Anda di halaman 1dari 2

KEJANG DEMAM

1. DEFINISI
Menurut National Institute of Health (NIH), kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi
atau anak, yang biasanya terjadi pada usia 3 bulan sampai dengan 5 tahun, berhubungan dengan
demam, namun tanpa bukti adanya infeksi intracranial atau penyebab tertentu dari kejang.
Menurut International League Against Epilepsy (ILAE), kejang demam adalah bangkitan
kejang yang berhubungan dengan demam, tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat atau
ketidakseimbangan ekektrolit akut, pada anak berusia lebih dari 1 bulan, yang tidak pernah
mengalami kejang tanpa demam sebelumnya.
2. EPIDEMIOLOGI
Kejang demam terjadi pada 2-4% anak berumur 6 bulan 5 tahun. Kejang demam sederhana
merupakan 80% diantara seluruh kejang demam, sedangkan 20% laiinnya merupakan kejang
demam kompleks. Kejang lama terjadi pada 8% kejang demam, sedangkan kejang berulang
terjadi pada 16% diantara anak yang mengalami kejang demam. Kejang demam lebih sering
terjadi pada anak laki-laki dari pada perempuan dengan perbandingan 1,4 : 1.
3. ETIOLOGI
Etiologi kejang demam hingga kini belum diketahui. Demamnya sering disebabkan infeksi
saluran pernafasan atas, otitis media, gastroenteritis, pneumonia, bronkopneumonia, bronchitis,
tonsillitis, dan infeksi saluran kemih
Cedera intracranial saat lahir termasuk pengaruh asfiksia dan perdarahan serta cacat
congenital pada otak, merupakan penyebab tersering padi bayi kecil. Pada masa bayi lanjut dan
awal masa kanak-kanak, penyebab tersering adalah infeksi akut. Penyebab yang lebih jarang
pada bayi adalah tetani, epilepsi idiopatik, hipoglikemia, tumor otak, asfiksia, perdarahan
intracranial spontan serta trauma postnatal.
Demam yang disebabkan oleh imunisasi juga dapat memprovokasi kejang demam. Anak
yang mengalami kejang setelah imunisasi selalu terjadi waktu anak sedang demam. Kejang
setelah imunisasi terutama didapatkan setelah imunisasi DTP (pertusis) dan morbili (campak)
4. PATOFISIOLOGI
Pada seorang anak berumur 3 tahun sirkulasi otaknya mencapai 65% dari seluruh tubuh,
dibandingkan orang dewasa yang hanya 15%. Dan pada kondisi demam kenaikan suhu 1C akan
mengakibatkan kenaikan metabolism basal 10-15% dan kebutuhan oksigen meningkat 20%. Jadi
pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membrane sel
neuron dan dalam waktu yang singkat terjadi difusi dari ion Kalium maupun ion Natrium dari
membrane tadi , dengan akibat terjadinya lepas muatan listrik. Lepas muatan listrik ini demikin

besarnya sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membrane sel tetangganya dengan
bantuan bahan yang disebuut neurotransmitter dan terjadilah kejang.
Tiap anak memiliki ambang kejang yang berbeda, ini tergantung dari tinggi rendahnya
ambang kejang seorang anak menderita kejang pada kenaikan suhu tubuh tertentu. Pada anak
dengan ambang kejang yang rendah, dapat terjadi kejang pada suhu 38C, sedangkan pada anak
dengan ambang kejang yang tinggi kejang baru terjadi pada suhu 40C atau lebih. Dari
kenyataan ini didapatlah kesimpulan bahwa terulangnya kejang demam lebih sering terjadi pada
anak dengan ambang kejang yang rendah , sehingga pada penanggulangannya perlu diperhatikan
pada suhu berapa penderita kejang.
5. KLASIFIKASI
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, membagi kejang demam menjadi dua :
a. Kejang demam sederhana (harus memenuhi semua kriteria berikut)
Berlangsung singkat
Umumnya serangan berhenti sendiri dalam waktu < 15 menit
Bangkitan kejang tonik, tonik-klonik tanpa gerakan fokal
Tidak berulang dalam waktu 24 jam
b. Kejang demam kompleks (hanya dengan salah satu criteria berikut)
Kejang berlangsung lama, lebih dari 15 menit
Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului dengan kejang
parsial.
Kejang berulang 2 kali atau lebih dalam 24 jam, anak sadar kembali diantara
bangkitan kejang.
Kejang lama adalah kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit atau kejang berulang lebih dari
2 kali dan diantara bangkitan anak tidak sadar. Kejang fokal adalah kejang parsial satu sisi, atau
kejang umum yang didahului kejang parsial. Kejang berulang adalah kejang 2 kali atau lebih
dalam 1 hari, diantara 2 bangkitan kejang anak sadar. Kejang berulang terjadi pada 16% diantara
anak yang mengalami kejang demam.
Menurut sub bagian syaraf anak FK-UI membagi tiga jenis kejang demam, yaitu :
1. Kejang demam kompleks
Umur kurang dari 6 bulan atau lebih dari 5 tahun
Kejang berlangsung lebih dari 15 menit

Anda mungkin juga menyukai