FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162
MODUL 1
PENGUKURAN
1.1 Pengantar
Pengukuran merupakan suatu pemahaman dasar yang diperlukan pada sains
dan engineering. Terdapat aturanaturan tertentu tentang bagaimana sesuatu dapat
diukur. Pengukuran penting untuk penggambaran dan melakukan perancangan
teknik. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur. Menurut
Wiiliam D.C (1993), alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan
batasan nilai atau harga tertentu dari gejala-gejala atau sinyal yang berasal dari
perubahan suatu energi. Modul 1 ini akan dilakukan pengukuran terhadap dimensi
port USB. Alat ukur yang akan digunakan untuk pengukuran port USB ini adalah
jangka sorong.
2.
3.
Praktikan mampu menggunakan alat ukur yang sesuai dengan benda kerja.
4.
b.
c.
2.
3.
4.
5.
6.
b.
Mekanismenya khas.
c.
7.
1.4 Toleransi
1.4.1 Toleransi Linier
Sampai saat ini, untuk membuat suatu benda kerja sulit sekali untuk
mencapai ukuran dengan tepat, hal ini disebabkan antara lain oleh:
a.
b.
Kondisi alat/mesin.
c.
fungsi mampu tukar, seperti pada suku cadang mesin otomotif yang
diperdagangkan.
Istilah dalam Toleransi
Pengertian istilah dalam lingkup toleransi dapat dilihat pada gambar dan
paparan berikut ini.
Ud
Pa
Pb
= toleransi lubang.
TP
b.
Terdapat dua klasifikasi, yaitu golongan lubang (lebar alur pasak, lebar alur
slot, lubang untuk pena), dan golongan poros (poros, pasak slot),
Toleransi untuk Bagian yang Berpasangan (Suaian/Fits)
Dua bagian benda dari golongan lubang dan poros yang mempunyai ukuran
dasar sama dipasangkan, misalnya poros dan bantalan gelinding (ball bearing),
disebut suaian (fits), terdapat tiga jenis suaian:
a.
b.
c.
Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian pada jangka sorong adalah
0.05 mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01 mm untuk yang di atas
30 cm. Cara membaca jangka sorong pertama lihat skala utama lihat nilai yang
terukur lurus dengan angka nol di skala nonius. Bisa menunjukkan posisi
berhimpit dengan garis skala utama bisa juga tidak. Jika tidak, gunakan nilai skala
utama yang terdekat di kirinya. Di tahap ini anda akan mendapatkan ketelitian
sampai 1 mm. Lihat skala nonius, carilah angka di skala nonius yang berhimpit
dengan garis di skala utama. Pengukuran ini mempunyai ketelitian hingga 0,1
mm.
1.5.2 Pengukuran Mainan Kayu Menggunakan Kaliber Batas (Limit
Gauge)
Pengukuran produk pemesinan dapat dilakukan dengan alat ukur langsung
untuk mengetahui ukuran dimensinya. Misalnya diukur dengan jangka sorong
atau mikrometer. Akan tetapi pengukuran langsung menjadi tidak efektif jika
produk yang diukur dalam jumlah yang banyak, misalnya dalam sebuah proses
produksi massal sebuah komponen mesin yang harus dicek ukuran dimensinya.
Untuk mempermudah pemeriksaan dimensi sebuah komponen mesin, yaitu
untuk mengetahui apakah ukurannya masih di dalam daerah toleransi atau tidak,
pemeriksaan ukuran komponen cukup dengan mengetahui apakah objek ukur
tersebut melebihi batas maksimum atau kurang dari batas minimum.
Pengukuran produk yang dibuat secara masal dikenal alat ukur kaliber batas.
Dengan alat ukur kaliber, batas ukuran suatu produk berada pada daerah
toleransi atau di luar daerah toleransi. Jika hasil pengukuran menunjukkan
dimensi benda berada pada daerah toleransi berarti produk memenuhi standar.
Sebaliknya jika hasil pengukuran di luar daerah toleransi berarti produk tersebut
tidak bisa dipakai (gagal).
Jangka sorong.
1.6.2 Bahan
Pada praktikum pengukuran, bahan yang digunakan meliputi:
1.
2.
Checksheet.
3.
Alat tulis.
Tahap
Persiapan
Tahap
Pengumpulan
Data
Tahap
Analisa Data
Tahap
Kesimpulan dan
Saran
Selesai
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
REFERENSI
Juhana, O., Suratman, M. 2008. Menggambar Teknik Mesin Dengan Standar ISO.
Cetakan ke-2. Jakarta: Pustaka Setia.
FORMAT LAPORAN
BAB I PENDAHULUAN
(pengantar)
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktikum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
(pengantar)
2.1 Pengertian Pengukuran
2.2 Metode Pengukuran
2.3 Alat Ukur
2.4 Kaliber Batas
2.5 Toleransi
BAB III METODE PENELITIAN
(pengantar)
3.1 Alat dan Bahan
3.2 Flowchart Pelaksanaan Praktikum
3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum
BAB IV PENGOLAHAN DAN PEMBAHASAN
(pengantar)
4.1 Hasil Rekapan Data
4.2 Gambar AutoCAD 2D
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
(pengantar)
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Checksheet
Foto Dokumentasi (Sesuai Prosedur Praktikum)