Anda di halaman 1dari 3

4.

OzonOzon dengan rumus molekul O3 disebut oksidan merupakan reaksi foto kimiawiantara
NO2 dengan hidrokarbon karena pengaruh ultra violet sinar matahari. Sifat ozonmerusak daun
tumbuh-tumbuhan, tekstil dan melunturkan warna.5.
AmoniaGas amonia dihasilkan pabrik pencelupan, eksplorasi minyak dan pupuk. Gas
iniberbahaya bagi pemanfaatan dan baunya sangat merangsang. Pada konsentrasi 25%mudah
meledak.6.
PartikelPartikel dalamudara terdiri dari:

Asap, merupakan hasil dari suatu pembakaran.

Debu, partikel kecil dengan diameter 1 mikron.

Kabut, partikel cairan dengan garis tengah tertentu.

Aerosol, merupakan inti dari kondensasi uap.

Fume, merupakan hasil penguapanPengendalian pencemaran udara dapat dilakukan dengan dua
cara yaitupengendalian pada sumber pencemar dan pengenceran limbah gas. Pengendalian
padasumber pencemar merupakan metode yang lebih efektif karena hal tersebut
dapatmengurangi keseluruhan limbah gas yang akan diproses dan yang pada akhirnya dibuangke
lingkungan. Di dalam sebuah pabrik kimia, pengendalian pencemaran udara terdiridari dua
bagian yaitu penanggulangan emisi debu dan penanggulangan emisi senyawapencemar.
Penanganan Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Sampah / limbah adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan. Yang dimaksuddengan limbah bahan
berbahaya dan beracun (Limbah B3) adalah sisa suatu usaha danatau kegiatan yang mengandung
bahan berbahaya dan atau beracun yang karena sifatdan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidaklangsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan
hidup, dan atau dapatmembahayakan lingkungan hidup, kesehatan, dan kelangsungan hidup
manusia sertamakhluk hidup lainnya.Beberapa sifat limbah B3 sebagai berikut:1.
Mudah meledak (explosive)Limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan
cepat, suhu dantekanan yang tinggi yang mampu merusak lingkungan sekitarContoh : Limbah
dari pabrik yang menghasilkan eksplosif, limbah kimia seperti asampikrat (picric acid), dll.
2.

Mudah terbakar (flammable)Limbah yang apabila didekatkan dengan api, percikan api, gesekan
atau sumbernyala lain akan mudah menyala/terbakarContoh : Limbah dari bahan pelarut spt
benzena, toluena atau aseton, serta limbahyang menggunakan bahan pelarut tersebut spt
pembersihan metal, laboratorium dll.3.
Menimbulkan korosi (korosifLimbah yang dalam kondisi asam atau basa (pH < dari 2 atau pH >
dari 12.5) dapatmenyebabkan nekrosis (terbakar) pada kulit atau dapat
mengkaratkan(mengkorosikan) logam.Contoh : Sisa asam cuka, H2SO4, limbah pembersih yang
bersifat basa/alkalin(sodium hidroksida), limbah asam dari baterai dll4.
Pengoksidasi (oxidizers)Limbah yang digunakan di lab adalah Limbah yang menyebabkan /
menimbulkankebakaran karena melepaskan oksigen.Contoh : Magnesium, Perklorat, Metil
Etil, Peroksida dll.5.
Menimbulkan penyakit (infection)Limbah yang berbahaya karena mengandung atau terinfeksi
kuman penyakit.Contoh : Bagian/organ tubuh yang dibuang dari rumah sakit, cairan
tubuhmanusia/darah, bangkai hewan yang terinfeksi dll.6.
Beracun (toxic)Senyawa kimia yang beracun bagi manusia atau lingkungan hidup.Contoh :
Pestisida (DDT, Aldrin dll), bahan-bahan farmasi yang sudah tidak terpakailagi, pelarut halogen
(Methylene Chlorida), sludge dari pengolahan air limbah yangmenggunakan logam berat
misalnya Sianida dll.Penanganan limbah B3 secara umum dapat dilakukan dengan :
1. Penyimpanan dalam gudang.

Syarat umum gudang penyimpanan:

Gudang/ruangan penyimpanan harus memiliki sistim ventilasi yang baik

Penerangan yang cukup stop kontak harus diluar gedung

Gudang harus mempunyai penangkal petir

Bagian luar tempat penyimpanan harus diberi tanda (simbol)

Lantai bangunan yang kedap air dibuat miring 1% kearah bak kontrol

Penyimpan harus satu jenis atau yang saling cocok

Antara bagian penyimpanan dibuat tanggul/dinding pemisah

Masing-masing memiliki bak penampung tumpahan

Wadah/tempat penyimpanan tidak boleh bocor

Lama penyimpanan paling lama 90


hari2. Pendaur ulangan3. Pembakaran (Insinerator)4. Pemadatan (Solidifikasi)
dan Pemantapan ikatan (Stabilisasi) umumnya dalampenanganan limbah cair dan lumpur :

menjadikan kontaminan yang terkandung menjadi tidak aktif,

mengurangi kandungan
air.5. Penimbunan/penanaman (Landfill). Penanganan secara penimbunan dilakukanterhadap
limbah padat & residu dari proses solidifikasi, sisa dari proses daur ulang, sisapengolahan fisikkimia, katalis, ter, lumpur (sludge) dan berbagai limbah yang tidakdapat diolah atau diproses
lagi.Konstruksi lokasi penimbunan limbah B3 harus dibangun dengan kedalaman beberapameter
dan dipadatkan dengan lapisan lempung atau lapisan sintesis untuk menahanrembesan.
Catatan
: (Penanganan limbah B3 dengan sistim penimbunan dalam tanah harusmendapat ijin dari
Kementerian Lingkungan Hidup dah harus dilakukan kontrol danpemantauan selama 30 tahun
setelah penimbunan).

Anda mungkin juga menyukai