Anda di halaman 1dari 19

30/05/2012

MITIGASI BENCANA
GEMPABUMI

Dr. H. Kirbani Sri Brotopuspito


Pusat Studi Bencana
Universitas Gadjah Mada

BENCANA GEMPABUMI
Apakah gempabumi itu ?
Gempabumi adalah pergeseran tiba-tiba akibat patahnya lapisan
tanah di bawah permukaan bumi. Seketika pergeseran ini terjadi,
timbul getaran yang disebut gelombang seismik. Gelombang ini
menjalar menjauhi fokus pusat terjadinya gempa ke segala arah di
dalam bumi. Ketika gelombang ini mencapai permukaan bumi,
getarannya bisa merusak atau tidak, tergantung pada kekuatan
sumber, jarak episenter, dan kedalaman fokus, disamping itu juga
mutu bangunan dan mutu tanah dimana bangunan itu berdiri.

30/05/2012

Macam-macam patahan / fault

- Normal Fault
- Thrust / Reverse Fault
- Lateral Fault / Strike Slip

SURVEI DAN PEMETAAN DAERAH RAWAN


BENCANA GEMPABUMI
Dimanakah gempabumi terjadi ?
Gempabumi dapat terjadi dimanapun di bumi ini, tetapi
umumnya gempabumi terjadi di sekitar batas lempeng
tektonik yang disekitarnya terdapat banyak sesar /
patahan aktif.
Titik tertentu di sepanjang sesar yang merupakan sumber
dan tempat dimulainya gempa disebut fokus atau
hyposenter dan titik di permukaan bumi yang tepat di
atasnya disebut episenter.

30/05/2012

SURVEI DAN PEMETAAN DAERAH RAWAN


BENCANA GEMPABUMI
Lapisan litosfir bumi terdiri atas lempenglempeng tektonik yang kaku dan terapung di
atas batuan yang relatif tidak kaku. Daerah
pertemuan dua lempeng atau lebih kita sebut
sebagai plate margin atau batas lempeng. Di
sekitar daerah tersebut, biasanya terdapat
banyak sesar aktif yang berpotensi sebagai
sumber gempabumi.

SURVEI DAN PEMETAAN DAERAH RAWAN


BENCANA GEMPABUMI
Kapan gempabumi terjadi ?
Gempabumi dapat terjadi kapan saja, tanpa
mengenal musim. Sampai dengan saat ini para
ahli gempabumi (seismologist) belum dapat
meramalkan secara tepat kapan terjadinya
gempabumi.

30/05/2012

SURVEI DAN PEMETAAN DAERAH RAWAN


BENCANA GEMPABUMI
Siapa yang mempelajari gempabumi ?
Seismologist adalah ilmuwan yang mempelajari
gempabumi. Mereka menggunakan peralatan
yang disebut seismograf untuk mencatat
gerakan tanah dan mengukur besar / kekuatan
suatu gempa.

SURVEI DAN PEMETAAN DAERAH RAWAN


BENCANA GEMPABUMI

Seismograf memantau gerakan-gerakan bumi mencatat


/ merekam , dan menggambarnya dalam bentuk
seismogram.
Gelombang seismik, atau getaran, yang terjadi selama
gempabumi terjadi, tergambar sebagai garis
bergelombang seismogram.
Seismologist mengukur garis-garis ini dan menghitung
besaran gempa. Seismologist menggunakan skala
Richter untuk menggambarkan kekuatan magnitudo /
energi sumber gempabumi, dan skala Mercalli untuk
menunjukkan kekuatan intensitas gempabumi atau
pengaruh / akibat gempabumi terhadap tanah, gedung
dan manusia.

30/05/2012

SKALA MAGNITUDO / ENERGI


GEMPABUMI SKALA RICHTER

Ms = log A + 1.656 log D + 1.818


Ms SKALA RICHTER
A Amplitudo getaran tanah dalam micron
D Jarak stasion seimpograf ke episenter
dalam derajat (360derajat = 40 000 km)
Perbedaan 1 SKALA RICHTER artinya energi sumber
gempa bumi berlipat 30 X
Perbedaan 4 SKALA RICHTER artinya energi sumber
gempa bumi berlipat 30 X 30 X 30 X 30 = 810 000 X

SKALA KEKUATAN GEMPABUMI MODIFIED


MERCALLY INTENSITY
MMI (KUALITATIF) PGA (KUANTITATIF)
INTENSITAS dan KETERANGANnya:
I.
II.

III.

Getaran tidak dirasakan kecuali dalam


keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
Getaran dirasakan oleh beberapa orang,
benda-benda ringan yang digantung
bergoyang.
Getaran dirasakan nyata dalam rumah,
terasa getaran seakan-akan ada truk
berlalu.

30/05/2012

SKALA KEKUATAN GEMPABUMI MODIFIED MERCALLY INTENSITY


(MMI)
IV.Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak
dalam rumah, diluar oleh beberapa orang
terbangun, gerabah pecah, jendela/pintu
gemerincing dan dinding berbunyi.
V.Getaran dirasakan oleh hampir semua
penduduk, orang banyak terbangun, gerabah
pecah, jendela dan sbb pecah, barangbarang terpelanting, tiang-tiang dan lain-lain
barang besar tampak bergoyang, bandul
lonceng dapat berhenti.

SKALA KEKUATAN GEMPABUMI MODIFIED MERCALLY INTENSITY


(MMI)
VI.Getaran dirasakan oleh semua penduduk
kebanyakan semua terkejut dan lari keluar,
plester dinding jatuh dan cerobong asap pada
pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII.Tiap-tiap orang keluar rumah. Kerusakan
ringan pada rumah-rumah dengan bangunan
dan kontruksi yang baik sedangkan pada
bangunan dengan kontruksi kurang baik
terjadi retak-retak kemudian cerobong asap
pecah. Terasa oleh orang yang naik
kendaraan.

30/05/2012

SKALA KEKUATAN GEMPABUMI MODIFIED MERCALLY INTENSITY


(MMI)
VIII.Kerusakan ringan pada bangunan dengan
kontruksi yang kuat. Retak-retak pada
bangunan yang kuat, dinding dapat lepas dari
rangka rumah, cerobong asap dari pabrikpabrik dan monumen-monumen roboh, air
menjadi keruh.
IX.Kerusakan pada bangunan yang kuat
rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus
banyak retak-retak pada bangunan yang
kuat. Rumah tampak agak berpindah dari
pondamennya. Pipa-pipa dalam rumah putus.

SKALA KEKUATAN GEMPABUMI MODIFIED MERCALLY INTENSITY


(MMI)
X.Bangunan dari kayu yang kuat rusak; rangkarangka rumah lepas dari pondamennya;
tanah terbelah; rel melengkung; tanah
longsor ditiap-tiap sungai dan ditanah-tanah
yang curam.
XI.Bangunan-bangunan hanya sedikit yang
tetap berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat dipakai sama
sekali; tanah terbelah; rel melengkung sekali.

30/05/2012

SKALA KEKUATAN GEMPABUMI MODIFIED MERCALLY INTENSITY


(MMI)

XII. Hancur sama sekali. Gelombang


tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan menjadi gelap. Bendabenda terlempar ke udara.

GEMPABUMI BENCANA TSUNAMI


TSUNAMI adalah gelombang laut pasang akibat
terjadinya gempabumi di dasar laut dengan
kekuatan yang cukup besar (M>5), dapat juga akibat
letusan gunungapi di laut (Krakatau 1883), dan
longsoran tebing di pantai laut / danau
TSUNAMI pada umumnya diakibatkan oleh
mekanisme sesar naik dan sesar turun, sedangkan
sesar geser sangat jarang mengakibatkan
terjadinya tsunami
Berasal dari Bahasa Jepang
TSU = pelabuhan ; NAMI = gelombang

30/05/2012

MITIGASI BENCANA
GEMPABUMI DAN TSUNAMI
PADA UMUMNYA BENCANA GEMPABUMI DAN TSUNAMI
TERJADI DALAM WAKTU YANG RELATIF PENDEK, DALAM
KAWASAN YANG RELATIF TIDAK TERLALU LUAS, TETAPI
AKIBATNYA DAPAT SANGAT FATAL
SEHINGGA DIPERLUKAN SISTEM PENGELOLAAN YANG
CERDAS UNTUK DAPAT MEMITIGASINYA
SURVEI DAN PEMETAAN
PEMANTAUAN KONTINU & PERINGATAN DINI
ANALISIS KOMPREHENSIF
KEPUTUSAN TINDAKAN TEPAT (MATRIKS)
EVALUASI UNTUK PERBAIKAN

SURVEI DAN PEMETAAN


BENCANA GEMPABUMI DAN TSUNAMI
PENGUMPULAN DATA GEMPABUMI DAN TSUNAMI:
LOKASI (LINTANG, BUJUR, DAN KEDALAMAN)
GEMPABUMI
MAGNITUDO GEMPABUMI
JENIS SESAR/PATAHAN PENYEBAB TERJADINYA
GEMPABUMI
PEMBUATAN PETA SEISMITAS
PEMBUATAN PETA RAWAN TSUNAMI

30/05/2012

CONTOH MATRIKS
BENCANA vs TINDAKAN
BENCANA
TINGKAT I

BENCANA
TINGKAT II

BENCANA
TINGKAT III

BENCANA
TINGKAT IV

MUBAZIR

MUBAZIR
1/2

MUBAZIR
1/4

TEPAT

TINDAKAN
TINGKAT IV

MUBAZIR
1/2
MUBAZIR
1/4

MUBAZIR
1/4

TEPAT

1/4
FATAL
1/2
FATAL

TINDAKAN
TINGKAT III

TEPAT

TEPAT
1/4
FATAL

1/4
FATAL
1/2
FATAL

FATAL

BENCANA ><
TINDAKAN

TINDAKAN
TINGKAT II
TINDAKAN
TINGKAT I

ISIAN MATRIKS
BENCANA GEMPABUMI vs TINDAKAN

Bencana I
Bencana II
Bencana III
Bencana IV

Tindakan I
Tindakan II
Tindakan III
Tindakan IV

: Gempabumi kecil
: Gempabumi sedang
: Gempabumi besar
: Gempabumi sangat besar
(catastrophic)
: Tidak ada tindakan apa-apa
: Peringatan untuk Waspada
: Evakuasi Sementara
: Evakuasi Permanen / Penataan Ulang
Pemanfaatan lahan

10

30/05/2012

ISIAN MATRIKS
BENCANA TSUNAMI vs TINDAKAN

Bencana I
Bencana II
Bencana III
Bencana IV

Tindakan I
Tindakan II
Tindakan III
Tindakan IV

: Tsunami kecil
: Tsunami sedang
: Tsunami besar
: Tsunami sangat besar
(catastrophic)
: Tidak ada tindakan apa-apa
: Peringatan untuk Waspada
: Evakuasi Sementara
: Evakuasi Permanen / Penataan Ulang
Pemanfaatan lahan

11

30/05/2012

PERCEPATAN GETARAN TANAH


MAKSIMUM (PGA) AKIBAT GEMPABUMI

KIRBANI SRI BROTOPUSPITO


LABORATORIUM GEOFISIKA
FMIPA UGM
kirbani@ugm.ac.id dan kirbani@yahoo.com

Definisi
Peak Ground Acceleration (PGA), Percepatan Getaran
Tanah Maksimum akibat gembabumi adalah:
Percepatan getaran tanah maksimum yang terjadi
pada suatu titik pada posisi tertentu dalam suatu
kawasan yang dihitung dari akibat semua gempabumi
yang terjadi pada kurun waktu tertentu dengan
memperhatikan besar magnitudo dan jarak
hiposenternya, serta periode dominan tanah di mana
titik tersebut berada.

12

30/05/2012

Makin lama kurun waktu makin tinggi


PGA

Gempabumi dengan magnitudo skala richter besar hanya terjadi


dalam kurun waktu yang lama
Makin vital bangunan harus dibangun dengan daya tahan yang
mampu terhadap PGA yang tinggi ini juga berarti harus
memperhitungkan kejadian gempabumi dengan magnitudo skala
richter besar yang terjadi dalam kurun waktu yang lama.
Misalnya PLTN harus dibangun dengan memperhatikan kejadian
luarbiasa dalam kurun waktu 1000 000 tahun.

PGA MMI
IMM = 3,66 log (PGA) 1,66
IMM = Intensitas Getaran Tanah dalam
(dalam skala MMI)
PGA
= Peak Ground Acceleration
(dalam gal)
PGA 10 gal
II
MMI
PGA 100 gal
V
MMI
PGA 400 gal
VII
MMI
PGA 650 gal
VIII MMI
PGA 900 gal
IX
MMI

13

30/05/2012

RUMUS PGA
McGuire (1974 dalam Lomnitz and Rosenblueth, 1976; and 1993, Fauzi, 2000)

PGA = b1 [10 ^ b2Ms] [{R + 25} ^ (-b3)]


Di mana:

PGA
= Peak Ground Acceleration dalam gal
b1
= 472.3 tetapan empiris 1
b2
= 0.278 tetapan empiris 2
b3
= 1.301 tetapan empiris 3
Ms = magnitudo gelombang permukaan
= -8.545 + 1.201 mb (Thenhaus et al, 1993)
Mb = magnitudo gelombang badan
R
= jarak hypocenter ke titik pengamat

94

96

98

100

102

104

106

108

110

112

114

116

118

120

122

124

126

128

130

132

134

136

138

140

10

10

80

200

400

Kilometer

Banda Aceh
1

Manado
Ternate

Pekanbaru

o
Samarinda

Palu

Biak
Palangkaraya

Bengkulu

Kendari

Ambon
4

Makasar

Bandarlampung

Tual
o

Jakarta
Bandung
Semarang
Garut
Tasikmalaya
Solo
Jogjakarta

Sukabumi

Banjarmasin

Palembang

2
Jayapura

Manokwari

Sorong

Jambi

1
Padang
4
5

Cilacap

Surabaya
3
Blitar Malang
Banyuwangi

Denpasar

Mataram

Merauke
5
6

10

Wilayah

10

Kupang

4
3

: 0,03 g

2
o

12

Wilayah

: 0,10 g

Wilayah

: 0,15 g

Wilayah

: 0,20 g

Wilayah

: 0,25 g

Wilayah

: 0,30 g

12

14

14

16

16
94

96

98

100

102

104

106

108

110

112

114

116

118

120

122

124

126

128

130

132

134

136

138

140

Percepatan Getaran Tanah Maksimum (dalam g) akibat


gempabumi di Indonesia dalam kurun waktu 500 tahun
menurut SNI1726-2001

14

30/05/2012

Percepatan Getaran Tanah Maksimum (dalam gal) akibat gempabumi di Indonesia


dalam kurun waktu 500 tahun menurut BMG
yang dihitung dengan Metode Mc Guire (Fauzi 2001)

Percepatan Getaran Tanah Maksimum (dalam m/s2) akibat gempabumi di sekitar P. Jawa
dalam kurun waktu 50 tahun menurut USGS 2006

15

30/05/2012

RUMUS PGA
Kanai 1966 dalam Kirbani dkk. 2006

PGA = b1 [10 ^ (b2Ms-1.66+(3.6/R)logR-1.67+1.83/R)]


Di mana:
PGA
= Peak Ground Acceleration dalam gal
b1
= 5/(T^0.5)
T
= periode dominan tanah
b2
= 0.61
Ms = magnitudo gelombang permukaan
= -8.545 + 1.201 mb (Thenhaus et al, 1993)
Mb = magnitudo gelombang badan
R
= jarak hypocenter ke titik pengamat

Percepatan Getaran Tanah Maksimum (dalam gal) akibat gempabumi di sekitar


DIY dalam tahun 1943-2006 menurut Kirbani dkk. 2006 yang dihitung dengan
metode Kanai

16

30/05/2012

Zona Intensitas

Intensitas Getaran Tanah Maksimum (dalam MMI) akibat


gempabumi di sekitar DIY dalam tahun 1943-2006 menurut Kirbani
dkk. 2006 yang dihitung dengan metode Kanai

Percepatan Getaran Tanah Maksimum (dalam m/s2) akibat gempabumi di sekitar


DIY termasuk gempa bumi 26 Mei 2006 menurut Walter dkk., 2006.

17

30/05/2012

Model lapisan sedimen Sungai Opak yang dipakai untuk menghitung Percepatan
Getaran Tanah Maksimum oleh Walter dkk., 2006.

Model lapisan sedimen dan basemen di bawah Yogyakarta (Kirbani dkk., 2007) yang dapat dipakai
untuk meningkatkan kualitas penghitungan Percepatan Getaran Tanah Maksimum dan pemahaman
mekanisme main dan aftershocks gempabumi 26 Mei 2006.

18

30/05/2012

Pustaka:

Fauzi, 2001, Aplikasi Sistem Informasi Geografi Untuk Peta Bencana Alam di Indonesia,
Badan Meteorologi dan Geofisika, Indonesia. www.bmg.go.id
Kirbani Sri Brotopuspito, Tiar Prasetya, Ferry Markus Widigdo, 2006, Percepatan Getaran
Tanah Maksimum Daerah Istimewa Yogyakarta 1943-2006, Jurnal Geofisika v.1/2006,
Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI).
Kirbani Sri Brotopuspito, Agus Tri Hantoro, Anton Hilman Saputra, Boris Tanesia, dan
Mochamad Nukman, 2007, Rekonstruksi Basemen dan Diskontinuitas Mohorovocic di bawah
Daerah Istimewa Yogyakarta dari Penjalaran Gelombang P Gempabumi di sekitarnya,
makalah diusulkan untuk terbit dalam Jurnal Geofisika 2007, Himpunan Ahli Geofisika
Indonesia (HAGI).
SNI 1726-2002, STANDAR PERENCANAAN KETAHANAN GEMPA UNTUK STRUKTUR
BANGUNAN GEDUNG, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah Republik
Indonesia, April 2002.
USGS 2006, USGS Earthquake Hazards Program Seismic Hazard Map JAVA,
INDONESIA.htm
Walter, T.R., B.G. Luehr, R. Wang, M. Sobiesiak, H. Grosser, H.U. Wetzel, C. Milkereit, J.
Zschau, J. Wassermann, P.J. Prih Harjadi, and Kirbani Sri Brotopuspito, 2006, A city built on
jello: First results of the Earthquake Task Force in the disaster area of the 26 May 2006 Java
earthquake, paper submitted to the Geophysical Research Letter.

TERIMAKASIH
Bilahittaufiqwalhidayah
Wassalamualaikum wr wb

19

Anda mungkin juga menyukai