Anda di halaman 1dari 13

Hikmah dan Keutamaan Peringatan Tahun

Baru Hijriyah 1 Muharram


POSTED BY HAKIM NOVEMBER 26, 2011 5 COMMENTS

Muharram ( )adalah bulan pertama tahun


penanggalan Islam, Hijriyah. Ditetapkan pertama kali oleh Khalifah Umar ibnu alKhattab atas saran dari menantu suci Rasulullah SAW, yakni Imam Ali bin Abi Thalib
karamalLahu wajhahu. Pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar, pernah beliau
mengutarakan gagasannya mengenai perlunya menetapkan kalender Isalam yang akan
dipakai sebagai penenggalan dalam urusan administrasi masa kekhalifahannya,dan
sebagai kebutuhan kaum muslimin, pada masa itu penanggalan yang dipakai kaum
Muslimin berbeda-beda, ada yang memakai tahun gajah, dimana pada tahun itu terjadi
penyerangan dari balatentara Abrahah dari negeri Yanan untuk menyerang Kabah,
yang kemudian niatnya digagalkan Allah Yang Maha Esa. Dan di tahun itu pula lahirnya
nabi Muhammad saw dan ada pula yang pemakaian tanggal didasarkan kepada
hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah.
Untuk menetapkan kalender Islam ini, dicari momentum yang sangat tepat untuk
dijadikan patokan sebagai awal permulaan Tahun Baru Islam. Maka Khalifah Umar ini
mengadakan musyawarah yang dihadiri oleh pemuka-pemuka agama, dan pembesarpembesar muslim. Di dalam pertemuan itu ada beberapa momentum penting yang
diusulkan sebagai dasar penetapan pada tahun baru islam, dan momentum-momentum
itu antara lain:
1.
2.

Dihitung
Dihitung

dari

hari
dari

kelahiran
wafatnya

Nabi
Rasulallah

Muhammad
saw.

3. Dititung dari hari Rasulullah menerima wahyu pertama di gua Hira yang merupakan

awal

tugas

kenabiannya.

4. Dimulai dari tanggal dan bulan Rasulallah melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah.
Tanggal kelahiran Nabi Muhammad tidak dijadikan dasar sebagai awal penanggalan
kalender islam, karena tanggal itu masih menjadi kontroversi mengenai waktu dalam
kejadiannya. Adapun hari wafatnya Rasulullah tidak pula dijadikan dasar sebagai
tanggal permulaan kalender Islam , karena dikhawatirkan akan mempengaruhi kaum
muslimin dalam kesedihan yang berkepanjangan terhadap kenangan-kenangannya
semasa beliau. Pada akhirnya forum menyetujui sebagai awal penanggalan islam
dihitung sejak Rasulullah hijrah dari Makah ke Madinah, Rasul sampai di Madinah pada
hari Senin, 12 Rabi ul-Awwal yang bertepatan dengan tanggal 24 September 622 M.
Rasulullah SAWW sendiri, dengan perkenan Allah SWT dalam firmanNya, menetapkan
bahwa bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan (Rajab,
Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram), dan didalamnya dilarang melakukan peperangan
dan tindak kekerasan lainnya.
Muharram yang berarti diharamkan atau yang sangat dihormati, memang merupakan
bulan gencatan senjata atau bulan perdamaian. hal ini menunjukkan bahwa umat Islam
di manapun harus selalu bersikap damai, tidak boleh berperang kecuali jika diperangi
terlebih dahulu. Seyogyanya, umat Islam menghormati dan memaknai Muharram
dengan spirit penuh perdamaian dan kerukunan. sebab, Nabi Muhammad saw pada
khutbah haji wada -yang juga di bulan haram- mewanti-wanti ummatnya agar tidak
saling bermusuhan, bertindak kekerasan, atau berperang satu sama lain.
Esensi dari spirit Muharram adalah pengendalian diri demi terciptanya kedamaian dan
ketentraman hidup, baik fisik, sosial, maupun spiritual. karena itu, di bulan Muharram
Nabi Muhammad saw menganjurkan ummatnya untuk berpuasa sunnah Asysyuro
( puasa pada hari kesepuluh di bulan Muharram).
Dari Abu Hurairah , Nabi Muhammad saw bersabda, puasa yang paling utama setelah
Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram. dan shalat yang paling utama adalah
shalat malam.(HR.Muslim).
Ibnu Abbas berkata, Aku tak melihat Rasulullah saw mengintensifkan puasanya selain
Ramadhan, kecuali puasa Asysyuro. (HR.Bukhori). dalam hadits lain yang diriwayatkan

dari Abi Qatadah, Nabi saw bersabda,Puasa Asysyuro itu dapat menghapus dosa tahun
sebelumnya.(HR.Muslim).
Melalui puasa sunnah itulah, ummat Islam dilatih dan dibiasakan untuk dapat menahan
diri agar tidak mudah dijajah oleh hawa nafsu, termasuk nafsu dendam dan amarah
sehingga perdamaian dan ketentraman hidup dapat diwujudkan di Indonesia. Puasa
sunnah Muharram agaknya juga harus menjadi momentum islah bagi semua pihak. agar
perdamaian dan ketentraman terwujud, Muharram juga harus dimaknai sebagai bulan
anti maksiat, yakni dengan menjauhi larangan-larangan Allah swt, sepertai fitnah,
pornoaksi, pornografi, judi, korupsi, teror, narkoba dan lain-lain.
Dengan peringatan tahun baru hijriyah kali ini semoga mari kita mulai babak baru
kehidupan kita dengan niat harus lebih baik dari tahun kemarin. Selamat Tahun Baru
Hijriyah 1 Muharram 1433 H. Ahlan wa sahlan biamin jadiid 1 Muharram 1433 H
Kullu amin wa antum bikhoirin.

==>> Asal Mula Nama-Nama Bulan Hijriyah <<==


Kalender Islam dihitung mengacu pada peredaran bulan, berbeda dengan kalender biasa (kalender
Masehi) yang mengacu pada matahari.
Orang arab pra-kerasulan Rasulullah Muhammad SAW telah menggunakan bulan-bulan dalam
kalender hijriyah, namun mereka tidak menetapkan angka tahun, tetapi tahun apa. Misalnya
kelahiran Rasulullah SAW adalah di tahun gajah.
Abu Musa Al-Asyri sebagai salah satu gubernur di zaman Khalifah Umar r.a. menulis surat kepada
Amirul Mukminin yang isinya menanyakan surat-surat dari khalifah yang tidak ada tahunnya, hanya
tanggal dan bulan saja, sehingga membingungkan. Khalifah Umar lalu mengumpulkan beberapa
sahabat senior waktu itu. Mereka adalah Utsman bin Affan r.a., Ali bin Abi Thalib r.a., Abdurrahman
bin Auf r.a., Saad bin Abi Waqqas r.a., Zubair bin Awwam r.a., dan Thalhan bin Ubaidillah r.a.
Mereka bermusyawarah mengenai kalender Islam.Adayang mengusulkan berdasarkan milad
Rasulullah saw.Adajuga yang mengusulkan berdasarkan pengangkatan Muhammad saw menjadi
Rasul. Dan yang diterima adalah usul dari Ali bin Abi Thalib r.a. yaitu berdasarkan momentum hijrah
Rasulullah SAW dari Makkah ke Yatstrib (Madinah).
Maka semuanya setuju dengan usulan Ali r.a. dan ditetapkan bahwa tahun pertama dalam kalender
Islam adalah pada masa hijrahnya Rasulullah saw.
Sedangkan nama-nama bulan dalam kalender hijriyah ini diambil dari nama-nama bulan yang telah
ada dan berlaku di masa itu di bangsa Arab.
Orang Arab memberi nama bulan-bulan mereka dengan melihat keadaan alam dan masyarakat
pada masa-masa tertentu sepanjang tahun. Misalnya bulan Ramadhan, dinamai demikian karena
pada bulan Ramadhan waktu itu udara sangat panas seperti membakar kulit rasanya. Berikut adalah
arti nama-nama bulan dalam Islam:

MUHARRAM, artinya: yang diharamkan atau yang menjadi pantangan. Penamaan Muharram, sebab
pada bulan itu dilarang menumpahkan darah atau berperang. Larangan tesebut berlaku sampai
masa awal Islam.
SHAFAR, artinya: kosong. Penamaan Shafar, karena pada bulan itu semua orang laki-laki Arab
dahulu pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga dan berperang, sehingga pemukiman
mereka kosong dari orang laki-laki.
RABIULAWAL, artinya: berasal dari kata rabi (menetap) dan awal (pertama). Maksudnya masa
kembalinya kaum laki-laki yang telah meninqgalkan rumah atau merantau. Jadi awal menetapnya
kaum laki-laki di rumah. Pada bulan ini banyak peristiwa bersejarah bagi umat Islam, antara lain:
Nabi Muhammad saw lahir, diangkat menjadi Rasul, melakukan hijrah, dan wafat pada bulan ini
juga.
RABIUULAKHIR, artinya: masa menetapnya kaum laki-laki untuk terakhir atau penghabisan.
JUMADILAWAL nama bulan kelima. Berasal dari kata jumadi (kering) dan awal (pertama).
Penamaan Jumadil Awal, karena bulan ini merupakan awal musim kemarau, di mana mulai terjadi
kekeringan.
JUMADILAKHIR, artinya: musim kemarau yang penghabisan.
RAJAB, artinya: mulia. Penamaan Rajab, karena bangsa Arab tempo dulu sangat memuliakan bulan
ini, antara lain dengan melarang berperang.
SYABAN, artinya: berkelompok. Penamaan Syaban karena orang-orang Arab pada bulan ini
lazimnya berkelompok mencari nafkah. Peristiwa penting bagi umat Islam yang terjadi pada bulan ini
adalah perpindahan kiblat dari Baitul Muqaddas ke Kabah (Baitullah).
RAMADHAN, artinya: sangat panas. Bulan Ramadhan merupakan satu-satunya bulan yang tersebut
dalam Al-Quran, Satu bulan yang memiliki keutamaan, kesucian, dan aneka keistimewaan. Hal itu
dikarenakan peristiwa-peristiwa peting seperti: Allah menurunkan ayat-ayat Al-Quran pertama kali,
ada malam Lailatul Qadar, yakni malam yang sangat tinggi nilainya, karena para malaikat turun
untuk memberkati orang-orang beriman yang sedang beribadah, bulan ini ditetapkan sebagai waktu
ibadah puasa wajib, pada bulan ini kaurn muslimin dapat rnenaklukan kaum musyrik dalarn perang
Badar Kubra dan pada bulan ini juga Nabi Muhammad saw berhasil mengambil alih kota Mekah dan
mengakhiri penyembahan berhala yang dilakukan oleh kaum musyrik.
SYAWWAL, artinya: kebahagiaan. Maksudnya kembalinya manusia ke dalam fitrah (kesucian)
karena usai menunaikan ibadah puasa dan membayar zakat serta saling bermaaf-maafan. Itulah
yang mernbahagiakan.

DZULQAIDAH, berasal dari kata dzul (pemilik) dan qadah (duduk). Penamaan Dzulqaidah, karena
bulan itu merupakan waktu istirahat bagi kaum laki-laki Arab dahulu. Mereka menikmatinya dengan
duduk-duduk di rumah.
DZULHIJJAH artinya: yang menunaikan haji. Penamaan Dzulhijjah, sebab pada bulan ini umat Islam
sejak Nabi Adam as. menunaikan ibadah haji

Kalender Islam menggunakan peredaran bulan sebagai acuannya, berbeda dengan


kalender biasa (kalender Masehi) yang menggunakan peredaran matahari.
Penetapan kalender Hijriyah dilakukan pada jaman Khalifah Umar bin Khatab, yang
menetapkan peristiwa hijrahnya Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah.
Kalender Hijriyah juga terdiri dari 12 bulan, dengan jumlah hari berkisar 29 30 hari.
Penetapan 12 bulan ini sesuai dengan firman Allah Subhana Wataala: Sesungguhnya
bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia
menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama
yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan
perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu

semuanya; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS : At
Taubah(9):36).
Sebelumnya, orang arab pra-kerasulan Rasulullah Muhammad SAW telah menggunakan
bulan-bulan dalam kalender hijriyah ini. Hanya saja mereka tidak menetapkan ini tahun
berapa, tetapi tahun apa. Misalnya saja kita mengetahui bahwa kelahiran Rasulullah SAW
adalah di tahun gajah.
Abu Musa Al-Asyri sebagai salah satu gubernur di zaman Khalifah Umar r.a. menulis surat
kepada Amirul Mukminin yang isinya menanyakan surat-surat dari khalifah yang tidak ada
tahunnya, hanya tanggal dan bulan saja, sehingga membingungkan. Khalifah Umar lalu
mengumpulkan beberapa sahabat senior waktu itu. Mereka adalah Utsman bin Affan r.a.,
Ali bin Abi Thalib r.a., Abdurrahman bin Auf r.a., Saad bin Abi Waqqas r.a., Zubair bin
Awwam r.a., dan Thalhan bin Ubaidillah r.a. Mereka bermusyawarah mengenai kalender
Islam. Ada yang mengusulkan berdasarkan milad Rasulullah saw. Ada juga yang
mengusulkan berdasarkan pengangkatan Muhammad saw menjadi Rasul. Dan yang
diterima adalah usul dari Ali bin Abi Thalib r.a. yaitu berdasarkan momentum hijrah
Rasulullah SAW dari Makkah ke Yatstrib (Madinah).
Maka semuanya setuju dengan usulan Ali r.a. dan ditetapkan bahwa tahun pertama dalam
kalender Islam adalah pada masa hijrahnya Rasulullah saw.
Sedangkan nama-nama bulan dalam kalender hijriyah ini diambil dari nama-nama bulan
yang telah ada dan berlaku di masa itu di bangsa Arab.
Orang Arab memberi nama bulan-bulan mereka dengan melihat keadaan alam dan
masyarakat pada masa-masa tertentu sepanjang tahun. Misalnya bulan Ramadhan,
dinamai demikian karena pada bulan Ramadhan waktu itu udara sangat panas seperti
membakar kulit rasanya. Berikut adalah arti nama-nama bulan dalam Islam:
MUHARRAM, artinya: yang diharamkan atau yang menjadi pantangan. Penamaan
Muharram, sebab pada bulan itu dilarang menumpahkan darah atau berperang. Larangan
tesebut berlaku sampai masa awal Islam.
SHAFAR, artinya: kosong. Penamaan Shafar, karena pada bulan itu semua orang laki-laki
Arab dahulu pergi meninggalkan rumah untuk merantau, berniaga dan berperang, sehingga
pemukiman mereka kosong dari orang laki-laki.

RABIULAWAL, artinya: berasal dari kata rabi (menetap) dan awal (pertama).
Maksudnya masa kembalinya kaum laki-laki yang telah meninqgalkan rumah atau
merantau. Jadi awal menetapnya kaum laki-laki di rumah. Pada bulan ini banyak peristiwa
bersejarah bagi umat Islam, antara lain: Nabi Muhammad saw lahir, diangkat menjadi
Rasul, melakukan hijrah, dan wafat pada bulan ini juga.
RABIUULAKHIR, artinya: masa menetapnya kaum laki-laki untuk terakhir atau
penghabisan.
JUMADILAWAL nama bulan kelima. Berasal dari kata jumadi (kering) dan awal
(pertama). Penamaan Jumadil Awal, karena bulan ini merupakan awal musim kemarau, di
mana mulai terjadi kekeringan.
JUMADILAKHIR, artinya: musim kemarau yang penghabisan.
RAJAB, artinya: mulia. Penamaan Rajab, karena bangsa Arab tempo dulu sangat
memuliakan bulan ini, antara lain dengan melarang berperang.
SYABAN, artinya: berkelompok. Penamaan Syaban karena orang-orang Arab pada bulan
ini lazimnya berkelompok mencari nafkah. Peristiwa penting bagi umat Islam yang terjadi
pada bulan ini adalah perpindahan kiblat dari Baitul Muqaddas ke Kabah (Baitullah).
RAMADHAN, artinya: sangat panas. Bulan Ramadhan merupakan satu-satunya bulan
yang tersebut dalam Al-Quran, Satu bulan yang memiliki keutamaan, kesucian, dan aneka
keistimewaan. Hal itu dikarenakan peristiwa-peristiwa peting seperti: Allah menurunkan
ayat-ayat Al-Quran pertama kali, ada malam Lailatul Qadar, yakni malam yang sangat tinggi
nilainya, karena para malaikat turun untuk memberkati orang-orang beriman yang sedang
beribadah, bulan ini ditetapkan sebagai waktu ibadah puasa wajib, pada bulan ini kaurn
muslimin dapat rnenaklukan kaum musyrik dalarn perang Badar Kubra dan pada bulan ini
juga Nabi Muhammad saw berhasil mengambil alih kota Mekah dan mengakhiri
penyembahan berhala yang dilakukan oleh kaum musyrik.
SYAWWAL, artinya: kebahagiaan. Maksudnya kembalinya manusia ke dalam fitrah
(kesucian) karena usai menunaikan ibadah puasa dan membayar zakat serta saling
bermaaf-maafan. Itulah yang mernbahagiakan.
DZULQAIDAH, berasal dari kata dzul (pemilik) dan qadah (duduk). Penamaan
Dzulqaidah, karena bulan itu merupakan waktu istirahat bagi kaum laki-laki Arab dahulu.
Mereka menikmatmnya dengan duduk-duduk di rumah.

DZULHIJJAH artinya: yang menunaikan haji. Penamaan Dzulhijjah, sebab pada bulan ini
umat Islam sejak Nabi Adam as. menunaikan ibadah haji

SEJARAH NAMA-NAMA BULAN DALAM KALENDER ISLAM

Habib bin Hilal | 10-Desember-2013 | Kalender Islam | Tidak ada Komentar

Nama-nama bulan Qomariyah yang sekarang berlaku dipercayai telah mengakar sejak
abad ke lima Masehi. Diberitakan bahwa orang pertama yang menetapkan nama-nama
tersebut adalah Kaab bin Murrah, kakek buyut ke lima dari Nabi Muhammad saw.
Ada lima bulan yang namanya diambil dari kondisi musim bulan tersebut (Rabiul Awwal,
Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, dan Ramadhan). Rabiul Awal dan Akhir diambil
dari kata rabi yang berarti bersemi, karena penamaannya bertepatan dengan musim
semi. Jumadil Awal dan Akhir diambil dari kata jamad yang berarti beku, karena
penamaan bulan tersebut bertepatan dengan saat musim dingin di mana air membeku.
Sementara Ramadhan diambil dari kata ramdha yang mengandung arti sangat
panas karena bertepatan dengan musim panas.
Ketujuh bulan lainnya dinamai berdasarkan kondisi masyarakat dan lingkar sosial pada
saat itu. Muharram, dari kata haram yang berarti suci karena bulan ini adalah salah
satu dari empat bulan yang disucikan. Shafar diambil dari kata shifr yang berarti
kosong atau nol. Ia diberi nama seperti itu karena pada bulan tersebut banyak
rumah yang kosong ditinggalkan penghuninya yang pergi berperang. Rajab, secara
etimologis berarti mengagungkan karena kaum jahiliyah sangat menghormati bulan
tersebut dan di bulan ini peperangan juga dilarang. Mereka juga menyebut bulan ini
sebagai Rajab al Asyam (Rajab yang Tenang). Syaban juga dinamakan berdasarkan
kebiasaan masyarakat. Kata syaban diambil dari kata syabun yang berarti
kelompok atau perkumpulan. Di bulan ini kaum jahiliyah akan berpencar,
membentuk kelompok-kelompok yang siap berperang. Syawal diaambil dari kata
syalat yang berarti menaikkan. Ini adalah saat unta-unta betina menaikkan ekornya,
tidak menerima perkawinan dari unta jantan. Dzulqaidah berasal dari kata al qaidu
yang berarti duduk. Di bulan ini, mereka biasa tinggal di rumah dan tidak berperang
karena ini merupakan awal dari 3 bulan yang suci. Dan Dzulhijjah memperoleh namanya
karena di bulan ini dilaksanakan ibadah haji.

TABEL ASAL-USUL NAMA BULAN QOMARIYAH


Tabel di bawah ini menunjukkan asal-usul nama-nama bulan berbasis peredaran bulan
dari berbagai versi.

Kalender

Kalender

Kalender

Kalender

o.

Tsamud

Sebelum
Islam

Sebelum
Islam

(menurut
Al-Azdi)

(menurut AlBairuni)

(menurut
Al-Masudi)

Setelah
Islam

Mujab

Al-Mutamir

Natiq

Muharram

Mujir

Najir

Tsaqil

Shafar

Murid

Khawwan

Thaliq

Rabiul Awal

Mulzim

Shuwan/Bushon

Najir

Rabiul Akhir

Mashdar

Hantam/Hanin/R
unna

Simah

Jumadil Ula

Hawbar

Zuba

Amnah

Jumadil
Akhirah

Hubal

Al-Asham

Ahlak

Rajab

Muha

Adil

Kusa

Syaban

Dimar

Nafiq/Nathil

Zahir

Ramadhan

10

Dabir

Waghil/Waghl

Burth

Syawal

11

Haifal

Hawa/Rannah

Harf

Dzulqadah

12

Musbil

Burk

Naas

Dzulhijjah

Anda mungkin juga menyukai