Rumus:
Kriteria
Lingkar perut
Cara mengukur:
Kriteria
Makna: semakin besar lingkar perut, semakin tinggi risiko untuk terkena penyakit (terutama penyakit-penyakit
metabolik)
Pria dengan LP > 102 cm akan berisiko lebih tinggi, sedangkan pada wanita, lingkar perut > 88 cm juga berisiko
tinggi terkena penyakit
Berikut kaitan antara IMT/BMI, LP (Lingkar Perut) dan risiko terjadinya penyakit:
Makna:
semakin tinggi angka IMT/BMI (sehingga masuk kategori
obesitas hingga yang ekstrim), diikuti pula dengan
membesarnya LP, semakin tinggi pula risiko untuk terkena
penyakit berisiko tinggi seperti diabetes (kencing manis),
hipertensi dan stroke.
sehingga keguguran sangat rentan terjadi. Selain itu, menstruasi menjadi tidak teratur akibat ketidakseimbangan hormon yang dipicu oleh
obesitas.
Depresi
Depresi merupakan gangguan kesehatan yang bisa disebabkan oleh obesitas. Kurang percaya diri hingga minder bisa mengakibatkan tekanantekanan emosional terjadi. Tak jarang kebiasaan buruk seperti menjadi lebih sensitif dan mudah marah, menjadi salah satu emosi yang
dikeluarkan saat merasa depresi sehingga gampang stres.
Resiko terkena Kanker
Pada pria, kegemukan juga dapat mengakibatkan meningkatnya risiko terkena berbagai jenis kanker seperti adenokarsinoma esofagus, kanker
kantung empedu, kanker ginjal, kanker pankreas, kanker tiroid, dan kanker kolon. Sementara pada wanita, kegemukan dapat meningkatkan
risiko terkena kanker ginjal, kanker kantung empedu, adenokarsinoma esofagus, dan kanker rahim/endometriosis.
Batu Empedu obesitas sangat berkaitan dengan meningkatnya risiko terjadinya batu empedu terutama pada wanita berusia lebih dari 40
tahun.
Tatalaksana berat badan berlebih (overweight) dan obesitas
Pengaturan diit
a. Pada mayoritas orang yang mengalami kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas, pengaturan diet untuk mengurangi asupan kalori
yang diperlukan yang idealnya dilakukan hingga mencapai target berat badan ideal. Apabila berat badan sudah bertahan di titik stabil dengan
asupan kalori yang sama sedikitnya, maka kelebihan berat badan akan hilang secara bertahap.
b. Low Calorie Diet (LCD) menurut berbagai penelitian, telah terbukti sangat baik menurunkan berat badan total rata-rata 8% selama 6 bulan,
yang diiringi dengan oengurangan lingkar perut yang signifikan. LCD merupakan diet dengan takaran asupan 800 hingga 1500 kkal per hari.
Very Low Calorie Diet (VLCD)- 250 hingga 800 kkal per hari - tidak disarankan karena kurang sukses mencapai dan mempertahankan berat
badan yang diinginkan dalam jangka panjang.
c. Usaha edukasi diet harus dijabarkan secara khusus dan per point sebagai berikut:
Nilai energi dari berbagai sumber bahan makanan
Komposisi makanan lemak, karbohidrat (juga mencakup serat), dan protein
Membaca label nutrisi untuk menenrukan kandungan kalori dan komposisi makanan
Lebih memilih membeli makanan yang berkalori rendah
Menghindari/mengurangi bahan makanan yang berkalori tinggi selama menyiapkan makanan dan memasak (misal minyak dan lemak)
Menghindari konsumsi berlebih makanan berkalori tinggi (baik makanan berlemak tinggi maupun berkarbohidrat tinggi)
Mempertahankan asupan air yang cukup
Mengurangi porsi makan
Membatasi konsumsi minuman beralkohol
Pengaturan aktifitas fisik
a. Peningkatan aktifitas fisik merupakan komponen yang penting dalam program penurunan berat badan karena aktifitas menyebabkan
peningkatan pembakaran energi. Peningkatan aktifitas fisik juga dapat menghambat asupan makanan dan mempertahankan berat badan
yang diinginkan. Secara keseluruhan, aktifitas fisik yang kontinu dapat mengurangi semua risiko penyakit jantung dengan cara meningkatkan
kesehatan paru-paru dan jantung yang pada akhirnya akan memperbaiki mood, kepercayaan diri dan kegiatan fisik sehari-hari (ADL/activity
of daily living).
b. Pada awalnya, rata-rata durasi waktu aktifitas fisik adalah selama 30 hingga 45 menit, 3 hingga 5 hari seminggu. Untuk orang-orang dengan
obesitas, aktifitas fisik harus dimulai secara perlahan, dan intensitasnya harus ditingkatkan secara bertahap. Aktifitas fisik awalnya dapat
dimulai dengan jalan atau berenang dengan kecepatan yang pelan. Seiring dengan waktu, intensitas, beban latihan akan meningkat dengan
sendirinya (sehingga dapat melakukan beberapa olahraga dengan intensitas sedang misal: jalan cepat, bersepeda, dansa aerobic, lompat
tali dsb).
Terapi perilaku/ behavioral therapy
a. Tujuan dari terapi perilaku adalah untuk merubah perilaku makan dan aktifitas orang-orang yang mengalami obesitas. Sebagian besar
program-program weight loss terkemuka menggunakan terapi ini dalam paket mereka yang meliputi edukasi tentang nutrisi dan aktifitas fisik.
b. Strategi terapi perilaku meliputi beberapa hal berikut yaitu:
Mengawasi dan menilai/memonitor perilaku makan dan aktifitas fisik oleh diri sendiri membuat catatan frekuensi, intensitas, dan tipe
aktifitas fisik yang dapat menurunkan berat badan serta catatatn menu makanan apa saja yang dimakan
Manajemen stres stress dapat memicu pola makan yang abnormal, dan manajemen stress dapat mengendalikan keinginan untuk makan
makanan berlebih. Contoh manajemen stress adalah meditasi dan teknik relaksasi
Mengendalikan rangsangan/stimulus belajar untuk berhati-hati selama berbelanja. Pilihlah makanan sehat, singkirkan makanan berkalori
tinggi dari rumah anda, batasi waktu dan restoran tempat anda makan, dan secara sadar menghindari situasi dimana dapat terjadi makan
yang berlebihan (misal: acara resepsi pernikahan, arisan dsb)
Memikirkan pemecahan masalah mengoreksi pola makan dan aktifitas fisik diri sendiri tanpa menyalahkan
Mengubah pola pikir (cognitive restructuring) tanamkan pada pikiran anda bahwa perilaku dapat diubah, dan perlama waktu jalan kaki
dan mengurangi konsumsi makan yang spesifik (misal yang full carbo)
Dukungan sosial anggota keluarga, teman atau bahkan rekan kerja dapat membantu anda mempertahankan motivasi untuk sehat dan
memberikan aura positif
Terapi kombinasi - Terapi ini adalah gabungan dari 3 terapi sebelumnya dan menurut penelitian, hasil yang jauh lebih baik daripada terapi
tunggal saja. Untuk mencapai berat badan yang diinginkan, disarankan untuk mempertahankan terapi ini paling sedikit 6 bulan sebelum
mempertimbangkan terapi dengan obat-obatan.
http://halosehat.com/penyakit/obesitas/16-bahaya-obesitas-terhadap-kesehatan-hingga-kanker
http://www.indosiar.com/ragam/obesitas--penyakit-kelebihan-berat-badan_21451.html
http://puskeshaji.depkes.go.id/webs/berita-504-bahaya-obesitas.html#.V0PMPCGgbIU
http://bahayaobesitas.com/apa-itu-obesitas/
http://www.medscape.com/resource/obesity
http://the-coach.mi-comm.com/2015/03/19/penelitian-tentang-bahaya-obesitas/
NLBHI Obesity Education Initiative. Clinical Guideline on The Identification, Evaluation, and Treatment of Overweight and Obesity in
Adults:
The
Evidence
Report.
NIH
Publication
No.
98-4083.
US:
September
1998.
Source:
http://www/nhlbi.nih.gov/files/docs/guidelines/ob_gdlns.pdf