasca-modern,
regionalisme kritis dan seterusnya, dengan memperlihatkan contoh karya-karya yang
berkaitan dengan aliran-aliran tersebut

Formulir B1 - 20

1) Teori Arsitektur
a) Arsitektur Klasik: Bangunan ini memiliki ciri khas yaitu tiang, entablature, dan setiap
jenis memiliki ukuran dan aturan yang pasti. Setiap bangunan memiliki aturan dan ukuran
masing-masing.
b) Arsitekur Byazntine (527-565): Arsitektur Romawi berkembang menjadi Arsitektur
yang lebih anggun yang dipadukan dengan seni arsitektur klasik.
c) Arsitektur Romanesque (800-1200): Arsitektur ini adalah perkembangan dari teknik
benzantium dan awal dari kelahiran arsitektur gothic yang tekenal sangat filosofis. Ciri-ciri
bangunan ini adalah lekukan, seperti kubah, pintu yang sangat besar, menara, dqn
jendela kecil.
d) Arsitektur Gothic (1100-1450): Ciri gaya Arsitektur Gothic adalah jendela kaca yang
memiliki fungsi artistik karena membuat efek warna dan sinar dibagian interior bangunan,
memiliki atap yang tinggi, kemudian dihiasi oleh patung-patung yang berfungsi sebagai
alat ibadah dan juga sebagai dekorasi.
e) Arsitektur Renaissance (1400-1600)Teknik arsitektur ini dipengaruhi oleh gaya klasik
romawi dan yunani yang sangat menekan ketelitian aturan dan bentuk yang simetris
ketika membangun sebuah bangunan. Bisa isebut juga sebagai kelahiran kembali
arsitektur klasik.
f) Arsitektur Baroque (1600-1830): Sebuah gaya bangunan baru dengan kemewahan,
bentuk yang kompleks, perhiasan yang luar biasa, lukisan, ukiran yang besar, tangga
yang besar, kubah yang besar, dan menekankan kontras-kontras baik warna maupun
bentuk.
g) Arsitektur Neoclassicism (1730-1925): Gaya arsitektur ini adalah bentuk yang
simetris, tiang-tiang yang tinggi sebagai penopang bangunan, atap berbentuk kubah, dan
pediment (bagian atas dari depan bangunan) berbentuk segitiga.
h) Arsitektur Art Nouveau (1890-1914): Gaya arsitektur ini mulai terkenal dari Perancis,
Ciri khas dari bangunan ini adalah berbentuk yang asimetris, kaca-kaca yang diukir dan
kepingan-kepingan batu.
i) Arsitektur Neo-Gothic (1905-1930): Tidak terlalu berbeda jauh dengan Gothic kuno,
Neo-Gothic ini berarti teknik arsitektur Gothic diaplikasikan pada bangunan-bangunan
modern.
j) Arsitektur Art Deco (1925-1937): Arsitektur jenis ini memiliki ciri khas lekukan zigzag
pada sudut bangunannya (seperti Zigurat, Piramida) dan juga adanya pilar ilusi sebagaii
bagaian teknik arsitekturnya.
k) Arsitektur Modernist Styles (1900-Sekarang): Arsitektur modern lebih menekankan
fungsi daripada pengimitasian alam ataupun keindahan sebuah bangunan. Ciri khas
bangunan ini adalah sedikitnya bahkan tidak adanya perhiasan pada bangunan, bersifat
minimalis, menekankan fungsi dari masing-masing ruang bangunan, menggunakan
material buatan manusia seperti logam dan beton.
l) Arsitektur Postmodernism (1972-Sekarang): Arsitektur Postmodern lebih sering
dikenal sebagai sebuah gerakan arsitektur yang menentang arsitektur modern yang
dianggap membosanan. Arsitektur ini juga disebut sebagai sebuah gerakan
mengembalikan ornamen kepada seni bangunan. Bentuk dari arsitektur postmodern
tidak memiliki bentuk yang standart atau formal. Arsitektur ini mengadopsi berbagai jenis
estetika dari berbagai teknik arsitektur yang ada untuk mendapatkan kesan keunikan.
2. Gaya yang diterapkan dalam Rancangan
Gaya Arsitektural pada bangunan Fisioterapi Centre mengadopsi dari gaya Arsitektural
Postmodernism. Selain mengutamakan fungsi ruang, gaya ini juga mengutamakan
estetika. bangunan Fisioterapi yang mengalami pengolahan estetika tidak hanya pada
bagian fasade, melainkan bentuk bangunannya juga mengalami pengolahan estetika
yang mengambil dari nilai sejarah setempat.
Fasade Fisioterapi:

Judul Unit 3

Pengetahuan Seni

Contoh Postmodernism:

Formulir B1 - 21

KETERLIBATAN
Uraian Unit

Penuh

Sebagian

Tidak Ada

Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas rancangan arsitektur
(Knowledge of the fine arts as an influence on the quality of architectural design)

Subkompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


1. Mampu menjelaskan berbagai teori arsitektur dan pemikiran-pemikiran yang
melandasinya
2.

Mampu menjelaskan berbagai berbagai kaidah seni rupa dan pengaruhnya dalam
rancangan massa bangunan, rancangan tata ruang dalam, rancangan warna ruangan
dan bangunan, garis bidang tekstur dalam ekspresi bangunan

Formulir B1 - 22

Judul Unit 4
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Perencanaan dan Perancangan Kota


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Pengetahuan yang memadai tentang perancanaan dan perancangan kota serta ketrampilan yang
dibutuhkan dalam proses perancanaan itu
(Adequate knowledge on urban design, planning, and the skills involved in the planning process)

Subkompetensi

A. Perencanaan Kota
Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menerapkan cara memenuhi persyaratan perkotaan, khususnya KDB, KLB, KDH,
garis sempadan, kepadatan, ketinggian dan jarak bebas bangunan
2. Mampu menjelaskan sumbangan positif kehadiran bangunan terhadap ruang umum,
khususnya jalan, jalan untuk pejalan kaki dan fasilitas untuk penyandang cacat

B. Perancangan Kota
Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan dampak kehadiran obyek perancangan terhadap kemungkinan
mengundang pertumbuhan fasilitas tambahan atau sampingan di lingkungan kota yang
bersangkutan
2.

Mampu menjelaskan pengaruh kehadiran obyek perancangan terhadap bentukan ruang


kota dan estetika urban di kawasan tersebut

> Lokasi Bangunan Fisioterapi berada di tengah perkotaan Palembang, sehingga


kehadirannya dapat berpengaruh terhadap bentuk ruang dan kota. Dengan bentuk
bangunan yang tinggi dan atraktif akan menjadi poin view tersendiri bagi lingkungan
disekitarnya.

Judul Unit 5
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Hubungan antara Manusia, Bangunan dan Lingkungan


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Memahami hubungan antara manusia dan bangunan gedung serta antara bangunan gedung dan
lingkungannya, juga memahami pentingnya mengaitkan ruang-ruang yang terbentuk di antara
manusia, bangunan gedung dan lingkungannya tersebut untuk kebutuhan manusia dan skala
manusia
(Understanding of the relationship between people and buildings and between buildings and their
environments, and of the need to relate spaces between them to human needs and scale.)

Subkompetensi

A. Manusia dan Bangunan


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan untuk menentukan
kebutuhan-ruang pemakai bangunan
2.

Mampu mengumpulkan dan menganalisis standar-standar kebutuhan ruang dan


menerapkannya dalam rancangan

3.

Mampu merancang susunan ruang yang memenuhi standar keamanan, keselamatan,


kesehatan dan kenyamanan

4.

Mampu menganalisis dan memecahkan permasalahan yang akan timbul dalam


hubungan antara bangunan dan penggunanya

Formulir B1 - 23

> Dalam tahapan skematik desain, standar-standar ruang mengacu pada pedoman
Rehabilitasi Medik. Dalam pedoman tersebut hanya membahas beberapa terapi setelah
perawatan dari Rumah Sakit. Sehingga jenis terapinya masih terbatas,. Untuk
melengkapi berbagai jenis terapi, maka harus mencari kajian-kajian lain mengenai
penyakit-penyakit yang dapat disembuhkan dengan terapi dan cara penanganannya.
> Dari dasar-dasar pedoman tersebut, maka dikembangkan lagi menjadi dasar-dasar
ruang terapi.

Formulir B1 - 24

B. Bangunan dan Lingkungan


Kriteria Unjuk Kerja
Mampu menghindari dampak negatif kehadiran bangunan yang dirancang di suatu
lingkungan

> Limbah yang dihasilkan oleh bangunan fisioterapi tidak seberbahaya limbah yang
dihasilkan oleh bangunan Rumah Sakit. Sehingga pengolahan limbah yang dihasilkan
oleh bangunan tersebut cukup diolah dengan cara sederhana, cukup dengan
penggunaan IPAL domestik. baru dari olahan tersebut dibuang ke riol kota.

C.

Manusia dan Lingkungan


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menggubah bangunan yang tidak menambah polusi di lingkungan di sekitarnya,
baik yang bersifat terukur (tangible) seperti buangan beracun maupun yang tak terukur
(intangible) seperti wajah lingkungan atau street picture

2. Mampu menggugah para pengguna bangunan dan masyarakat sekitar untuk memelihara
lingkungan setelah berdirinya bangunan yang dirancang

> Bangunan Fisioterapi berkonsepkan Green Building dengan memiliki area-area hijau
pada bangunan salah satunya terdapat Roof Garden sebagai Open Space. Dengan
adanya Roof Garden maka akan berdampak baik bagi lingkungan di sekitarnya.

Judul Unit 6
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Pengetahuan Daya Dukung Lingkungan


Penuh

Sebagian

Tidak Ada

Menguasai pengetahuan yang memadai tentang cara menghasilkan perancangan yang sesuai daya
dukung lingkungan
(An adequate knowledge of the means of achieving environmentally sustainable design.)

Subkompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


1. Mampu memberi penjelasan kepada pemakai jasa mengenai pentingnya memiliki
rancangan bangunan yang sesuai dengan daya-dukung lingkungan ragawi dan sosial,
khususnya yang berkaitan dengan daya-dukung tanah, vegetasi, pencemaran dan
kepadatan

2. Mampu mengumpulkan informasi mengenai bahan serta struktur bangunan yang akan
digunakan dalam rancangan dan menganalisis pengaruhnya terhadap lingkungan

3. Mampu mengajukan gagasan penghematan energi dan menerapkannya dalam


rancangan

Formulir B1 - 25

Judul Unit 7
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Subkompetensi

Peran Arsitek di Masyarakat


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Memahami aspek keprofesian dalam bidang Arsitektur dan menyadari peran arsitek di masyarakat,
khususnya dalam penyusunan kerangka acuan kerja yang memperhitungkan faktor-faktor sosial
(An adequate knowledge of the means of achieving environmentally sustainable design.)
Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu membuat rancangan yang mewadahi kepentingan masyarakat dan sejarah serta
tradisi bangunan setempat

2. Mampu mengkaji dampak perancangan terhadap masyarakat dengan


mempertimbangkan faktor sosialnya

3. Mampu mematuhi kode etik dan kaidah tata-laku keprofesian arsitek


4. Mampu memenuhi kepentingan masyarakat sebagaimana disyaratkan oleh ketentuan
peraturan dan perundang-undangan

> Kehadiran Bangunan Fisioterpi Centre yang berarti pusatnya rehabilitasi , secara tidak
langsung akan mengundang banyak pengunjung dari berbagai daerah untuk datang
berobat. Karena klien sendiri menginginkan, bangunan fisioterapi center ini menjadi
bangunan pusat terapi terlengkap pertama yang ada di Indonesia. Maka dengan hal ini
akan menjadi sebuah potensi yang baik bagi masyarakat di lingkungan sekitarnya.

Judul Unit 8
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Persiapan Pekerjaan Perancangan


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Memahami metode penelusuran dan penyiapan program rancangan bagi sebuah proyek
perancangan
(Understanding of the methods of investigation and preparation of the brief for a design project.)
A. Metode Pengumpulan Data

Subkompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


1. Mampu mengenali kebutuhan data dan menyusun strategi pengumpulannya dalam
rangka pembuatan program perancangan

2. Mampu mencari data, peraturan bangunan dan standar yang dibutuhkan dalam
perancangan

> Kebutuhan data yang dipakai adalah mengenai kajian-kajian yang terkait dengan fungsi
tema bangunan. Data-data yang terdiri dari berbagai sumber dikelompokkan dan
dianalisis sebagai bahan dasar acuan dalam perancangan.
B. Penyusunan Program Rancangan
Kriteria Unjuk Kerja

1. Mampu menganalisis data yang telah diperoleh, untuk dijadikan sumber dalam pekerjaan
perancangan

2. Mampu menganalisis data yang telah diperoleh, untuk dijadikan sumber dalam pekerjaan
perancangan

> Dari data-data yang telah diperoleh dianalisis satu persatu mengenai beberapa jenis
terapi yang ada untuk di rinci dan kelompokkan dari aspek jenis dan kategorinya.
Sehingga dapat membentuk sebuah zoning tersendiri bagi tata letak perancangan ruang
fisioterapi.

Formulir B1 - 26

Judul Unit 9
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Pengertian Masalah Antar-Disiplin


Penuh

Sebagian

Tidak Ada

Memahami permasalahan struktur, konstruksi dan rekayasa yang berkaitan dengan perancangan
bangunan gedung
( Understanding of the structural design, construction, and engineering problems

associated with building design.)


Subkompetensi

A.

Pengetahuan Sistem Struktur & Konstruksi


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menunjukkan berbagai alternatif jenis struktur dan konstruksi
2. Mampu menjelaskan konsep berbagai jenis struktur dan konstruksi yang akan diterapkan
dalam bangunan
3. Mampu menetapkan jenis struktur dan konstruksi serta menilai kelebihan maupun
kekurangannya dan membuat rekomendasi dalam kaitannya dengan kebutuhan pemberi
tugas

B.

Judul Unit 10
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Pengetahuan Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan Plambing


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menunjukkan berbagai alternatif Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan
Plambing
2. Mampu menjelaskan konsep berbagai Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan
Plambing yang akan diterapkan dalam bangunan
3. Mampu menetapkan Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan Plambing, serta
menilai kelebihan maupun kekurangannya; dan membuat rekomendasi dalam kaitannya
dengan kebutuhan pemberi tugas

Pengetahuan Fisik dan Fisika Bangunan


Penuh
Sebagian

Tidak Ada

Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai permasalahan fisik dan fisika, teknologi dan
fungsi bangunan gedung sehingga dapat melengkapinya dengan kondisi internal yang memberi
kenyamanan serta perlindungan terhadap iklim setempat
(Adequate knowledge of physical problems and technologies and of the function of buildings so as
to provide them with internal conditions of comfort and protection against climate.)

Subkompetensi

A.

Faktor Kenyamanan di Dalam Bangunan


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan cara penanganan pencahayaan dan penghawaan di dalam
bangunan
2. Mampu menjelaskan dasar pertimbangan sistem akustik yang diterapkan

Formulir B1 - 27

B.

Faktor Perlindungan Bangunan Terhadap Iklim


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan pemilihan bahan dan teknologi bahan bangunan untuk perlindungan
bangunan terhadap iklim dan cuaca
2.

Judul Unit 11
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Mampu menjelaskan cara menangani masalah dan perawatan bahan bangunan yang
dipakai

Penerapan Batasan Anggaran dan Peraturan Bangunan


Penuh
Sebagian
Tidak Ada
Menguasai keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pihak pengguna bangunan
gedung dalam rentang-kendala biaya pembangunan dan peraturan bangunan
(Necessary design skills to meet building users requirements within the constraints imposed by cost
factors and buildign regulations.)

Subkompetensi

A.

B.

Pengetahuan mengenai Anggaran Bangunan


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan penghitungan biaya bangunan yang diterapkan dalam perancangan
terkait
2.

Mampu mengenali berbagai faktor yang berpengaruh atas biaya bangunan

Mampu membuat berbagai alternatif rancangan sebagai pemecahan atas masalah


pembiayaan bangunan

Pengetahuan Peraturan Bangunan


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu mengenali peraturan-peraturan bangunan yang harus diperhatikan dalam proses
perencanaan dan perancangan
2.

Mampu menerapkan peraturan-peraturan bangunan dalam rancangan

Formulir B1 - 28

Judul Unit 12
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Pengetahuan Industri Kontruksi dalam Perencanaan


Penuh
Sebagian
Tidak Ada
Menguasai pengetahuan yang memadai tentang industri, organisasi, peraturan dan tata-cara yang
berkaitan dengan proses penerjemahan konsep perancangan menjadi bangunan gedung serta
proses mempadukan penataan denah-denahnya menjadi sebuah perencanaan yang menyeluruh
(Adequate knowledge of the industries, organizations, regulations, and procedures involved in
translating design concepts into buildings and integrating plans into overall planning.)

Subkompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


1. Mampu menjelaskan organisasi di dalam industri konstruksi yang berhubungan dengan
konsep perancangan yang akan diterapkan oleh yang bersangkutan
2.

Judul Unit 13
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Mampu menjelaskan peraturan dan prosedur di dalam industri konstruksi yang


berhubungan dengan konsep perancangan yang akan diterapkan oleh yang
bersangkutan
Mampu membuat berbagai alternatif rancangan sebagai pemecahan atas masalah
pembiayaan bangunan

Pengetahuan Manajemen Proyek


Penuh
Sebagian

Tidak Ada

Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai pendanaan proyek, manajemen proyek dan
pengendalian biaya pembangunan
(Adequate knowledge of project financing, project management and cost control.)

Subkompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


1. Mampu menunjukkan hubungan antara pendanaan dan proses perancangan
2.

Mampu menunjukkan permasalahan yang dihadapi dalam dengan manajemen proyek


terkait, khususnya yang berkenaan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian
dan evaluasi
Mampu menunjukkan cara pengendalian biaya proyek sesuai dengan tahapantahapannya

Formulir B1 - 29

URAIAN PROYEK 3
1 DATA PROYEK
a Nama Proyek

Pondok Pesantren An-Nasyaath

Jenis bangunan

Fasilitas Pendidikan

Lokasi Proyek

Sidoarum, Yogyakarta

Pemilik

Bapak Ust. Gus Zalis

Tahun

2016

Luas Lahan

570 m2

Luas Lantai

258 m2

Jumlah Lantai

1 Lantai

Fungsi dlm proyek

A Arsitek Kepala

XC

B Arsitek

Arsitek Pembantu

2 URAIAN PROYEK BERDASAR 13 BUTIR STANDAR KOMPETENSI ARSITEK


Judul Unit 1
Perancangan Arsitektur
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Kemampuan menghasilkan rancangan arsitektur yang memenuhi ukuran estetika dan persyaratan
teknis, dan yang bertujuan melestarikan lingkungan
(Ability to create architectural designs that satisfy both aesthetic and technical requirements, and
which aim to be environmentally sustainable)

Subkompetensi

A. Estetika
Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu mengekspresikan pandangan serta menentukan pilihan secara kritis dan
memberi keputusan estetis, lalu mencerminkannya secara konseptual dalam sebuah
rancangan
2.

Mampu menjelaskan dan menerapkan konsep warna, bahan, komposisi, proporsi, irama
dan skala

3.

Mampu mengkaji berbagai pengalaman ketika melakukan pemilihan struktur dan bahan
serta unsur-unsur estetikanya, lalu mewujudkannya dalam bentuk-bentuk 3 dimensi

Formulir B1 - 30

1). luas lahan berbentuk persegi panjang, dengan luasan lebar 15m dan panjang 38m.
Dalam site tersebut akan didirikan 3 bangunan utama. Yaitu ruang kelas, asrama putra
dan asrama putri. Tata letak bangunan utama menjadi pertimbangan, mengingat proyek
ini merupakan sebuah proyek pondok pesantren. maka antara asrama putra dan putri
diletakkan berjauhan. Dengan site yang memanjang, bangunan asrama putra di letakkan
dibagian sayap kiri, bangunan asrama putri dibagian sayap kanan dan ruang kelas
berada ditengah-tengah agar dapat mudah dicapai oleh santriwan ataupun santriwati.

2) bangunan pondok pesantren menerapkan konsep arsitektur tropis dengan atap


berbentuk limasan agar dapat berirama dengan bangunan-bangunan sisekitarnya yang
rata-rata menggunakan atap limasan.

3) Pemilihan struktur dan bahan bangunan dipilih yang hemat biaya. untuk struktur
bangunan menggunakan kanal C sebagai struktur utama. dan untuk selimut
bangunannya mengguanakan bahan yang lebih hemat biaya yaitu dengan menggunakan
GRC.

B. Persyaratan Teknis
Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menyelidiki lalu menetapkan persyaratan luasan, organisasi, fungsi dan sirkulasi
ruang, ruangan serta bangunan; baik di dalam maupun di sekitar bangunan yang
bersangkutan
2. Mampu mengenali, memahami dan mengikut-sertakan kaidah serta standar yang
dikeluarkan oleh badan-badan terkait; termasuk yang berkenaan dengan faktor
keselamatan, keamanan, kenyamanan dan lain-lainnya

Organisasi ruang cukup penting untuk mempertimbangkan tata letak ruang dan
bangunan. Komposisi perbedaan ruangan dibedakan dengan dinding pembatas sehingga
untuk mencapai keruang sebelah harus melalui luar dan untuk tata letak bangunan
dibedakan dengan space untuk jalur sirkulasi. sirkulasi menjadi hal penting juga karena
bangunan berada dipemukiman padat sehingga keberadaan bangunan tidak
mengganggu alur sirkulasi pada kawasan terutama bangunan-bangunan tetangga.

Formulir B1 - 31

Judul Unit 2
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Pengetahuan Arsitektur
Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Pengetahuan yang memadai tentang sejarah dan teori arsitektur termasuk seni, teknologi dan ilmuilmu pengetahuan manusia
(Adequate knowledge of the history and theories of architecture and related arts, technologies, and
human sciences)

Subkompetensi

A.

Pengetahuan tentang Sejarah Arsitektur


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan garis besar sejarah arsitektur dan perkembangannya
2. Mampu menyusun konsep yang dihasilkan dari masukan sejarah

1) Sejarah Arsitektur dan Perkembangannya


Arsitektur prasejarah dan primitif merupakan tahap awal dinamika antara kebutuhan dan
cara. Kemudian manusia menjadi lebih maju dan pengetahuan mulai terbentuk melalui
tradisi lisan dan praktik-praktik, arsitektur berkembang menjadi ketrampilan. Seorang
arsitek saat itu bukanlah seorang figur penting, ia semata-mata melanjutkan tradisi.
Permukiman manusia di masa lalu pada dasarnya bersifat rural. Kemudian berkembang
menjadi masyarakat urban. Kompleksitas bangunan dan tipologinya pun meningkat.
Teknologi pembangunan fasilitas umum seperti jalan dan jembatan pun berkembang.
Tipologi bangunan baru seperti sekolah, rumah sakit, dan sarana rekreasi pun
bermunculan. Namun, Arsitektur Religius tetap menjadi bagian penting di dalam
masyarakat.
Pada awal abad ke-20 lahir pemikiran-pemikiran yang mendasari Arsitektur Modern,
antara lain, Deutscher Werkbund (dibentuk tahun 1907) yang memproduksi obyekobyek buatan mesin dengan kualitas yang lebih baik dan merupakan awal lahirnya
profesi dalam bidang desain industri.
Ketika Arsitektur Modern mulai dipraktikkan, ia adalah sebuah pergerakan garda depan
dengan dasar moral, filosofis, dan estetis. . Arsitek kemudian menjadi figur penting dan
dijuluki sebagai "master". Kemudian arsitektur modern masuk ke dalam lingkup produksi
masal karena kesederhanaannya dan faktor ekonomi.
Namun, masyarakat umum merasakan adanya penurunan mutu dalam arsitektur modern
pada tahun 1960-an. Arsitek menjawabnya melalui Arsitektur Post-Modern dengan usaha
membentuk arsitektur yang lebih dapat diterima umum pada tingkat visual. Bersamaan
dengan meningkatnya kompleksitas bangunan,arsitektur menjadi lebih multi-disiplin
daripada sebelumnya. Arsitektur sekarang ini membutuhkan sekumpulan profesional
dalam pengerjaannya.

B.

Pengetahuan tentang Teori Arsitektur


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan berbagai teori arsitektur dan pemikiran-pemikiran yang
melandasinya
2.

Mampu menjelaskan gaya bangunan yang diterapkan dalam rancangan berikut aliran
yang terlibat seperti klasisisme, neo-klasisisme, modernisme, pasca-modern,
regionalisme kritis dan seterusnya, dengan memperlihatkan contoh karya-karya yang
berkaitan dengan aliran-aliran tersebut

Formulir B1 - 32

1) Teori Arsitektur
a) Arsitektur Klasik: Bangunan ini memiliki ciri khas yaitu tiang, entablature, dan setiap
jenis memiliki ukuran dan aturan yang pasti. Setiap bangunan memiliki aturan dan ukuran
masing-masing.
b) Arsitekur Byazntine (527-565): Arsitektur Romawi berkembang menjadi Arsitektur
yang lebih anggun yang dipadukan dengan seni arsitektur klasik.
c) Arsitektur Romanesque (800-1200): Arsitektur ini adalah perkembangan dari teknik
benzantium dan awal dari kelahiran arsitektur gothic yang tekenal sangat filosofis. Ciri-ciri
bangunan ini adalah lekukan, seperti kubah, pintu yang sangat besar, menara, dqn
jendela kecil.
d) Arsitektur Gothic (1100-1450): Ciri gaya Arsitektur Gothic adalah jendela kaca yang
memiliki fungsi artistik karena membuat efek warna dan sinar dibagian interior bangunan,
memiliki atap yang tinggi, kemudian dihiasi oleh patung-patung yang berfungsi sebagai
alat ibadah dan juga sebagai dekorasi.
e) Arsitektur Renaissance (1400-1600)Teknik arsitektur ini dipengaruhi oleh gaya klasik
romawi dan yunani yang sangat menekan ketelitian aturan dan bentuk yang simetris
ketika membangun sebuah bangunan. Bisa isebut juga sebagai kelahiran kembali
arsitektur klasik.
f) Arsitektur Baroque (1600-1830): Sebuah gaya bangunan baru dengan kemewahan,
bentuk yang kompleks, perhiasan yang luar biasa, lukisan, ukiran yang besar, tangga
yang besar, kubah yang besar, dan menekankan kontras-kontras baik warna maupun
bentuk.
g) Arsitektur Neoclassicism (1730-1925): Gaya arsitektur ini adalah bentuk yang
simetris, tiang-tiang yang tinggi sebagai penopang bangunan, atap berbentuk kubah, dan
pediment (bagian atas dari depan bangunan) berbentuk segitiga.
h) Arsitektur Art Nouveau (1890-1914): Gaya arsitektur ini mulai terkenal dari Perancis,
Ciri khas dari bangunan ini adalah berbentuk yang asimetris, kaca-kaca yang diukir dan
kepingan-kepingan batu.
i) Arsitektur Neo-Gothic (1905-1930): Tidak terlalu berbeda jauh dengan Gothic kuno,
Neo-Gothic ini berarti teknik arsitektur Gothic diaplikasikan pada bangunan-bangunan
modern.
j) Arsitektur Art Deco (1925-1937): Arsitektur jenis ini memiliki ciri khas lekukan zigzag
pada sudut bangunannya (seperti Zigurat, Piramida) dan juga adanya pilar ilusi sebagaii
bagaian teknik arsitekturnya.
k) Arsitektur Modernist Styles (1900-Sekarang): Arsitektur modern lebih menekankan
fungsi daripada pengimitasian alam ataupun keindahan sebuah bangunan. Ciri khas
bangunan ini adalah sedikitnya bahkan tidak adanya perhiasan pada bangunan, bersifat
minimalis, menekankan fungsi dari masing-masing ruang bangunan, menggunakan
material buatan manusia seperti logam dan beton.
l) Arsitektur Postmodernism (1972-Sekarang): Arsitektur Postmodern lebih sering
dikenal sebagai sebuah gerakan arsitektur yang menentang arsitektur modern yang
dianggap membosanan. Arsitektur ini juga disebut sebagai sebuah gerakan
mengembalikan ornamen kepada seni bangunan. Bentuk dari arsitektur postmodern
tidak memiliki bentuk yang standart atau formal. Arsitektur ini mengadopsi berbagai jenis
estetika dari berbagai teknik arsitektur yang ada untuk mendapatkan kesan keunikan.
2. Gaya yang diterapkan dalam Rancangan
Gaya yang digunakan pada bangunan pondok pesantren adalah Arsitektur Modernist
Stye karena lebih mengutamakan fungsi bangunan dengan minim hiasan serta agar
dapat menghemat biaya bangunan.

Judul Unit 3
KETERLIBATAN
Uraian Unit
Subkompetensi

Pengetahuan Seni
Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Pengetahuan tentang seni rupa dan pengaruhnya terhadap kualitas rancangan arsitektur
(Knowledge of the fine arts as an influence on the quality of architectural design)
Kriteria Unjuk Kerja

Formulir B1 - 33

1.
2.

Mampu menjelaskan berbagai teori arsitektur dan pemikiran-pemikiran yang


melandasinya
Mampu menjelaskan berbagai berbagai kaidah seni rupa dan pengaruhnya dalam
rancangan massa bangunan, rancangan tata ruang dalam, rancangan warna ruangan
dan bangunan, garis bidang tekstur dalam ekspresi bangunan

Dengan menggunakan konsep bangunan tropis, finishing bangunan pondok pesantren


dibuat natural agar lebih alami. Seperti contoh penggunaan bata ekspos tanpa adanya
plesteran. Dan penggunan anyaman gedek yang akan menambah kesan alami bagi
bangunan.

Formulir B1 - 34

Judul Unit 4
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Subkompetensi

Perencanaan dan Perancangan Kota


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Pengetahuan yang memadai tentang perancanaan dan perancangan kota serta ketrampilan yang
dibutuhkan dalam proses perancanaan itu
(Adequate knowledge on urban design, planning, and the skills involved in the planning process)
A. Perencanaan Kota
Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menerapkan cara memenuhi persyaratan perkotaan, khususnya KDB, KLB, KDH,
garis sempadan, kepadatan, ketinggian dan jarak bebas bangunan
2. Mampu menjelaskan sumbangan positif kehadiran bangunan terhadap ruang umum,
khususnya jalan, jalan untuk pejalan kaki dan fasilitas untuk penyandang cacat

Kehadiran pondok pesantren akan memberikan dampak yang cukup baik terhadap
sarana jalan. Karena perkeasan jalan yang ada sekarang masih menggunakan tanah
sehingga jika terjadi hujan maka jalanan akan menjadi becek. Dengan hadirnya pondok
pensantren, diharapkan jalan tersebut dapat diperhatikan sehingga mendapat akses
yang layak untuk mencapai ke bangunan.

B. Perancangan Kota
Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan dampak kehadiran obyek perancangan terhadap kemungkinan
mengundang pertumbuhan fasilitas tambahan atau sampingan di lingkungan kota yang
bersangkutan
2. Mampu menjelaskan pengaruh kehadiran obyek perancangan terhadap bentukan ruang
kota dan estetika urban di kawasan tersebut

Bangunan pondok pesantren merupakan salah satu banguna pendidikan umum yang
non-formal. Dengan tambahnya bangunan maka bertambah pula jumlah penghuninya.
Sehingga bagi fasilitas pendidikan formal seperti sekolah kemungkinan akan mengalami
perkembangan. kehadiran bangunan pondok pesantren juga terletak di tengah-tengah
kawasan penduduk yang cukup padat sehingga kehadirannya disesuaikan dengan
eksisting kawasan agar dapat memenuhi bentuk-bentuk yang sudah ada.

Judul Unit 5
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Hubungan antara Manusia, Bangunan dan Lingkungan


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Memahami hubungan antara manusia dan bangunan gedung serta antara bangunan gedung dan
lingkungannya, juga memahami pentingnya mengaitkan ruang-ruang yang terbentuk di antara
manusia, bangunan gedung dan lingkungannya tersebut untuk kebutuhan manusia dan skala
manusia
(Understanding of the relationship between people and buildings and between buildings and their
environments, and of the need to relate spaces between them to human needs and scale.)

Subkompetensi

A. Manusia dan Bangunan


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu mengumpulkan dan menganalisis informasi yang dibutuhkan untuk menentukan
kebutuhan-ruang pemakai bangunan
2. Mampu mengumpulkan dan menganalisis standar-standar kebutuhan ruang dan
menerapkannya dalam rancangan
3. Mampu merancang susunan ruang yang memenuhi standar keamanan, keselamatan,
kesehatan dan kenyamanan
4. Mampu menganalisis dan memecahkan permasalahan yang akan timbul dalam
hubungan antara bangunan dan penggunanya
Formulir B1 - 35

Asrama putra dan putri letaknya dibuat berjauhan agar penggunanya tidak saling
bercampur karena masing-masing pengguna memiliki sifat privasi. Asrama putra terdiri
dari 3 kamar yang berkumpul pada satu zona agar pengguna putra hanya berinteraksi
langsung dengan teman sebayanya. Begitu juga sama yang diterapkan pada asrama
putri. Sehingga antara santri putra dan putri akan berinteraksi langsung pada ruang kelas
yang tingkat privasi setiap individu tidak setinggi pada ruang asrama.

Formulir B1 - 36

B. Bangunan dan Lingkungan


Kriteria Unjuk Kerja
Mampu menghindari dampak negatif kehadiran bangunan yang dirancang di suatu
lingkungan

Pondok pesantren merupakan bangunan yang mirip dengan bagunan hunian rumah.
Sehingga kehadirannya tidak menimbulkan dampak negatif yang begitu besar seperti
bangunan RS ataupun bangunan lainnnya. Letaknya yang berada ditengah-tengah
kawasan penduduk dibuatkan alur sirkulasi yang baik agar ridak mempersempit ruang
gerak bagi antar pengguna bangunan.

C.

Manusia dan Lingkungan


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menggubah bangunan yang tidak menambah polusi di lingkungan di sekitarnya,
baik yang bersifat terukur (tangible) seperti buangan beracun maupun yang tak terukur
(intangible) seperti wajah lingkungan atau street picture

2. Mampu menggugah para pengguna bangunan dan masyarakat sekitar untuk memelihara
lingkungan setelah berdirinya bangunan yang dirancang

Manusia merupakan unsur yang paling penting dalam sebuah bangunan. Lingkungan
merupakan tempat dimana manusia itu tinggal. Hubungan inilah yang membuat manusia
saling terhubung dengan lingkungannya. Jika lingkungan disekitar dapat terjaga dengan
baik, maka kepribadian manusia tersebut akan menjadi baik. begitu juga sebaliknya, jika
manusia tersebut tidak bisa merawat lingkungannya baik. maka kepribadian yang
terbentuk menjadi tidak baik.

Judul Unit 6
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Pengetahuan Daya Dukung Lingkungan


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Menguasai pengetahuan yang memadai tentang cara menghasilkan perancangan yang sesuai daya
dukung lingkungan
(An adequate knowledge of the means of achieving environmentally sustainable design.)

Subkompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


1. Mampu memberi penjelasan kepada pemakai jasa mengenai pentingnya memiliki
rancangan bangunan yang sesuai dengan daya-dukung lingkungan ragawi dan sosial,
khususnya yang berkaitan dengan daya-dukung tanah, vegetasi, pencemaran dan
kepadatan
2. Mampu mengumpulkan informasi mengenai bahan serta struktur bangunan yang akan
digunakan dalam rancangan dan menganalisis pengaruhnya terhadap lingkungan
Mampu mengajukan gagasan penghematan energi dan menerapkannya dalam

3. rancangan
Dalam pemberian penjelasan kepada klien, pemilihan bahan material yang akan
digunakan pada bangunan pondok pesantren mempertimbangkan biaya. Sehingga dipilih
lah bahan material lingkungan yang murah, praktis dan juga ramah terhadap lingkungan.
Selain mempertimbangkan harga material, bangunan pondok pesantren juga
mempertimbangkan penghematan energi, yaitu dengan cara memaksimalkan
penghawaan dan pencahayaan alami.

Formulir B1 - 37

Judul Unit 7
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Peran Arsitek di Masyarakat


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Memahami aspek keprofesian dalam bidang Arsitektur dan menyadari peran arsitek di masyarakat,
khususnya dalam penyusunan kerangka acuan kerja yang memperhitungkan faktor-faktor sosial
(An adequate knowledge of the means of achieving environmentally sustainable design.)

Subkompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


1. Mampu membuat rancangan yang mewadahi kepentingan masyarakat dan sejarah serta
tradisi bangunan setempat
2. Mampu mengkaji dampak perancangan terhadap masyarakat dengan
mempertimbangkan faktor sosialnya
3. Mampu mematuhi kode etik dan kaidah tata-laku keprofesian arsitek

4. Mampu memenuhi kepentingan masyarakat sebagaimana disyaratkan oleh ketentuan


peraturan dan perundang-undangan

Lokasi rencana bangunan pondok pesantren berada di kawasan yang cukup religius,
terdapat banyak pondok-pondok pesantren lainnya. Sehingga dalam merancang
bangunan yang baik adalah dengan melakukan riset saat akan merancang, hal ini dapat
membanti agar mengetahui karakteristik dan perilaku masyarakat yang berada di sekitar
kawasan. Dalam proses mendesain bangunan juga sering melakukan diskusi bersama
tim untuk memecahkan suatu problem yang ditemukan.

Judul Unit 8
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Persiapan Pekerjaan Perancangan


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Memahami metode penelusuran dan penyiapan program rancangan bagi sebuah proyek
perancangan
(Understanding of the methods of investigation and preparation of the brief for a design project.)
A. Metode Pengumpulan Data

Subkompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


1. Mampu mengenali kebutuhan data dan menyusun strategi pengumpulannya dalam
rangka pembuatan program perancangan
2. Mampu mencari data, peraturan bangunan dan standar yang dibutuhkan dalam
perancangan

Kebutuhan data didapatkan saat proses survey dan mendengarkan keinginan klien.
Data juga didapatkan dari hasil survey lapangan. Sehingga dari data-data tersebut
terbentuklah pola penerapan konsep desain. Merancang bangunan pondok pesantren
harus menampung gagasan-gagasan dari klien dan dari informasi-informasi tersebut
dituangkan kedalam sebuah ide perancangan desain.

B. Penyusunan Program Rancangan


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menganalisis data yang telah diperoleh, untuk dijadikan sumber dalam pekerjaan
perancangan
2. Mampu menganalisis data yang telah diperoleh, untuk dijadikan sumber dalam pekerjaan
perancangan

Lahan yang berbentuk persegi panjang dengan 3 tipe bangunan yang berbeda dalam
satu site mempengaruhi dalam merancang, penerapan sirkulasi yang baik menjadi
pertimbangan. Data-data yang didapat dari klien menjadi acuan dalam mengerjakan
proses perancangan

Formulir B1 - 38

Judul Unit 9
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Pengertian Masalah Antar-Disiplin


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Memahami permasalahan struktur, konstruksi dan rekayasa yang berkaitan dengan perancangan
bangunan gedung
(Understanding of the structural design, construction, and engineering problems associated with
building design.)

Subkompetensi

A.

Pengetahuan Sistem Struktur & Konstruksi


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menunjukkan berbagai alternatif jenis struktur dan konstruksi
2. Mampu menjelaskan konsep berbagai jenis struktur dan konstruksi yang akan diterapkan
dalam bangunan
3. Mampu menetapkan jenis struktur dan konstruksi serta menilai kelebihan maupun
kekurangannya dan membuat rekomendasi dalam kaitannya dengan kebutuhan pemberi
tugas

struktur yang digunakan merupakan struktur rangka. Penggunaan Kanal C sebagai


kolom utama dan rangka baja untuk menopang struktur atap. Pemilihan baja sebagai
struktur utama dibanding struktur beton, ialah merupakan salah satu cara untuk
menekan biaya pembangunan. dimana bangunan pondok pesantren dapat berdiri
dengan kokoh tanpa harus mengeluarkan biaya yang tinggi.

B.

Pengetahuan Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan Plambing


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menunjukkan berbagai alternatif Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan
Plambing
2. Mampu menjelaskan konsep berbagai Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan
Plambing yang akan diterapkan dalam bangunan
3. Mampu menetapkan Sistem Mekanikal, Elektrikal, Elektronika dan Plambing, serta
menilai kelebihan maupun kekurangannya; dan membuat rekomendasi dalam kaitannya
dengan kebutuhan pemberi tugas

Tata letak bangunan pondok pesantren tidak terlalu berdempet-dempet, sehingga masih
banyak lahan yang tersisa. Pemasangan sistem pemipaan diletakkan disetiap area
bangunan utama dan peletakan pipa di jalur yang mudah di akses agar dapat
mempermudah perawatannya juga ketika terjadi kebocoran.

Judul Unit 10
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Pengetahuan Fisik dan Fisika Bangunan


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai permasalahan fisik dan fisika, teknologi dan
fungsi bangunan gedung sehingga dapat melengkapinya dengan kondisi internal yang memberi
kenyamanan serta perlindungan terhadap iklim setempat
(Adequate knowledge of physical problems and technologies and of the function of buildings so as
to provide them with internal conditions of comfort and protection against climate.)

Formulir B1 - 39

Subkompetensi

A.

Faktor Kenyamanan di Dalam Bangunan


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan cara penanganan pencahayaan dan penghawaan di dalam
bangunan
2. Mampu menjelaskan dasar pertimbangan sistem akustik yang diterapkan

Peletakan bangunan yang tidak saling berdempetan menjadi nilai positif. Karena ruangan
dapat terhubung lansung kepada area luar. Hal ini dimanfaatkan sebaik munkin dengan
memaksimalkan pencahayaan alami dan juga untuk penghawaan alami. Untuk
penghawaan menggunakan bouvent kisi-kisi untuk mengatur alur sirkulasi udara yang
masuk dan keluar ruangan.

Formulir B1 - 40

B.

Faktor Perlindungan Bangunan Terhadap Iklim


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan pemilihan bahan dan teknologi bahan bangunan untuk perlindungan
bangunan terhadap iklim dan cuaca
2.

Mampu menjelaskan cara menangani masalah dan perawatan bahan bangunan yang
dipakai

Mengingat bahan yang digunakan selimut bangunan itu GRC, untuk tahan terhadap
cuaca terutama panas dan hujan. Maka dinding GRC tersebut dibuat double antara
lapisan luar dan lapisan dalam. Untuk memperawet bangunan, dinding GRC yang paling
luar dilapisi dengan bahan-bahan yang tahan terhadap iklim seperti contoh pelapisan cat
yang kuat melawan cuaca.

Judul Unit 11
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Penerapan Batasan Anggaran dan Peraturan Bangunan


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Menguasai keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan pihak pengguna bangunan
gedung dalam rentang-kendala biaya pembangunan dan peraturan bangunan
(Necessary design skills to meet building users requirements within the constraints imposed by cost
factors and buildign regulations.)

Subkompetensi

A.

Pengetahuan mengenai Anggaran Bangunan


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu menjelaskan penghitungan biaya bangunan yang diterapkan dalam perancangan
terkait
2. Mampu mengenali berbagai faktor yang berpengaruh atas biaya bangunan
3

Mampu membuat berbagai alternatif rancangan sebagai pemecahan atas masalah


pembiayaan bangunan

Anggaran ditetapkan bersama tim perencana, sesuai dengan hasil desain yang sudah
mendapat persetujuan dengan klien. Biaya sepenuhnya diatur oleh perusahaan dan
dengan persetujian dari klien. Targetnya adalah menekan anggaran biaya, jika dinilai
terlalu tinggi. maka akan ada perubahan padadesain yang telah ditetapkan.

B.

Pengetahuan Peraturan Bangunan


Kriteria Unjuk Kerja
1. Mampu mengenali peraturan-peraturan bangunan yang harus diperhatikan dalam proses
perencanaan dan perancangan
2. Mampu menerapkan peraturan-peraturan bangunan dalam rancangan

peraturan-peraturan bangunan sudah ditetapkan oleh pemerintah setempat. Dalam


perencanaan, bangunan pondok pesantren tidak langsung dibangun dari tepi garis site,
tetapi ada garis sempadan yang harus dimasukkan kedalam pertimbangan desain.
Bangunan hanya terdiri dari 1 lantai sehingga skyline masih sejajar dengan bangunan
disekitarnya.

Formulir B1 - 41

Judul Unit 12
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Pengetahuan Industri Kontruksi dalam Perencanaan


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Menguasai pengetahuan yang memadai tentang industri, organisasi, peraturan dan tata-cara yang
berkaitan dengan proses penerjemahan konsep perancangan menjadi bangunan gedung serta
proses mempadukan penataan denah-denahnya menjadi sebuah perencanaan yang menyeluruh
(Adequate knowledge of the industries, organizations, regulations, and procedures involved in
translating design concepts into buildings and integrating plans into overall planning.)

Subkompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


1.

Mampu menjelaskan organisasi di dalam industri konstruksi yang berhubungan dengan


konsep perancangan yang akan diterapkan oleh yang bersangkutan

2.

Mampu menjelaskan peraturan dan prosedur di dalam industri konstruksi yang


berhubungan dengan konsep perancangan yang akan diterapkan oleh yang
bersangkutan

Mampu membuat berbagai alternatif rancangan sebagai pemecahan atas masalah


pembiayaan bangunan

Pada awal perencanaan material yang digunakan pada bangunan pondok pesantren
adalah menggunakan gedek sebagai selimut bangunan, namun saat dihitung
pembiyaaan terlihat cukup mahal maka dibuatkan alternatif desain menggunakan GRC
sebagai selimut bangunannya.
Pemilihan bahan material didasarkan atas efisiensi keruangan, seperti pemilihan GRC
sebagai pelapis dinding yang menggunakan modul 1,2 x 2,4 meter hal tersebut dipilih
agar tidak banyak terlalu memotong material dan akan lebih hemat dalam
pengerjaannya.

Judul Unit 13
KETERLIBATAN
Uraian Unit

Pengetahuan Manajemen Proyek


Penuh

X Sebagian

Tidak Ada

Menguasai pengetahuan yang memadai mengenai pendanaan proyek, manajemen proyek dan
pengendalian biaya pembangunan
(Adequate knowledge of project financing, project management and cost control.)

Subkompetensi

Kriteria Unjuk Kerja


1.
2.

Mampu menunjukkan hubungan antara pendanaan dan proses perancangan


Mampu menunjukkan permasalahan yang dihadapi dalam dengan manajemen proyek
terkait, khususnya yang berkenaan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian
dan evaluasi

Mampu menunjukkan cara pengendalian biaya proyek sesuai dengan tahapantahapannya

Pendanaan diatur sepenuhnya oleh perusahaan dengan pertimbangan rekomendasi dari


hasil yang dihitung tim perencana dengan kesepakatan bersama klien. Pendanaan
sepenuhnya dimanage oleh perusahaan, tim hanya memberikan rekomendasi untuk
pemilihan bahan dan kualitas material.

Formulir B1 - 42

Anda mungkin juga menyukai