Anda di halaman 1dari 5

makalah ca mammae

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ca mammae pada wanita menduduki tempat nomor dua setelah carcinoma serviks
uteri. Kurva insiden usia bergerak tinggi sejak usia 30 tahun. Kanker jarang ditemukan pada
usia di bawah 20 tahun. Angka tertinggi pada usia 45-66 tahun.
Angka kematian akibat kanker payudara mencapai 5 juta pada wanita. Data terakhir
menunjukkan bahwa kematian akibat kanker payudara pada wanita menunjukkan angka ke 2
tertinggi penyebab kematian setelah kanker rahim.
Setiap tahun di diagnosis 183.000 kasus baru kanker payudara di amerika serikat.
Bukan hanaya kanker payudara saja lebih banyak mengenai wanita dari pada pria. Pada usia
85 satu dari sembilan wanita akan mengalami kanker payudara. Kemampuan pasien yang di
diagnosis kanker payudara bertahan hidup masih mencapai 5 tahun sejak awal di diagnosis
kanker payudara sekitar 93 %. Jika kanker telah menyebar secara regional saat di diagnosis
kemampuan bertahan hidup selama 5 tahun menjadi 72 % dan untuk seseorang dengan
metastasis yang luas saat di diagnosis kemampuan bertahan hidupnya hanya 18 %.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Kasus
1. Definisi
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh
berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk bejolan di payudara. Jika benjolan
kanker itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada
bagian-bagian tubuh lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening (limfe) ketiak
ataupun di atas tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-paru,
hati, kulit, dan bawah kulit. (Erik T, 2005, hal : 39-40). Suatu keadaan di mana sel kehilangan
kemampuannya dalam mengendalikan kecepatan pembelahan dan pertumbuhannya.
Normalnya, sel yang mati sama dengan jumlah sel yang tumbuh. Apabila sel tersebut sudah
mengalami malignansi/ keganasan atau bersifat kanker maka sel tersebut terus menerus
membelah tanpa memperhatikan kebutuhan, sehingga membentuk tumor atau berkembang
tumbuh baru tetapi tidak semua yang tumbuh baru itu bersifat karsinogen. (Daniele gale
1996).
Carsinoma mammae adalah neoplasma ganas dengan pertumbuhan jaringan mammae
abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltrasi dan destruktif dapat
bermetastase ( Soeharto Resko Prodjo, 1995)
Carsinoma mammae merupakan gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae
dimana sel abnormal timbul dari sel sel normal, berkembang biak dan menginfiltrasi
jaringan limfe dan pembuluh darah (Lynda Juall Carpenito, 1995).
Stadium kanker payudara :
1. Stadium I : tumor kurang dari 2 cm, tidak ada limfonodus terkena (LN) atau penyebaran luas.
2. Stadium IIa : tumor kurang dari 5 cm, tanpa keterlibatan LN, tidak ada penyebaran jauh.
Tumor kurang dari 2 cm dengan keterlibatan LN
3. Stadium IIb : tumor kurang dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. Tumor lebih besar dari 5 cm
tanpa keterlibatan LN
4. Stadium IIIa : tumor lebih besar dari 5 cm, dengan keterlibatan LN. semua tumor dengan LN
terkena, tidak ada penyebaran jauh
5. Stadium IIIb : semua tumor dengan penyebaran langsung ke dinding dada atau kulit semua
tumor dengan edema pada tangan atau keterlibatan LN supraklavikular.
6. Stadium IV : semua tumor dengan metastasis jauh.
(Setio W, 2000, hal : 285)

2. Etiologi
Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor resiko pada
pasien diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu
a.
b.
c.
d.
e.

Menarche pada usia muda dan kurang dari usia 10 tahun.


Wanita terlambat memasuki menopause (lebih dari usia 60 tahun)
Preparat hormon estrogen
Penggunaan preparat selama atau lebih dari 5 tahun.
Faktor genetik
Kemungkinan untuk menderita kanker payudara 2 3 x lebih besar pada wanita yang ibunya

atau saudara kandungnya menderita kanker payudara. (Erik T, 2005, hal : 43-46)
f. Masa reproduksi yang relatif panjang.
3. Tanda Gejala
Fase awal kanker payudara asimptomatik (tanpa ada tanda dan gejala). Tanda awal yang
paling umum terjadi adalah adanya benjolan atau penebalan pada payudara. Kebanyakan 90
% ditemukan oleh wanita itu sendiri, akan tetapi di temukan secra kebetulan, tidak dengan
menggunakan pemeriksaan payudara sendiri (sarari), karena itu yayasan kanker menekankan
pentingnya melakukan sarari.
Tanda dan gejal lanjut dari kanker payudara meliputi kulit sekung (lesung), retraksi atau
deviasi putting susu, dan nyeri, nyeri tekan atau rabas khususnya berdarah, dari putting.
Gejala lain yang ditemukan yaitu konsistensi payudara yang keras dan padat, benjolan
tersebut berbatas tegas dengan ukuran kurang dari 5 cm, biasanya dalam stadium ini belum
ada penyebaran sel-sel kanker di luar payudara. (Erik T, 2005, hal : 42)
4. Patofisiologi
Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi pada
sistem duktal, mula mula terjadi hiperplasia sel sel dengan perkembangan sel sel atipik.
Sel - sel ini akan berlanjut menjadi carsinoma insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma
membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang
cukup besar untuk dapat diraba

( kira kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira kira

seperempat dari carsinoma mammae telah bermetastasis. Carsinoma mammae bermetastasis


dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan aliran
darah ( Price, Sylvia, Wilson Lorrairee M, 1995 )

5. Pemeriksaan Penunjang
a. Mammagrafi, yaitu pemeriksaan yang dapat melihat struktur internal dari payudara, hal ini
mendeteksi secara dini tumor atau kanker.

b.
c.
d.
e.

Ultrasonografi, biasanya digunakan untuk membedakan tumor sulit dengan kista.


CT. Scan, dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada organ lain
Sistologi biopsi aspirasi jarum halus
Pemeriksaan hematologi, yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada
peredaran darah dengan sendimental dan sentrifugis darah. (Michael D, dkk, 2005, hal : 1566)

6. Komplikasi
Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe (limfogen) ke paru, pleura, tulang dan
hati.
7. Penatalaksanaan
a.

Pembedahan
Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran). Mulai dari lumpektomi sampai

b.

pengangkatan segmental (pengangkatan jaringan yang luas dengan kulit yang terkena).
Mastektomi total dengan diseksi aksial rendah seluruh payudara, semua kelenjar limfe

dilateral otocpectoralis minor.


c. Mastektomi radikal yang dimodifikasi
Seluruh payudara, semua atau sebagian besar jaringan aksial
1) Mastektomi radikal
Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor dibawahnya : seluruh isi aksial.
2) Mastektomi radikal yang diperluas
Sama seperti mastektomi radikal ditambah dengan kelenjar limfe mamaria interna.

Non pembedahan
a. Penyinaran
Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat direseksi pada kanker lanjut;
pada metastase tulang, metastase kelenjar limfe aksila.
b. Kemoterapi
Adjuvan sistematik setelah mastektomi; paliatif pada penyakit yang lanjut.
c. Terapi hormon dan endokrin
Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen, antiestrogen, coferektomi
adrenalektomi hipofisektomi.
(Smeltzer, dkk, 2002, hal : 1596 - 1600)

Anda mungkin juga menyukai