Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Diabetes Mellitus Kehamilan atau disebut Gestasional Diabetes Mellitus (GDM), yaitu
suatu gangguan toleransi glukosa yang memiliki derajat keparahan yang bervariasi selama
kehamilan dan mempengaruhi 4% dari semua kehamilan (Schteingart, 2006). Gestasional DM
(GDM), terjadi pada wanita yang tidak menderita DM sebelum kehamilannya. Hiperglikemia
selama kehamilan akibat sekresi hormon-hormon plasenta. Semua wanita hamil harus menjalani
skrining pada usia kehamilan 24 hingga 27 minggu untuk mendeteksi kemungkinan DM
(Smeltzer & Bare, 2002).
Di Indonesia, prevalensi DMG sekitar 1,93,6% dan sekitar 40-60 wanita yang pernah
mengalami DMG pada pengamatan lanjut pasca persalinan akan mengidap Diabetes Mellitus
atau gangguan toleransi glukosa (Suparman, 2003). Kejadian DMG meningkat pada ibu hamil
dengan faktor risiko antara lain peningkatan berat badan pada masa kehamilan >0,5 kg/minggu,
umur lebih dari 25 tahun, riwayat DM dalam keluarga, riwayat DMG, dan ethnic. Penelitian
yang dilakukan oleh Taber Lisa, et al tahun 2010 menyebutkan bahwa faktor risiko ibu dengan
DMG adalah wanita yang didiagnosis dengan DM gestasional berada pada risiko tinggi untuk
diabetes masa depan, dengan 17%-63% diabetes tipe 2 dalam waktu 5-16 tahun dalam kelompok
etnis yang berbeda. Sedangkan anak-anak mereka dalam jangka panjang berada pada
peningkatan risiko obesitas dan intoleransi glukosa.
DMG dikaitkan dengan sejumlah faktor risiko, yang pada gilirannya berhubungan dengan
resistensi insulin (obesitas, pada etnis risiko, usia ibu). DMG berhubungan dengan meningkatnya
komplikasi perinatal dan ibu memiliki risiko untuk dapat menderita penyakit diabetes melitus
yang lebih besar dalam jangka waktu 5-10 tahun setelah melahirkan. (Jung, 2008).
Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan darah yang menunjukkan wanita hamil
tersebut mempunyai kadar gula yang tinggi dalam darahnya dimana ia tidak pernah menderita
diabetes sebelum kehamilannya, Diabetes Mellitus Gestasional berbeda dengan diabetes lainnya
dimana gejala penyakit ini akan menghilang setelah bayi lahir,di Indonesia insiden DMG sekitar
1,9 - 3,6% dan sekitar 40-60% wanita yang pernah mengalami DMG pada pengamatan lanjut

pasca persalinan akan mengidap Diabetes Mellitus atau gangguan toleransi glukosa (Soewondo,
2006).
Dalam penatalaksanaan diabetes terdapat lima komponen diantaranya yaitu diet
(perencanaan makan), latihan fisik (olahraga), pemantauan, terapi dan pendidikan (Smeltzer &
Bare, 2002). Manajemen GDM ditujukan untuk menjaga normoglycemia ibu (4.0-7.0mM)
melalui kombinasi dengan manipulasi diet, monitor glukosa darah kapiler, dan terapi insulin
tergantung pada beratnya kondisi, namn manajemen dengan diet dan terapi insulin saja tidak
memperbaiki resistensi insulin perifer (Halse et al, 2014).
Latihan fisik mempermudah transport glukosa ke dalam sel-sel dan meningkatkan
kepekaan terhadap insulin (Price & Wilson, 2006). Menurut Retno (2012), Prinsip olahraga yang
dianjurkan yaitu terus menerus, berirama, berselang, ditingkatkan secara bertahap. Beberapa
jenis olahraga yang bisa dilakukan selain senam yaitu jalan kaki santai, berenang, bersepeda, dan
jogging. Dalam penelitian Halse et al tahun 2013 menyatakan bahwa 30 menit bersepeda
stasioner diri lebih efektif dari pada melakukan treadmill berjalan untuk menghaluskan respon
glikemik akut terhadap konsumsi glukosa selama akhir kehamilan pada kehamilan tanpa
komplikasi. Oleh karena itu, kelompok kami memilih sebuah evidence based yang berjudul
Home-Based Exercise Training ImprovesCapillary Glucose Profile in Women with Gestational
Diabetes yang dapat dijadikan salah satu intervensi latihan yang dapat dengan mudah
diimplementasikan sebagai bagian perawatan antenatal pada pasien dengan penyakit Gestasional
Diabetes Militus (GDM).

1.2

Tujuan
1.2.1

Tujuan Umum
Mengetahui konsep dasar penyakit Gestasional Diabetes Militus (GDM) dan
proses asuhan keperawatannya.

1.2.2

Tujuan Khusus
1. Mengetahui konsep dasar penyakit Gestasional Diabetes Militus (pengertian,
epidimiologi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan
fisik dan penunjang, penatalaksanaan, komplikasi, prognosis).
2. Mengetahui konsep dasar asuhan keperawatan penyakit Gestasional Diabetes
Militus (GDM)

3. Mengetahui evidence base nursing yang bisa diterapkan pada penyakit


Gestasional Diabetes Militus (GDM)
4. Mengetahui kemungkinan penerapan evidence base nursing yang diperoleh
pada tatanan klinik
1.3

Manfaat
1.3.1

Bagi Masyarakat
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai Gestasional Diabetes
Militus (GDM) sehingga masyarakat memahami dengan baik mengenai proses
penatalaksanaan pasien dengan Gestasional Diabetes Militus (GDM) dan
diharapkan masyarakat dapat kooperatif dalam pengobatannya.

1.3.2

Bagi Tenaga Kesehatan


Menambah informasi dan pengetahuan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Gestasional Diabetes
Militus (GDM) berdasarkan evidence base nursing terbaru yang telah diperoleh.

1.3.3

Bagi Mahasiswa
Menambah informasi dan pengetahuan mahasiswa mengenai penyakit Gestasional
Diabetes Militus (GDM) dan evidence base nursing terbaru yang dapat diterapkan
pada pasien Gestasional Diabetes Militus (GDM).

DAFTAR PUSTAKA
Halse, R. E., Wallman, K. E., Newnham, J. P., & Guelfi, K. J. (2014). Home-based exercise
training improves capillary glucose profile in women with gestational diabetes. Med Sci
Sports Exerc, 46(9), 1702-9.
Halse RE, Wallman KE, Newnham JP, Guelfi KJ. (2013). Pregnantwomen exercise at a higher
intensity during 30 min of self-pacedcycling compared with walking during late gestation:
implica-tions for 2 h postprandial glucose levels.Metabolism. 62(6):8017.
Schteingart, D.S. (2006). Metabolisme Glukosa Dan Diabetes Melitus. Dalam : Price, S. A., ed.
Patofisiologi, Konsep Klinis, Dan Proses Penyakit. Edisi ke-5. Jakarta: EGC, 1259-1267.

Smeltzer, C., dan Bare G. B. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Ed 8. Jakarta:
EGC
Jung, C., & Ches, R.N (2008). Gestational diabetes mellitus survaillance in connecticud issue
brief. Connecticud departement of public health vital records birth files, Hartford.
Soewondo, Pradana. 2006. Ketoasidosis Diabetik. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi
IV. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Sari Novita, Retno. 2012. Diabetes Mellitus. Yogyakarta: Nuha Medika
Price, A. S., Wilson M. L., 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai