Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. Data Fisik
Nama Proyek
Lokasi Proyek
B. Pengertian

: Perencanaan Gereja Protestan Indonesia Bagian Barat


(GPIB) Bethel Di Raha
: Di Jln. Jendral Sudirman No. 92 94

Adapun pengertian Perencanaan Gereja Protestan Indonesia Bagian


Barat (GPIB) Bethel Di Raha dapat diuraikan sebagai berikut:
Perencanaan

Gereja

Proses pembuatan, cara merencanakan (kamus


Bahasa Indonesia, Dr. Hein Stein Haven)

Rumah

tempat

beribadah

dan

melakukan

upacara Agama Kristen (Kamus Agama Kristen Drs


A. S Hadiwinata)

GPIB (Gereja Protestan


Indonesia bagian Barat) :

Kumpulan persekutuan umat percaya (Dari

Bethel

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas)


Rumah Allah (Dari Wikipedia bahasa Indonesia,

ensiklopedia bebas)

Raha

Merupakan salah satu kota yang ada di Sulawesi

Tenggara
Dari pengertian tersebut, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
pengertian perencanaan Gereja GPIB Bethel Raha adalah proses pembuatan
rumah tempat beribadah untuk melakukan upacara agama Kristen serta
kumpulan persekutuan umat percaya di rumah Allah yang berlokasi di kota
Raha.
C. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang
dianugrahi kelebihan-kelebihan yang luar biasa dibandingkan makhluk yang
lain. Untuk itu pada hakikatnya manusia wajib untuk menunjukan rasa syukur

mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua karunia yang telah
diberikan-Nya, tak terkecuali kelebihan maupun kekurangan yang diberikan.
Tempat ibadah merupakan salah satu sarana untuk mengucapkan
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena tempat ibadah merupakan
tempat khusus yang disediakan untuk berdoa bagi para pengikut-Nya. Sarana
ini diharapkan supaya manusia tidak lupa untuk bersyukur serta menuntun
manusia untuk selalu taat dan patuh tentang ajaran-ajaran Tuhan serta
larangan larangan Nya.
Dalam Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia tertulis
Ketuhanan Yang Maha Esa menjelaskan bahwa semua warga Indonesia
merupakan makhluk beragama yang taat kepada ajaran agama masingmasing. Dasar - dasar ini tidak dapat dihilangkan karena hal ini merupakan
sektor penting dalam kehidupan serta kedamaian yang terjadi dalam sebuah
negara, jika hal ini dihilangkan maka manusia akan kehilangan jati dirinya
sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Tempat peribadatan menjadi faktor penting dalam pengembangan
keimanan seseorang, termasuk dalam segi arsitektural, setiap orang yang
ingin beribadat menuntut tempat beribadat di mana orang tersebut merasa
nyaman untuk berdoa, selain itu pengembangan iman, serta sosialisasi dengan
jemaat lainnya juga menjadi dasar disediakannya sebuah tempat ibadah.
Terlebih pada era sekarang di mana setiap manusia dihadapkan dengan segala
persolan yang mencakup masalah hidup seiring dengan perkembangan jaman
yang menuntut manusia, sehingga masalah-masalah hidup yang dihadapi
semakin berat terkadang membuat manusia lupa akan Tuhan. Mereka lebih
terfokus dengan masalah pribadi mereka. Bahkan terkadang timbul ketakutan
yang tidak begitu penting dan seakan manusia sudah tidak memiliki Tuhan.

Mereka cenderung berusaha menyelesaikan masalah mereka sendiri dan


menganggap Tuhan pun tidak dapat menyelesaikan masalah mereka. Hal ini
disebabkan karena kurangnya bimbingan atau konseling - konseling kepada
setiap orang. Sehingga manusia berusaha dengan jalannya sendiri baik itu
secara positif maupun negatif.
Untuk itulah agama ( Tuhan ) harus berada ditengah ketakutan
tersebut sebagai penyelamat mereka, sehingga manusia tidak keluar dari
ajaran - ajaran agama. Tugas utama dari agama antara lain membebaskan
manusia dari ketakutan - ketakutan yang membelenggu manusia yang dapat
menyebabkan manusia keluar dari kehendak Tuhan.
Kecenderungan pada era sekarang banyak orang menghadapi segala persoalan
yang membuat mereka tertekan dengan cara lari dari persolan dan cara - cara
negatif dianggap sebagai salah satu cara paling efektif menghilangkan tekanan
persoalan yang ada, seperti minum minuman keras, obat - obatan terlarang,
seks bebas dan lain sebagainya. Kecenderungan negatif ini menjadi sebuah
gaya hidup baru bagi masyarakat, dengan mengikuti gaya hidup baru ini
dianggap sebagai manusia yang modern dan mengikuti perkembangan jaman.
Mereka merasa agama yang dianut tidak lagi berperan sebagai wadah atau
tempat bernaung dari segala persoalan yang menghimpit mereka. Agama
dianggap kurang dapat mendengungkan makna bagi manusia di jaman modern
di mana sebuah gaya hidup menjadi prioritas atau sebagai identitas utama
seseorang meskipun gaya hidup tersebut terkesan menyeleweng dari ajaranajaran agama. Ketidakpuasan terhadap agama ini pada akhirnya menimbulkan
kegelisahan karena siraman secara rohani yang mereka butuhkan dari agama
kurang dapat memuaskan jiwa mereka, ini disebabkan kurangnya penjelasan-

penjelasan secara rohani terlebih banyak setiap orang yang kurang perduli
terhadap sesamanya dan lebih mementingkan dirinya sendiri.
Untuk menciptakan suatu Negara yang maju dan berkembang
tentunya tidak terlepas dari pentingnya peran agama sehingga melalui semua
itu dapat tercipta manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, untuk menjawab tantangan tersebut maka diperlukan peran dari
pada Gereja untuk memberikan pelayanan ditengah masyarakat.
Untuk mewujudkan visi dan misi Gereja tentunya tidak terlepas dari
dukungan sarana dan prasarana yang memadai. Gedung Gereja GPIB Bethel
terletak di Kota Raha Kabupaten Muna dan yang secara fisik belum memenuhi
standar, artinya bangunan yang ada belum memadai sebagaimana layaknya
gedung Gereja sebagai tempat beribadah, oleh karena itu diperlukan sebuah
konsep yang mampu memberikan solusi yang terbaik sehingga dapat
menghasilkan desain yang baik sebagaimana yang diinginkan.
D. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam proses perencanaan Gedung Gereja
Bethel di kota Raha dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana mengolah site yang ada untuk perencanaan Gedung Gereja
Protestan Indonesia di Bagian Barat di Raha?
2. Bagaimana menciptakan desain bangunan yang berestetika dan dapat
mewadahi aktivitas peribadatan pada perencanaan Gereja

Protestan

Indonesia bagian Barat (GPIB) Bethel di Raha ?


E. Batasan Masalah
Batasan Pembahasan pada penulisan ini diarahkan pada pemahaman
dari segi arsitektural khususnya pada penampilan bangunan dan besaran
ruang.
F. Manfaat Perencanaan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembahasan ini adalah:
4

1. Mendapatkan site yang sesuai dengan fungsi bangunan sebagai rumah


ibadah.
2. Menentukan serta menyusun ruang yang ideal bagi jemaat untuk
melaksanakan ibadah dan membuat desain bangunan yang indah.

Anda mungkin juga menyukai