Disusun Oleh
NAMA
NIM
: 135080301111070
KELAS
: T03
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah Nya
penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas Teknologi
Pengemasan dengan judul Kemasan Plastik
Makalah ini membahas mengenai penggunaan kemasan plastik dalam kehidupan
sehari - hari. Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak yang telah
membantu penulisan makalah ini dan untuk menyempurnakan makalah. Penulis juga
menyadari bahwa makalah ini masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan maka dalam kesempatan ini penulis mohon saran dan pendapat serta
kritikan yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis mengucapkan semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan
hidayah Nya kepada kita semua sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Amin Ya Robbal Alamin.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
1. PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2
Tujuan Masalah.............................................................................. 2
1.3 Rumusan Masalah.......................................................................... 2
2. PEMBAHASAN................................................................................... 3
2.1
Pengertian Kemasan Plastik............................................................ 3
2.2
2.3
2.4
2.5
3. PENUTUP....................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 14
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
2+
) sebagai material polimer baru untuk bahan
kemasan makanan.
plastik
Agar dapat membedakan jenis-jenis dan kode dari kemasan plastik
BAB II
PEMBAHASAN
mekaniknya yang baik, polietilen mempunyai ketebalan 0.001 sampai 0.01 inchi, yang
banyak digunakan sebagai pengemas makanan, karena sifatnya yang thermoplastik,
polietilen mudah dibuat kantung dengan derajat kerapatan yang baik.
Jenis plastik ini paling banyak digunakan dalam industri, karena memiliki sifat mudah
dibentuk, tahan bahan kimia, jernih dan mudah dilaminasi. PE banyak digunakan untuk
mengemas buah-buahan dan sayuran segar, roti, produk pangan beku dan tekstil.
Polietilen memiliki sifat:
Meleleh pada suhu 120C, sehingga banyak digunakan untuk laminasi dengan
bahan lain.
Tidak cocok untuk digunakan mengemas bahan berlemak atau mengandung minyak.
Tidak cocok untuk mengemas produk beraroma karena transmisi gas cukup tinggi.
Dapat digunakan untuk menyimpan bahan pada suhu pembekuan hingga -50C.
MDPE
polyethylene)
dan
(medium-density
LDPE
polyethylene),
(linier
LDPE
low-density
(low-density
polyethylene).
HDPE memiliki titik lunak, maupun sifat-sifat lainnya yang lebih tinggi dibandingkan LDPE.
LLDPE umumnya lebih kuat dibandingkan dengan LDPE, tetapi sifat lainnya sama
dengan LDPE.
Memiliki sifat beradaptasi terhadap suhu tinggi (300C) yang sangat baik.
Kuat, tidak mudah sobek. Botol plastik yang menggunakan PET mampu menahan
tekanan yang berasal dari minuman berkarbonat.
2.3.3 Polipropilen (PP)
Polipropilen sangat mirip dengan polietilen dan sifat-sifat penggunaannya juga
serupa. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah,
ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.
Monomer polypropilen diperoleh dengan pemecahan secara thermal naphtha
(distalasi minyak kasar) etilen, propylene dan homologues yang lebih tinggi dipisahkan
dengan distilasi pada temperatur rendah.
Polipropilen memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Ringan, mudah dibentuk, transpasan dan jernih dalam bentuk film. Tetapi dalam
bentuk kemasan kaku maka PP tidak transparan.
Dalam bentuk murni pada suhu -30C mudah pecah sehingga perlu ditambahkan PE
atau bahan lain untuk memperbaiki ketahanan terhadap benturan.
Lebih kaku dari PE dan tidak mudah sobek sehingga dalam penanganan dan
distribusi.
Tahan terhadap suhu tinggi sampai 150C, sehingga dapat digunakan untuk
mengemas produk pangan yang memerlukan proses sterilisasi.
Pada suhu tinggi PP akan bereaksi dengan benzene, silken, toluene, terpentin asam
nitrat kuat.
2.3.4 Polistiren (PS)
Polistiren banyak digunakan untuk mengemas buah-buahan dan sayuran karena
memiliki permiabilitas yang tinggi terhadap air dan gas. PS memiliki sifat umum sebagai
berikut:
Akan terurai dengan ester, keton, hidrokarbon aromatik, klorin dan alkohol dengan
konsentrasi yang tinggi.
5
Memiliki permeabilitas yang sangat tinggi terhadap gas dan uap air, sehingga sangat
sesuai untuk mengemas bahan-bahan segar.
karena tahan terhadap minyak dan memiliki permeabilitas yang rendah terhadap air dan
gas. PVC juga digunakan untuk mengemas perangkat keras (hardware), kosmetik, dan
obat-obatan.
Sifat lain dari PVC, yaitu: tembus pandang, meskipun ada juga yang memiliki
permukaaan keruh, tidak mudah sobek dan memiliki kekuatan tarik yang tinggi.
3.6
untuk mengemas (wrapping) produk ternak, ham atau produk yang sejenis termasuk keju.
Dapat diseal (direkatkan) dengan panas akan tetapi tidak stabil bila dipanaskan pada suhu
>60C.
2.3.7
Selopan
Selopan berasal dari cello = cellulose dan diaphane = transparan). Sellopan memiliki
sifat:
Transparan dan sangat terang.
Tidak bisa direkatkan dengan panas.
Tidak larut dalam air atau minyak.
Tidak dapat dilewati oksigen dan aroma.
Mudah dilaminasi sebagai pelapis yang baik.
Mudah sobek dan pada suhu dingin akan mengkerut.
2.3.8
Tidak cocok untuk mengemas produk beku karena CA mudah rapuh pada suhu rendah.
Tahan terhadap minyak atau oli.
2.3.9 Selulosa Propionat
Selulosa propionate memliki ketahanan terhadap benturan dua kali lebih lebih
besar daripada selulosa asetat, transparan, mudah dibentuk dan akan terurai oleh asam
kuat, basa alkohol, keton dan ester.
2.3.10 Etil Selulosa
Etil selulosa memiliki sifat:
Tahan terhadap minyak dan oli, sehingga dapat digunakan untuk mengemas
mentega, margarine dan minyak.
Tahan terhadap suhu tinggi, sehingga sesuai untuk mengemas produk yang dimasak
dalam kemasan seperti nasi instant dan bahan pangan yang mengalami proses sterilisasi.
Sangat kuat dan tahan panas. Cocok untuk produk yang memerlukan proses
sterilisasi.
7
Tahan terhadap asam lemah, zat pereduksi atau pengoksidasi, garam, minyak,
lemak dan hidrokarbon alifatik.
Akan terurai oleh alkali, amin, keton, ester hidrokarbon aromatic, dan beberapa
alkohol.
2.3.14 Pliofilm (Karet Hidrokhlorida)
Sifat dari pliofilm, yaitu:
Tahan terhadap asam, alkali, lemak dan oli. Cocok untuk mengemas daging dan
hasil olahannya.
Tidak dapat menahan gas. Tidak dapat digunakan untuk mengemas produk yang
dipanaskan dalam kemasan.
2.3.15 Poliuretan
Poliuretan memiliki sifat tidak berbau, tahan oksidasi, tahan terhadap minyak, lemak
dan kapang. Poliuretan termasuk jenis bahan kemasan yang fleksibel.
2.3.16 Politetra Fluoroetilen (PTFE)
Jenis bahan kemasan ini memiliki sifat permukaan licin, bila dipegang seperti ada
lapisan lilin dan memiliki kelebihan untuk saling melekat satu sama lain, tahan terhadap
suhu dari -100 hingga 200C. Disamping itu jenis kemasan ini inert (tidak tahan) terhadap
bahan kimia dan tahan terhadap hampir semua jenis bahan kimia.
- Low Density Polyethylen (LDPE)
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak tembus cahaya, fleksibel dan
permukaan agak berlemak. Pada suhu di bawah 60C sangat resisten terhadap senyawa
kimia, daya proteksi terhadap uap air tergolong baik, akan tetapi kurang baik bagi gas-gas
yang lain seperti oksigen, sedangkan jenis plastik HDPE mempunyai sifat lebih kaku, lebih
keras, kurang tembus cahaya dan kurang terasa berlemak.
- High Density Polyethylen (HDPE)
Pada polietilen jenis low density terdapat sedikit cabang pada rantai antara
molekulnya yang menyebabkan plastik ini memiliki densitas yang rendah, sedangkan high
density mempunyai jumlah rantai cabang yang lebih sedikit dibanding jenis low density.
Dengan demikian, high density memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih
tahan terhadap suhu tinggi. Ikatan hidrogen antar molekul juga berperan dalam menentukan
titik leleh plastik.
PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang
jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua
botol minuman lainnya.
Botol jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. karena bila terlalu
sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan
mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.
Jadi buat yang memakai botol bekas air mineral untuk didinginkan di kulkas, sebaiknya ganti
botol2 tersebut jadi botol yang terbuat dari kaca.
Kode 2: HDPE (High density polyethylene)
HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan
lebih tahan terhadap suhu tinggi. Kode 2 ini biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna
putih susu, tupperware, galon air minum dan lain-lain.
HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena
kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan
makanan/minuman
yang
dikemasnya.
Walaupun
begitu,
kode
ini
juga
V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa
ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC
yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan
berminyak bila dipanaskan. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas
dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan
Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V)
seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya).
Kode 4: LDPE (Low density polyethylene)
LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan
botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode 4 dapat di daur ulang dan baik untuk
barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan kode 4 bisa
dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit
bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
Kode 5: PP (Polypropylene)
PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang
berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol
minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristiknya adalah transparan, tidak
jernih atau berawan, dan cukup mengkilap. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya
tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah PILIHAN BAHAN PLASTIK TERBAIK, terutama untuk
tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan
10
terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang
berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
Kode 6: PS (Polystyrene)
PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum
sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan
ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk kesehatan otak,
mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan
sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap
kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara
bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam
termasuk negara China.
Kode 7: OTHER
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile
butadiene styrene), PC (polycarbonate), dan Nylon. Other (biasanya polycarbonate) bisa
didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang
mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan..
Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan
dan
minuman
yang
berpotensi
merusak
sistem
hormon.
Hindari
bahan
plastik
Polycarbonate.
Jadi mulai sekarang mulailah memperhatikan kode plastik sebelum membeli. Sebisa
mungkin gunakan tempat makanan atau minuman dengan kode 4 atau kode 5 karena kode
tersebut yang paling aman digunakan.
2.5 Keunggulan dan Kelemahan Kemasan Plastik
Bahan kemasan plastik dibuat dan disusun melalui proses yang disebabkan
polimerisasi dengan menggunakan bahan mentah monomer, yang tersusun sambungmenyambung menjadi satu dalam bentuk polimer. Kemasan plastik memiliki beberapa
11
keunggulan yaitu sifatnya kuat tapi ringan, inert, tidak karatan dan bersifat termoplastis (heat
seal) serta dapat diberi warna. Kelemahan bahan ini adalah adanya zat-zat monomer dan
molekul kecil lain yang terkandung dalam plastik yang dapat melakukan migrasi ke dalam
bahan makanan yang dikemas. Berbagai jenis bahan kemasan lemas seperti misalnya
polietilen, polipropilen, nilon poliester dan film vinil dapat digunakan secara tunggal untuk
membungkus makanan atau dalam bentuk lapisan dengan bahan lain yang direkatkan
bersama. Kombinasi ini disebut laminasi. Sifat-sifat yang 2002 Digitized by USU digital
library 4 dihasilkan oleh kemasan laminasi dari dua atau lebih film dapat memiliki sifat yang
unik.
Contohnya
kemasan
yang
terdiri
dari
lapisan
kertas/polietilen/aluminium
foil/polipropilen baik sekali untuk kemasan makanan kering. Lapisan luar yang terdiri dari
kertas berfungsi untuk cetakan permukaan yang ekonomis dan murah. Polietilen berfungsi
sebagai perekat antara aluminium foil dengan kertas. Sedangkan polietilen bagian dalam
mampu memberikan kekuatan dan kemampuan untuk direkat atau ditutupi dengan panas.
Dengan konsep laminasi, masing-masing lapisan saling menutupi kekurangannya
menghasilkan lembar kemasan yang bermutu tinggi (Winarno, 1994).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
hal bentuknya yang fleksibel sehingga mudah mengikuti bentuk pangan yang dikemas.
Plastik merupakan salah satu produk polimer yang terbentuk dari reaksi asam nitrat pada
temperatur dan tekanan tertentu. Percobaan ini menghasilkan zat yang dapat dicetak
untuk dibentuk.
Macam-macam kemasan plastik diantaranya adalah PE,PET,PP,PS,PVC,dan PVDC
Kemasan plastik memiliki beberapa keunggulan yaitu sifatnya kuat tapi ringan, inert, tidak
karatan dan bersifat termoplastis (heat seal) serta dapat diberi warna. Kelemahan bahan
ini adalah adanya zat-zat monomer dan molekul kecil lain yang terkandung dalam plastik
yang dapat melakukan migrasi ke dalam bahan makanan yang dikemas.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ebook Pangan. 2007. Pengemas Bahan Pangan. Teknologi Pangan. Universitas
Muhammadiyah Semarang.
Erliza dan Sutedja. 1987. Pengantar Pengemasan. Laboratorium Pengemasan, Jurusan
TIP. IPB. Bogor.
Flin R.A. and P.K. Trojan. 1975.
Engineering
Materials
and
Their Aplications.
HonhTonMifflinCo.Boston.
https://ceritadise.wordpress.com/2011/03/09/kemasan-plastik/
diakses
pada
hari
Rabu
14