Anda di halaman 1dari 2

DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF TERTAWA

Judul Buku

: Tertawa yang Disukai, Tertawa yang Dibenci Allah

Penulis

: Abdul Majid S

Penerbit

: Gema Insani

Halaman

: 170 hlm

Cetakan

: kesatu, Januari 2004

Tertawa adalah salah satu naluri dan tabiat asli manusia yang
dianugerahi Allah kepada hambanya. Tertawa dari segi psikologis
merupakan suatu gerakan tarik napas yang dalam, yang di ikuti
dengan

gerakan

menghembuskan

napas

secara

putus-putus

dengan mengeluarkan suara tertentu. Udara yang masuk ke dalam


paru-paru ketika seseorang menarik napas itu 10 kali lipat
banyaknya dari udara yang masuk ketika pernapasan biasa.
Tertawanya Rasulullah adalah tertawa yang disukai Allah dan
tertawa yang di sunahkan. Namun sayangnya, tidak semua
manusia mengetahui dan mengerti tertawa yang sehat dan di sukai
Allah. Justru tidak sedikit dari kita tertawa yang dibenci Allah.
Padahal beberapa pakar kedokteran menyebutkan, bahwa tertawa
yang

sehat

melancarkan

adalah

tertawa

peredaran

darah

yang
dan

menyegarkan

paru-paru,

kelenjar-kelenjar,

serta

menyegarkan seluruh anggota badan. Lalu bagaimanakah tertawa


yang disukai dan dibenci Allah? Bagaimana cara Rasulullah saw
tertawa? Dan Bagaimana cara menghindari tertawanya setan?

Abdul Majid S penulis buku ini mencoba menguraikan tertawa


yang diridhai dan disukai Allah. Dalam bukunya ia menjelaskan
tentang hakikat tertawa.
Ada 2 bagian yang menjadi penjelasan Abdul : Bagian kesatu
( Tertawa yang disukai Allah ), Bagian kedua ( Tertawa yang dibenci
Allah ). Pada 2 bagian penjelasan tersebut dia menjelaskan secara
terperinci dan detail setiap babnya, seperti Adab tertawa, Manfaat
dan bahaya tertawa, Cara tertawa yang benar, Tertawa yang
tercela, Sifat-sifat tertawa yang dibenci Allah.
Abdul juga menjelaskan melalui cerita-cerita riwayat Nabi dan
menulis hadist-hadist untuk menambah penjelasannya. Bahasa
yang digunakan Abdul dapat dengan mudah dipahami oleh
berbagai kalangan. Namun untuk penulisan terdapat kata-kata
yang keliru atau terbalik penulisannya.
Tapi sudah sepatutnya buku ini mejadi rujukan atau bacaan
bagi siapa saja, agar mereka menjadi paham apakah tertawanya
selama ini termasuk tertawa yang disukai Allah atau tertawa yang
dibenci Allah.

Anda mungkin juga menyukai