Anda di halaman 1dari 3

Kategori

Ilmu Bedah
Judul
Penatalaksanaan Combustio grade II 30% pada Wanita Usia 2 Tahun 7 Bulan
Abstrak
Luka bakar adalah luka yang disebabkan oleh kontak dengan suhu tinggi seperti api, air
panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi; juga oleh sebab kontak dengan suhu rendah (frostbite). Luka bakar ini dapat mengakibatkan kematian, atau akibat lain yang berkaitan dengan
problem fungsi maupun estetik.
Prinsip penanganan luka bakar adalah penutupan lesi sesegera mungkin, pencegahan infeksi,
mengurangi rasa sakit, pencegahan trauma mekanik pada kulit yang vital dan elemen di
dalamnya, dan pembatasan pembentukan jaringan parut.
Pada saat kejadian, hal pertama yang harus dilakukan adalah hentikan dan hindarkan kontak
langsung dengan penyebab luka bakar, Nilai KU penderita (ABC), Periksa cedera yang
terjadi di seluruh tubuh yang sistematis untuk menentukan adanya cedera inhalasi, luas dan
derajat luka bakar. Sehingga jumlah dan jenis cairan yang diperlukan untuk resusitasi dapat
ditentukan . selanjutnya dilakukan perawatan luka, pemberian antibiotika bersifat profilaktis
jenis spektrum luas, dan analgetika.
Isi
Pasien wanita usia 2 tahun 7 bulan datang diantar oleh kedua orangtuanya dengan luka bakar
akibat tersiram air panas 2 hari sebelum masuk RS. Pasien menderita luka bakar pada daerah
wajah, leher, dada, perut bagian atas, ketiak, dan punggung sebelah kanan. Kulit yang terkena
air panas tampak melepuh, terkelupas, berwarna kemerahan. Kondisi Umum pasien sedang
Pasien Compos Mentis dan tampak menangis kesakitan. Vital sign dalam batas normal. Berat
Badan 13 kg. Inspeksi Pada regio Cephal, collum tampak luka bakar dengan kulit berwarna
kemerahan, sebagian terkelupas. Luas luka bakar di regio Cephal, collum 5%. Regio thorax
tampak luka bakar dengan kulit terkelupas, berwarna kemerahan. Luas luka bakar pada regio
thorax 20%. Regio abdomen tampak luka bakar dengan kulit yang melepuh dan berwarna
kemerahan. Pada regio abdomen luas luka bakar 5%.

Diagnosis
Combustio Grade II dengan luas luka bakar 30%.
Terapi
Inf. RL -8 jam pertama 33 tpm
-16 jam kedua 17 tpm
Injeksi Cefotaxim 2x500 mg
Cefixim syr 2x1 cth
Paracetamol syr 3x1 cth
Perawatan luka bakar
Diskusi
Prinsip penanganan luka bakar adalah penutupan lesi sesegera mungkin, pencegahan infeksi,
mengurangi rasa sakit, pencegahan trauma mekanik pada kulit yang vital dan elemen di
dalamnya, dan pembatasan pembentukan jaringan parut. Rehidrasi pada kasus ini dihitung
dengan cara Baxter. Cara ini lebih sederhana dan lebih banyak dipakai. Jumlah kebutuhan
cairan pada hari pertama dihitung dengan rumus = %luka bakar x BB (kg) x 4 cc. Separuh
dari jumlah cairan ini diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya diberikan dalam 16 jam. Hari
pertama terutama diberikan elektrolit yaitu RL karena terjadi hiponatremia. Untuk hari kedua
dibrikan setengah dari jumlah pemberian hari pertama.
Rehidrasi pada kasus ini
Jumlah kebutuhan cairan hari I=% luka bakar x BB (kg) x 4 cc RL
= 30 x 13 x 4 cc
= 1560 cc
Cara pemberian:
- 8 jam pertama diberikan sejumlah 50% dari kebutuhan cairan:
50 % x 1650 cc = 780 cc diberikan 33 tetes/menit

- 16 jam kedua diberikan sejumlah 50% dari kebutuhan cairan:


780 cc diberikan 17 tetes/menit
Kebutuhan cairan untuk hari kedua adalah setengah dari jumlah pemberian cairan untuk hari
pertama. Pada hari kedua cairan rehidrasi ditambah dengan cairan koloid sebanyak: BB (kg)
x % luka bakar x 1 cc larutan koloid = 13 kg x 30% x 1 cc = 390cc/hari.
Pada hari ketiga, pemberian cairan ditambah dengan maintenance sebanyak 30 x 13cc/hari =
390 cc/hari.
Perawatan luka bakar dilakukan secara tertutup. Pada saat datang luka bakar dicuci dengan
menggunakan NaCl 500 cc, kemudian pasien disuntik dengan analgetik dan dilakukan
bulektomi untuk memecah bula yang berisi cairan. Luka kemudian diberi salep Burnazin dan
ditutup dengan sofratul. Setelah itu luka dibalut dengan kassa steril.

Kesimpulan
Pasien didiagnosis vulnus combustio derajat II dengan luas luka bakar 30%. Terapi cairan
yang diberikan berupa RL dengan menghitung kebutuhan cairan menurut cara Baxter. Luka
bakar dirawat dengan melakukan debridemen terlebih dahulu. Pasien juga diberikan
antibiotik dan analgetik.
Referensi
Bisono, Pusponegoro AD; Luka, Trauma, Syok dan Bencana. Dalam : Syamsuhidajat R, Jong
WD ed Buku Ajar Ilmu Bedah, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1997 : 81-91.
Charles W. Van Way III, Charles A, Buerk , 1990, Manual Ketrampilan Dasar Ilmu Bedah,
Binarupa Aksara, Jakarta.
Setiomiharja S, 1995, Luka Bakar. Dalam : Rekosprodjo S, Pusponegoro AD, Kartono D,
Hutagalung EU, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, Bina Rupa Aksara, jakarta.
Riasa, I Nyoman Putu, Memahami Luka Bakar, Penanggung Jawab Medis Unit Luka Bakar
RS Sanglah, Denpasar, Bali.
Penulis
Citra Resna Pramitha, Bagian Ilmu Bedah, RSUD Panembahan Senopati, Kab. Bantul, DIY.

Anda mungkin juga menyukai