MANDI
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Muqoddimah
dengan
mandi
(al
ghuslu).
Insya
Allah,
Pada
kesempatan
kali
ini
kita
akan
mengkaji
bahwa
al
ghuslu
(dengan
ghoin-nya
Pertama:
Keluarnya Mani Dengan Syahwat
1
mengakibatkan
futur
(lemas).
Jika salah satu syarat sudah terpenuhi, maka cairan
tersebut disebut mani. Wanita sama halnya dengan laki-laki
dalam hal ini. Namun untuk wanita tidak disyaratkan air mani
tersebut memancar sebagaimana disebutkan oleh An Nawawi
dalam Syarh Muslim dan diikuti oleh Ibnu Sholah.3
Dalil bahwa keluarnya mani mewajibkan untuk mandi
adalah firman Allah Taala,
Dan jika kamu junub maka mandilah. (QS. Al Maidah/5:
6)
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat,
sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu
mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri
mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali
sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. (QS. An
Nisa/4: 43)
Dalil lainnya dapat kita temukan dalam hadits Abu Said
Al Khudri radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda,
Sesungguhnya (mandi) dengan air disebabkan karena
keluarnya air (mani). (HR. Muslim no. 343)
Menurut jumhur (mayoritas) ulama, yang menyebabkan
seseorang
mandi
wajib
adalah
karena
keluarnya
mani
Berbeda
halnya
dengan
ulama
Syafiiyah
yang
terasa
nikmat
atau
pun
tidak,
maka
tetap
ulama
mengenai
wajibnya
mandi
ketika
yang basah.5
Dalil
mengenai
hal
ini
adalah
hadits
dari
Aisyah
radhiyallahu anha,
Lihat Shahih Fiqh Sunnah, Syaikh Abu Malik Kamal bin As Sayid
Salim, 1/163, Al Maktabah At Taufiqiyah. Juga lihat penjelasan dalam
kitab Fiqh Al Marah Al Muslimah, Syaikh Muhammad bin Sholih Al
Utsaimin, hal. 49, Darul Aqidah, tahun 1428 H.
Ad Daroril Mudhiyah Syarh Ad Duroril Bahiyah, Muhammad bin Ali
Asy Syaukani, hal. 57, Darul Aqidah, tahun 1425 H.
.
.
:
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam pernah ditanya
tentang seorang laki-laki yang mendapatkan dirinya
basah sementara dia tidak ingat telah mimpi, beliau
menjawab, Dia wajib mandi. Dan beliau juga ditanya
tentang seorang laki-laki yang bermimpi tetapi tidak
mendapatkan dirinya basah, beliau menjawab: Dia tidak
wajib mandi. (HR. Abu Daud no. 236, At Tirmidzi no.
113, Ahmad 6/256. Dalam hadits ini semua perowinya
shahih
kecuali
Abdullah
Al
Umari
yang
mendapat
Ummu Sulaim (istri dari Abu Tholhah) datang menemui
Rasulullah
Wahai
shallallahu
Rasulullah,
alaihi
wasallam
sesungguhnya
dan
Allah
berkata,
tidak
malu
bermimpi?
Nabi
shallallahu
alaihi
wasallam
menjawab: Ya, jika dia melihat air. (HR. Bukhari no. 282
dan Muslim no. 313)
Asy Syaukani rahimahullah mengatakan, Hadits-hadits di
atas adalah sanggahan bagi yang berpendapat bahwa mandi
wajib itu baru ada jika seseorang yang mimpi tersebut
merasakan mani tersebut keluar (dengan syahwat) dan yakin
akan hal itu.7
Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah
ketika menjelaskan hadits di atas berkata, Pada saat itu
diwajibkan mandi ketika melihat air (mani), dan tidak
disyaratkan lebih dari itu.
bahwa
Kedua:
Bertemunya Dua Kemaluan Walaupun
Tidak Keluar Mani
Jika seseorang duduk di antara empat anggota badan
istrinya (maksudnya: menyetubuhi istrinya , pen), lalu
bersungguh-sungguh kepadanya, maka wajib baginya
mandi. (HR. Bukhari no. 291 dan Muslim no. 348)
Di dalam riwayat Muslim terdapat tambahan,
Walaupun tidak keluar mani.
Dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata,
8
.
:
Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu
alaihi
wa
sallam
tentang
seorang
laki-laki
yang
wajibnya
mandi
tidak
hanya
dibatasi
dengan
tidak
terdapat
perselisihan
pendapat.
Yang
terjadi
Ketiga:
Ketika Berhentinya Darah Haidh dan Nifas
10
Apabila
kamu
meninggalkan
datang
shalat.
haidh
Apabila
hendaklah
darah
haidh
kamu
berhenti,
Keempat:
Ketika Orang Kafir Masuk Islam
11
Beliau masuk Islam, lantas Nabi shallallahu alaihi wa
sallam memerintahkannya untuk mandi dengan air dan
daun sidr (daun bidara). (HR. An Nasai no. 188, At
Tirmidzi
no.
605,
Ahmad
5/61.
Syaikh
Al
Albani
Kelima:
Karena Kematian
12
13
14
bahwa
memandikan
orang
mati
di
sini
maka
lebih
yang
lengkap
lain
gugur
mengenai
kewajibannya. 15
memandikan
mayit
mengenai
wajibnya
memandikan
si
mayit
di
Jika
bayi
karena
keguguran
tersebut
sudah
pembahasan
singkat
ini.
Insya
Allah
17
TATA CARA
MANDI WAJIB
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
Muqoddimah
kepada
sahabatnya
Nabi
serta
kita
Muhammad,
orang-orang
yang
keluarga
mengikuti
dan
mereka
untuk
membedakan
manakah
yang
menjadi
Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya.
(HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907)
Rukun Mandi
yang
diterangkan
dalam
banyak
hadits
Nabi
Kemudian beliau mengguyur air pada seluruh badannya.
(HR. An Nasa-i no. 247. Syaikh Al Albani mengatakan
bahwa hadits ini shahih)
Ibnu
Hajar
mengatakan,
Al
Asqolani
Penguatan
asy-Syafii
makna
rahimahullah
dalam
hadits
ini
18
pada
kepalaku,
kemudian
saya
tuangkan
.
Saya berkata, wahai Rasulullah, aku seorang wanita
yang mengepang rambut kepalaku, apakah aku harus
membuka
kepangku
bersabda,
Jangan
mengguyur
air
pada
ketika
(kamu
mandi
buka).
kepalamu
tiga
junub?
Beliau
Cukuplah
kamu
kali,
kemudian
dalk)
adalah
perkara
yang
disunnahkan
menurut
mayoritas ulama.19
Berikut
kita
akan
melihat
tata
cara
mandi
yang
Hadits pertama:
19
Dari Aisyah, isteri Nabi shallallahu alaihi wa sallam,
bahwa jika Nabi shallallahu alaihi wa sallam mandi junub,
telapak
kedua
sebagaimana
mencuci
berwudhu
dengan
beliau
memulainya
Kemudian
beliau
tangannya.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata bahwa
Maimunah mengatakan, Aku pernah menyediakan air
mandi untuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Lalu
beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan
mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu
dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada
telapak
tangan
kemaluannya.
kirinya,
Setelah
kemudian
itu
beliau
beliau
mencuci
menggosokkan
menggosokkan
ke
tanah
atau
dengan
menggunakan sabun.
Imam An Nawawi asy-Syafii rahimahullah mengatakan,
Disunnahkan bagi orang yang beristinja (membersihkan
kotoran) dengan air, ketika selesai, hendaklah ia mencuci
tangannya dengan debu atau semacam sabun, atau
hendaklah ia menggosokkan tangannya ke tanah atau
tembok untuk menghilangkan kotoran yang ada.21
Keempat: Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti
ketika hendak shalat.
20
21
Asy
Syaukani
rahimahullah
mengatakan,
Adapun
ke
seluruh
badan
tanpa
didahului
dengan
kita
melihat
dari
hadits
Maimunah
di
atas,
membasuh
anggota
wudhunya
dulu
sampai
kaki
dicuci
terakhir.
Namun
hadits
Aisyah
itu
kita
mengguyur
air
ke
seluruh
tubuh,
22
23
Jika salah seorang dari kami mengalami junub, maka ia
mengambil air dengan kedua tangannya dan disiramkan
ke atas kepala, lalu mengambil air dengan tangannya dan
disiramkan ke bagian tubuh sebelah kanan, lalu kembali
mengambil
air
dengan
tangannya
yang
lain
dan
Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa mendahulukan
yang kanan ketika memakai sendal, ketika bersisir, ketika
bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik). (HR.
Bukhari no. 168 dan Muslim no. 268)
Mengguyur air ke seluruh tubuh di sini cukup sekali saja
sebagaimana zhohir (tekstual) hadits yang membicarakan
tentang mandi. Inilah salah satu pendapat dari madzhab
Imam Ahmad rahimahullah dan dipilih oleh Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah.24
24
pembersih
dan
sabun
Menggunakan
Pertama:
beserta air.
Hal ini berdasarkan hadits Aisyah radhiyallahu anha,
:
.
Lalu
Asma
berkata,
dikatakan
suci
dengannya?
Bagaimana
Beliau
dia
bersabda,
maka
mengambil
air
beliau
lalu
bersabda,
bersuci
Hendaklah
dengan
kamu
sebaik-baiknya
Kemudian
hendaklah
kepalanya,
lalu
kamu
menyiramkan
menggosok-gosoknya
air
pada
dengan
keras
dengan
hanya
ini
menunjukkan
tidak
cukup
Kemudian
kamu
siramkan
air
pada
kepala,
lalu
Dari Aisyah, ia berkata, Nabi shallallahu alaihi wa
sallam tidak berwudhu setelah selesai mandi. (HR.
Tirmidzi no. 107, An Nasai no. 252, Ibnu Majah no. 579,
Ahmad 6/68. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini shahih)
Sebuah riwayat dari Ibnu Umar,
Lalu aku sodorkan kain (sebagai pengering) tetapi beliau
tidak
mengambilnya,
lalu
beliau
pergi
dengan
yang
bukan
maksud
untuk
memakruhkan
bermanfaat.
Alhamdulillahilladzi
tatimmush sholihaat.[]
27
bi
nimatihi
Seputar
Mandi Jum'at
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
kepada
Nabi
kita
Muhammad,
keluarga
dan
sahabatnya.
Mandi Jumat disunnahkan menurut mayoritas ulama.
Sedangkan ulama lainnya mewajibkan hal ini. 28 Oleh karena
itu, sudah sepantasnya mandi Jumat tidak ditinggalkan.
Inilah
pilihan
yang
lebih
selamat
ketika
menghadapi
syarat
sahnya
shalat
Jumat.
Sebagaimana
para
ulama
sepakat
(berijma),
mandi
Jumat
29
30
menghadirinya
dalam
rangka
mengharap
keutamaan,
seseorang
jika
meninggalkannya
menjadi
31
32
Barangsiapa menghadiri shalat Jumat baik laki-laki
maupun
perempuan,
maka
hendaklah
ia
mandi.
Jika salah seorang di antara kalian menghadiri shalat
Jumat, maka hendaklah ia mandi. (HR. Bukhari no. 919
dan Muslim no. 845)
Barangsiapa berwudhu di hari Jumat, maka itu baik.
Namun barangsiapa mandi ketika itu, maka itu lebih
afdhol. (HR. An Nasai no. 1380, At Tirmidzi no. 497 dan
Ibnu Majah no. 1091).
Hadits ini dihoifkan oleh sebagian ulama. Sebagian lagi
menshahihkannya semacam Syaikh Al Albani rahimahullah.33
33
lalu
mendatangi
shalat
Jumat,
lalu
dia
dan
Sehingga dari lafazh kedua ini (
tidak benar
yang
menyatakan
wajib
nampak
lebih
kuat.
Wallahu alam.
oleh
mayoritas
ulama.
Namun
Al
Auzai
menganggapnya sah.
An Nawawi rahimahullah kembali melanjutkan, Jika
seseorang mandi setelah terbit fajar, maka mandi Jumatnya
sah
menurut
ulama
Syafiiyah
dan
mayoritas
ulama.
sebelum
terbit
fajar
tidaklah
sah,
dan
yang
shalat
Jumat.
Inilah
yang
lebih
mendekati
maksud.35
34
35
36
37
Al Majmu, 4/536.
Kasyaful Qona an Matnil Iqna, Al Bahuti, 1/415, Mawqi Al Islam.
Al Majmu, 1/326.
Al Mughni, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, 2/199, Darul Fikr, cetakan
pertama, 1405.
kedua
mandi
tersebut
sekaligus,
maka
itu
untuk
mandi
junub,
pen).
Sebagian
ulama
38
Mandi
yang
Disunnahkan
Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal
MUQODDIMAH
kepada
Nabi
kita
Muhammad,
keluarga
dan
sahabatnya.
Pada beberapa kesempatan yang lalu telah dibahas tata
cara mandi dan mandi yang diwajibkan. Saat ini kami akan
mengetengahkan beberapa mandi yang disunnahkan, tidak
sampai derajat wajib. Semoga bermanfaat.
Pertama:
MANDI HARI RAYA
- -
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasa mandi di
hari Idul Fithri, Idul Adha dan hari Arafah, Dan Al Faakih
sendiri selalu memerintahkan keluarganya untuk mandi
pada hari-hari itu (HR. Ibnu Majah no. 1316)
Juga hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, ia
berkata,
- -
ada
atsar
sahabat
yang
menunjukkan
dianjurkannya mandi ketika hari raya yaitu dari Ali bin Abi
Tholib dan Ibnu Umar yang dikenal yang sangat ittiba
(meneladani) Nabi shallallahu alaihi wasallam.
Riwayat dari Ali bin Abi Tholib radhiyallahu anhu,
39
40
41
As Sailul Jaror, Muhammad bin Ali Asy Syaukani, hal. 74-75, Dar
Ibnu Hazm, cetakan pertama, 1425 H..
42
43
44
45
46
47
Ad Diroyah, 1/50.
Seseorang pernah bertanya pada Ali radhiyallahu anhu
mengenai mandi. Ali menjawab, Mandilah setiap hari
jika kamu mau. Orang tadi berkata, Bukan. Maksudku,
manakah mandi yang dianjurkan? Ali menjawab, Mandi
pada hari Jumat, hari Arofah, hari Idul Adha dan Idul
Fithri.
(HR.
Al
Baihaqi
3/278.
Syaikh
Al
Albani
48
Kedua:
MANDI KETIKA IHROM UNTUK HAJI ATAU UMROH
Ia melihat Nabi shallallahu alaihi wasallam melepas
pakaian beliau yang dijahit, lalu beliau mandi. Abu Isa At
Tirmidzi berkata, Ini merupakan hadits hasan gharib.
Sebagian ulama menyunahkan mandi pada waktu ihram.
Ini juga pendapat Asy Syafii. (HR. Tirmidzi no. 830.
Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Anjuran untuk mandi ketika ihrom ini adalah pendapat
mayoritas ulama.49
49
Ketiga:
KETIKA MASUK MEKKAH
Hal
ini
dianjurkan
berdasarkan
hadits
Ibnu
Umar
.
-
Ibnu Umar tidak pernah memasuki kota Makkah kecuali
ia bermalam terlebih dahulu di Dzi Thuwa sampai waktu
pagi datang. Setelah itu, ia mandi dan baru memasuki
kota Makkah pada siang harinya. Ia menyebutkan bahwa
hal tersebut dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, bahwa
beliau melakukannya. (HR. Muslim no. 1259)
An
Nawawi
rahimahullah
menyatakan
bahwa
ulama
mandi
yang
disunnahkan.
Jika
tidak
mampu
Al Minhaj Syarh Muslim bin Al Hajjaj, Abu Zakariya Yahya bin Syarf
An Nawawi, 9/5, Dar Ihya At Turots, 1392.
mengatakan,
disunnahkan
menurut
Mandi
ketika
kebanyakan
memasuki
ulama.
Mekkah
Jika
tidak
Keempat:
MANDI KETIKA SADAR DARI PINGSAN
Dianjurkannya
hal
ini
berdasarkan
hadits
Aisyah
menemui
Aisyah
aku
lalu
berkata
kepadanya,
berangkat,
namun
beliau
jatuh
pingsan.
Ketika
sudah
Kemudian
beliau
berusaha
untuk
berdiri
dan
shalat?
Kami
menjawab
lagi,
Belum
wahai
disunnahkannya
untuk
mandi
setelah
sadar
dari
52
Kelima:
MANDI KETIKA INGIN MENGULANGI
JIMA (BERSENGGAMA DENGAN ISTRI)
- -
:
Nabi shallallahu alaihi wasallam pada suatu hari pernah
menggilir istri-istri beliau, beliau mandi tiap kali selesai
berhubungan bersama ini dan ini. Aku bertanya, Ya
Rasulullah, bukankah lebih baik engkau cukup sekali
mandi saja? Beliau menjawab, Seperti ini lebih suci dan
lebih baik serta lebih bersih. (HR. Abu Daud no. 219 dan
Ahmad 6/8. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits
ini hasan)
Penulis
Aunul
menunjukkan
mengulangi
Mabud
mengatakan,
disunnahkannya
senggama
dengan
mandi
istri.
Hal
Hadits
ketika
ini
tidak
ini
ingin
ada
perselisihan di dalamnya.53
53
Jika salah seorang di antara kalian mendatangi istrinya,
lalu ia ingin mengulangi senggamanya, maka hendaklah
ia berwudhu. (HR. Muslim no. 308)
An Nawawi rahimahullah menjelaskan, Semua hadits ini
menunjukkan bahwa boleh bagi seseorang yang dalam
keadaan junub untuk tidur, makan, minum, dan kembali
bersenggama dengan istrinya sebelum ia mandi. Hal ini telah
disepakati oleh para ulama. Para ulama pun sepakat bahwa
badan dan keringat orang yang junub itu suci. Namun untuk
melakukan hal-hal tadi dianjurkan untuk berwudhu dengan
mencuci kemaluan (lebih dulu).54
Keenam:
MANDI SETIAP KALI SHALAT
BAGI WANITA ISTIHADHOH
54
Ummu Habibah mengeluarkan darah istihadhah (darah
penyakit) selama tujuh tahun. Lalu ia bertanya kepada
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tentang masalah
itu. Beliau lalu memerintahkan kepadanya untuk mandi,
beliau bersabda, Ini akibat urat yang luka (darah
penyakit). Maka Ummu Habibah selalu mandi untuk
setiap kali shalat. (HR. Bukhari no. 327 dan Muslim no.
334)
Imam Asy Syafii rahimahullah berkata, Nabi shallallahu
alaihi
wasallam
memerintahkan
Ummu
Habibah
untuk
rahimahullah dalam
bahwa
Nabi
shallallahu
alaihi
wasallam
disampaikan
oleh
Al
Muhallab
bahwa
darah
Sudah barang
tentu jika setiap kali shalat diwajibkan untuk mandi, maka ini
adalah sesuatu yang teramat sulit.
Masalah:
MANDI SETELAH MEMANDIKAN MAYIT
Setelah memandikan mayit, maka hendaklah mandi dan
setelah memikulnya, hendaklah berwudhu. (HR. Tirmidzi
no. 993. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini
shahih)
Dalam lafazh lain,
55
56
idem.
Barangsiapa memandikan mayit, maka hendaklah ia
mandi. Barangsiapa yang memikulnya, hendaklah ia
berwudhu. (HR. Abu Daud no. 3161. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Hadits di atas dikatakan sebagai hadits mudhthorib yang
didhoifkan oleh ulama pakar hadits semacam Ibnul Madini,
Ahmad bin Hambal, Muhammad bin Yahya, Asy Syafii, Ibnul
Mundzir, Al Baihaqi dan selainnya.57
Ada penjelasan menarik dari Abu Isa At Tirmidzi berikut
ini:
(Abu
Isa
At
Tirmidzi)
berkata,
Hadits
semakna
dari
Abu
Hurairah
secara
mauquf
(cuma
shallallahu
alaihi
wasallam
dan
yang
lainnya
57
tidak
wajib
baginya
untuk
mandi
atau
juga
berwudhu.58
Pendapat yang tepat dalam masalah ini adalah seseorang
yang memandikan mayit tidak diwajibkan mandi hanya
disunnahkan saja. Inilah pendapat mayoritas ulama dari para
sahabat dan ulama sesudahnya.59 Namun minimal ia bisa
berwudhu sebagaimana pendapat sebagian ulama yang kami
sebutkan di atas. Wallahu alam bish showab.[]
58
59