Anda di halaman 1dari 3

Business Process Reengineering (BPR, Rekayasa ulang proses bisnis) adalah pemikiran

kembali secara fundamental dan perancangan kembali proses bisnis secara radikal, dihasilkan
dari sumber daya organisasi yang tersedia.
BPR menggunakan pendekatan untuk perancangan kembali cara kerja dalam mendukung misi
organisasi dan mengurangi biaya. Perancangan ulang dimulai dengan penaksiran level tinggi
terhadap misi organisasi, tujuan strategis, dan kebutuhan pelanggan. Pertanyaan dasar yang
ditanyakan seperti "apakah misi kita harus diperjelas? Apakah tujuan strategis kita berjalan
beriringan dengan misi kita? Siapa pelanggan kita?
Teknologi informasi berperan penting dalam konsep perancangan ulang. Pada masa sekarang, TI
merupakan pendorong besar bagi beberapa bentuk kinerja dan kolaborasi di dalam dan luar
organisasi.
Beberapa peran TI dalam BPR:

Basis data yang dibagi-bagikan (shared databases), membuat informasi tersedia pada
banyak tempat.

Sistem ahli (expert systems) memungkinkan para generalis untuk melaksanakan tugas
spesialis.

Jaringan telekomunikasi (telecommunication networks), memungkinkan organisasi dapat


disentralisasikan dan didesentralisasikan dalam waktu yang sama.

Perlengkapan pengambilan keputusan (decision-support tools), memungkinkan


pengambilan keputusan menjadi bagian dari pekerjaan sehari-hari.

Komunikasi data tanpa kabel (wireless data communication) dan komputer yang mudah
dibawa (portable computer), memungkinkan personel lapangan bekerja secara independent.

Videodisk interaktif (interactive videodisk), untuk mendapatkan kontak langsung dengan


pembeli potensial.

Identifikasi otomatis dan pelacakang (automatic identification and tracking),


memungkinkan sesuatu untuk melaporkan dimana mereka berada bukan menunggu untuk
ditemukan.

Perhitungan kinerja tinggi (high performance computing), memungkinkan


perencanaan on-the-fly (diciptakan pada saat dibutuhkan) dan perbaikan.
Di pertengahan tahun 1900-an, sistem manajemen alur kerja dianggap seabgai kontributor
penting dalam meningkatkan efisiensi proses antara lain para vendor ERP(Enterprise Resource
Planning), seperti SAP, JD Edwards, Oracle dan PeopleSoft.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Zachman Frameworks adalah suatu kerangka kerja yang dibuat untuk mendapatkan arsitektur
perusahaan secara meluas. Kerangka Zachman sederhana, dan bersifat logis yang dapat
membantu mengelola informasi infrastruktur dari suatu perusahaan.
Meskipun sederhana, Zachman Frameworks dapat membantu menyelaraskan kebutuhan IT dan
Bisnis. Sarana ini telah menjadi pendekatan yang populer karena Zachman Frameworks memiliki
kelebihan:
Merupakan Platform yang netral
Merupakan perangkat perencanaan yang powerful
Komprehensif dan mudah dipahami bagi mereka yang berkecimpung pada bidang nonteknikal
Membantu dalam menyelesaikan problem
Membantu dalam mendokumentasikan informasi perusahaan skala besar
Dengan menggunakan Zachman Frameworks, perusahaan dimodelkan dengan menjawab enam
pertanyaan yaitu : What? How? Where? Who? When dan Why?. Keenam pertanyaan ini
dilihat dari enam sudut pandang yang berbeda, seperti: Persepektif Eksekutif, Persepektif
Business Management, Persepektif Architect, Persepektif Engineer, Persepektif Technician dan
Persepektif Perusahaan.
Zachman Framework - Column
Kolom-kolom pada Zachman Framework merepresentasikan interrogatives atau pertanyaanpertanyaan yang biasanya dikaitkan dengan sebuah enterprise, keenam kolom tersebut adalah:
What : apakah yang menjadi the business data, business informasi atau objek?
How : bagaimana business berjalan, misalkan bagaimanakah proses dari sebuah bisnis/
business processes?
Where : dimanakah bisnis beroperasi?
Who : siapakah orang-orang yang menjalankan bisnis, apakah unit-unit bisnisnya dan
bagaimanakah hirarkinya (business units and their hierarchy)?
When : bilamana/kapan proses bisnis dilakukan, misalkan bagaimanakan dengan
business schedules dan workflow?
Why : mengapa/why proses-proses, orang-orang atau lokasi-lokasi dipandang penting
terhadap bisnis, misalkan apakah yang menjadi business drivers atau business objectives?
Zachman Framework - Rows
Setiap baris merepresentasikan view organisasi dari prespektif untuk berbagai audiences yang
berbeda- beda. Baris-baris tersebut dialokasikan pada audiences sebagai berikut:
Executive Perspective - memahami business scope dan dapat menyediakan view
kontekstual dari enterprise
Business Management Perspective - memahami bisnis model dan dapat menyediakan
view conceptual dari enterprise.
Architect Perspective - mendevelop model system yang dapat membangun logical view
dari enterprise
Engineer Perspective - Menghasilkan model teknologi yang dapat menyediakan
physical view dari enterprise
Technician Perspective - memahami representasi detail dari spesifik item bisnis,
meskipun hal tersebut merupakan out-of-context view dari enterprise
Enterprise Perspective - menyediakan view functioning enterprise dari perspektif user
(contoh employee, partner atau customer)

Anda mungkin juga menyukai