Anda di halaman 1dari 31

BAHAN BANGUNAN I

Jurusan Teknik Sipil

Politeknik Bengkalis

Tujuan Instruksional Umum


Mahasiswa dapat memahami sifat-sifat dan fungsi bahan
bangunan, meliputi batu alam, bahan perekat, keramik, bahanbahan bangunan dari semen dan mortor, serta dapat memahami
prinsip pengujian bahan-bahan tersebut, serta aplikasinya di
lapangan.

Pokok Bahasan :
Batu alam, keramik, bahan-bahan bangunan dari semen, mortor,
batu bata, genteng dan cat

Batuan di alam ini dapat dikelompokkan


menjadi 3 :
1. Batuan Beku (igneous Rock)
2. Batuan Sedimen (sedimentary rock)
3. Batuan Metamorfasis (Metamorfic rock)

Batuan Beku
Batuan beku adalah batuan yang berasal dari magma gunung berapi
yang muncul kepermukaan. Batuan ini terdiri dari pembekuan
magma yang dibagi lagi berdasarkan tempat :

Batuan Beku dalam : magma membeku di dalam perut


bumi.
Batuan Beku luar : magma yang membeku di permukaan
bumi
Batuan beku korok : magma yang membeku di antara perut
bumi dan permukaan bumi.

Proses Terjadinya Batuan Beku


.

Proses Terjadinya Batuan Beku

Batuan beku terdiri dari rangkaian kristal dan


berbagai mineral.

Mineral mulai mengkristal bila suhu magma


turun di bawah 1200 C.

Gambar Batuan beku

Andesit

Basalt

Gabro

Granit

Besarnya kristal yang terjadi tergantung


kepada kecepatan pendinginan magma,
yang dapat dibagi atas:

Pendinginan yang sangat cepat, mengakibatkan


tidak terbentuknya kristal tetapi pembekuan ini
akan menghasilkan kaca.

Pendinginan yang lebih lambat, akan terbentuk


kristal kecil berbentuk batu yang berbutir halus.

Pendinginan yang sangat lambat, menghasilkan


batu yang yang berbutir kasar.

Analisa batuan oleh Washington, Nigli, Clarke,


Daily yang mengumpulkan contoh batuan dari
seluruh dunia , mereka menemukan bahwa pada
umumnya ditemukan unsur berikut :
O2 = 47 %
Si = 27 %
Al = 8 %
Fe = 5 %
Ca = 3.5%
Na = 2.5%
K = 2.5%
Mg = 2.5%
Dan sisanya unsur-unsur lain

Bentuk-bentuk batuan beku ;


1.

2.

3.

Dikel
Bersifat diskordan yaitu bentuk batuan beku yang
memotong pelapisan batuan endapan. Dalam hal ini
batuan beku umurnya lebih muda dari batuan
endapan.
Siil
Bersifat konkordan yaitu batuan beku yang sejajar
dengan batuan endapan
Lakolit
Batuan beku yang berbentuk cembung

Bentuk-bentuk batuan beku ;


4.
5.

Loposit
Batuan beku yang berbentuk cekung
Batolit
Batuan beku yang luas penyebarannya dan bentuk
tidak teratur

Beberapa contoh dari batuan beku ;


1.
Granit
Merupakan batuan beku dalam terutama terdiri dari
kwarsa berwarna putih dan felspar putih atau merah
jambu, kadang-kadang granit mengandung mika.
Berat jenisnya 2.8, kuat desaknya (kekuatan untuk
mendesak suatu benda) 2000-3000 kg/cm2.
2.
Basalt
Merupakan batuan beku luar, berwarna abu-abu
kebiruan yang mengandung bijih besi moknit.
Mineral-mineral yang dikandungnya adalah olivine,
augit dan fespar. Awet terhadap pengaruh udara dan
air. Berat jenisnya 2.9, kuat desak 3200 kg/cm2. baik
digunakan untuk pondasi gedung ataupun jembatan.

Beberapa contoh dari batuan beku ;


3.
Porfir
Merupakan batuan beku luar yang berwarna macammacam akibat kandungan felspar yang berbeda-beda.
Warna merah muda agak gelap coklat tua dan hitam
berbentuk terang , kuning agak gelap.
Porfir dapat dibagi :

porfir granit

porfir kwarts (kwarsa)


Berat jenisnya 2.7, kuat desak 2000 kg/cm2.
Kebanyakan batuan ini dijual dalam bentuk platplatdalam bentuk batu hias..

Beberapa contoh dari batuan beku ;


4.
Trakit & Andesit
Merupakan batuan beku luar warna abu-abu agak
gelap dan akibat oksidasi warnanya menjadi agak
kekuningan, agak hijau, agak merah. Berat jenisnya
2.45-2.8, kuat desak 250-600 kg/cm2.
5.

Diorit
Merupakan batuan beku luar, warnanya kebanyakan
hijau tua gelap, karena mengandung mineral
augit,horn blende dan sedikit sekali quarts. Berat jenis
2.7, kuat desak 1500-2400 kg/cm2.

Beberapa contoh dari batuan beku ;


6.
Senit
Merupakan batuan beku luar, warnanya agak lebih
gelap dari granit karena mineral yang dikandungnya
hampir sama dengan granit, hanya mineral quartsnya
tidak banyak. Berat jenisnya 2.7-2.9, kuat desak 15002000 kg/cm.
7.

Gabro
Merupakan batuan beku luar yang warnanya hijau tua
gelap/hijau tua kehitaman. Susunan mineralnya sama
dengan diorit hanya tidak mengandung kwarts. Batu
ini sukar untuk dikerjakan dan tahan terhadap
perubahan cuaca. Biasanya dijumpai pada batu pecah.
Berat jenisnya 2.7-3.1. kuat desak 1800-2800 kg/cm2.

Penentuan Tingkat kekerasan mineral, di tentukan


berdasarkan skala Mohs ;
Mineral
Talk
Gips
Kalsit
Fluorit

Tingkat Kekerasan
1
2
3
4

Apatit
Felspar
Kwarsa
Topas
Korundum
Intan

5
6
7
8
9
10

K
e
r
a
s

Batuan Sedimentasi
Batuan Sedimen adalah batuan yang terjadi akibat perubahan
sedimentasi/ penumpukan dan endapan pada suatu areal :

Breksi

Batuan Sedimentasi
Batuan Sedimen adalah batuan yang terjadi akibat perubahan
sedimentasi/ penumpukan dan endapan pada suatu areal :

Batuan Sedimentasi

Grand Canyon

Batu Bara

Batuan Metamorfosis
Batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan
baik struktur, tekstur, maupun mineralnya.
Hal ini terjadi akibat dari batuan yang telah ada seperti batuan
beku, batuan endapan maupun batuan ubahan sendiri yang
mengalami tekanan yang tinggi maupun suhu yang tinggi baik di
dalam bumi maupun dipermukaan bumi.
Berdasarkan proses terjadinya, batuan ubahan dibagi kepada :
1. Metamorfosis thermal
2. Metamorfosis dinamo
3. Metamorfosis regional

Malihan

Batuan Metamorfosis

1. Metamorfosis thermal
Batuan ini terjadi akibat tersentuh secara langsung dengan suhu
yang tinggi sedangkan tekanan tidak begitu berpengaruh. Hal ini
diakibatkan magma yang menerobos batuan lain.
Macam-macam metamorfosis thermal :
a Pirometamorfosis
Batu yang terkena suhu yang tinggi
b Pneumatolysis
Batu yang terkena gas yang berasal dari magma yang sedang
naik sehingga mengubah batuan sekelilingnya.
. Hydrothermal
Batuan yang terkenan larutan magma panas.

2. Metamorfosis dinamo
Terjadi akibat tekanan yang sangat tinggi seperti pada daerah
yang mengalami gaya endosen (tektonik) sehingga dapat
menimbulkan tanah retak atau patah (sesar)
3. Metamorfosis regional
batuan yang terbentuk pada suhu dan tekanan yang tinggi
yang bekerja bersamaan. Biasanya terjadi pada daerah
tumpukan lempeng.

Ciri-ciri batuan ubahan


Batuan ubahan memiliki ubahan yang nyata dibandingkan dengan
batuan yang lainnya.
Batuan ubahan akan terjadi foliasi yaitu semacam pelapisan
sebagaimana pada batuan endapan, tetapi pelapisan tersebut
merupakan susunan daripada mineral batuan itu sendiri, bukan
pelapisan dari endapan .

Foliasi dapat dibedakan kepada :


1. Gnesik,
foliasi yang ditunjukkan oleh deretan mineral yang berbutir
kasar. Pada umumnya terdiri dari mineral felspar (plagloklas)
dan mika.
2.
Skistosik,
foliasi yang ditunjukkan oleh susunan mineral-mineral pipih
seperti mika (maskovit), biotit.
3. Gyatic leavage,
kecenderungan untuk berfoliasi terutama karena mineralmineral halus sehingga menyerupai lempengan-lempengan
yang teratur sehingga mudah dibelah searah lempengan
tersebut.

Asal Batuan Ubahan/Metamorf


No
Batuan Ubahan
Batuan Metamorf
1. Batuan Beku endapan, piroklastik, dan Gnesis
batuan ubahan berbutir kasar.
Contoh : Granit, konglomerat, breksi.
2.

3.

4.

Batuan Beku endapan, piroklastik, dan sekis


batuan ubahan berbutir halus.
Contoh : basalt, batu pasir
Batuan Beku endapan, piroklastik, dan slate
batuan ubahan berbutir sangat halus
Contoh : lanau, batu lempung
Batu gamping

marmar

Batuan Marmar
Marmar banyak terdapat di muka bumi.
Unsur pembentuk batuannya adalah kalsium (CaCO3) yang telah
berubah sehingga sifat kristalnya hilang. Pada suhu 1289oC dan
tekanan 110, batu kapur akan mencair dan dalam proses
pembekuannya struktur akan berubah menjadi marmar. Akibat
unsurlain dalam endapan batu kapur, maka akan mempengaruhi
warna marmar.

Di Indonesia, marmar ditemukan di daerah wajak, tulung


agung, panggul, pacitan, surabaya, cilacap, cirebon, danau
singkarak.
Di yunani dinamakan paros dengan warna kuning gading
yang akibat udara menjadi kuning keemasann dan skyros
dengan warna kuning, hijau dan urat putih. Kesemuanya baik
untuk ubin dinding maupun benda antik.

Batuan Alam Untuk Bahan Bangunan


Batuan alam yang dapat digunakan tanpa diolah lagi biasanya
berupa bongkahan-bongkahan batuan beku yang dipasang pada
pondasi, bantalan gelagar-gelagar. Sedangkan blok-blok batu
digunakan pada pemasangan dinding. Bongkahan yang besarbesar yang digunakan untuk bangunan biasanya dengan luas
ukuran rata-rata 600 cm2 dari jenis batuan basalt, tarkit, andesit.
Untuk pasangan dinding dibuat dalam bentuk plat dengan
ketebalan 10-15 cm panjang dan lebar sesuai dengan kebutuhan,
dan tidak perlu diplester lagi.

Batuan tersebut berasal dari batuan granit, serit, diorit dan gabro
yang di Jateng dikenal dengan nama batu candi.
Untuk batu hias digunakan marmar, batu kapur, batu pasir atau
batu padas yang dibuat dalam bentuk ubin dan plat-plat yang
dipoles dengan tebal 2.5-20 cm, lebar dan panjang 35-100 cm,
sedangkan untuk batu padas lebar dan panjang 25-50 cm
digunakan untuk dinding maupun lantai. Untuk alas jalan
digunakan jenis basalt, diorit, andesit dengan ukuran batu 15-25
cm dan tebal 10-25 cm. Sebagai pelapis jalan untuk aspal batu
digunakan dengan ukuran 1.5-7 cm dari jenis basalt, diorit,
andesit dan pecahan granit. Sedangkan split dibuat dengan
ukuran 2-25 cm.

Anda mungkin juga menyukai