Anda di halaman 1dari 6

INISIASI SATU

Pendahuluan dan Perencanaan Penugasan

Saudara mahasiswa, pada pertemuan kali ini kita akan membahas


materi pendahuluan dan perencanaan penugasan. Semoga materi yang
akan kita bahas melalui TUTON ini akan membantu
kita dalam
memahami mata kuliah Riset Operasi.
Apa itu Riset Operasi
Riset operasi yang sering juga disebut program linier, sains manajemen
adalah penerapan ilmiah dengan menggunakan perangkat dan metode
matematika untuk memecahkan masalah manajemen dalam rangka
membuat keputusan yang terbaik. Riset operasi mencakup pendekatan
logika pada pemecahan masalah dengan filosofi untuk memecahkan
masalah secara ilmiah dan sesuai logika. Pendekatan secara logika,
konsistensi dan sistematis dan didukung teknik matematika merupakan
kunci dasar yang digunakan dalam mmecahkan masalah dengan Riset
Operasi. Pendekatan sistematis dari riset operasi berdasarkan Bernard
W Tailor adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Diagram Alur Pendekatan Sistematis Riset Operasi


Observasi

Teknik Riset
Operasi

Defenisi Masalah

Kontruksi Model
Umpan Balik

Solusi

Pelaksanaan

Informasi

Pengamatan (Observasi)
Pengamatan merupakan hal pertama yang dilakukan dalam rangka
menentukan langkah apa yang akan diambil sehubungan dengan tujuan
yang telah ditetapkan. Dengan demikian pengamatan ditujukan untuk
mengetahui permasalahan yang terjadi pada suatu sistem.
Defenisi Masalah
Pada saat diketahui suatu masalah telah terjadi, masalah tersebut harus
dapat dijabarkan dan ditegaskan dengan singkat dan jelas. Defenisi
masalah harus meliputi batasan-batasan masalah dan tingkat dimana
masalah tersebut menyangkut unit organisasi lainnya. Salah satu yang
dapat membantu dalam menetukan masalah adalah berdasarkan tujuan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Pembuatan Model
Model merupakan penjabaran dari permasalahan yang telah ditentukan.
Pada umumnya model yang digunakan pada riset operasi adalah model
matematika. Sebagai contoh, suatu perusahaan memproduksi buku
dengan biaya produksi sebesar Rp.500,- dan harga jual Rp.1000,-.
Berdasarkan kedua informasi tersebut dapat dibuat model laba dari
buku yaitu:
Z=1000 x 500x
Dimana x menunjukan jumlah unit yang diproduksi dan dijual,
sedangkan Z menunjukan total laba. Simbol x dan Z adalah variabel
karena tidak ada satu nilai numerik yang ditetapkan untuk keduanya.
Sedangkan angka 1000 dan 500 adalah parameter. Parameter adalah
nilai konstan yang biasanya merupakan koefisien dari variabel-variabel.
Pemecahan Model
Pada saat model-model telah disusun akan diselesaikan dengan
menggunakan teknik riset operasi yang akan dibahas melalui modul dan
tuton.
Pelaksanaan Hasil Pemecahan

Teknik riset operasi memberikan informasi yang dapat membantu


manajer dalam membuat keputusan. Namun demikian, manajer tidak
secara kaku harus menerapkan hasil yang didapatkan, tetapi dengan
pertimbangan-pertimbangan
lain
berdasarkan
pengalaman
dan
informasi penting lainnya manajer baru memutuskan langkah terbaik
yang akan dilaksanakan.
Perencanaan Penugasan
Model penugasan pada dasarnya mirip dengan model transportasi (akan
dibahas pada pertemuan lain) dengan perbedaan dimana model
penugasan penawaran pada tiap sumber dan permintaan pada setiap
tempat tujuan hanya dibatasi oleh satu unit barang (pekerjaan) saja.
Didalam modul riset operasi telah cukup jelas di terangkan mengenai
penyelesaian model penugasan dengan algoritma Hungarian methods
yang bertujuan meningkatkan efisiensi dengan cara meminimasi biaya
atau memaksimumkan manfaat. Untuk itu bahasan kita tentang
penugasan kita kali ini hanya pada permasalahan dimana jumlah tenaga
kerja tidak sama dengan jumlah pekerjaan.
Pada dasarnya penyelesaian permasalahan jumlah pekerjaan tidak sama
jumlah tenaga kerja tidak berbeda dengan penyelesaian permasalahan
dimana jumlah pekerja sama dengan jumlah tenaga kerja dengan
menambahkan satu variabel dummy (semu) pada kolom untuk tenaga
kerja yang lebih sedikit dari pekerjaan dan baris untuk pekerjaan yang
lebih sedikit dari tenaga kerja. Berikut dibawah ini contoh untuk
masing-masing permasalahan.
Tenaga Kerja Lebih Sedikit dari Pekerjaan.
Contoh yang diambil adalah contoh pada modul operasi. Pada baris
kelima ditambahkan variabel dummy (semu) untuk setiap kolom
Tabel 1

Pertama. dilakukan dalam menyelesaikan permasalahan ini adalah


membuat opportunity cost/loss matrix yaitu dengan mengurangi setiap
baris dengan nilai terkecil dari baris tersebut lihat tebel 2.
Tabel 2

Kedua. membuat total opportunity cots/loss matrix yaitu dengan melihat


dari hasil langkah pertama yang tidak memiliki nilai nol pada setiap
kolomnya (nilai nol pada baris atau kolom dummy tidak termasuk).
Selanjutnya seluruh nilai pada kolom atau baris dimaksud dikurangkan
dengan nilai terkecil sehingga didapatkan minimal satu nilai nol. Lihat
tabel 3 (nilai nol pada kolom warna merah)
Tabel 3

Ketiga. Menggambar garis meliputi nilai nol. Pada kesempatan pertama


tarik garis secara horisontal maupun vertikal yang menghubungkan
seluruh angka nol. Usahakan garis yang terbentuk sedikit mungkin
(lihat tabel 4). Garis yang didapat ditunjukan dengan warna kuning.

Tabel 4

Keempat. Mengubah total opportunity cost/loss matrix.


Mengingat
jumlah garis (nilai nol) yang didapat (4) belum sama banyak dengan

jumlah kolom atau baris (5), maka matrik yang didapatkan belum
merupakan matrik final yang dapat memberikan jawaban dari
pertanyaan. Untuk itu perlu dilakukan satu iterasi lagi yaitu. dengan
melihat angka pada matrik yang belum terhubung dengan garis nilai nol
(pada tabel 4 yang tidak diberi warna kuning). Seluruh nilai tersebut
selanjutnya dikurangi dengan nilai terkecil (warna biru pada tabel 4).
Untuk nilai yang merupakan pertemuan dua garis nol (warna kuning
yaitu angka 4,5 dan 0)) ditambahkan dengan nilai terkecil yang
didapatkan tadi (3) (lihat tabel 5).
Tabel 5

Selanjutnya gambar garis penghubung angka nol kembali (lihat tabel 6)

Tabel 6

Pada tabel 6 didapatkan banyaknya garis penghubung sama dengan


jumlah kolom atau baris, dengan demikian matrik 6 merupakan matrik
terakhir.
Kelima. Membuat alokasi penugasan.
Penentuan alokasi penugasan dimulai dengan mencari nilai nol pada
jumlah terkecil. Pada matrik enam didapatkan pada baris C, dengan
demikian dapat langsung ditetapkan bahwa karyawan C diberi tugas I.
Selanjutnya dilhat pada kolom I, mengingat pada kolom I terdiri dari 2
angka nol maka untuk karyawan A tidak dapat diberi tugas I tetapi
diberi tugas nomor III. Selanjutnya lihat pada kolom III angka nol pada
kolom 3 yang lain yaitu untuk karyawan B, karena tugas III sudah
dilaksanakan karyawan A, maka karyawan B diberi tugas IV. Terakhir
tugas II diberikan pada karyawan D.

Berdasarkan hasil tersebut diatas dapat dihitung jumlah biaya minimum


yaitu sebesar:

SELAMAT BELAJAR !

Anda mungkin juga menyukai