Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang dan Permasalahan


Analisis regresi merupakan salah satu analisis yang paling populer dan luas

pemakaiannya. Analisis regresi dipakai secara luas tak hanya oleh seorang statistisi,
namun juga oleh para ilmuwan, ekonom, psikolog, sosiolog dan profesi lainnya
yang selalu berkepentingan dengan masalah prediksi dan peramalan.
Analisis regresi adalah suatu analisis yang dilakukan terhadap dua variabel
yaitu variabel independen (prediktor) dan variabel dependen (respon) untuk
mengetahui apakah ada pengaruh variabel prediktor terhadap variabel respon
sehingga variabel respon dapat diduga berdasarkan variabel prediktornya.
Berdasarkan jumlah variabel independennya, analisis regresi linear dibagi
menjadi dua macam yaitu, analisis regresi linear sederhana dan analisis regresi
linear ganda. Pada, analisis regresi linear sederhana, jumlah variabel independen
yang digunakan sebagai penduga variabel dependen hanya satu, sedangkan pada
analisis regresi linear ganda, jumlah variabel independennya lebih dari satu. Saat
ini, analisis regresi yang lebih sering digunakan adalah analisis regresi linear ganda.
Dapat dilihat dari berbagai kejadian yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari yaitu
suatu peristiwa dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya.
Contohnya, harga produk hasil olahan pabrik dipengaruhi oleh harga impor
pasaran, harga impor komoditas, dan harga bahan pokok.
Istilah regresi ini dikemukakan pertama kali oleh Francis Galton, seorang
antropolog dan ahli meteorologi Perancis dalam artikelnya Family Likeness in
Stature. Tetapi ada pula yang menyatakan istilah regresi muncul pada pidato
Francis Galton di depan Section H of The British Association di Aberdeen 1855
dan dimuat dalam makalah Regression Toward Mediocrity in Hereditary Stature
(Draper and Smith, 1922). Galton membandingkan tinggi badan anak laki-laki
dengan tinggi badan ayahnya. Ia menunjukkan bahwa tinggi badan anak laki-laki
dari ayah yang tinggi setelah beberapa generasi cenderung mundur (regressed)
mendekati nilai tengah populasi. Sekarang istilah regresi diterapkan pada semua

jenis peramalan, dan tidak harus berimplikasi suatu regresi mendekati nilai tengah
populasi.
Pada awal abad XIX, Carl Friederich Gauss mempopulerkan metode
kuadrat terkecil (Least Square Method) yang menjadi dasar analisis regresi klasik.
Metode kuadrat terkecil adalah salah satu metode penaksiran parameter yaitu
metode untuk menduga koefisien regresi. Pada era 1960-an, serangkaian studi yang
dikembangkan oleh para statistisi berhasil menunjukkan bahwa dalam banyak
kasus, regresi menggunakan teknik kuadrat terkecil (khususnya teknik Ordinary
Least Square) sering memberikan hasil yang kurang tepat. Oleh sebab itu, banyak
bermunculan teknik regresi modern yaitu regresi yang digunakan pada kondisi
dimana asumsi-asumsi klasik tidak terpenuhi.
Beberapa asumsi regresi klasik yang harus dipenuhi ialah :
1. ( ) = 0 , = 1,2,3, ,
2. ( ) = 2 , = 1,2,3, ,
3. ( , ) = 0 ,
4. Tidak terjadi multikolinearitas.
Pendugaan koefisien regresi menggunakan metode kuadrat terkecil
terkadang tidak bisa dilakukan karena salah satu asumsi regresi di atas tidak
terpenuhi, dalam hal ini adalah asumsi tidak terjadinya multikolinearitas.
Multikolinearitas terjadi jika terdapat hubungan linear antar beberapa atau bahkan
semua variabel independen. Penanganan masalah multikolinearitas ini dapat
dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan mengeluarkan variabel ,
analisis komponen utama (PCA), dan juga dengan regresi ridge.
Dalam analisis regresi ridge ini, penduga atau estimator yang diperoleh
merupakan penduga yang bias. Untuk mendapatkan estimasi model pada analisis
regresi ridge dapat ditempuh dengan beberapa metode, salah satunya
menggunakan Directed Ridge Regression yang akan dibahas dalam skripsi ini.

1.2.

Pembatasan Masalah
Batasan masalah sangat diperlukan untuk menjamin keabsahan dalam

kesimpulan yang diperoleh. Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian-kajian

pendukung lain, penulis dapat memberikan rumusan dan batasan masalah


sehubungan dengan kompleksnya masalah yang akan muncul dalam pembahasan.
Dalam penelitian ini, penyimpangan asumsi klasik yang dibahas adalah terbatas
pada permasalahan multikolinearitas. Penelitian ini difokuskan pada cara
penanganan masalah multikolinearitas dengan menggunakan Regresi Ridge dan
memusatkan metode yang digunakan dalam Regresi Ridge ini terbatas pada
Metode Directed Ridge Regression sampai dengan mendapatkan penduga
parameter regresi dan menganggap asumsi klasik yang lain terpenuhi.

1.3.

Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah memperkenalkankan sebuah metode dalam

Regresi Ridge yaitu metode Directed Ridge Regression dalam mengatasi masalah
multikolinearitas.
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Memperoleh model persamaan yang menunjukkan adanya hubungan antara
variabel dependen dengan variabel independen yang memenuhi salah satu
asumsi klasik regresi yaitu no multikolinearitas.
2. Agar selanjutnya dapat dilakukan pengembangan metode dalam regresi Ridge
untuk penanganan kasus multikolinearitas pada analisis regresi.

1.4.

Tinjauan Pustaka
Penulisan penelitian ini berangkat dari beberapa penelitian dengan tema

serupa yang telah dilakukan. Penelitian tersebut salah satunya adalah


Perbandingan Beberapa Metode untuk Menentukan Nilai k pada Regresi Ridge
(Tarigan, 2010) yang membandingkan beberapa metode untuk memilih parameter
ridge atau bias konstan. Metode-metode tersebut antara lain metode Hoerl, Kennard
dan Baldwin, metode McDonald dan Galarneau, Mallows, serta Lawless dan Wang.
Metode-metode tersebut masih seputar analisis Ordinary Ridge Regression, yang
menambahkan nilai yang sama ke dalam matriks korelasi .
El-Dereny dan Rashwan (2011) dalam jurnalnya Solving Multicolinearity
Problem Using Ridge Regression Models menjelaskan beberapa jenis metode yang

berbeda dari regresi ridge, antara lain dengan Generalized Ridge Regression
(GRR), Ordinary Ridge regression (ORR), dan Directed Ridge Regression (DRR).
Studi yang dilakukan menunjukkan bahwa estimator dari regresi ridge lebih baik
dibanding estimator OLS saat ditemukannya kasus multikolinearitas.
Kemudian Puri (2014) dalam skripsinya yang berjudul Aplikasi
Generalized Ridge Regression untuk Menangani Masalah Multikolinearitas
membahas pengembangan terhadap regresi ridge dengan modifikasi yaitu
penambahan nilai yang berbeda ke dalam matriks korelasi .
Gulkey dan Murphy (1975) dalam jurnalnya Directed Ridge Regression
Technique in Cases of Multicollinearity memperkenalkan metode yang dikenal
dengan Directed Ridge Regression yang juga akan penulis angkat menjadi tema
dalam skripsi ini dimana dilakukan penambahan nilai yang berbeda ke dalam
matriks korelasi , namun hanya memilih mengubah elemen diagonal matriks
yang memiliki nilai eigen kecil daripada mengganti semua elemennya.

1.5.

Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

berdasarkan studi literatur menggunakan sumber-sumber resmi seperti buku-buku,


jurnal, dan artikel-artikel yang mendukung tema penelitian baik yang diperoleh di
perpustakaan maupun di situs-situs internet. Pengerjaan penulisan skripsi ini juga
ditunjang dengan beberapa perangkat lunak untuk analsis data diantaranya software
R dan SPSS.

1.6.

Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I

PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang dan permasalahan, pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metode
penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II

DASAR TEORI

Bab ini membahas beberapa teori yang berkaitan dengan


pembahasan

pokok

permasalahan

seperti

variabel

random,

ekspektasi, variansi, kovariansi, korelasi, matriks,operasi matriks,


transpose matriks, invers matriks, matriks identitas, nilai eigen dan
vektor eigen, diagonalisasi, regresi linear, estimasi kuadrat terkecil,
multikolinearitas, serta regresi ridge.
BAB III

DIRECTED RIDGE REGRESSION


Bab ini membahas tentang konsep metode Directed Ridge
Regression sebagai salah satu metode dalam regresi ridge yang dapat
digunakan dalam mengatasi permasalahan multikolinearitas.

BAB IV

STUDI KASUS
Bab ini berisi tentang aplikasi metode Directed Ridge Regression
dalam mengestimasi koefisien regresi yang bias pada data.

BAB V

PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan pada bab
sebelumnya dan saran untuk pengembangan dalam penelitian
selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai