Anda di halaman 1dari 8

MENGHINDARI PENGULANGAN YANG TIDAK

PERLU

SOP

PUSKESMAS
LENEK
1. Pengertian

2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur

No. Dokumen
Terbitan
No. Revisi
Tgl. Terbit
Halaman

:
/PKML/2016
:
:
:
: 1/1
Jalaludin Sayuti, SKM., MPH
NIP. 19751231 199803 1 013

Menghindari pengulangan yang tidak perlu adalah mengulangi tindakan yang sudah
dilaksanakan, semua jenis pelayanan yang sudah dilakukan harus dimasukkan dalam
dokumen rekam medis supaya tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu. Pelaksana
pelayanan dilaksanakan oleh semua petugas, dilaksanakan setiap hari kerja di dalam
gedung.
Sebagai acuan penerapan langkah untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu
SK Kepala PuskesmasLenek No:001/SK/PKM..L/I/2016Tentang standar Pelayanan
Publik PuskesmasLenek.
Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Revisi 1, Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik DepKes RI 2006
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Perawat/ bidan pelayanan klinis menerima rekam medis dari petugas pendaftaran
Perawat/ bidan memanggil pasien dan mempersilahkan pasien masuk
Perawat/ bidan menganamnesa atau mengkaji keluhan pasien
Perawat/ bidan mengukur tanda-tanda vital
Perawat/ bidan menuliskan hasil anamnesa dan tanda-tanda vital pasien di dalam
rekam medis pasien
Perawat/ bidan menyerahkan rekam medis kepada dokter
Perawat/ bidan mempersilahkan pasien untuk duduk di depan meja dokter
Dokter membaca hasil anamnesa dan tanda-tanda vital pasien yang sudah tertulis
di dalam rekam medis pasien
Dokter melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien

9.
10. Dokter mengidentifikasi masalah kesehatan pasien
11. Dokter menentukan rencana tindakan untuk pasien sesuai dengan masalah yang

dialami pasien
12. Dokter menjelaskan kepada pasien mengenai masalah kesehatan yang sedang
dialami pasien dan menjelaskan mengenai rencana terapi
13. Dokter/ perawat/ bidan melakukan pendidikan kesehatan jika diperlukan
14. Dokter meminta pasien menandatangani informed consent jika ada tindakan

invasive atau pembedahan


15. Dokter melakukan terapi sesuai dengan yang direncanakan
16. Dokter mengovservasi respon pasien dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan
17. Dokter membuatkan surat rujukan ke poli lain jika memerlukan konsultasi unit lain
18. Dokter menuliskan resep dan meminta pasien untuk menebus resep di apotek
puskesmas
19. Dokter/ perawat/ bidan mencatat hasil anamnesa dan tindakan di rekam medis
pasien
20. Perawat/ bidan menyerahkan rekam medis pasien kepada petugas pendaftaran.
6. Unit Terkait

BP Anak, BP Dewasa, Poli Gigi, KIA, UGD

7. Dokumen Terkait

Rekam Medis

PENANGANAN PASIEN RESIKO TINGGI

SOP

No. Dokumen
Terbitan
No. Revisi
Tgl. Terbit
Halaman

:
/PKML/2016
:
:
:
: 1/1

PUSKESMAS
LENEK

Jalaludin Sayuti, SKM., MPH


NIP. 19751231 199803 1 013

1. Pengertian

Memberikan pelayanan pada pasien dengan berbagai kebutuhan pelayanan yang


digolongkan resiko tinggi karena umur, kondisi atau kebutuhan yang bersifat kritis.

2. Tujuan

Sebagai bahan acuan dalam melakukan penanganan pasien resiko tinggi

3. Kebijakan

SK Kepala PuskesmasLenek No:001/SK/PKM..L/I/2016Tentang standar Pelayanan


Publik PuskesmasLenek.
Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan, DepKes RI 2012

4. Referensi
5. Alat dan Bahan

1.
2.
3.
4.

Alat bantu pasien ( kursi roda, brankar )


Tempat tidur dengan penyangga
Masker dan sarung tangan
Kamar isolasi

6. Prosedur

1. Pasien rawat jalan


- Pendampingan oleh petugas penerimaan pasien dan mengantarkan sampai

tempat periksa yang dituju dengan memakai alat bantuan jika diperlukan
- Perawat poli umum wajib mendampingi pasien untuk dilakukan pemeriksaan
2.

3.

4.

5.

6.

sampai selesai
Pasien rawat inap
- Penempatan pasien di kamar rawat inap sedekat mungkin dengan kamar
perawat
- Perawat memastikan memasang pengaman tempat tidur
- Perawat meminta keluarga untuk menjaga pasien dan melaporkan kepada
perawat jika terjadi sesuatu
Tatalaksana perlindungan terhadap penderita cacat
- Petugas menerima pasien, melakukan proses penerimaan pasien penderita
cacat baik rawat jalan maupun rawat inap dan wajib membantu serta
menolong sesuai dengan kecacatan yang disandang sampai proses selesai
dilakukan
- Perawat memastikan memasang pengaman tempat tidur pasien
- Menjelaskan tata ruang perawatan dan menyingkirkan barang yang tidak
diperlukan yang dapat menghalangi pergerakan pasien
Tatalaksana perlindungan terhadap anak
- Ruangan anak harus dijaga minimal 2 orang keluarga dan ruangan tidak boleh
ditinggalkan atau pasien tidak boleh dibiarkan seorang diri
- Perawat meminta surat pernyataan persetujuan secara tertulis kepada orang
tua apabila diperlukan tindakan yang memerlukan pemaksaan
- Perawat memasang pengaman tempat tidur
Tatalaksana perlindungan terhadap pasien yang beresiko disakiti ( resiko
penyiksaan, NAPI, korban atau tersangka tindak pidana, korban KDRT )
- Pasien ditempatkan di kamar yang sedekat mungkin dengan kamar jaga
perawat
- Pengunjung maupun penjaga pasien wajib lapor dan mencatat identitas di
kantor perawat berikut dengan keluarga atau pengunjung pasien yang berada
satu kamar dengan pasien beresiko
- Perawat berkoordinasi dengan satuan pengamanan untuk memantau lokasi
perawatan pasien
- Koordinasi dengan pihak berwajib jika diperlukan
Tatalaksana pasien beresiko penyakit menular
- Pasien ditempatkan di ruang isolasi yang steril
- Perawat/ bidan menggunakan APD ( masker, sarung tangan )
- Perawat/ bidan harus mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan dengan desinfektan
- Menggunakan alat-alat kesehatan yang steril
- Mengganti linen setiap hari
- Menempatkan linen yang telah dipakai di tempat infeksius

- Melakukan sterilisasi ruang setelah pasien pulang

7. Unit Terkait

Rawat Jalan, Rawat Inap, UGD

8. Dokumen Terkait

1. Status pasien
2. Form persetujuan tindakan

IDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA, BAHASA,

DAN HAMBATAN LAIN DALAM PELAYANAN

SOP

No. Dokumen
Terbitan
No. Revisi
Tgl. Terbit
Halaman

:
/PKML/2016
:
:
:
: 1/1

PUSKESMAS
LENEK
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan

Jalaludin Sayuti, SKM., MPH


NIP. 19751231 199803 1 013
Rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk mencari solusi pemecahan masalah untuk
kelancaran dan perbaikan mutu pelayanan kepada pasien dan keluarga.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengidentifikasi hambatan budaya,
bahasa, dan hambatan lain dalam pelayanan.
SK Kepala PuskesmasLenek No:001/SK/PKM..L/I/2016Tentang standar Pelayanan
Publik PuskesmasLenek.

4. Referensi
5. Alat dan Bahan

1. Dokumen hasil survey kepuasan pelanggan


2. Buku notulen hasil pertemuan
3. Arsip surat keluhan pelanggan dan kotak saran

6. Prosedur

1. Setiap staf puskesmas wajib mengidentifikasi segala hambatan baik hambatan

2.
3.

4.

5.
6.

budaya, bahasa, atau hambatan lain dalam pelayanan demi perbaikan mutu
layanan yang diberikan kepada pasien atau keluarga pasien
Hasil identifikasi dilaporkan ke coordinator masing-masing unit pelayanan dan
coordinator unit meneruskan hasil temuan ke tim jaminan mutu
Tim jaminan mutu berkoordinasi dengan tim kendali mutu untuk mencari solusi
pemecahan masalah hasil identifikasi dan melaporkannya ke pimpinan
puskesmas
Pimpinan puskesmas bersama-sama dengan tim jaminan mutu, tim kendali mutu,
dan coordinator semua unit pelayanan melakukan pembahasan hasil identifikasi
hambatan atau permasalahan yang ditemukan melalui rapat-rapat atau
minilokakarya
Puskesmas membuat rencana tindak lanjut hasil identifikasi terhadap hambatan
yang ditemukan
Pimpinan puskesmas menginstruksikan kepada seluruh jajaran terkait untuk
menindaklanjuti hasil identifikasi dengan melakukan perubahan atau perbaikan
sesuai berat ringannya hasil identifikasi hambatan yang ditemukan.

7. Unit Terkait

Tim jaminan mutu, Tim kendali mutu, semua unit pelayanan

8. Dokumen Terkait

SOP penanganan keluhan pelanggan

PENANGANAN KELUHAN PELANGGAN

SOP

No. Dokumen
Terbitan
No. Revisi
Tgl. Terbit
Halaman

:
/PKML/2016
:
:
:
: 1/1

PUSKESMAS
LENEK
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan

Jalaludin Sayuti, SKM., MPH


NIP. 19751231 199803 1 013
Keluhan pelanggan adalah ketidakpuasan pelanggan atas layanan yang diberikan
oleh puskesmas.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan keluhan pelanggan
SK Kepala Puskesmas Lenek No:001/SK/PKM..L/I/2016 Tentang standar Pelayanan
Publik PuskesmasLenek.

4. Referensi
5. Alat dan Bahan

Register pengaduan pelanggan

6. Prosedur

Menerima Keluhan Pelanggan


1. Tim Jamu
a. Menerima keluhan pelanggan baik secara langsung ( lisan ) atau tidak
langsung ( melalui media telepon/ surat )
b. Memilah apakah hal tersebut keluhan pelanggan atau hanya sekedar
permintaan
c. Mencatat ke dalam form penanganan keluhan pelanggan
d. Mengidentifikasi apakah keluhan tersebut keluhan berulang dan telah tercatat
di dalam database buku keluhan pelanggan
e. Menginformasikan kepada bagian terkait untuk ditindaklanjuti/ perbaikan
2. Tim Jamu dan bagian terkait
a. Menerima dan mengkaji keluhan pelanggan tersebut
b. Jika diperlukan, mengundang karyawan terkait untuk melakukan rapat
c. Membahas penyebab atas keluhan pelanggan yang terjadi dengan meminta

masukan-masukan dari karyawan


d. Menetapkan tindakan perbaikan dan penyebab yang sudah diidentifikasi
e. Mencatat semua keputusan ke dalam form Laporan Ketidaksesuaian dan
Penyelesaiannya ( LKP )
f. Menginformasikan kepada pimpinan puskesmas untuk ditindaklanjuti
Pelaksanaan Tindakan Perbaikan
1. Tim Jamu
a. Melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan rencana perbaikan yang telah
ditetapkan dalam LKP
b. Menginformasikan hasil tindakan perbaikan Tim Jamu
2. Tim Jamu dan bagian terkait
a. Memverifikasi atas hasil tindakan yang telah dilakukan
b. Jika belum sesuai, kembali ke langkah-langkah di atas dengan memberikan
rekomendasi perbaikan-perbaikan yang diperlukan
c. Jika sudah sesuai menutup LKP dengan menandatanganinya
7. Unit Terkait
8. Dokumen Terkait

Anda mungkin juga menyukai