Anda di halaman 1dari 13

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162

MODUL 1
PENGUKURAN

1.1 Pengantar
Pengukuran merupakan suatu pemahaman dasar yang diperlukan pada sains
dan engineering. Terdapat aturanaturan tertentu tentang bagaimana sesuatu dapat
diukur. Pengukuran penting untuk penggambaran dan melakukan perancangan
teknik. Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur. Menurut
Wiiliam D.C (1993), alat ukur adalah sesuatu alat yang berfungsi memberikan
batasan nilai atau harga tertentu dari gejala-gejala atau sinyal yang berasal dari
perubahan suatu energi. Modul 1 ini akan dilakukan pengukuran terhadap dimensi
port USB. Alat ukur yang akan digunakan untuk pengukuran port USB ini adalah
jangka sorong.

1.2 Tujuan Praktikum


Praktikum modul 1 tentang pengukuran terdapat beberapa tujuan yang ingin
dicapai, yakni:
1.

Praktikan mampu mengetahui media-media yang dapat digunakan dalam


pengukuran.

2.

Praktikan mampu mengetahui jenis-jenis alat ukur dan penggunaannya.

3.

Praktikan mampu menggunakan alat ukur yang sesuai dengan benda kerja.

4.

Praktikan mampu mengukur benda kerja satuan USB dengan benar.

1.3 Landasan Teori


1.3.1 Pengukuran
Pengertian dari pengukuran ialah membandingkan suatu besaran dan
besaran standar. Adapun menurut Cangelosi (1995), yang dimaksud
dengan pengukuran (measurement) adalah suatu proses pengumpulan data
melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan
dengan tujuan yang telah ditentukan. Besaran standar merupakan besaran
yang dijadikan patokan dan disepakati secara internasional.

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162

1.3.2 Satuan Dalam Pengukuran


General conference on weights and measure ke-14 menetapkan tujuh
besaran pokok yang menjadi dasar terbentuknya Satuan Sistem
Internasional yang disingkat SI. Berikut merupakan tujuh satuan dasar SI:
Tabel 1.1 Satuan Dasar Dalam Pengukuran

1.3.3 Metode Pengukuran


Bagaimana proses untuk membandingkan besaran yang diukur
terhadap besarannya, beberapa yang harus diketahui antaranya:
a. Konsep dasar besaran.
b. Spesifikasi peralatan yang harus digunakan.
c. Proses pengukuran.
d. Urutan langkah pengukuran.
e. Kualifikasi operator.
f. Kondisi lingkungan.
1.3.4 Alat Ukur
Alat ukur memiliki banyak variansi dan dikelompokkan melalui
disiplin kerja atau besaran fisiknya. Berikut jenis dasar alat ukur dan
spesifikasinya:
1.

Alat Ukur Langsung


a.

Mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi.

b.

Kecermatan rendah sampai dengan menengah (1 s.d 0.002 mm).

c.

Hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada skala tersebut.

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162

2.

Alat Ukur Pembanding Atau Komparator


a. Mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasi.
b. Memiliki kecermatan menengah (0.01 mm) sampai dengan tinggi
(0.001 mm) tetapi kapasitas atau daerah skala ukurnya terbatas.
c. Hanya digunakan sebagai pembacaan besarnya selisih suatu dimensi
terhadap ukuran standar.

3.

Alat Ukur Acuan Standar


a. Mampu memberikan atau menunjukkan suatu harga ukuran tertentu.
b. Digunakan sebagai acuan bersama-sama dengan alat ukur pembanding
untuk menentukan dimensi suatu objek ukur.
c. Mempunyai skala seperti yang dimiliki alat ukur standar yang dapat
diatur harganya atau tak memiliki skala karena hanya mempunyai satu
harga nominal.

4.

Alat Ukur Batas (Kaliber)


a. Mampu menunjukkan apakah suatu dimensi, bentuk, dan atau posisi
terletak di dalam atau di luar daerah toleransinya.
b. Tak memiliki skala (umumnya), karena dirancang untuk pemeriksaan
toleransi suatu objek ukur yang tertentu (khas, spesifik).

5.

Alat Ukur Bantu


Tidak termasuk sebagai alat ukur dalam arti yang sesungguhnya akan
tetapi memiliki peranan penting dalam pelaksanaan suatu proses
pengukuran geometrik.

6.

Alat Ukur Khas


a.

Dibuat khusus untuk mengukur geometri yang khas misalnya


kekasaran permukaan, kebulatan, profil gigi suatu roda-gigi, dan
sebagainya.

b.

Mekanismenya khas.

c.

Memiliki skala dan dilengkapi alat pencatat atau penganalisis data.

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162

7.

Alat Ukur Koordinat


a. Memiliki sensor yang dapat digerakkan dalam ruang.
b. Koordinat sensor dibaca melalui tiga skala yang disusun seperti
koordinat kartesian (X, Y, Z), dapat dilengkapi dengan sumbu putar
(koordinat polar).
Alat ukur terdiri dari banyak jenis yang dapat juga dikelompokkan melalui

disiplin kerja atau besaran fisiknya, diantaranya:


a. Alat ukur dimensi: mistar, jangka sorong, mikrometer, bilah sudut, balok
ukur, profil proyektor, universal measuring machine.
b. Alat ukur massa: timbangan, comparator elektronik, weight set.
c. Alat ukur mekanik: tachometer, torquemeter, stroboscope.
d. Alat ukur fisik: gelas ukur, densitometer, visosimeter, flowmeter.
e. Alat ukur listrik: voltmeter, amperemeter, jembatan wheatstone.
f. Alat ukur suhu: termometer gelas, PRT.
g. Alat ukur optik: luxmeter, fotometer, spectrometer.
Pengertian kalibrasi ialah cara menentukan kebenaran konvesional nilai
penunjukan alat ukur dan bahan ukur.

1.4 Toleransi
1.4.1 Toleransi Linier
Sampai saat ini, untuk membuat suatu benda kerja sulit sekali untuk
mencapai ukuran dengan tepat, hal ini disebabkan antara lain oleh:
a.

Kesalahan melihat alat ukur.

b.

Kondisi alat/mesin.

c.

Terjadi perubahan suhu pada waktu penyayatan/pengerjaan benda kerja.


Berdasarkan paparan tersebut, setiap ukuran dasar harus diberi dua

penyimpangan izin yaitu penyimpangan atas dan penyimpangan bawah.


Perbedaan antara penyimpangan atas dan penyimpangan bawah adalah toleransi.
Tujuan penting toleransi ini adalah agar benda kerja dapat diproduksi secara
massal pada tempat yang berbeda dan tetap dapat memenuhi fungsinya, terutama

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162

fungsi mampu tukar, seperti pada suku cadang mesin otomotif yang
diperdagangkan.
Istilah dalam Toleransi
Pengertian istilah dalam lingkup toleransi dapat dilihat pada gambar dan
paparan berikut ini.

Gambar 1.1 Lingkup Toleransi

Ud

= ukuran dasar (nominal), ukuran yang dibaca tanpa penyimpangan.

Pa

= penyimpangan atas (upper allowance), penyimpangan terbesar yang


diizinkan.

Pb

= penyimpangan bawah (lower allowance) penyimpangan terkecil yang


diizinkan.

Umaks = ukuran maksimum izin, penjumlahan antara ukuran dasar dengan


penyimpangan atas.
Umin = ukuran minimum izin, penjumlahan antara ukuran dasar dengan
penyimpangan bawah.
TL

= toleransi lubang.

TP

= toleransi poros (perbedaan antara penyimpangan atas dengan


penyimpangan bawah atau perbedaan antara ukuran maksimum dengan
ukuran minimum izin).

GN = garis nol, ke atas daerah positif dan kebawah daerah negatif.


US

= ukuran sesungguhnya, ukuran dari hasil pengukuran benda kerja setelah


diproduksi, terletak diantara ukuran minimum izin sampai dengan ukuran
maksimum izin.

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162

1.4.2 Toleransi Umum


Toleransi umum ialah toleransi yang mengikat beberapa ukuran dasar,
sedangkan toleransi khusus hanya mewakili ukuran dasar dengan toleransi
tersebut dicantumkan. Berikut disampaikan tabel toleransi umum yang standar
pada gambar kerja kualitas toleransi umum dipilih antara teliti, sedang atau
kasar. Yang paling sering dipilih adalah kualitas sedang (medium).
Tabel 1.2 Toleransi Umum

1.4.3 Toleransi ISO


Toleransi ISO (International Organization for Standardization) yang
menggunakan huruf dan angka toleransi dengan mengikuti ketentuan sebagai
berikut:
a.

Suhu ruang pengukuran diseragamkan yaitu 200 C.

b.

Terdapat dua klasifikasi, yaitu golongan lubang (lebar alur pasak, lebar alur
slot, lubang untuk pena), dan golongan poros (poros, pasak slot),
Toleransi untuk Bagian yang Berpasangan (Suaian/Fits)
Dua bagian benda dari golongan lubang dan poros yang mempunyai ukuran

dasar sama dipasangkan, misalnya poros dan bantalan gelinding (ball bearing),
disebut suaian (fits), terdapat tiga jenis suaian:
a.

Suaian longgar (clearance fits), setelah dipasang selalu ada celah


(clearance) karena lubang lebih besar dari poros.

b.

Suaian paksa (sesak/interference fits), harus dipasang dengan cara paksa


(dipres) karena poros lebih besar dari lubang (terdapat kesesakan).

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162

c.

Suaian transisi (tidak tentu/transition fits), kemungkinan terjadi suaian


longgar atau suaian paksa, tergantung dari ukuran sesungguhnya, setelah
benda kerja dibuat.

1.5 Pengukuran USB dan Mainan Kayu


Praktikum pengukuran pada modul 1 ini akan dilakukan pada USB dan pada
bagian-bagian dari mainan kayu yang akan diproduksi. Berikut merupakan
pengenalan fisik dari benda kerja yang akan diukur.
1.5.1 USB (Universal Serial Bus)
USB (Universal Serial Bus) merupakan teknologi yang berfungsi untuk
menghubungkan alat eksternal (peripheral) seperti scanner, printer,
mouse, dan lainya ke perangkat komputer atau yang lain.

Gambar 1.2 Port Type Of USB

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162

Berikut merupakan contoh pengukuran pada part USB type A beserta


toleransinya:

Gambar 1.3 Dimension Of Port-Type A

Pada pengukuran USB kita menggunakan jangka sorong sebagai instrumen


pengukuran.

Gambar 1.4 Jangka Sorong

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162

Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian pada jangka sorong adalah
0.05 mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01 mm untuk yang di atas
30 cm. Cara membaca jangka sorong pertama lihat skala utama lihat nilai yang
terukur lurus dengan angka nol di skala nonius. Bisa menunjukkan posisi
berhimpit dengan garis skala utama bisa juga tidak. Jika tidak, gunakan nilai skala
utama yang terdekat di kirinya. Di tahap ini anda akan mendapatkan ketelitian
sampai 1 mm. Lihat skala nonius, carilah angka di skala nonius yang berhimpit
dengan garis di skala utama. Pengukuran ini mempunyai ketelitian hingga 0,1
mm.
1.5.2 Pengukuran Mainan Kayu Menggunakan Kaliber Batas (Limit
Gauge)
Pengukuran produk pemesinan dapat dilakukan dengan alat ukur langsung
untuk mengetahui ukuran dimensinya. Misalnya diukur dengan jangka sorong
atau mikrometer. Akan tetapi pengukuran langsung menjadi tidak efektif jika
produk yang diukur dalam jumlah yang banyak, misalnya dalam sebuah proses
produksi massal sebuah komponen mesin yang harus dicek ukuran dimensinya.
Untuk mempermudah pemeriksaan dimensi sebuah komponen mesin, yaitu
untuk mengetahui apakah ukurannya masih di dalam daerah toleransi atau tidak,
pemeriksaan ukuran komponen cukup dengan mengetahui apakah objek ukur
tersebut melebihi batas maksimum atau kurang dari batas minimum.
Pengukuran produk yang dibuat secara masal dikenal alat ukur kaliber batas.
Dengan alat ukur kaliber, batas ukuran suatu produk berada pada daerah
toleransi atau di luar daerah toleransi. Jika hasil pengukuran menunjukkan
dimensi benda berada pada daerah toleransi berarti produk memenuhi standar.
Sebaliknya jika hasil pengukuran di luar daerah toleransi berarti produk tersebut
tidak bisa dipakai (gagal).

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162

Dasar untuk mengetahui apakah ukuran suatu komponen melebihi atau


kurang dari ukuran yang ditetapkan adalah dengan kaliber batas (limit gauge)
yang biasa disebut dengan kaliber GO dan kaliber NOT GO.

Gambar 1.4 Contoh Kaliber

1.6 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang dipakai pada praktikum pengukuran adalah sebagai
berikut:
1.6.1 Alat
Pada praktikum pengukuran, alat yang digunakan meliputi:
1.

Jangka sorong.

1.6.2 Bahan
Pada praktikum pengukuran, bahan yang digunakan meliputi:
1.

10 buah USB type A.

2.

Checksheet.

3.

Alat tulis.

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162

1.7 Flowchart Pelaksanaan Praktikum


Flowchart pelaksanaan praktikum pengukuran USB adalah sebagai berikut:
Mulai

Tahap
Persiapan

Alat dan Bahan

Tahap Pengumpulan Data Terdiri Dari:


1. Mengambil 1 port USB.
2. Menentukan dimensi port USB yang akan diukur
(sisi a, b, dan c).
3. Mengukur dimensi port USB menggunakan
jangka sorong.
4. Mencatat hasil pengukuran pada lembar
checksheet.
5. Mengulang pengukuran untuk port USB yang
lain.

Tahap
Pengumpulan
Data

Tahap Analisa Data

Tahap
Analisa Data

Kesimpulan dan Saran

Tahap
Kesimpulan dan
Saran

Selesai

Gambar 1.5 Flowchart Praktikum Pengukuran USB

1.8 Prosedur Pelaksanaan Praktikum


Prosedur pelaksanaan praktikum pengukuran USB adalah sebagai berikut:
1.

Menyiapkan alat dan bahan.

2.

Mengambil 1 port USB.

3.

Menentukan dimensi-dimensi port USB yang akan diukur, yakni sisi a


(panjang USB), b (lebar USB), dan c (kedalaman USB).

4.

Mengukur dimensi-dimensi port USB menggunakan jangka sorong.

5.

Mencatat hasil pengukuran pada lembar checksheet.

6.

Mengulangi pengukuran pada port USB yang lain.

7.

Menganalisa hasil pengukuran dengan ukuran standar port USB.

8.

Menyimpulkan hasil pengukuran yang didapatkan.

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162

REFERENSI

Juhana, O., Suratman, M. 2008. Menggambar Teknik Mesin Dengan Standar ISO.
Cetakan ke-2. Jakarta: Pustaka Setia.

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
Jl. Raya Telang, Kamal, Bangkalan, 69162

FORMAT LAPORAN
BAB I PENDAHULUAN
(pengantar)
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Praktikum
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
(pengantar)
2.1 Pengertian Pengukuran
2.2 Metode Pengukuran
2.3 Alat Ukur
2.4 Kaliber Batas
2.5 Toleransi
BAB III METODE PENELITIAN
(pengantar)
3.1 Alat dan Bahan
3.2 Flowchart Pelaksanaan Praktikum
3.3 Prosedur Pelaksanaan Praktikum
BAB IV PENGOLAHAN DAN PEMBAHASAN
(pengantar)
4.1 Hasil Rekapan Data
4.2 Gambar AutoCAD 2D
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
(pengantar)
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Checksheet
Foto Dokumentasi (Sesuai Prosedur Praktikum)

Anda mungkin juga menyukai