: 30-35 %
: 20-30 %
3. TUGAS BESAR
: 20%
4. QUIS
: 10-20%
5. PEKERJAAN RUMAH/LATIHAN
: 10-20%
1. PENDAHULUAN
1.1. Siklus Hidrologi
1.2.
5.1.
Sistem drainase perkotaan mengikuti/meniru drainase alam suatu daerah
aliran sungai.
Saluran sungai
Sungai mempunyai hirarki yang jelas : anak-anak sungai, sungai
utama/main river
Daerah pematusan sungai, sub daerah pematusan sungai
Kelebihan air :
Tanaman (bukan tanaman air) : akar membusuk, tanaman mati
Air tak tersalur dengan baik menimbulkan genangan / banjir
Genangan :
Di lahan pertanian : idem di atas
Di perumahan, perkotaan : kerugian material, sanitasi terganggu,
kesehatan lingkungan terganggu, kegiatan sehari-hari (ekonomi,
sosial) terganggu.
Di jalan : kerusakan tubuh jalan, kegiatan / lalulintas sosial ekonomi
terganggu.
Genangan permanen : rawa-rawa
sarana
terganggu),
tanaman,
penyebaran
penyakit
mengganggu
merangsang
tumbuhnya
(karena
pertumbuhan
tanaman
10
11
Urban Drainage :
Pekerjaan drainase yang menyangkut pengaturan
pembuangan air hujan dan/atau air limbah dalam
wilayah suatu kota/permukiman
Area yang di drain (patus) :
o Perumahan / permukiman / perdagangan dan
jasa
o Lapangan terbang, pelabuhan, Industri.
Air yang didrain :
o Air hujan air yang berlebih
o Air buangan domestik (rumah tangga, perkotaan)
o Buangan industri
o Air tanah
di
alur
sungai,
misalnya
penyempitan
Normalisasi sungai
Tanggul
Waduk
Sudetan
14
Drainase pelabuhan
Sama
dengan
prinsip
drainase
permukiman,
pembuangan
langsung ke laut.
15
Drainase lahan
Mematus lahan yang biasanya tergenang
Mengatur kedalaman muka air tanah.
16
c) Kondisi khusus
Kolam
Laut / sungai
17
Diperhitungkan
Hidrologi
o
3.
Penggunaan lahan
Penggunaan lahan atau penutupan lahan menentukan banyaknya
air yang mampu diserap tanah koefisien pengaliran, C debit
saluran
4.
Kemiringan lahan
2.
3.
Struktur tanah
4.
5.
kemampuan
tanah
untuk
meluluskan
air,
tanah
diklasifikasikan menjadi:
TERMINOLOGI
Subbab ini memuat istilah / terminologi yang berkaitan dengan
pekerjaan drainase.
Banjir ( Flood )
Kondisi debit pada saluran/sungai atau genangan pada lahan
yang melebihi kondisi normal yang umumnya terjadi. Kondisi
normal diberi batas maksimum sebagai kondisi yang tidak
sampai mengganggu kegiatan dan merugikan lingkungan.
20
21
Beronjong (gabion)
Susunan atau tumpukan batu kali atau batu pecah yang
dipasang tanpa spesi dengan cara memasukkannya didalam
keranjang anyaman kawat baja.
Box Culvert
Gorong-gorong yang berpenampang melintang persegi.
Biasanya dibuat dari beton bertulang.
Busem (boezem, retarding basin, pond)
Kolam penampungan sementara limpasan banjir.
Daerah Permukiman.
22
Debit
Volume air yang melewati penampang saluran tiap detik.
Gorong-gorong/culvert
Bangunan bantu atau bangunan perlintasan yang berfungsi
melintaskan air melewati rintangan berupa jalan atau jalan
kereta api.
Hidrograf
Grafik yang menggambarkan hubungan besarnya debit atau
kedalaman air pada sungai atau saluran, terhadap waktu.
Limpasan
Aliran air pada alur saluran atau sungai yang datangnya berasal
dari curah hujan yang jatuh pada daerah pematusannya.
24
Sistem Drainase
Kumpulan saluran yang membentuk struktur jaringan saluran
mulai dari saluran primer sampai saluran tepi dengan segala
bangunan bantu yang ada didalam daerah pematusannya
termasuk badan air dimana saluran primernya bermuara.
Saluran Kwarter
Saluran yang menerima dan menyalurkan limpasan dari saluran
tepi dan air pematusan dari lahan yang terletak di kiri kanan
saluran. Luas daerah pematusan saluran kwarter, maksimum 5
ha untuk daerah datar dan 10 ha untuk daerah miring.
25
Saluran Tersier
Saluran yang menerima dan menyalurkan limpasan dari saluran
kwarter dan air pematusan dari lahan yang terletak di kiri
kanan saluran . Hulu saluran tersier berawal dari pertemuan
dua saluran kwarter.Luas daerah pematusan untuk saluran
tersier adalah maksimum10 ha untuk daerah datar dan
maksimum 20 ha untuk daerah miring (SDMP 2018)
Saluran Sekunder
Saluran drainase yang berawal dari pertemuan dua saluran
tersier , menerima dan menyalurkan air yang masuk dari
saluran tersier, saluran kwarter, saluran tepi dan lahan yang
berada ditepi saluran bersangkutan .Luas daerah pematusan
untuk saluran sekunder adalah 20 ha untuk daerah datar , dan
40 ha untuk daerah miring.
Saluran Primer
Saluran primer berawal dari pertemuan dua saluran sekunder,
menerima air pematusan dari saluran sekunder, saluran tersier,
saluran kwarter dan saluran tepi serta lahan yang berada di kiri
kanan saluran.
Saluran Prismatis.
Saluran prismatis adalah saluran yang mempunyai bentuk dan
dimensi sama sepanjang saluran.
Trotoar.
Jalur tanah atau perkerasan yang dibuat di kiri kanan jalan,
yang diperuntukkan bagi pejalan kaki dan tidak boleh dilewati
kendaraan.
26
Waktu Konsentrasi
Waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan partikel air dari
titik terjauh sampai ke suatu tempat yang disebut dengan Titik
Kontrol.
semua bagian daerah aliran telah mengkontribusikan
limpasannya tercapai debit maksimum
27
BANJIR PERKOTAAN
28
BANJIR JAKARTA
29