Anda di halaman 1dari 12

1

1. STRUCTURED ENGLISH (SE)


Structured English (SE) adalah peralatan pengembangan system yang
menggunakan struktur bahasa inggris dan mirip bahasa pemrograman. SE merupakan
alat yang efisien untuk menerangkan algoritma dalam bentuk narasi bukan dalam
bentuk grafik dan mirip dengan pseudocode. Karena kemiripan mereka, SE dan
pseudocode sering tertukar.
Selain kemiripan yang ada, SE dan pseudocode memiliki perbedaan dalam
fungsinya. SE digunakan untuk komunikasi antara perancang dengan pemakai dalam
menjelaskan algoritma, sedangkan pseudocode digunakan untuk komunikasi antara
perancang dengan programmer.
SE sering digunakan dengan DFD untuk mendokumentasikan proses-proses
yang ada dalam system. Macam-macam level DFD menerangkan bahwa pemrosesan
merupakan teknik yang diaplikasikan dari atas-ke-bawah (top-down). Pada beberapa
point, teknik grafik DFD kurang efektif jika dibandingkan dengan teknik narasi, untuk
menutup ketidak-efektifan ini maka SE harus diperkenalkan.

Petunjuk dalam membuat Structured English


SE bukan merupakan alat standar pengembangan system. Tidak ada ketentuanketentuan tetap yang harus diikuti oleh pemakai alat ini. Meskipun demikian, ada
sejumlah ketentuan yang membedakan SE dengan alat narasi formal seperti
pseudocode.
Ketentuan-ketentuan adalah :
1. Gunakan hanya tiga bentuk pemrograman terstruktur, sepeti urutan seleksi/kondisi,
dan perulangan/iterasi
2. Gunakan kata kerja bila menerangkan tiap langkah pengolahan
3. Tambahkan kata kerja dengan satu atau lebih objek bila perlu
4. Gunakan nama-nama data yang telah didefinisikan dalam kamus data. Nama-nama
ini dapat berupa alur data, data store, struktur data atau elemen data.
5. Gunakan huruf besar untuk semua nama data, sintaks komputer, seperti
START, STOP, IF, THEN dan ELSE.

2
6. Indent untuk menunjukkan struktur system secara hirarki. Kata-kata pada level
hirarki yang sama harus diindentkan dengan jumlah spasi yang sama.
7. Bila dokumentasi dibagi ke dalam beberapa modul, gunakan baris pertama masingmasing modul untuk label pengindentifikasi dan berikan baris kosong diantara
modul.
8. Tiap modul harus hanya memiliki point entry dan exit tunggal.
Bila pembuatan SE dilakukan dengan mengikuti ketentuan-ketentuan di atas, maka SE
yang akan terbentuk semakin mudah dimengerti dan mudah dikomunikasikan dengan
profesional system lainnya.

Contoh Pemakaian Petunjuk Dalam Membuat Structured English


Sub bab ini merupakan beberapa contoh bagaimana petunjuk pembuatan SE
diimplementasikan.

Kata Kerja dan Objek


Umumnya

entri-entri

yang

ada

dimulai

dengan

kata

kerja

seperti

READ,COMPUTE atau WRITE.


Ada dua entri yang hanya akan terdiri dari satu kata kerja dan tidak akan
membutuhkan suatu objek, yaitu START dan STOP. Gunakan entri START pada awal
dokumentasi system dan STOP pada akhir logika. Akhir logika mungkin tidak sama
seperti akhir fisik, seperti yang akan dilihat kemudian.
Beberapa entri akan membutuhkan satu objek tunggal, seperti READ, RECORD
PENGGAJIAN. Ada juga beberapa entri yang membutuhkan banyak objek, seperti
COMPUTE GAJI-POKOK,UANG-LEMBUR,GAJI-KOTOR.
Dalam contoh-contoh ini, tanda - diikutsertakan dalam nama-nama data sesuai
dengan bagaimana nama-nama tersebut didefinisikan dalam kamus data. Karakterkarakter lainnya dapat juga digunakan, seperti titik atau garis bawah.

Bentuk pemrograman terstruktur


Bentuk pemrograman terstruktur yang biasa digunakan pada SE adalah urutan,
pilihan dan perulangan.

3
Struktur urutan. Bila struktur urutan didokumentasikan, entri-entri dituliskan
pada margin yang sama satu sama lain, misalkan :
READ
COMPUTE
WRITE
Struktur Pilihan IF-THEN Bila struktur pilihan didokumentasikan gunakan
format IF-THEN sebagai berikut
IF (kondisi)
THEN
Tindakan bila kondisi benar
END IF
Perlu diingat bahwa IF dan END dituliskan pada margin yang sama
Contoh :
IF (JAM = or < 40)
THEN
COMPUTE PEMBAYARAN-KOTOR = TARIF-UPAH . JAM-KERJA
END IF
Dari contoh di atas terlihat bahwa kondisi ditandai dengan tanda kurung
Struktur Pilihan IF-THEN-ELSE Gunakan format berikut untuk situasi
IF-THEN-ELSE. Format ini adalah :
IF (kondisi)
THEN
Tindakan bila kondisi benar
ELSE
Tindakan bila kondisi salah
END IF
Perlu diingat bahwa THEN dan ELSE dan aksi benar dan salah ditulis pada
margin yang sama. Contoh struktur isi adalah sebagai berikut :
IF (JAM =or < 40)
THEN
COMPUTE PEMBAYARAN-KOTOR = TARIF-UPAH . JAM-KERJA
ELSE
COMPUTE PEMBAYARAN-KOTOR = (TARIF-UPAH . 40) + ((JAMKERJA . 40) . TARIF-UPAH . 1,5)
END IF

4
Dan contoh diatas, terlihat bahwa asterisk atau . Mewakili operasi perkalian.
Pada SE sintaks pemrograman tidak perlu selalu diikuti, sehingga lambang perkalian .
Dapat diganti dengan x. Jadi contoh diatas dapat diubah penulisannya dengan Tarifupah x Jam-kerja. Perlu diingat bahwa tanda kurung yang diberikan untuk
mengendalikan perhitungan sama dengan tanda kurung yang digunakan dalam kode
program. Begitu juga dengan baris kedua dari statement COMPUTE ditulis lebih masuk
ke dalam, teknik ini disarankan untuk digunakan bagi entry-entry yang panjang.
Untuk struktur pilihan, lebih baik mengikuti format seperti yang ditampilkan pada
Gambar 1

IF (kondisi-1)
THEN
aksi-1
ELSE
IF (kondisi-2)
THEN
aksi-2
ELSE
aksi-3
END IF
END IF

Gambar 1. Format Entry IF


Struktur Perulangan DO WHILE, Bila pendokumentasian struktur perulangan
dilakukan format DO WHILE akan dapat dilihat seperti format dibawah :
DO WHILE (kondisi)
Tindakan
END DO
Contoh berikut merupakan perhitungan gaji yang dilaksankan berulang sampai jumlah
record dalam file habis.

5
DO WHILE (masih ada record gaji)
COMPUTE GAJI KOTOR
COMPUTE PAJAK PENDAPATAN
COMPUTE GAJI BERSIH
END DO
Struktur Perulangan DO UNTIL. Format DO UNTIL akan dapat dibuat seperti
format di bawah ini :
DO UNTIL (kondisi)
Tindakan
END DO
Contoh berikut adalah suatu model matematika yang mengaktifkan file persediaan dan
mencetak jumlah stock tiap hari sampai jumlah hari yang telah ditentukan tercapai.

DO UNTIL (JUMLAH.HARI = BATAS.HARI)


READ STOCK.AWAL,PEMBELIAN,PENJUALAN
COMPUTE STOCK.AKHIR = STOCK.AWAL +PEMBELIAN-PENJUALAN
WRITE STOCK.AWAL,PEMBELIAN,PENJUALAN,STOCK.AKHIR
END DO
Struktur Perulangan for. Format struktur perulangan FOR dapat dilihat
seperti format di bawah ini ;
FOR tiap-item
Tindakan
Contoh di bawah adalah contoh untuk mencetak slip gaji untuk tiap record
pegawai.
FOR tiap-record-pegawai
PERFORM Cetak-slip-gaji

Format-format untuk ketiga struktur ini digunakan oleh banyak programmer ketika
menggunakan permrograman terstruktur.

6
Dari contoh-contoh di atas terlihat bahwa hampir semua kata menggunakan
huruf besar, hal ini karena banyak dan kata-kata tersebut merupakan nama nama
record atau elemen data, atau kata-kata yang merupakan sintaks dalam bahasa
pemrograman. Contoh pendokumentasian yang menggunakan kata-kata huruf kecil
dapat dilihat pada gambar 2.
Dari gambar 2 terlihat bahwa kata-kata yang ditulis dengan huruf kecil adalah
kata-kata yang bukan merupakan nama-nama data ataupun sintaks dalam bahasa
pemrograman.
Pembuatan SE untuk suatu program atas system lebih baik dibagi ke dalam
beberapa modul. Gambar 3 menggambarkan teknik pembuatan SE ke dalam modul.
Tiap modul diberi nama dan antara modul satu dengan yang lain dipisahkan dengan
satu baris kosong. Contoh pada gambar 3 memasukkan logika yang digunakan untuk
menghitung komisi dari salesman-salesman.
Perlu diingat bahwa format yang ada pada gambar 3 mengikuti pemrograman
terstruktur dengan modul utama adalah Proses-data-penjualan.

DO WHILE (masih ada record PESANAN PENJUALAN)


IF (data salah)
THEN
IF (dapat diperbaiki)
THEN
Buat perbaikan
ELSE
Kembali ke pelanggan
END IF
END IF
END DO

Gambar 2. Contoh penggunaan kata-kata dengan huruf kecil

START
Pemberian harga awal
TOTAL.PENJUALAN, TOTAL.KOMISI = 0
Proses data penjualan
DO UNTIL (akhir file)
PERFORM Baca-data
PERFORM Proses-data
PERFORM Cetak-data
END DO
Total akhir
PRINT TOTAL.PENJUALAN, TOTAL.KOMISI
STOP
Baca-data
READ RECORD PENJUALAN
Proses-data
IF (JUMLAH.PENJUALAN > 1000000)
THEN
KOMISI = 100000 + (JUMLAH PENJUALAN 1000000) . 0,15
ELSE
KOMISI = JUMLAH.PENJUALAN . 0,10
END IF
Akumulasikan TOTAL.PENJUALAN, TOTAL.KOMISI
Cetak-data
PRINT baris detail

Gambar 3. SE untuk program perhitungan komisi

8
2. PSEUDOCODE
Pseudocode merupakan suatu alternative dari SE dan mirip dengan beberapa
kode pemrograman, seperti COBOL, PL\1, Fortran, PASCAL. Dengan demikian mudah
bagi para programmer untuk menggunakan dan mengerti pseudocode, tetapi
pseudocode tidak cocok bagi sesorang yang bukan programmer. Apabila SE
digunakan, beberapa rincian seperti pembukaan dan penutupan file-file, pemberian
harga awal, atau pemakaian flag tidak termasuk dalam bentuk SE, sedangkan
pseudocode mengikutsertakan semua hal tersebut.
Seperti halnya SE, pseudocode juga tidak memiliki standar penulisan dan
memiliki 3 bentuk pemrograman terstruktur, seperti urutan, seleksi/kondisi dan
perulangan/iterasi.
Struktur

urutan

sintak

merupakan

kumpulan

berbagai

pernyataan

instruksi

input/output yang secara implisit diterapkan dalam pseudocode, misalkan :


READ RECORD PENJUALAN
COMPUTE KOMISI
WRITE PENJUALAN, KOMISI
Struktur Pilihan IF-THEN. Format struktur pilihan dapat dituliskan sebagai berikut :
IF (kondisi) THEN
Tindakan
ENDIF
Perlu diingat bahwa IF dan END dituliskan pada margin yang sama, contoh :
IF (JAM = or < 40) THEN
COMPUTE PEMBAYARAN-KOTOR = TARIF-UPAH JAM-KERJA
ENDIF
Dari contoh di atas terlihat bahwa kondisi ditandai dengan tanda kurung
Struktur Pilihan IF-THEN-ELSE. Gunakan format berikut untuk situasi IF-THENELSE. Format ini adalah :

IF (kondisi) THEN
Tindakan bila kondisi benar
ELSE
Tindakan bila kondisi salah
ENDIF

9
Contoh struktur ini adalah sebagai berikut :
IF (JAM = or < 40) THEN
COMPUTE PEMBAYARAN-KOTOR = TARIF-UPAH . JAM-KERJA
ELSE
COMPUTE PEMBAYARAN-KOTOR = (TARIF-UPAH. 40) +
((JAM-KERJA 40) . TARIF-UPAH . 1,5)
ENDIF
Dari format dan contoh struktur seleksi di atas terlihat bahwa struktur seleksi
dimulai dengan statemen IF dan diakhiri dengan statemen THEN.
Struktur Pilihan CASE. Statemen CASE dapat digunakan bila suatu masalah
melibatkan suatu seleksi dari beberapa langkah pilihan. Bentuk umum statemen CASE
adalah sebagai berikut :
SELECT keadaan
CASE (nilai 1) PERFORM tindakan 1
CASE (nilai 2) PERFORM tindakan 2
CASE (nilai 3) PERFORM tindakan 3
DEFAULT CASE PERFORM tindakan-n
ENDSELECT
Struktur Perulangan REPEAT UNTIL. Format REPEAT UNTIL akan dapat dilihat
seperti format di bawah :
REPEAT
Tindakan
UNTIL (kondisi)
Contoh berikut adalah suatu contoh untuk menghitung jumlah persediaan dan
mencetak jumlah persediaan tiap hari sampai jumlah hari yang telah ditentukan
tercapai.

REPEAT
READ STOCK AWAL, PEMBELIAN, PENJUALAN
COMPUTE STOCK.AKHIR = STOCK.AWAL + PEMBELIAN - PENJUALAN
WRITE STOCK.AWAL, PEMBELIAN, PENJUALAN, STOCK.AKHIR
UNTIL (JUMLAH.HARI = BATAS.HARI)

10
Struktur Perulangan DO. Format struktur perulangan DO dapat dilihat seperti format
di bawah
DO indeks = awal TO akhir
PERFORM tindakan
ENDDO

Contoh di bawah adalah contoh untuk mencetak slip gaji untuk 20 orang pegawai.
DO JUMLAH PEGAWAI 1 TO 20
PERFORM Cetak-slip.gaji
ENDDO

3. TABEL KEPUTUSAN
Tabel keputusan (decision table) adalah tabel yang digunakan sebagai alat bantu
untuk menyederhanakan logika struktur keputusan yang betingkat-tingkat di dalam
program. Algoritma yang berisi keputusan bertingkat yang banyak sekali dan sangat
sulit digambarkan langsung dengan structured English atau pseudocode dan dapat
dibuat terlebih dahulu dengan menggunakan tabel keputusan. Dengan demikian tabel
keputusan efektif digunakan bilamana kondisi yang akan diseleksi di dalam program
jumlahnya cukup banyak dan rumit.

Struktur dari tabel keputusan


Struktur dari table keputusan terdiri empat bagian utama, yaitu condition sub,
condition entry, action sub dan action entry seperti tampak pada gambar sebagai
berikut

11

Condition sub berisi kondisi-kondisi yang akan diseleksi. Condition entry berisi
kemungkinan-kemungkinan dari kondisi yang diseleksi, yaitu terpenuhi (diberi symbol
Y) dan tidak terpenuhi (diberi symbol T). Setiap kondisi yang diseleksi akan
mempunyai dua kemungkinan kejadian, yaitu terpenuhi dan tidak terpenuhi.
Bila ada x kondisi yang diseleksi, maka akan terdapat N kemungkinan kejadian, yaitu
sebesar N = 2x. Action sub berisi pernyataan-pernyataan yang akan dikerjakan baik
kondisi yang diseleksi terpenuhi maupun tidak terpenuhi. Action entry digunakan untuk
memberi tanda tindakan mana yang akan dilakukan dan mana yang tidak akan
dilakukan.

Langkah-langkah membuat tabel keputusan


Langkah-langkah dalam pembuatan table keputusan ini adalah sebagai berikut :
1. Menentukan kondisi yang akan diseleksi
2. Menentukan jumlah kemungkinan kejadian yang akan terjadi, yaitu sebanyak N =
23 = 8
3. Menentukan tindakan yang akan dikerjakan
4. Mengisi condition entry, diisi sedemikian rupa, sehingga semua kemungkinan
kejadian bisa terwakili.
5. Mengisi action entry, diisi kolom demi kolom dari kolom pertama sampai kolom
ke N.
Contoh tabel :

12

RINGKASAN
Peralatan non-grafikal yang digunakan secara umum untuk mengembangkan
system informasi adalah kamus data, structured English dan pseudocode.
Kamus data adalah kumpulan informasi mengenai penamaan, kalsifikasi atau
dokumentasi struktur dari data. Suatu data pada kamus data dapat merupakan suatu
elemen dat tunggal atau satu kelompok elemen data. Pembuatan kamus data dapat
dilakukan dengan menggunakan form atau notasi
Structured English dan pseudocode merupakan alat perancangan system secara
detil yang mirip satu sama lain. Kedua matode ini sama-sama tidak memiliki struktur
penulisan standar, tetapi kedua-duanya membagi system ke dalam tiga struktur dasar
pada bahasa pemrograman terstruktur, yaitu stryktur urutan, seleksi/kondisi dan
iterasi/perulangan. Selain adanya persamaan-persamaan di atas , structured English
dan pseudocode memiliki perbedaan. Structured English menggunakan penulisan
seperti grammer dalam bahasa Inggris, sedangkan pseudocode menggunakan
penulisan seperti penulisan kode pemrograman terstruktur.

Anda mungkin juga menyukai