Anda di halaman 1dari 18

V.

Data Pengamatan

Tabel : Berat jenis dan % berat


No
.

Sampel

m pikno + sampel

Massa sampel

sampel

(gr)

(gr)

(gr/ml)

% berat

1.

Umpan

58,97

22,18

0,89

57 %

2.

Destilat

57,35

20,56

0,8247

86 %

3.

Residu

60,04

23,25

0,9326

38 %

VI.

Perhitungan
6.1 Perhitungan berat jenis
- Berat pikno kosong

= 36,79 gram

- Berat pikno +aquadest = 61,72 gram

( Berat pikno+ aquadest ) ( Berat piknokosong )


air

V pikno =

( 61,7236,79 ) gram
gr
0,9998
ml

=
=

24,93 ml

a. Berat Jenis Umpan


- Berat pikno kosong = 36,79 gram
- Berat pikno + umpan = 58,97 gram

( Berat pikno+ umpan ) (Berat pikno kosong)


Volume pikno
( 58,9736,79 ) gram
24,93 ml

= 0,89 gr/ml
b. Berat jenis distilat
- Berat pikno kosong = 36,79 gram
- Berat pikno + distilat = 57,35 gram

( Berat pikno+ distilat ) (Berat pikno kosong)


Volume pikno
( 57,3536,79 ) gram
24,93 ml

= 0,8247 gr/ml

c. Berat jenis residu


- Berat pikno kosong = 36,79 gram
- Berat pikno + distilat = 60,04 gram

( Berat pikno+ residu ) (Berat pikno kosong)


Volume pikno
( 60,0436,79 ) gram
24,93 ml

= 0,9326 gr/ml
6.2 Perhitungan Neraca Massa
H2O = 105,06 gr
C2H5OH = 646,41 gr
F
C2H5OH = 1014,6 gr
H2O = 765,4 gr

DISTILATION
UNIT

H2O

= 607,12 gr

C2H5OH = 372,10 gr
Feed ( input )
V = 2000 ml
= 0,89 gr/ml
m= xv
= 0,89 gr/ml x 2000 ml
= 1780 gram

Massa etanol dalam umpan = % berat x m total


= 57 % x 1780 gr
= 1014,6 gr
Massa air dalam umpan
= % berat x m total
= 43 % x 1780 gr
= 765,4 gr
Output
Destilat
V = 910 ml
= 0,8247 gr/ml
m= xv
= 0,8247 gr/ml x 910 ml
= 750,477 gr
Ethanol
m = 86 % x m destilat
= 86 % x 750,477 gr
= 645,41 gr
Air
m = 14 % x m destilat
= 14 % x 750,477 gr
= 105,0668 gr
Residu
V = 1050 ml
= 0,9326 gr/ml
m= xv
= 0,9326 gr/ml x 1050 ml
= 979,23 gr

Ethanol

Air

m = % berat x m residu
= 38 % x 979,23 gr
= 372,1074 gr
m = % berat x m residu
= 62 % x 979,23 gr
= 607,1226 gr

Tabel Neraca Massa

Komponen

Input (gr)

Ethanol
Air

1014,6
765,4

Total

1780

Akumulasi = 50,3 gram

VII. Analisa Percobaan

Output
Destilat (gr)
Residu (gr)
645,41
105,06

372,10
607,12
17297

DISTILASI KONTINYU

I.

TUJUAN PERCOBAAN
Distilasi kontinyu digunakan secara luas dalam industri
kimia proses di mana sejumlah besar cairan harus disuling.
Industri

tersebut

adalah pengolahan

petrokimia , pengolahan

tar

gas

bumi, produksi

batubara, produksi

keras, pencairan gas alam, produksi pelarut

minuman

hidrokarbon

dan

industri sejenis. Aplikasi yang terluas dari distilasi kontinyu


terjadi di kilang minyak bumi . Di kilang tersebut bahan baku
minyak mentah

yang merupakan campuran multikomponen

sangat kompleks harus dipisahkan untuk menghasilkan berbagai


jenis senyawa kimia.
Kelompok senyawa dalam minyak bumi mempunyai titik
didih dengan kisaran perbedaan yang relatif kecil dan biasa
disebut fraksi. Fraksi adalah asal dari istilah distilasi fraksional
atau fraksinasi. Pemisahan minyak bumi menjadi berbagai jenis
fraksi disesuaikan dengan kegunaan dan nilai ekonominya.
Sering terjadi, pemisahan komponen-komponen dalam setiap
fraksi

lebih

lanjut

menjadi

persyaratan produk dan ekonomi.

tidak

berharga

berdasarkan

Industri penyulingan biasanya dilakukan dalam jumlah


besar, dilakukan dalam kolom silinder vertikal yang dikenal
sebagai "menara distilasi" atau "kolom distilasi". Diameter kolom
ini mulai dari sekitar 65 sentimeter hingga 11 meter, dan tinggi
berkisar dari sekitar 6 meter sampai 60 meter atau lebih.

Metode Perancangan Distilasi Kontinyu


Metode McCabe-Thiele dipresentasikan oleh dua orang
mahasiswa

di

Massachusetts

Warren L. McCabe dan

Institute

of

Technology (MIT),

Ernest W. Thiele in 1925. Teknik ini

dianggap sebagai metode yang paling sederhana dan mungkin


paling instruktif untuk menganalisa distilasi biner (Perry, 1984).
Metode ini menggunakan fakta bahwa komposisi pada setiap
pelat teoritis atau tahap kesetimbangan ditentukan sepenuhnya
oleh fraksi mol salah satu dari kedua komponen.
Jika asumsi tentang constant molar overflow tidak sahih,
maka garis operasi tidak akan lurus. Dengan menggunakan data
neraca massa dan energi ditambah data kesetimbangan uap
cairandan data entalpi-konsentrasi, maka garis operasi dapat
dikonstruksi sesuai dengan metode PonchonSavarit.
Dalam praktikum ini selanjutnya hanya diperdalam Metode
McCabe-Thiele. Metode ini didasarkan kepada asumsi tentang
constant molar overflow yang mensyaratkan bahwa:
1)

Panas penguapan molar dari komponen umpan adalah


sama

2)

Untuk tiap mol cairan yang diuapkan, satu mol uap


dikondensasi

3)

Efek panas seperti panas pelarutan, dan perpindahan


panas ke dan dari kolom distilasi diabaikan

2.1. Konstruksi dan Penggunaan diagram McCabe-Thiele


Sebelum

mukai

konstruksi

dan

penggunaan

diagram

McCabeThiele untuk distilasi dari suatu umpan biner, harus


terlebih dahulu disediakan data kesetimbangan uap-cair (vaporliquid equilibrium, VLE) untuk komponen di umpan dengan titik
didih rendah. Komponen ini selanjutnya disebut komponen
ringan.

Gambar 2.1. Tipikal diagram McCabeThiele untuk distilasi dengan


umpan biner

Langkah Pembuatan Diagram McCabe-Thiele


Langkah ke-1. Gambar sumbu vertikal dan horizontal grafik
dengan ukuran yang sama. Sumbu horizontal menunjukkan fraksi
mol komponen dengan titik didih lebih rendah dalam fasa cair,

yang diberi lambang x. Sumbu vertikal menunjukkan fraksi mol


komponen dengan titik didih lebih rendah dalam fasa uap, yang
diberi lambang y.
Langkah ke-2. Gambar garis lurus dari titik (0,0) ke titik (1,1)
dan garis inidinamakan garis y = x. Selanjutnya gambar garis
kesetimbangan mengggunakan data kesetimbangan uap-cair
untuk komponen di umpan dengan titik didih rendah, mewakili
komposisi kesetimbangan fasa uap untuk setiap harga komposisi
fasa cair. Juga gambar garis vertikal ke arah garis y = x untuk
umpan dan komposisi distilat teratas yang dikehendaki sebagai
produk, serta produk bawah yang sesuai.
Langkah ke-3. Gambar garis operasi di rectifying section
(disebut juga enriching section) atau seksi di atas saluran
masuk umpan dari kolom distilasi. Prinsip pembuatan garis ini
adalah sebagai berikut:
(a) Diagram peralatan distilasi dapat digambarkan dalam skema
alat distilasi.
(b) Tinjau

neraca

massa

dari

komponen

ringan

menurunkan persamaan garis operasi,:


Vn+1 yn+1 = Ln xn + D xD
Asumsikan terjadi constant molal overflow:
Vn+1 = Vn = ........ = V
Ln = Ln-1 = ........ = L
Selanjutnya garis operasi rektifikasi menjadi :
V yn+1 = L xn + D xD
Sekarang, dari Vn+1 = Ln + D, didapat V = L + D

untuk

(c) Dengan mengganti V dan menyusun ulang, didapat :

Jika didefinisikan reflux ratio sebagai R = L/ D kemudian


dihilangkan semua subskrip, didapat garis operasi distilasi batch
sebagai berikut:

Garis operasi berupa garis lurus dengan kemiringan (R / R+1)


dan

intersep

(xD /

R+1).

Gambar 2.2. Skema alat distilasi pilot plant.

Langkah ke-4. Gambar q-line dimulai dari titik komposisi umpan


sampai memotong garis operasi di rectifying section.

Gambar 2.3. Kemungkinan-kemungkinan penggambaran q-line.

Parameter q adalah fraksi mol dari cairan dalam umpan dan


gradien dari q-line adalah q/(q-1). Jika umpan berupa cairan
jenuh maka tidak ada uap dan q = 1 yang menyebabkan
gradien q-line menjadi tak terhingga dan menghasilkan garis
vertikal. Jika umpan berupa uap jenuh maka q = 0 sehingga
gradien garis menjadi 0 yang menghasilkan garis horizontal.

Langkah ke-5. Gambar garis operasi di stripping section atau


seksi di bawah saluran masuk umpan dari kolom distilasi.
Garis ini dimulai dari titik komposisi komponen ringan di
produk

bawah

perpotongan
section.

kemudian

q-line

dengan

ditarik
garis

lurus

menuju

operasi

titik

rectifying

Langkah ke-6. Langkah ini merupakan langkah final, yaitu


gambar

tangga

antara

garis

operasi

dan

garis

kesetimbangan. Selanjutnya hitung jumlah anak tangga


yang terbentuk. Jumlah tahapan berupa anak tangga ini
menunjukkan

jumlah

pelat

teoritis

atau

tahap

kesetimbangan.

Dalam

distilasi

kontinyu

dengan

reflux

ratio

yang

bervariasi, fraksi mol dari komponen ringan di bagian pucak


(teratas) dari kolom distilasi akan berkurang jika reflux ratio
berkurang.

Setiap

perubahan

reflux

ratio

akan

mengubah

kemiringan garis operasi di rectifying section.

Pelat Kolom Distilasi dengan Bubble Cap


Pelat atau piringan yang digunakan dalam kolom berskala
distilasi industrial terbuat dari pelat bulat terfabrikasi dan
buasanya berada di bagian dalam kolom dengan interval 60
sampai 75 cm (24 sampai 30 inci) sampai memenuhi ketinggian
kolom. Jarak ini terutama dipilih untuk kemudahan instalansi dan
kemudahan akses untuk perbaikan di masa mendatang.

Gambar 6.4. Tipikal bubble cap trays yang digunakan dalam


kolom distilasi pilot plant

Gambar 3.1 Skema alat distilasi-fraksionasi skala pilot plant

Operasi Distilasi Kontinyu


Operasi distilasi kontinyu dilakukan dengan memodifikasi
alat yang ada. Modifikasi dilakukan dengan memutus sambungan
antara

pipa

polyethylene)

fleksibel
dengan

poliethylene
saluran

ke

(HDPE,
tangki

high

density

umpan.

Semula

hubungan antara pipa (hose) tampak seperti dalam gambar di


bawah ini,

Gambar 3.2 Koneksi hose sebelum dimodifikasi

selanjutnya dimodifikasi sehingga tampak sebagai gambar di


bawah ini.

Pengisian Feed Tank

Gambar 3.3. Koneksi hose setelah dimodifikasi

Pada tahap ini dilakukan pengisian tangki umpan (feed tank)


dengan bahan berupa larutan etanol encer. Tahap yang harus
ditempuh:
1)

Masukkan air kran sampai kira-kira dari tinggi tangki

umpan
2)

Masukkan etanol teknis sesuai petunjuk pembimbing,

sedapat mungkin tidak kurang dari 40 liter


3)

Masukkan lagi air kran, sampai batas bawah saluran masuk

feed tank atau sesuai dengan petunjuk Pembimbing


Homogenisasi Umpan
Umpan dihomogenkan dengan cara sirkulasi menggunakan
pompa umpan (feed pump). Tahap yang harus ditempuh:
1)

Periksa bukaan valve di jalur sirkulasi saja, sehingga valve

yang dilewati aliran sirkulasi terbuka, lainnya tertutup. Valve


diluar jalur sirkulasi ditutup dahulu

Gambar 3.4 Kondisi valve di sektor persiapan umpan.

1) Yang bertanda panah ( ) adalah valve yang harus dibuka


2) Nyalakan switch kontrol dan jalankan udara kontrol,
selanjutnya nyalakan pompa P2
3) Biarkan proses sirkulasi berjalan 5 sampai 10 menit
4) Sambil menunggu, lakukan inspeksi terhadap valve di jalur
sirkulasi reboiler sesuai petunjuk Pembimbing

Pengiriman umpan ke sump tank melalui preheater :


Prinsip penyalaan alat pemanas harus dipegang dalam langkah
ini. Tahap yang harus dilalui adalah:
1)

Pastikan aliran pendingin ke condenser dan cooler di

tangki produk distilat telah menyala, sesuai petunjuk


Pembimbing
2)
Buka valve

ke

preheater

dan

pastikan

umpan

mengalir ke sump tank


Buka valve untuk mengalirkan steam ke preheater, atur hingga hanya terjadi
pendidihan sedikit di puncak pemanas.

Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia


berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.[1]
Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan.[1] Zat yang memiliki titik
didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.[1]
Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa.[2]
Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masingmasing komponen akan menguap pada titik didihnya.[2] Model ideal distilasi
didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.[2]

Anda mungkin juga menyukai