DISUSUN OLEH:
DZAKY NAUFAL
13/351482/TK/41275
Bab 1
Pendahuluan
Ideologi adalah salah satu pola pikirdan cara pandang manusia, dimanapun
ia berada. Ideologi pada seseorang muncul disebabkan oleh adanya faktor faktor
yang mendukung, seperti genetika, lingkungan hidup sosial dan lain lain.
Terkadang beberapa pihak menyebutkan bahwa ideologi itu merupakan bagian
dari identitas manusia yang menggambarkan seperti apa dirinya.
Pada zaman sekarang, generasi muda cenderung tidak menggunakan
ideologi yang sudah tertanam baik dari pola pikirnya sendiri, paham yang
diajarkan oleh lingkungan sekitarnya sejak kecil, dan lebih sering melakukan
sesuatu tanpa dipikir dahulu sesuai pandangannya. Oleh sebab itu bisa dikatakan
bahwa ideologi generasi saat ini bervariasi. Jarang sekali anak muda atau generasi
zaman sekarang menggunakan pancasila yang dicetuskan sebagai ideologi kita,
dimaknai nilai nilainya dan diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Bahkan sudah
jarang orang yang ingin paham mengenai nilai nilai yang terkandung didalam
pancasila.
Generasi saat ini cenderung menggunakan ideologi dan pola pikir kebarat
baratan sebagai pedoman jalan hidupnya. Segala hal yang berbau dengan dunia
barat sudah terpublikasi dimana mana dan gampang untuk dipelajari dibandingkan
ideologi kita pancasila yang jarang orang mendapatkan pemahaman mengenai
nilai dan maknanya yang akan digunakan sebagai cara pikir bangsa Indonesia.
Bisa dibuktikan dengan sedikitnya literatur yang membahas mengenai Pancasila
sehingga generasi muda bahkan terkadang tidak mengerti makna dan nilai
Pancasila. Hal ini disebabkan karena banyak orang yang menjustifikasi dan
memiliki pemikiran bahwa Pancasila yang akan digunakan sebagai ideologi
terlalu kaku sehingga orang lebih mau menggunakan cara pikir kebarat baratan
yang fleksibel dan bisa dilakukan dengan gampang. Dalam Wisnu (2015)
mengatakan bahwa, sebuah ideologi resmi haruslah ditulis secara tertulis oleh
negara di dalam konstitusinya. Tujuannya agar memberi kepastian letak, fungsi
dan nilai pegangan untuk kehidupan berbangsa dan bernegara. Jadi sangat darurat
berbeda itu untuk membela negara. Karena seharusnya, perbedaan ideologi itu
menjadi potensi untuk sama sama dikembangkan dan digunakan dalam berfikir
sehingga bisa menimbulkan hasil kooperatif yang sangat maksimal, terutama
untuk mengembangkan bangsa dan membela negara, sehingga sebagai generasi
muda, memiliki pemikiran yang terbuka satu sama lain. Sebagai bangsa
Indonesia, kita tidak boleh melupakan ideologi kita bersama yang sudah
dicetuskan oleh para pendiri negara ini, sebagai salah satu acuan dalam berpikir
dan bergerak.
Didalam membela negara, persatuan antar masyarakat diperlukan untuk
mencapai kekuatan maksimal. Karena seharusnya kita seluruh elemen masyarakat
yang memiliki ideologi yang berbeda beda, bergabung satu sama lain, mencapai
tujuan yang sama untuk membela negara. Didalam website resmi MENHAN,
terdapat tulisan mengenai bela negara yang disampaikan langsung oleh Mayjen
TNI Hartind Asrin, beliau mengatakan bahwa terdapat ancaman kondisi yang bisa
menjadi trigger suatu bangsa kehilangan kedaulatan, maka dari itu muncul aliran
ideologi membela negara yang saat ini sudah digelar oleh Kementrian Pertahanan
dalam bentuk kaderisasi.
Menurut Drs. H. Sutarman, Ws.M.Si(2011), pembelaan negara atau bela
negara adalah sikap dan tindakanmasyarakat/warga negara yang komprehensif,
sistematis dan teratur dengan dilandasi akan pemikiran/ideologi cinta tanah air,
keyakinan akan Pancasila dan kerelaan untuk berkorban guna mengatasi ancaman
yang datang dari luar maupun dari dalam negara ini sendiri, dimana ancaman
tersebut membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara yang bersifat
merusak ketahanan negara yang selama ini telah dijaga. Kembali lagi beliau
mengutarakan argumen bahwa adanya hubungan hubungan bela negara dengan
ketahanan nasional yaitu:
1. Pembelaan Negara sebagai suatu sistem lebih menekankan pada
komponen kekuatan, strategi dan sosialisasi. Sedang ketahanan
nasional itu merupakan sasaran dan tujuan dari upaya pembelaan
negara. Tujuan ketahanan nasional akan diukur melalui seberapa jauh
keuletan warga negara dalam partisipasi dan implementasinya dalam
ketahanan
nasional
uang
pada
gilirannya
akan
sendirinya pemahaman mengenai nilai nilai Pancasila jika tidak ada solusi yang
ideal,sehingga keselamatan dan keutuhan negara akan terancam. Apalagi dengan
adanya perbedaan ideologi pada generasi muda, golongan kiri dan kanan yang
sudah dijelaskan diatas, bisa saja bangsa lain semakin mengancam kemerdekaan
dan keutuhan negara kita dengan memanfaatkan perbedaan tersebut, mengadu
domba satu sama lain sehingga negara akan rusak dengan sendirinya.
Hal ini membuktikan bahwa untuk mempertahankan kemerdekaan negara
kita, diperlukan ideologi yang menganut pancasila, sesuai makna nilai nilai
didalam masing masing sila Pancasila, dikolaborasikan dengan ideologi lain
dengan tetap bersikap selalu netral, adanya saringan ilmu atau pemikiran yang
masuk untuk lebih memajukan pola pikir kita sebagai bangsa Indonesia. Sehingga
kita tidak lagi memandang ideologi Pancasila sebagai paham yang kaku dan tidak
bisa dirubah dan dimodifikasi, sehingga kita sebagai senjata utama untuk
membela negara Republik Indonesia, membela dan menjaga kesatuan dan
keutuhannya semakin kuat dan tajam untuk mengatasi permasalahan dan ancaman
dari luar maupun dalam.
Terdapat beberapa solusi dan potensi dalam mengantisipasi melencengnya
paham kita sebagai generasi muda yang dicetuskan oleh Drs. H. Sutarman,
Ws.M.Si(2011), untuk menciptakan tata kehidupan yang berkelanjutan dan
kondusif juga aman serta tujuan nasional tercapai, yaitu:
1. Memaksimalkan fungsi Pancasila
Pancasila yang tercantum dalam alinea keempat Pembukaan
UUD 1945 memiliki berbagai fungsi/ peran bagi bangsa Indonesia.
Pancasila jangan hanya dihafal dan dimengerti saja tetapi harus
dihayati dan diamalkan secara sungguh-sungguh oleh bangsa
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pancasila
jangan dilupakan,
BAB 3
Kesimpulan
Ideologi dan bela negara memiliki keterkaitan yang sangat vital.
Jika salah satu unsur tidak diterapkan, maka dari itu sama saja stabilitas
negara akan terancam. Karena pada dasarnya, bela negara juga
membutuhkan ideologi untuk bisa menjadi salah satu kekuatan yang besar
untuk mempertahankan negara Republik Indonesia.
Saat ini pergerakan waktu dan perkembangan zaman menuju
kehidupan yang modern justru memiliki sifat yang dinamis, artinya
pergerakan ini bergerak dengan cepat, bisa saja merusak pemikiran kita
sebagai bangsa Indonesia untuk membela negara akan rusak. Oleh sebab
itu, diperlukan adanya ideologi yang dipegang secara konsisten untuk bisa
menerima dan menyaring perubahan zaman yang dinamis ini.
Maka dari itu, ideologi dan pemaknaan mengenai bela negara tidak
boleh hanya sampai pada tataran konsep/pemahaman teori ataupun
pengetahuan saja tapi harus benar benar diimplementasikan dalam sikap
dan perbuatan sehari hari. Sesungguhnya bela negara harus disadari betul
sebagai kebajiban bagi seluruh warga negara Indonesia dan dapat
dilaksanakan sesuai profesi masing masing. Bela negara tentu jika
dipahami dengan ideologi kita Pancasila, memiliki kesamaan pada tujuan
akhirnya,
dimana
keduanya
ingin
mewujudkan
keamanan
dan
Daftar Pustaka
Drs. H. Sutarman, W. M. (2011). PERSEPSI DAN PENGERTIAN
PEMBELAAN NEGARA BERDASARKAN UUD 1945(AMANDEMEN).
Magistra, 77-86.
Prasetyani, N. Y. (t.thn.). Ideologi Penerjemahan dan Penerjemahan
Ideologi.
Pulung Dhian Wijanarko, S. P. (2014). Numbered Head Together
Berbantuan Media Visual untuk Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran PKN. Joyful Learning Journal, 24-30.