Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN BIOLOGI

MENGUKUR UDARA PERNAPASAN JANGKRIK

Disusun Oleh :
Nama
: Fido Ananda Hertanto
Kelas
: XI IPA 1
No. Absen : 15

TAHUN AJARAN 2015/2016

A. TUJUAN
Memahami dan mengetahui system pernapasan pada hewan janngkrik
Mneghitung penggunaan oksigen untuk pernapasan pada hewan jangkrik
Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi respirasi pada serangga jangkrik
B. LANDASAN TEORI
Respirasi adalah seluruh proses pengambilan O 2 untuk memecah senyawa-senyawa
organic sehingga menghasilkan energi dan sisa berupa CO 2 dan H2O. Pertukaran gas O2
dan gas CO2 berlangsung melalui proses difusi yang berlangsung di alat pernafasan.
Alat-alat pernafasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang
dapat melangsungkan pertukaran gas O2 dan CO2.
Faktor- faktor yang mempengaruhi laju respirasi:

Berat Tubuh
Hubungan antara berat dengan penggunaan oksigen berbanding terbalik. Karena
setiap makhluk hidup membutuhkan O2 (Oksigen) dalam jumlah yang besar.
Melebihi dari Berat tubuh. Pada hasil di atas jelas sekali bahwa ukuran tubuh
mempegaruhi laju pernapasan, semakin kecil ukuran dan berat tubuh maka
semakin cepat pernapasannya. Walaupun diatas ada sedikit kegagalan yaitu
pernapasan pada jangkrik besar tidak sebagaimana mestinya. Karena pada
jangkrik yang berukuran besar melakukan aktifitas yang berkemungkinan banyak
melakukan pergerakkan,sehingga membutuhkan banyak pernafasan dan oksigen.

Suhu.
Serangga mempunyai alat pernapasan khusus berupa system trakea yang
berfungsi untuk mengangkut dan mngedarkan O2 ke seluruh tubuh serta
mengangkut dan mengeluarkan CO2 dari tubuh. Trachea memanjang dan
bercabang-cabang menjadi saluran hawa halus yang masuk ke seluruh jaringan
tubuh oleh karena itu, pengangkutan O2 dan CO2 dalam system ini tidak
membutuhkan bantuan sitem transportasi atau darah. Udara masuk dan keluar
melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuhnya.
Selanjutnya dari stigama, udara masuk ke pembuluh trachea yang memanjang dan
sebagian ke kantung hawa.

Ketersediaan Oksigen.
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya
pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda
antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di
udaratidak banyak mempengaruhi laju respirasi karena jumlah oksigen yang
dibutuhkan tumbuhan untuk berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang
tersedia di udara.

Ketinggian
Ketinggian mempengaruhi pernapasan. Makin tinggi daratan, makin rendah
O2, sehingga makin sedikit O2 yang dapat dihirup belalang. Sebagai akibatnya
belalang pada daerah ketinggian memiliki laju pernapasan yang meningkat, juga
kedalaman pernapasan yang meningkat.

Jenis kelamin
Jenis Kelamin jangkrik betina dan jangkrik jantan memiliki kecepatan
respirasi yang berbeda.

C. ALAT DAN BAHAN


Respirometer sederhana
Neraca (timbangan)
Pipet tetes
Kristal KOH atau NaOH
Vaselin/stempet
Kertas tisu/kapas
Eosin
Serangga (jangkrik)

\
D. CARA KERJA
1. Bungkus KOH dengan kertas kapas dan masukkan ke dalam tabung respirometer.
2. Timbang berat tubuh jangkrik.
3. Masukkan jangkrik ke dalam tabung respirometer.
4. Tutup tabung respirometer dengan pipa kapiler respirometer hingga rapat.

5. Oleskan vaselin pada persambungan antara tabung dengan pipa respirometer.


6. Teteskan eosin pada ujung pipa, amati pergerakan eosin di dalam pipa.
7. Catat pergerakan eosin dengan interval waktu setiap 2 menit selama 6 menit.
8. Setelah 6 menit, buka pipa respirometer dan lepaskan jangkrik.
9. Ulangi percobaan tersebut menggunakan jangkrik yang beda beratnya.
10. Catat datanya dan bandingkan dengan data kelompok lain.
E. HASIL PENGAMATAN

Jenis
serangga
Jangkrik
besar
Jangkrik
sedang
Jangkrik
kecil

Berat
tubuh (g)

Volume udara pernapasan setiap 2 menit

Jumlah udara
pernapasan 6
menit (ml)

Volume ratarata respirasi


(ml/menit)

1,7

0,6

0,13

0,24

0,97

0,16

1,5

0,3

0,18

0,37

0,85

0,14

0,9

0,2

0,15

0,18

0,53

0,09

F. PEMBAHASAN
Dalam percobaan ini dapat diketahui cara menghitung volume udara yang
dihirup oleh jangkrik dengan melihat skala pada pipa respirometer. Volume dihitung
berdasarkan selisih strip pada posisi awal eosin dengan posisi terakhir eosin pada
pipa berskala, dan dihitung per satuan waktu (menit).
Berdasaarkan tabel laju pergeseran percobaan diatas menunjukkan bahwa laju
pernafasan oleh jangkrik dominan menurun karena disebabkan semakin sedikitnya
oksigen yang tersedia dalam tabung.
G. KESIMPULAN
Semua organisme yang hidup membutuhkan respirasi walaupun tidak semua jenis
memiliki system dan alat respirasi yang sama. Proses pernapasan yakni menguraikan
makanan dengan oksigen menghasilkan gas karbondioksida, uap air, dan energy
(C6H12 + O2
CO2 + H2O + energy)

Anda mungkin juga menyukai