Anda di halaman 1dari 4

Studi Proporsi Penyakit Menular dan Tidak Menular pada

Kucing di Kota Malang

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh:
SITI NURJANNAH
115130100111001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER HEWAN


PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kucing merupakan jenis hewan domestikasi yang dimanfaatkan manusia
sebagai hewan kesayangan. Semakin tahun jumlah penggemar kucing semakin
meningkat. Hal ini terbukti kucing menjadi pasien dengan kunjungan tertinggi
dibandingkan hewan kesayangan lain di tempat pelayanan kesehatan hewan kecil.
Meskipun tidak berkaitan secara langsung terhadap kegiatan ekonomi masyarakat
Indonesia, kucing memiliki keterkaitan emosional dengan masyarakat.
Penyakit pada kucing adalah suatu keadaan tidak normal pada kucing dan
dibedakan menjadi dua karakteristik, yaitu penyakit menular dan penyakit tidak
menular. Penyakit menular (infeksi) adalah suatu penyakit yang ditularkan
penderita melalui infeksi agen biologi seperti virus, bakteri maupun parasit.
Sedangkan penyakit tidak menular dapat disebabkan karena faktor fisik,
metabolis, maupun kimia dan tidak dapat menular kepada organisme lain.
Jumlah dan proporsi penyakit-penyakit pada hewan khususnya kucing
meningkat secara subtansial dalam beberapa dekade belakangan ini. Belum ada
studi epidemiologi yang memaparkan dengan rinci proporsi penyakit menular
maupun tidak menular pada kucing. Data tersebut sangat penting sebagai acuan
bagi peneliti untuk mengembangkan ilmu sesuai dengan proporsi penyakit terkait.
Selain itu data ini dapat menunjang prioritas perhatian pemerintah terhadap
pengadaan obat-obat yang di butuhkan hewan kesayangan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini bertujuan
untuk mengkaji tentang proporsi penyakit menular dan tidak menular pada kucing
di kota Malang.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasar atas latar belakang yang sudah dijelaskan, maka rumusan masalah
adalah
1.2.1 Bagaimana proporsi jenis penyakit menular pada kucing di klinik hewan
se-kota Malang

1.2.2

Bagaimana proporsi jenis penyakit tidak menular pada kucing di klinik


hewan se-kota Malang.

1.3 Batasan Masalah


Berdasar atas rumusan masalah yang sudah disebutkan di atas, maka
penelitian ini dibatasi pada :
1.3.1

Data yang digunakan berasal dari pasien Klinik Hewan maupun tempat
praktik dokter hewan se-kota Malang

1.3.2

Data yang digunakan mulai dari Mei 2013 hingga Mei 2014

1.3.3

Data yang di olah berupa semua penyakit menular dan tidak menular pada
kucing.

1.4 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1.4.1 Tujuan Umum : untuk memberikan data proporsi penyakit menular dan
tidak menular pada kucing yang terjadi di kota Malang
1.4.2 Tujuan Khusus
1.4.2.1 Untuk menjelaskan tentang proporsi penyakit menular pada kucing di
Kota Malang
1.4.2.2 Untuk menjelaskan tentang proporsi penyakit tidak menular pada kucing
di Kota Malang
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat teoritis
1.5.1.1 Memberikan informasi tentang proporsi penyakit menular pada kucing di
Kota Malang
1.5.1.2 Memberikan informasi tentang proporsi penyakit tidak menular pada
kucing di Kota Malang.
1.5.2

Manfaat Produktif
Diperolehnya informasi tentang proporsi penyakit menular dan tidak

menular pada kucing di kota malang sebagai acuan untuk penelitian penyakit pada
kucing.
1.5.3

Manfaat Praktis
Apabila telah tersedia data proporsi penyakit menular dan tidak menular

pada kucing di kota malang, masyarakat, pemerintah, peneliti, maupun dokter

hewan praktisi dapat memperoleh gambaran skala prioritas penyakit dan kejadian
penyakit pada kucing khususnya di kota Malang. Selain itu juga dapat
memeberikan gambaran seberapa besar presentase proporsi kejadian penyakit
pada kucing untuk dijadikan bahan pertimbangan pemerintah dalam menentukan
kebijakan obat hewan kesayangan.

Anda mungkin juga menyukai