Pengelolaan Obat Yang Keliru Dalam Perawatan
Pengelolaan Obat Yang Keliru Dalam Perawatan
NOVEMBER 2015
Disusun Oleh:
NI PUTU DEA PAWITRI HANDAYANI
N 111 14 010
PEMBIMBING KLINIK:
dr. SOFYAN BULANGO, Sp. An
yang Tepat
Ini merupakan budaya yang memberi nilai pelajaran mengenai lingkungan untuk
meningkatkan sistem ketika mengenali peran kekeliruan manusia dan kebutuhan
untuk mendukung dayaguna staf dan akuntabilitas untuk pilihan yang aman.
t a
d
a
e
K
r ta
o
g
e
n
iA e
k
u
i a
d
ja
y n
n
em
m
g
ilk ik
ps
a
ita u
t k
n
ny
e
m
ab
b
e
nk
a
k
l a
a
s
e
.
n
h
a te
K
o riI
g
ua
s
k e
tu
l h
a
s
t e
n
a
i y
d
rja
gb
n
a
rk o
e
trib u
n
ia ta
s
me
u
ha
g
n
ilk n
s
ma
e
k
tin p
i e
s
a
.
n
ua
S
k e
tu
l h
a
s
t e
n
a
d ite
rja
ap
s a
e
ik
lh n
tid a
en
m
k
pa
a
c
s ie
ip
( S
n
t "k
a
u
a la
s
e
hn
la la
e
k
in "y
gm
n
a
nc
e
p ip
a
s e
a
.
n
Ka
go
te
riB
t u
a
u
S
s a
e
k
lh n
rj a
te
iy n
d
me
g
u tu
b
m
k a
h
it e
n
ns
rv
pe
ie
ny
rlu
n tu
u
a
me
k
pe
m
ha
rta
k h
n
up
id
.
te g
a
K
riH
o
a la
s
e
K
ny
h
g te
n
a
rja d
en
im
pa
a
c
s ie
ip
t e
n
i tid
p
ta
k m
a
y e
n
e
ak
b
ne
a
i a
g
ru
pd
n
ps
a
.
n
ie
t e
a
K
r iC
o
g
a te
K
o riG
g
ua
S
k e
tu
l h
a
s
t e
n
a
d iy
rja
gm
n
a
e ilk o
tri b
n
ia ta
s
u
me
u
ha
g
n
ilk n
s
r u
e
k
np
ia
g
rma
e
ep
n
dp
a
i e
s
a
.
n
Ka
o riD
g
te
es
K
lh a
a
y g
n
rja d
te
en
im
p ip
a
c
en
s
a
am
d
bu
e
k a
th
on
m
n
ru n
ito
me
k
tu
k o
g
n
rma
fi
n
ie h
s
a tid
g
in
k m
a
gh
n
e
ilk a
s
a
r u
e
k
n
nk
ia
g
da
a
p
e
i e
s
p
a /a
d
n
tu m
bu
e
k a
th
ite rv
n
s iu
n
e
tk m
n
ng
e
a rk
d
in
h
ne
a
ia n
g
ru
.
ua
S
k e
tu
l h
a
s
t e
n
a
d iy
rja
gm
n
a
e ilk o
tri b
n
ia ta
s
u
me
u
ha
g
n
ilk n
s
r u
e
k
ns
ia
g
mn
e
r te
ta
rh a
pp
d
ie n
s
a
am
d
eb
t h
u
nh
a
k
i ta
p
s
o
lis s
in ia
lt u
e rk
b
an
p
e
ga
ja
.
n
a te
K
o riF
g
ua
S
k e
tu
l h
a
s
t e
n
a
d iy
rja
gm
n
a
e ilk o
tri b
n
ia ta
s
u
me
u
ha
g
n
ilk n
s
r u
e
k
ns
ia
g
me
e
r a
ta
n
rh a
te
pp
d
ie n
s
a
am
d
eb
t h
u
n in
a
k
r v
te
i.
s
n
e
a te
K
o riE
g
Definisi
Kerugian
Gangguan fungsi fisik, emosional atau fisiologis atau struktur tubuh dan/atau sakit
yang ditimbulkannya
Memonitor
Mengobservasi atau mencatat tanda fisiologi atau psikologi yang relevan.
Intervensi
Dapat termasuk perubahan terapi atau pengobatan medis aktif /pembedahan.
Intervensi yang Diperlukan Untuk Mempertahankan Hidup
Termasuk dukungan kardiovaskular dan respiratori (misalnya RJP, defibrilasi dan
intubasi).
Frekuensi dan Sifat dari Kekeliruan Pemberian Obat dalam Ruang Operasi
Tabel 1. Frekuensi dan sifat kekeliruan pemberian obat dalam anestesi di 2 rumah
sakit di Selandia Baru
Tipe
Bolus (frekuensi)
Infus
kekeliruan
(frekuensi)
Agen
inhalasi
(total tipe)
(frekuensi)
Ketidaktepatan
Sodium
Nitrous
dosis (26)
nitropruside
oksida,
(2), dopamin,
isoflurane.
fentanil,
nitrogliserin,
midazolam,
vecuronium,
droperidol,
remifentanil,
ketamin,
propofol,
cephazolin.
tidak
teridentifikasi
..
Substitusi (22) Flumazenil
untuk 16
midazolam,
Lidokain
untuk
midazolam,
Morfin
untuk
metaraminol,
Morfin
untuk
fentanil,
Fentanil
untuk
untuk fentanil,
Nalokson
untuk
dopamin,
Epinefrin
4 Isofluran
untuk
sevofluran,
Nitrous
untuk
oksida
dopamin,
Kalsium
untuk
oksigen.
untuk
untuk
etomidat,
Suxamethonium
Propofol
nitrogliserin,
Insulin untuk
nitrogliserin.
efedrin,
Nitrogliserin untuk
efedrin,
Flucloxacillin
untuk amoksisilin,
Augmentin untuk
cefuroxime,
Thiopentone untuk
cefuroxime,
Ketamin
untuk
remifentanil,
Atracurium untuk
saline,
Relaksan
otot
untuk
obat
kebalikan
relaksan,
Mivacurium untuk
agen yang tidak
teridentifikasi.
Kelalaian/tidak Relaksan otot (3), 5
Remifentanil
(2), dopamin,
(2),
propofol.
pemberian
Isofluran
oksigen,
preoksigenasi,
sevofluran,
nitrous
oksida.
Tiruan/ insersi Tenoksikam
(2), 7
Isofluran,
(9)
nitrogliserin,
sevofluran.
deksametason,
vecuronium,
epinefrin,
tidak
teridentifikasi.
Ketidaktepatan
Tidak
rute (2)
teridentifikasi (1),
lidokain
dengan
epinefrin
(1)
keduanya
IV,
bukannya
secara
epidural.
Lain-lain (5)
Tenoksikam untuk 5
pasien
inhibitor
ACE,
Diklofenak
pasien
untuk
dengan
riwayat ulkus,
Vankomisin terlalu
cepat (2),
Cephazolin
untuk
pasien endokarditis
sebelum
melakukan
kultur
mikrobiologi.
Rute total
51
16
12
Jam kerja iregular yang biasa dilakukan dalam praktik anestetik dapat
mereka.
Mereka harus mengenal efek yang mengganggu dari tidur dan fisiologi sirkadian
pada regu kerja dan terutama keamanan pasien dan menentukan batasan
keamanan durasi kerja di anestesia.
perioperatif.
Menentukan
jika
pasien
memiliki
riwayat
alergi
obat
dan
Permintaan verbal di ruang operasi biasanya diberikan oleh ahli bedah dan
anestesiologis. Bagaimanapun, ada resiko kekeliruan interpretasi, terutama ketika
dan indikasi.
Minimalisir tiap gangguan dan interupsi selama proses.
Label
10
Menyediakan semua area persiapan obat dengan label pra-cetak. Ini biasanya
tersedia secara komersial dan dapat dengan mudah digunakan pada suntikan dan
menyediakan dokumentasi yang tepat dari obat dan isi yang diharapkan.
Untuk memenuhi Komisi Gabungan Persyaratan Internasional pada label, hal-hal
berikut harus diimplementasikan
Label medikasi dan cairan yang on dan off di area steril
Label medikasi dan cairan dimana pun mereka dipindahkan dari tempat
asalnya ke kemasan berbeda
Label harus termasuk
Nama obat, kekuatan dan jumlah (jika tidak tertera jelas dikemasan),
Tanggal kadaluarsa obat jika dimaksudkan untuk digunakan setelah 24
jam, dan
Waktu kadaluarsa obat jika terjadi dalam 24 jam.
Menjamin bahwa 2 individu berkualitas untuk memverifikasi label secara
verbal dan secara visual ketika orang berbeda yang mempersiapkan dan
memberikan medikasi.
Setiap saat, beri label hanya satu medikasi atau cairan.
Segera buang semua medikasi atau cairan tidak berlabel.
Menyimpan dan menyediakan petunjuk semua kemasan awal medikasi atau
cairan di area prosedural sampai semua prosedur selesai.
Buang semua kemasan berlabel di area steril setelah prosedur selesai.
Selama pergantian regu atau istirahat, semua personel yang masuk atau keluar
ruang operasi harus memeriksa kembali medikasi dan cairan on dan off di
area steril dan juga label mereka.
Standarisasi
11
ruang operasi.
Menstandardisasi penempatan obat dalam area kerja anestesia dan wadahnya.
Institusi harus berinvestasi dalam konektor rute spesifik terstandardisasi untuk
semua tabung/pipa (misalnya IV, spinal, epidural, arterial dan enteral)
Teknologi
Dukungan Farmasi
Bertujuan untuk membuat ahli farmasi klinis sebagai bagian dari tim ruang
operasi
Jika memungkinkan, mencoba dan menghentikan penyedia medikasi rutin dan
bekerja terhadap perlengkapan medikasi terstandardisasi yang disiapkan
sebelumnya berdasarkan jenis kasus.
Rangkuman
Pengaturan ruang operasi merupakan hal yang unik tidak seperti pengaturan di
bangsal, anestesiologi sering berfungsi tunggal dalam pemberian medikasi. Situasi
12
unik ini ditambah dengan fakta bahwa banyak penggunaan obat di pengaturan ruang
operasi merupakan medikasi dengan waspada tinggi.
Institusi harus mempromosikan budaya keamanan pasien dan mendukung
pelaporan semua kekeliruan medikasi dan keadaan hampir keliru. Kekeliruan harus
dianalisa dan aksi perbaikan dilakukan untuk menghasilkan perbaikan sistem.
Akhirnya, institusi harus mengembangkan ceklis mereka sendiri berdasarkan
bukti praktik terbaik yang tergabung dalam kumpulan obat, mengkoreksi praktik
pelabelan, standardisasi konsentrasi obat, menggunakan pompa pintar dan pembaca
kode batang dan memasukan ahli farmasi klinis sebagai bagian dari tim ruang
operasi.
13
Rujukan
1. Eichhorn JH. APST host medication safety conference: consensus group defines
challenges and opportunities for improved practice. APSF Newsletter. 2010;
25:1-20.
2. Gander PH, Merry AF, Millar MM, Weller JM. Hours of work and fatigue-related
error: A survey of New Zealand anaesthetists. Anaeth Intensive Care. 2000 Apr;
28 (2): 178-183.
3. Hanna GM, Levine WC. Medication safety in the perioperative setting.
Anesthesiol Clin. 2011 Mar; 29(1): 135-44.
4. Hendrickson T. Verbal medication orders in the OR. AORN J. 2007 Oct; 86 (4):
626-9.
5. Institute for Safe Medication Practices. ISMP Medication Safety Alert: Fourpronged error analysis is best practice. 1999 Sep 22.
6. National Coordinating Council for Medication Error Reporting and Prevention
(NCC MERP). About medication error [Internet]. 2012. Available from:
http://www.nccmerp.org/aboutMedError.html
7. Stabile M, Webster CS, Merry AF. Medication administration in anesthesia: time
for a paradigm shift. APSF Newsletter. 2007 Fall;22(3):44-7.
8. The Joint Commission: Meeting the Joint Commissions 2008 national patient
safety goals. Oakbrook Terrace, IL: Joint Commission Resource, 2007.
9. Webster CS, Merry AF, Larsson L, McGrath KA, Weller J. The frequency and
nature of drug administration error during anaethesia. Anaesth Intensive Care.
2001 Oct, 29(5): 494-500
14