DEFENISI
Triase adalah sistem pembagian/ Klasifikasi prioritas pasien bedasarkan tingkat
kegawat daruratan trauma atau penyakit dengan mempertimbangkan prioritas
penanganan memerlukan tindakan segera.Triase adalah fungsi utama pada Instalasi
Gawat Darurat (IGD), dimana pasien banyak yang datang dalam waktu yang
bersamaan tidak memungkinkan ditangani semua segera dalam waktu yang
bersamaan. Untuk menentukan mana yang lebih prioritas mendapat penanganan
maka diperlukan pemilahaan melalui triase, pasien dengan triase lebih tinggi
ditangani segera, triase lebih rendah dapat aman menunggu lebih lama untuk
pengkajian dan pengobatan dan perawatan rumah sakit.
Di rumah sakit DKT, triase yang digunakan adalah Skala Triase Australia (ATS)
dirancang untuk digunakan digunakan dirumah sakit berbasis layanan darurat
diseluruh Australia dan selandia Baru. Skala yang digunakan untuk menilai
kegawatan klinis. ATS juga digunakan untuk menilai kasus disebut dengan triase
kode. ATS dapat memberikan parameter kinerja di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
baik dilihat dari kasus, operasional yang efisien, pemanfaatan hasil, efektifitas hasil
dan biaya.Tujuan triase:
1. Memastikan bahwa pasien ditangani bedasarkan kegawtaan klinis
2. Memastikan pengobatan yang tepat dan cepat waktu
3. Mengalokasikan pasien untuk penilaian yang paling sesuai akan kebutuhan
pengobatan dan perawatan
4. Mengumpulkana informasi kebutuhan akan pelayanan bagian khusus
Skala yang digunakan pada ATS
SKALA TRIASE
Skala 1
Skala 2
Skala 3
Skala 4
Skala 5
KETERANGAN
Resusitasi
Emergency/Gawat Darurat
Urgent/ Darurat
Semi Darurat
Tidak Darurat
BAB II
RUANG LINGKUP TRIASE
RESPON TIME
Segera
10 menit
30 menit
60 menit
120 menit
Semua pasien yang datang ke IGD harus dilakukan triase oleh tenaga terlatih
dan perawat yang berpengalaman. Penilaian ATS dan kode ATS harus
dicatat. Petugas triase harus memastikan penilaian ulang terusz menerus
terhadap pasien.
Syarat area triase :
1. Harus mudah diakses dan memiliki tanda yang jelas
2. Ruangannya cukup secara ukuran dan desain sehingga memungkinkan
3.
4.
5.
6.
7.
pengkajian
riwayat
singkat
mental
(penampilan
umum,
pengamatan fisiologis)
4. Pasien dengan kesehatan mental atau maslaah perilaku yang harus
diprioritaskan tetap sesuai dengan klinis dan kegawatan sementara,
seperti pasien IGD lain
BAB III
TATALAKSANA
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
distres
Distres pernafaan berat
Berkeringat atau belang-belang kulit, perfusi yang buruk
HR <50 atau >150 (dewasa)
Hipotensi dengan efek hemodinamik
Kehilangan darah yang parah
Nyeri dada seperti gangguan jantung umumnya
Nyeri hebat- menyebabkan syok hemoragik
Mengantuk, penurunan respon (GCS <13)
Hemiparase akut/disfasia
Demam dengan tanda-tanda kelesuan (semua usia)
Asam atau splash alkali untuk mata- membutuhkan irigasi
Trauma multi besar (yang membutuhkan respon cepat tim terorganisir)
Trauma lokal berat- patah tulang besar, amputasi
Riwayat resiko tinggi
Meminum obat penenang beracun yang signifikan berbahaya envenomation
17.
18.
a.
b.
c.
d.
Perdarahan ringan
Aspirasi benda asing, tidak ada gangguan pernafasan
Cedera dada tanpa rasa sakit tulang rusuk atau gangguan pernafasan
Kesulitan menelan, tidak ada gangguan penapasan
Cedera kepala ringan, tidak kehilangan kesadaran
Nyesi sedang, beberapa faktor resiko
Muntah atau diare tanpa dehidrasi
Peradangan mata atau benda asing-penglihatan normal
Trauma ekstremitas minor-pergelangan kaki terkilir, patah tulang mungkin,
laserasi robek yang membutuhkan tindkaan atau intervensi- Tanda-tanda vital
4. pasien/ korban mendapat prioritas pelayanan dengan urutan skala : skala 1,2,3,4,
dan 5
BAB IV
DOKUMENTASI
Cek list
Skala Triase
Keterangan
Respon time
Skala 1
Resusitasi
Segera
Skala 2
Emergency/Gawat Darurat
10 menit
Skala 3
Urgent/ Darurat
30 menit
Skala 4
Semi Darurat
60 menit
Skala 5
Tidak Darurat
120 menit