LP Anemia
LP Anemia
Wanita
33
34
36
12,0
36
Mual
Ibu mengeluh
DJJ > 120 cepat
kali lelah
Adanya sianosis
Ibu hamil
11,0
33
Muntah
Malaise
Tinggi
fundus
uteri tidak sesuai d
Perubahan karakteristik kulit (rambut, kuku, kelembaban)
Laki-laki
13,0
39
Anoreksia
Keletihan
CRT > 3 dtk
Sumber:
WHO/UNICEF/UNU,
1997
Lidah luka
Kehilangan produktifitas
Konjungtiva pucat
Lebih banyak tidur
Hb < 10 mg/dl
Nafas pendek
2. Etiologi
Anemia Pada Kehamilan
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan b/d mual, muntah
Menurut Mochtar (1998) penyeban anemia pada umunya adalah :
a. Perdarahan
Resiko cidera terha
b. Kekurangan gizi seperti : zat besi, vitamin B 12dan asam folat.
aktifitas b/d
ketidakseimbangan
suplai O
c. Penyakit kronik, seperti gagal ginjal,Intoleransi
abses paru, bronkiektasis,
empiema,
dll.
Kelainan
darah b/d penurunan suplai O2 ke jaringan
Ketidakefektifan d.
perfusi
jaringan
e. Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah.
f. Malabsorpsi
3. Pohon Masalah
Penatalaksanaan :
Terapi Oral :
asam folik 15-30 mg/dl
vit B12 3x1 tablet/hari
Terapi Parenteral
pencernaan dan sembelit. Zat besi hampir selalu menyebabkan tinja menjadi
berwarna hitam, dan ini adalah efek samping yang normal dan tidak berbahaya. Dan
biasanya asupan nutrisi yang mengandung zat besi cenderung lebih tinggi pada ibu
hamil daripada wanita normal. Umumnya asupan nutrisi meningkat 2 kali lipat
daripada wanita normal. Pengobatan yang lain :
1) Asam folik 15 30 mg per hari
2) Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari
3) Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
4) Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat
diberikan transfusi darah.
b. Terapi Parenteral
Diberikan jika penderita tidak tahan akan obat besi peroral ada gangguan
penyerapan penyakit saluran pencernaan atau apabila kehamilannya sudah tua. Terapi
parenteral ini diberikan dalam bentuk ferri. Secara intramusculus dapat disuntikan
dextran besi (imferon) atau sorbitol besi (Jectofer)
9. Pencegahan
1. Makanlah makanan yang kaya akan sumber zat besi secara teratur.
2. Makanlah makanan yang kaya sumber vitamin C untuk memperlancar penyerapan zat
besi.
3. Jagalah lingkungan sekitar agar tetap bersih untuk mencegah penyakit infeksi dan
penyakit cacingan.
4. Hindari minum teh, kopi, susu coklat setelah makan karena dapat menghambat
penyerapan zat besi.
10. Komplikasi
1. Anemia dapat terjadi pada setiap ibu hamil, karena itulah kejadian ini harus selalu
diwaspadai.
2. Anemia yang terjadi saat ibu hamil Trimester I akan dapat mengakibatkan : abortus,
missed abortus dan kelainan kongenital.
3. Anemia pada kehamilan trimester II dapat menyebabkan : persalinan prematur,
perdarahan antepartum, gangguan pertumbuhan janin dalam rahim, asfiksia
intrauterin sampai kematian, BBLR, gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah
dan bahkan bisa mengakibatkan kematian.
4. Saat inpartu, anemia dapat menimbulkan gangguan his baik primer maupun sekunder,
janin akan lahir dengan anemia, dan persalinan dengan tindakan yang disebabkan
karena ibu cepat lelah.
5. Saat post partum anemia dapat menyebabkan: tonia uteri, rtensio placenta, pelukaan
sukar sembuh, mudah terjadi febris puerpuralis dan gangguan involusio uteri.
B. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Aktivitas
1) Keletihan, kelemahan, malaise umum.
2) Kehilangan produktifitas, penurunan semangat untuk bekerja.
3) Toleransi terhadap latihan rendah.
4) Kebutuhan untuk istirahat dan tidur lebih banyak
b. Sirkulasi : Riwayat kehilangan darah kronis, palpitasi, CRT lebih dari dua detik.
c. Integritas Ego : Cemas, gelisah, ketakutan.
d. Eliminasi : Konstipasi, sering kencing.
e. Makanan dan cairan : Nafsu makan menurun, mual muntah, defisiensi besi dan asam
f.
g.
h.
i.
folat.
Nyeri atau kenyamanan : Lokasi nyeri terutama di daerah abdomen dan kepala.
Pernapasan : Napas pendek pada saat istirahat maupun aktifitas.
Seksual : Dapat terjadi pendarahan pervaginam, pendarahan akut sebelumnya.
Pemerikasaan fisik :
1) Inspeksi : konjungtiva, wajah pucat.
2) Palpasi : turgor kulit, CRT, pembesaran kelenjar limfa, tinggi fundus uteri,
kontraksi uterus.
3) Auskultasi : DJJ dan denyut jantung ibu.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan perfungsi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan suplai
oksigen ke jaringan atau ke sel.
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan
suplai oksigen.
d. Risiko cedera.
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan pengetahuan mengenai
anemia.
3. Intervensi Keperawatan
No
.
1
Diagnosa
Keperawatan
Ketidakefektifan
NOC
NOC
NIC
NIC
perfungsi
tromboplebitis
g. Diskusikan mengenai
penyebab perubahan sensasi
NIC
Nutrition Management
a. Kaji adanya alergi makanan
b. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien
c. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
d. Berikan makanan yang
terpilih
Nutrition monitoring
a. BB pasien dalam batas
normal
b. Monitor adanya penurunan
BB
c. Monitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan
konjungtiva
e. Monitor jumlah nutrisi dan
kalori
d. Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah, dan cavitas oral
e. Catat lidah berwarna
Intoleransi
aktivitas NOC :
magenta, scarlet
NIC :
Energy Management
ketidakseimbangan
yang
dan RR.
Mampu
menyebabkan kelalahan.
melakukand. Monitor nutrisi dan sumber
aktivitas
(ADLs)
mandiri.
secara berlebihan.
f. Monitor respon kardiovaskuler
terhadap aktivitas.
g. Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien.
Activity Therapy
a.
b.
Bantu
klien
untuk
mengidentifikasi
aktivitas
konsisten
dengan
yang
keampuan
c.
d.
e.
untuk
aktivitas
yang disukai.
Bantu klien untuk membuat
jadwal latihan di waktu
f.
luang.
Bantu keluarga/pasien untuk
mengidentivikasi
kekurangan
dalam
g.
beraktifitas.
Sediakan penguatan positif
h.
motivasi
Risiko cedera.
NOC
Risk control
Kriteria hasil :
a. Klien terbebas
cedera
b. Klien
NIC
Environment Management
a. Sediakan lingkungan yang
dari
mampu
menjelaskan
cara/metode
mencegah
keamanan
pasien,
sesuai
cedera
c. Klien mampu mampu
menjelaskan
faktor
lingkungan
berbahaya
(memindahkan perabotan)
perilaku personal
d. Memasang side rail tempat
d. Mampu memodifikasi
tidur
gaya hidup untuk e. Menyediakan tempat tidur
mencegah injury
yang nyaman dan bersih
e. Menggunakan fasilitas f. Menempatkan saklar lampu
kesehatan yang ada
f. Mampu
mengenali
perubahan
kesehatan
di
tempat
yang
mudah
dijangkau pasien
status g. Membatasi pengunjung
h. Menganjurkan
keluarga
untuk menemani psien
i. Mengontrol lingkungan dari
kebisingan
j. Memindahkan barang-barang
yang dapat membahayakan
k. Berikan penjelasan pada
pasien dan keluarga atau
pengunjung
adanya
process
Knowledge : health
behavior
Kriteria Hasil :
a. Pasien dan keluarga
menyatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi,
prognosis dan program
pengobatan.
b. Pasien dan keluarga
,mampu melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar.
c. Pasien dan keluarga
mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan perawat/
tim kesehatan lainnya.
Daftar Pustaka
Bobak dkk. 2005. Buku Ajar Keperawtan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC
Doenges, M.E ( 2001). Rencana Perawatan Maternal/ Bayi Pedoman Untuk Perencanaan &
Dokumentasi Perawatan Klien. Edisi 2. Jakarta : EGC
Prawirahardjo,Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.
https://www.scribd.com/doc/106522230/Askep-Anemia-Bumil-Revisi