Anda di halaman 1dari 2

KEMATIAN JANIN (IUFD)

Definsi
Kematian janin sebelum kelahiran
Faktor Risiko
Umur kehamilan
Kehamilan ganda
Kehamilan postterm
Janin makrosomia (>4500gr)
Etiologi

Idiopatik (pada 50% kasus)


Kondisi ibu : Diabetes, nefritis kronis, gestosis
Komplikasi plasenta : plasenta previa, solusio plasenta, insufisiensi
plasenta
Penyakit infeksi akut, infeksi intraamniotik
Intoksikasi
kelainan bawaan berat (kelainan kromosom, kongenital)
trauma psikis/fisik
Rhesus iso-imunisasi (eritroblastosis fetalis)

Patologi
Bila janin mati pada kehamilan yang telah lanjut, terjadi perubahan-perubahan
sebagai berikut :
1. Rigor mortis (tegang mati). Berlangsung 2,5 jam setelah janin mati.
2. Maserasi I. Timbul lepuh kulit mula-mula terisi cairan jernih tapi kemudian
memerah. Stadium ini berlangsung sampai 48 jam
3. Maserasi II. Lepuh pecah dan mewarnai air ketuban sehingga warna
ketuban coklat terjadi setelah 48 jam janin mati.
4. Maserasi III. Terjadi 3 minggu setelah janin mati. Badan janin lemas,
hubungan tulang sangat longgar dan timbul edema dibawah kulit.
Tanda dan Gejala
1.
2.
3.
4.
5.

BJA tidak terdengar


Rahim tidak membesar, fundus uteri menurun
Pergerakan anak tidak teraba lagi oleh pemeriksa
Palpasi anak menjadi tidak jelas.
Foto Rontgen memperlihatkan
- Tulang-tulang tengkorak saling menutupi satu sama lain (tanda
Spalding)
- Tulang punggung janin sangat melengkung (tanda Naujokes)
- Ada gelembung gas di badan janin

Komplikasi

20-25 % ibu yang tidak mengeluarkan janin matinya lebih dari 3 minggu akan
mengalami DIC.
Manajemen
-

Tunggu selama 2 minggu (karena 75% penderita akan melahirkan


anaknya yang mati secara spontan
Apabila setelah 2 minggu tidak lahir atau tidak dapat menunggu 2
minggu (akibat faktor psikologis), induksi dengan amniotomi beserta
pemberian oksitosin atau prostaglandin

Pengakhiran kehamilan diatas 20-28 minggu


1. Misoprostol 100 ug intravaginal dapat diulangi 1 kali 6 jam sesudah
pemberian pertama
2. Pemasangan batang laminaria selama 12 jam
3. Pemberian tetes oksitosis 5 IU dalam dextrose 5% mulai 20 tpm hingga 60
tpm
4. 1 dan 3 untuk janin hidup atau mati
5. 2 dan 3 untuk janin mati.
6. Catatan : dilakukan histerektomi bila upaya pervaginam dianggap tidak
berhasil atau atas indikasi ibu (atas sepengetahuan konsulen).
Pengakhiran kehamilan diatas 28 minggu
1. Misoprostol 50 ug intravaginal dapat diulangi 1 kali 6 jam sesudah
pemberian pertama
2. Pemasangan metrolisa 100 cc selama 12 jam untuk pematangan serviks
(tidak efektif untuk KPD)
3. Pemberian tetes oksitosis 5 IU dalam dextrose 5% mulai 20 tpm hingga 60
tpm (untuk primigravida) 40 tpm untuk grande multigravida sebanyak 2
labu.
4. Kombinasi ketiga cara diatas

Anda mungkin juga menyukai