:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
Menimbang
kewajiban
praktek
klinis
dokter
di
fasilitas
pelayanan primer.
4. Permenkes. No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang keselamatan pasien
rumah sakit.
5. Undang-undang
Nomor
23
Tahun
1992
tentang
Kesehatan
Nomor
K e d o kt e ra n ( L e m b a r a n
29
Tah u n
Negara
2004
Ta h u n
te n t a n g
2004
P ra kt i k
Nomor
116 ,
Negara
Tahun
1996
Nomor
49,
Tambahan
Lembaran Negara3637)
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 159.b/Menkes/Per/II/1998 tentang
Rumah Sakit
9.
Keputusan
Indonesia
Menteri
Kesehatan
Repubik
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu
:
: Keputusan Kepala Puskesmas Poasia tentang kewajiban tenaga
Kedua
klinis di
1. Dokter / IDI
2. Dokter gigi /PDGI
3. Perawat / PPNI
4. Bidan/IBI
5. Apoteker/IAI
6. Tenaga kesehatan lain
Ketiga
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada
kekeliruan akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Poasia
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
Keterangan: Untuk tata naskah tanpa Titel dan NIP, tetapi apabila dipemerintah daerah
memakai titel dan NIP. Ikuti sesuai dengan pemerintah daerah setempat.
9.1.1 EP2
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
Latar Belakang
Sistem Pengembangan Manajemen pelayanan Klinik di puskesmas, merupakan salah
satu upaya dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pada pemberi
pelayanan klinis di puskesmas. Sistem ini ditetapkan untuk mendorong petugas pemberi
pelayanan klinis di puskesmas dalam meningkatkan tanggung jawab secara profesional.
B.
Pengertian
Indikator mutu pelayanan klinis adalah suatu standar pelayanan klinis untuk
Tujuan
a.
b.
2.
F.
PENYELIDIKAN
PROMOSI
Cakupan Desa Siaga Aktif : 66,66%
1.
9.1.1 EP3
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
9.11EP.3 a
TARGET
NO
JENIS KEGIATAN
SATUAN
PENCAPIAN
SUB
VARIABEL
( SV )
SASARAN (H)
CAKUPAN
VARIABEL
(V)
82.,%
53,16%
4x/thn
50
100%
50
RT
TTU
Kantor
60%
100%
100%
160
4
5
38
67
63
x
x
x
Rumah
100%
17
51
Bayi
80%
86
78
78%
99
1.Posyandu Pratama
2.Posyandu Madya
3.Posyandu Purnama
4. Posyandu Mandiri
5.Keaktifan Kader
Penyuluhan Kelompok Rentan sesuai
D
masalah yang ada
Posyandu
Posyandu
30
Posyandu
100%
Posyandu
50%
Kader
100%
147
98%
Kelompok
100%
100
100
100
Frekuensi ini tergantung dari kegiatan dari area yang dikaji, prioritas yang ditetapkan oleh
Puskesmas Poasia. Sebagai contoh, pengendalian mutu laboratorium klinik dapat di
analisisi setiap minggu untuk memenuhi ketentuan undang-undang yang ada atau data
pasien di analisis setiap bulan. Jadi, pengumpulan data setiap waktu tertentu dapat
menjadikan Puskesmas Poasia mampu menilai stabilitas dari proses dan prediksi dari
outcome dibandingkan dengan harapannya.
Puskesmas menggunakan sumber daya dan individu, kelompok disiplin ilmu dan
departemen yang terkait dengan proses atau kegiatan di area perbaikan. Tanggung jawab
perencanaan dan pelaksanaan perbaikan dibebankan pada individu atau tim, pelatihan
diberikan jika dibutuhkan, manajemen informasi dan sumber daya lain juga disediakan.
Begitu rencana ditetapkan, data dikumpulkan dalam masa percobaan untuk mengetahui
apakah perubahan yang direncanakan betul terjadi. Untuk memastikan bahwa perbaikan
dapat dipertahankan, data dikumpulkan untuk digunakan sebagai alat ukur. Secara
efektif, perubahan yang terjadi ditetapkan dalam prosedur standar dan pelatihan staf
diadakan jika dibutuhkan. Puskesmas membuat dokumen tentang hal-hal yang diperbaiki
berikut pencapaiannya sebagai bagian dari manajemen mutu dan program peningkatan
9.1.1 EP4
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
dalam
pelayanan kesehatan akan bermakna apabila tujuan dapat dicapai dengan hasil yang baik.
Hasil tersebut sangat tergantung pada kualitas kinerja yang ditampilkan oleh staf yang
berada di lingkungan Puskesmas Poasia dan jajarannya. Oleh sebab itu salah satu bagian
yang penting dalam proses
penerapan suatu program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah
kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah
dapat diatasi(WHO)
PENGERTIAN EVALUASI
World Health Organization (WHO) merumuskan evaluasi sebagai suatu proses dari
pengumpulan dan analisis informasi mengenai efektivitas dan dampak suatu program
dalam tahap tertentu sebagai bagian atau keseluruhan dan juga mengkaji pencapaian
program.
evaluasi kinerja adalah suatu proses pengendalian dimana kinerja pegawai dievaluasi
berdasarkan standar.
TUJUAN MONITORING DAN EVALUASI
1. Memperoleh informasi terutama tentang kegiatan apakah telah dilaksanakan sesuai
dengan rencana dan memberikan umpan balik
2. Mempertanggung jawabkan tugas/kegiatan yang telah dilakukan
3. Sebagai bahan untuk mengambil keputusan dalam mengembangkan program/kegiatan
dan tindak lanjut monitoring.
4.
a. Waktu Pelaksanaan.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan selama Januari s/d Desember
b. Tempat Pelaksanaan.
Tempat pelaksanaan di Puskesmas Poasia.
c. Metodologi Pelaksanaan Kegiatan.
Metodologi dalam pelaksanaan kegiatan untuk masing-masing pelayanan adalah melalui
aplikasi langsung dilapangan dengan berinteraksi kepada pasien/masyarakat, transfer
informasi antar personal di lintas unit pelayanan.
Monitoring pelayanan medis
1. Mewujudkan Sarana-prasana yang terpadu.
1. Mengembangkan Sumber Daya Manusia Yang berkualitas
2. Mewujudkan Sistem Pengelolaan Yang Efektif dan Efisien
3. Mengutamakan Keselamatan Pasien dengan Layanan Prima
2. Pencapaian :
1.UGD menjadi pelayanan mandiri dan terpusat sebagai pelayanan UGD terpisah
dari poli dan menjadikan pelayanan UIGD lebih berfokus kepada pelayanan
kegawat daruratan bagi pasien dengan standardisasi pengelolaan tsecara optimal
selama 24 jam
2.. Pelayan pasien di rawat inap dan poli
3. Pelatihan komunikasi efektif bagi petugas medis untuk memberikan
keramahan dan kemudahan transfer komunikasi dokter dan pasien dalam
pelaksanaan pelayanan bersangkutan.
4. Pendidikan dan pelatihan bagi staff medis..
5. Program pelayanan mutu keselamatan pasien dan pelayanan medis lainnya
dilakukan dan diobservasi secara berkala yaitu:
1. Pelayanan Non Bedah, terdiri dari:
a.
Angka Pasien dengan Dekubitus;
b.
Angka Kejadian Infeksi dengan jarum infus.
2. Ibu Bersalin dan Bayi, terdiri dari
a. Angka Kematian Ibu karena keterlambatan pelayanan kelahiran
b. Angka Kematian Ibu karena Perdarahan .
3. Mutu Pelayanan Medis
a. Angka infeksi nosokomial
b. Kematian ibu melahirkan ( Maternal Death Rate-MDR)
c. Kematian bayi baru lahir (Infant Death Rate-IDR)
4. Unit cost untuk rawat jalan
a.
Indikator mutu yang berkaitan dengan tingkat kepuasan pasien
b.
Jumlah keluhan dari pasien/keluarganya
5. Mutu pelanan klinik masyarakat
a. Pencegahan dan pengobatan penyakit menular
b. penemuan dan penanganan kasus jiwa
9.1.1 EP5
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
/2016
TENTANG
KEHARUSAN MELAKUKAN IDENTIFIKASI,DOKUMENTASI DAN
PELAPORAN KASUS KTD,KPC, KNC
Menimbang
Mengingat
praktek
klinis
dokter
4. PERMENKES.
NO.1691/MENKES/PER/VIII/2011
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT.
di
fasilitas
TENTANG
Kedua
:
: Keputusan Kepala Puskesmas Poasia tentang keharusan bagi petugas
pelayanan klinis ( dokter, dokter gigi, perawat, bidan dan apoteker) untuk
melakukan identifikasi, dokumentasi dan pelaporan pada kasus KTD,KPC,dan
KNC yang terjadi di Puskesmas Poasia.
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada
kekeliruan akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Boalemo
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
9.1.1 EP 6
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
Mengingat
praktek
klinis
dokter
4. PERMENKES.
NO.1691/MENKES/PER/VIII/2011
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT.
di
fasilitas
TENTANG
:
: Keputusan Kepala Puskesmas Poasia tentang penatapan SPO penanganan
KTD,KPC,dan KNC yang terjadi di Puskesmas Poasia.
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada
kekeliruan akan dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Kendari
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
Puskesma
s Poasia
1.Pengertian
2.Tujuan
SP
O
No. Kode
:9.1.1/SPO/6/2014
Terbitan
No. Revisi
:0
1-2
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat asuhan
pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.
Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil.
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di puskesmas
2.
3.
4.Referensi
Langkah- langkah didalam melaksanakan penanganan KTD, KPC dan KNC dengan
melaksanakan 7 langkah- langkah keselamatan pasien.
Peraturan MenKesRI No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011
5.Prosedur
A.
Hak pasien
1)
2)
3.Kebijakan
3)
Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan yang jelas dan benar kepada
pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien
termasuk kemungkinan terjadinya KTD
B.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
C.
1)
2)
3)
D.
Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program
peningkatan keselamatan pasien
1)
Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design) yang baik, sesuai dengan
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien .
2)
3)
4)
Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
E.
Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien1)
implementasi progr KP melalui penerapan 7 Langkah Menuju KP
2)
Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko KP & program
mengurangi KTD.
3)
Pimpinan dorong & tumbuhkan komunikasi & koordinasi antar unit & individu berkaitan dengan
pengambilan keputusan tentang KP
4)
Pimpinan mengalokasikan sumber daya yg adekuat utk mengukur, mengkaji, & meningkatkan
kinerja RS serta tingkatkan KP.
5)
Pimpinan mengukur & mengkaji efektifitas kontribusinyadalam meningkatkan kinerja RS & KP.
F.
1)
Proses pendidikan, pelatihan & orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan
dengan KP secara jelas.
2)
Pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan & memelihara kompetensi staf
serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.
G.
1)
RS merencanakan & mendesain proses manajemen informasi KP untuk memenuhi kebutuhan
informasi internal & eksternal.
2)
6.Unit Terkait
7. Distribusi
8.
N
o
Rekaman Historis
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
Diberlakuka
n Tgl.
9.1.1 EP7
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
Ada kejelasan tujuan dan latar belakang dari tiap-tiap indikator, mengapa indikator tersebut penting dan dapat
menunjukkan tingkat kinerja organisasi/bagian/unit kerja
Kapan pengumpulan data (kapan indikator harus di update), kapan harus dianalisis, cara analisis, dan interpertasinya
Target
Dari mana data diperoleh (sistem informasi untuk mendukung perolehan data)
Contoh :
Pelayanan
Medik:
Indikator
Target minimal
menit
Pemeriksaan darah
Jam
Pemeriksaan urine
menit
Pemeriksaan BTA
APOTIK
Penerimaan resep
Pemberian obat
Keperawatan
ALOS
hari
Gakin
orang
9.1.1 EP8
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS PPOASIA
/2016
TENTANG
PENERAPAN MENEJEMEN RISIKO KLINIS
Menimbang
1. Bahwa untuk memberikan pelayanan yang optimal dan bermutu pada pasien dalam
penanganan kasus di Puskesmas, maka seluruh tenaga medis yang berada
dipuskesmas harus menerapkan menejemen resiko klinis.
2. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan SPO penanganan kasus
KTD,KPC,dan KNC dengan keputusan kepala puskesmas.
Mengingat
1.
Menetapkan
Kesatu
Kedua
Keputusan Kepala Puskesmas Poasia tentang penerapan menejemen resiko klinis kepada
pasien di Puskesmas Poasia.
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Boalemo
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
9.1.1 EP 9
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
9.1.1.ep9 bukti
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
Puskesmas
Poasia
Notulen
Pertemuan
Susunan Acara
Pukul:
Rapat tentang penerapan menejemen resiko klinis dan penanganan pada kasus
KTD,KPC dan knc
Notulen Sebelumnya
1. Penerapan menejemen resiko klinis harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran
petugas klinis di Puskesmas Poasia
Pembahasan
2. Jika terjadi kasus KTD, KPC dan KNC harus dilakukan identifikasi, analisis
,dan tindak lanjut.
Kesimpulan
Harus ada pelaksanaan atau penerapan menejemen resiko klinis bagi seluruh
pelayanan medis di masing masing ruangan di Puskesmas Poasia
Rekomendasi
Daftar Hadir
No
Nama
KTU
3.
4.
Koordinator perawat
5.
Koordinator bidan
6.
Tanda- tangan.
Mengetahui
Tanggal
Notulen
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
NIP:
9.1.1 EP10
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
9.1.1
EP10
2.
3.
4.
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
2. Tujuh Standar Keselamatan Pasien (mengacu pada Hospital Patient Safety Standards yang dikeluarkan oleh Joint
Commision on Accreditation of Health Organizations, Illinois, USA, tahun 2002),yaitu:
1.
Hak pasien
Standarnya adalah
Pasien & keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana & hasil pelayanan termasuk kemungkinan
terjadinya KTD (Kejadian Tidak Diharapkan).
Kriterianya adalah
a)
b)
c) Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan yang jelas dan benar kepada pasien dan keluarga
tentang rencana dan hasil pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya KT
2.
Standarnya adalah
RS harus mendidik pasien & keluarganya tentang kewajiban & tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.
Kriterianya adalah:
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dgn keterlibatan pasien adalah partner dalam proses pelayanan.
Karena itu, di RS harus ada system dan mekanisme mendidik pasien & keluarganya tentang kewajiban & tanggung jawab
pasien dalam asuhan pasien.Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien & keluarga dapat:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
3.
Standarnya adalah
RS menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan.
Kriterianya adalah:
1)
2)
3)
4)
4.
Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
pasien
Standarnya adalah
RS harus mendesign proses baru atau memperbaiki proses yg ada, memonitor & mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan
data, menganalisis secara intensif KTD, & melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta KP.
Kriterianya adalah
1) Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design) yang baik, sesuai dengan Tujuh Langkah Menuju
Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
2)
3)
4)
Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis
5.
Standarnya adalah
1)
Pimpinan dorong & jamin implementasi progr KP melalui penerapan 7 Langkah Menuju KP RS .
2)
Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko KP & program mengurangi KTD.
3) Pimpinan dorong & tumbuhkan komunikasi & koordinasi antar unit & individu berkaitan dengan pengambilan keputusan
tentang KP
4)
Pimpinan mengukur & mengkaji efektifitas kontribusinyadalam meningkatkan kinerja RS & KP.
Kriterianya adalah
1)
2)
Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program meminimalkan insiden,
3)
Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi
4) Tersedia prosedur cepat-tanggap terhadap insiden, termasuk asuhan kepada pasien yang terkena musibah, membatasi
risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis.
5)
6)
7)
Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar pengelola pelayanan
8)
9)
Tersedia sasaran terukur, dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevaluasi efektivitas
perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
6.
Standarnya adalah
1) RS / puskesmas memiliki proses pendidikan, pelatihan & orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan
dengan KP secara jelas.
2) RS menyelenggarakan pendidikan & pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan & memelihara kompetensi staf
serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.
Kriterianya adalah
1)
memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien
2) mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inservice training dan memberi pedoman yang jelas
tentang pelaporan insiden.
3)
menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok (teamwork) guna mendukung pendekatan interdisiplin dan
kolaboratif dalam rangka melayani pasien.
7.
1)
RS merencanakan & mendesain proses manajemen informasi KP untuk memenuhi kebutuhan informasi internal &
eksternal.
2)
1)
disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi
tentang hal-hal terkait dengan keselamatan pasien.
2)
Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
3. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien RS (berdasarkan KKP-RS No.001-VIII-2005) sebagai panduan bagi staf
Rumah Sakit
1.
Bangun kesadaran akan nilai keselamatan Pasien, ciptakan kepemimpinan & budaya yang terbuka dan adil
Kebijakan: tindakan staf segera setelah insiden, langkah kumpul fakta, dukungan kepada staf, pasien, keluarga
Kebijakan: peran & akuntabilitas individual pada insiden
Bagi Tim:
2.
Anggota mampu berbicara, peduli & berani lapor bila ada insiden
Laporan terbuka & terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan tindakan/solusi yg tepat
Pimpin dan dukung staf anda, bangunlah komitmen &focus yang kuat & jelas tentang KP di RS anda
Bagi Tim:
3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko, kembangkan sistem & proses pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi &
asesmen hal yg potensial brmasalah
Bagi Rumah Sakit:
Struktur & proses mjmn risiko klinis & non klinis, mencakup KP
Kembangkan indikator kinerja bagi sistem pengelolaan risiko
Gunakan informasi dr sistem pelaporan insiden & asesmen risiko & tingkatkan kepedulian thdp pasien
Bagi Tim:
Diskusi isu KP dlm forum2, utk umpan balik kpd mjmn terkait
Penilaian risiko pd individu pasien
Proses asesmen risiko teratur, tentukan akseptabilitas tiap risiko, & langkah memperkecil risiko tsb
4. Kembangkan sistem pelaporan, pastikan staf Anda agar dg mudah dpt melaporkan kejadian/insiden serta RS mengatur
pelaporan kpd KKP-RS
Bagi Rumah sakit:
Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden, ke dlm maupun ke luar yg hrs dilaporkan ke KKPRS
PERSI
Bagi Tim:
5.
Dorong anggota utk melaporkan setiap insiden & insiden yg telah dicegah tetapi tetap terjadi juga, sbg bahan pelajaran
yg penting
dg pasien
Dukungan,pelatihan & dorongan semangat kpd staf agar selalu terbuka kpd pasien & kel. (dlm seluruh proses asuhan
pasien
Bagi Tim:
Hargai & dukung keterlibatan pasien & kel. bila tlh terjadi insiden
Prioritaskan pemberitahuan kpd pasien & kel. bila terjadi insiden
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang Keselamatan pasien, dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah utk
belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul
Bagi Rumah Sakit:
Bagi Tim:
7. Cegah cedera melalui implementasi system Keselamatan pasien, Gunakan informasi yg ada ttg kejadian/masalah utk
melakukan perubahan pd sistem pelayanan
Bagi Rumah Sakit:
Tentukan solusi dg informasi dr sistem pelaporan, asesmen risiko, kajian insiden, audit serta analisis
Solusi mencakup penjabaran ulang sistem, penyesuaian pelatihan staf & kegiatan klinis, penggunaan instrumen yg
menjamin KP
Umpan balik kpd staf ttg setiap tindakan yg diambil atas insiden
Bagi Tim:
9.1.2 EP1
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
PEMERINTAH
KOTA KENDARI
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
1. Bahwa untuk memberikan pelayanan pada pasien di Puskesmas, maka jajaran petugas
klinis dipuskesmas di haruskan untuk selalu evaluasi dan
perbaikan prilaku pelayanan klinis..
2. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan evaluasi dan perbaikan prilaku
pelayanan klinis dengan keputusan kepala puskesmas.
Mengingat
Tanggal 25 April 2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis ( Medical Staf
By Laws ) di Puskesmas.
8.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor128/MENKES/SK/II/2004 Tanggal 10 Februari 2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
9. KepnenkesRI No,836/MENKES/SK/2005 tentang pedoman pengembangan menejemen
kinirja perawat dan bidan
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu
:
:
Kedua
Ketiga
Keputusan Kepala Puskesmas Poasia tentang keharusan bagi petugas pelayanan klinis
( dokter, dokter gigi, perawat, bidan, apoteker dan analis) untuk melakukan evaluasi dan
perbaikan prilaku pelayanan klinis
.
Keputusan tentang kewajiban tenaga klinis sebagaimana DIKTUM PERTAMA terlampir dalam
lampiran surat keputusan ini.
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Boalemo
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
: 1.
2.
Mengingat
Bahwa untuk memberikan pelayanan pada pasien di Puskesmas, jajaran petugas klinis
dipuskesmas yang di haruskan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan prilaku pelayanan
klinis dievaluasi oleh penenggung jawab pelaksanaan evaluasi prilaku petugas dalam
pelayanana klinis.
Bahwa sehubungan dengan butir
tersebut diatas ditetapkan penanggungjawab
pelaksanaan
evaluasi prilaku petugas pelayanan klinis dengan keputusan kepala
puskesmas.
3.
Undang-UnSdang Dasar 1945 yang telah diamandemen, pasal 28.
4. Undang-Undang No. 32 tahun 1996 tentang tenaga Kesehatan.
5. Permenkes/No.5.th.2014/ tentang Panduan praktek klinis dokter di fasilitas pelayanan
primer.
6. PERMENKES. NO.1691/MENKES/PER/VIII/2011 TENTANG KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT.
7. U n d a n g - u n d a n g
Nomor
29
Tah u n
2004
tentang
Praktik
Kedokteran( L e m b a r a n N e g a r a Tah u n 2 0 0 4 N o m o r 1 1 6 , Tam b a h a n
L e m b a r a n Negara Nomor 4431)
8. Peraturan
Pemerintah
Nomor
32
Tahun
1996
tentang
Tenaga
Kesehatan(Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara3637)
9.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
Menetapkan
Kesatu
:
:
Kedua
Ketiga
Keputusan Kepala Puskesmas Poasia tentang penanggung jawab evaluasi prilaku petugas
dalam pelayanan klinis.
.
Keputusan tentang penangun jawab pelaksanaan evaluasi prilaku tenaga dalam pelayanan
klinis sebagaimana DIKTUM PERTAMA adalah dokter puskesmas yang dipertangung
jawabkan kepada kepala pusksmas .
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Boalemo
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Paaguyaman
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
9.1.2 EP2
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
Mengingat
1.
2.
Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan tentang budaya mutu dan
keselamatan pasiendalam pelayanan klinis dengan keputusan kepala puskesmas.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
631/MENKES/SK/IV/2005 Tanggal 25 April 2005 tentang Pedoman Peraturan Internal
Staf Medis ( Medical Staf By Laws ) di Puskesmas.
10.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor128/MENKES/SK/II/2004 Tanggal 10 Februari 2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
7.
11.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu
:
:
Kedua
Keputusan Kepala Puskesmas Poasia tentang penerapan budaya mutu dan keselamatan
pasien dalam pelayanan klinis di Puskesmas Poasia
.
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Boalemo
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
9.1.2 EP 3
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
Mengingat
1.
2.
Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan tentang SPO penyusunan
indikator klinis dan indikator pemberi layanan klinis di Puskesmas Poasia dengan
keputusan kepala puskesmas.
Tanggal 25 April 2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis ( Medical Staf
By Laws ) di Puskesmas.
6. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor128/MENKES/SK/II/2004 Tanggal 10 Februari 2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat.
7.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu
:
:
Kedua
Keputusan Kepala Puskesmas Poasia tentang SPO penyusunan indikator klinis dan indikator
prilaku pemberi layanan klinism di Puskesmas Poasia
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Boalemo
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
9.1.2.EP3
SPO
: 9.1.2/SPO/3/2014
Terbitan
No. Revisi
Puskesmas
Poasia
1.Pengertian
No. Kode
Halaman
:12
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
Mutu adalah faktor yang mendasar dari pelanggan. Mutu adalah penentuan pelanggan, bukan ketetapan
insinyur, pasar atau ketetapan manajemen. Ia berdasarkan atas pengalaman nyata pelanggan terhadap produk
dan jasa pelayanan, mengukurnya, mengharapkannya, dijanjikan atau tidak, sadar atau hanya dirasakan,
operasional teknik atau subyektif sama sekali dan selalu menggambarkan target yang bergerak dalam pasar
yang kompetitif (Wiyono, 1999).
Indikator klinis lain seperti: Angka Kesembuhan Penyakit, Angka Kematian 48 jam, Angka Infeksi
Nosokomial, Komplikasi Perawatan , dan sebagainya.
Indikator mutu puskesmas akan mencerminkan mutu pelayanan dari puskesmas tersebut.
2.Tujuan
Agar tersusun indikator klinis tersebut sebagai acuan ntuk melaksanakan manajemen kontrol dan alat untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan kegiatan untuk masa yang akan datang.
3.Kebijakan
4.Referensi
5.Prosedur
Penyusunan indikator:
Susun indikator
Sosialisasi
Penerapan indikator:
Review:
6.Unit Terkait
Kaji ulang terhadap indikator, cara pengumpulan data, analisis dan hasil analisis,
pemanfaatan indikator untuk perbaikan, tindak lanjut perbaikan
Perbaikan/penambahan/pengurangan indikator
7. Distribusi
1. Poli umum
2. UGD
3. KIA
4. Poli gigi
5. Apotek
6. Kepala puskesmas
8. Rekaman Historis
No
Halaman
Yang dirubah
Perubahan
Diberlakukan Tgl.
9.1.3 EP1
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
JalanTrans Sulawesi
URAIAN KEGIATAN
PERSIAPAN
a. Membentuk
Tim/
panitia
pengendalian Mutu Puskesmas
Poasia
b. Pelatihan tetang peningkatan
mutu bagi team dan staf pkm
c.
d.
II
II.
TUJUAN
SASARAN
Mendapatkan
pengetahuan
dan Pelayanan puskesmas
ketrampilan dalam upaya peningkatan
mutu
Identifikasi masalah/ kegiatan Mendapatkan
kegiatan
prioritas Tim, staf dan seluruh
unit pelayanan
yang
akan dilaksanakan peningkatan mutu di Puskesmas Poasia
untuk peningkatan mutu
Menyusun rencana kegiatan Tersusunnya kegiatan pengendalian mutu Tim pengendalian mutu
upaya peningkatan mutu
di Puskesmas Poasia
di Puskesmas Poasia
Pasien/
pengunjung
sakit
PELAKSANA/ PENANGGUNG
JAWAB
WAKTU
Ketua
Tim/
panitia
pengendalian
mutu
Puskesmas Poasia
Kepala puskesmas dan Dokter Tiap Triwulan
puskesmas
Ketua
Tim/
pengendalian mutu
panitia
Ketua
Tim/
pengendalian
Puskesmas Poasia
panitia
mutu
KETERANGAN
Hasil pelayanan / Tim/ Panitia pengendalian Setiap bulan/ triwulan dan akhir
laporan rutin pelayanan mutu Puskesmas Poasia
tahun
Hasil pelayanan
Tim/ Panitia Peningkatan Mutu Setiap triwulan, semester
SDM
Jajaran manajerial, staf Tim/ panitia pengendalian Setiap 3 bulan sekali dan akhir
dan
seluruh
unit mutu Puskesmas Poasia
tahun
pelayanan
Mengirimkan
kebutuhan
karyawan
sesuai
audit medis)
9.1.3 EP2
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
9.1.3 EP2
Semakin meningkatanya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakat maka sistem nilai dan
orientasi masyarakat pun mulai berubah. Masyarakat mulai menuntut pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan
lebih bermutu dengan semakin meningkatya tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan, maka
fungsi puskesmas sebagai pemberi pelayanan kesehatan secara bertahap terus ditingkatkan agar menjadi efektif
dan efisien serta memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga dan masyarakat. Berdasarkan hal itu, maka peningkatan mutu
pelayanan kesehatan puskesmas perlu dilakukan.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan rumah sakit melalui program peningkatan mutu pelayanan
2. Tujuan Khusus
Tercapainya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit melalui :
a. Evaluasi indikator klinis pelayanan di Puskesmas Poasia
b. Evaluasi kepuasan pasien terhadap pelayanan di Puskesmas Poasia
c. Pelaksanaan Audit Medik
d. Peningkatan mutu SDM
II.
III.
SASARAN
Tercapainya pencatatan dan pelaporan indikator klinis
Tercapainya pengolahan data indikator klinis setiap bulan
Tercapainya analisis data indikator klinis setiap bulan
Terlaksananya penngukuran kepuasan pasien rawat jalan, rawat inap
bulan sekali
V.
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan
Tahun
Bulan
1
2
3
4
5
6
7
Membentuk Tim Mutu
x
Rapat Tim Mutux
x
x
X
Evaluasi Indikator Klinis
a. Pengumpulan/ pencatatan x
x
X
x
X
x
X
dan pelaporan indikator
pelayanan/ klinis
b. Pengolahan data indikator x
x
X
x
X
x
X
pelayanan/ klinis
c. Analisis
data
indikator x
x
X
x
X
x
X
pelayanan/ klinis
Pengukuran
kepuasan
Pelayanan/ Rumah Sakit
a. Pengukuran
kepuasan
x
pasien rawat jalan
b. Pengukuran
kepuasan
X
pasien rawat inap
c. Pengukuran
kepuasan
pasien pelayanan kesehatan
lain
Peningkatan Mutu SDM
a. Orientasi pegawai baru
x
b. Pelatihan eksternal
x
1.
2.
3.
4.
N
o
1.
2.
3.
4.
5.
10
11
12
x
x
x
Puskesmas agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang insiden
3.
Puskesmas agar memenuhi standar keselamatan pasiendi puskesmast dan menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien .
9.1.3 EP3
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
Menentukan kompetensi pekerjaan dan meningkatkan kinerja dengan menilai dan mendorong hubungan yang baik diantara
pegawai .
9.4.1 EP1
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
: 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap tuntutan masyarakat akan pelayanan
kesehatan yang lebih bermutu, perlu disusun petugas yang terlibat dalam peningkatan mutu
pelayanan klinis dan keselamatan pasien.
2. Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan petugas yang terlibat dalam
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien dengan keputusan kepala
puskesmas.
Mengingat
Menetapkan
Kesatu
:
:
Kedua
Keputusan tentang kewajiban tenaga klinis sebagaimana DIKTUM PERTAMA terlampir dalam
lampiran surat keputusan ini.
Ketiga
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Keputusan Kepala Puskesmas Poasia tentang petugas yang terlibat dalam peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien .
Mengetahui
Pada tanggal:
Kepala Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
LAMPIRAN SK
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS POASIA
NOMOR
: SK. /
TANGGAL
/2016
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
9.4.1 EP2
Mengingat
Menetapkan
Kesatu
:
:
Kedua
Keputusan tentang kewajiban tenaga klinis sebagaimana DIKTUM PERTAMA terlampir dalam
lampiran surat keputusan ini.
Ketiga
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Keputusan Kepala Puskesmas Poasia tentang petugas yang terlibat dalam peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien .
Mengetahui
Pada tanggal:
Kepala Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
LAMPIRAN SK
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS POASIA
NOMOR
: SK. 440/
TANGGAL
/2016
PENANGGUNG JAWAB
KEPALA PUSKESMAS
KETUA TIM
DOKTER PUSKESMAS
ANGGOTA TIM
Petugas Poli umum
Petugas Poli gigi
Petugas Poli KIA
Petugas Apotek
Petugas UGD
Petugas Laboratorium
Petugas Ambulance
Petugas Gizi
Mengetahui
Pada tangga:
Kepala Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
9.4.1 EP3
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS POASIA
Jl. Bunggasi, No. Telp. (0401) 393 670, Kendari.
PERAN TIM
FUNGSI TIM
Menyediakan alat ukur evaluasi baik untuk asuhan maupun untuk standar penilaian
kerja pelayanan klinis.
BIDANG KERJA
KLINIS :
Sistem dokumentasi
Sistem pelaporan
TUGAS TIM
1. Menyusun rencana kegiatan tim dalam rangka penetapan kebijakan (strategis) puskesmas
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Memutuskan standar pelayanan asuhan keperawatan, standar pelayanan asuhan kebidanan,standar
peralatan,standar tenaga medis dan standar-standar lainnya yang sesuai dengan kode etik
profesi,standar profesi berdasarkan referensi ke ilmuan yang mutahir serta peraturan perundangundangan yang berlaku.
3. Mendistribusikan tugas dan sumber daya kepada para anggota,,agar tugas-tugas terbagi habis dan
dapat berjalan dengan lancar.
4. Memimpin para anggota agar dapat melaksanakan dan mengimplementasikan tugasnya masingmasing,sesuai dengan standar/ rencana kerja yang telah di tetapkan serta peraturan perundangundangan yang berlaku.
1. Mengkoordinasikan para anggota tim dan staf agar dapat melaksanakan tugasnya dalam
menjalin kerjasama yang sinergis dan harmonis.
2. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada para anggota dan staf paramedic
fungsional agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan, sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang belaku.
3. Mengwasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas-tugas anggota tim, agar sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Membuat laporan hasil kegiatan di bidang tugasnya, sebagai bahan informasi dan
pertanggung jawaban kepada penanggung jawab yaitu kepala puskesmas.
9. Melaksanakan tuga-tugas lain yang di berikan oleh kepala puskesmas.
10. Tim dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala
Puskesmas Poasia
Tim bertugas dalam manajemen asuhan dan dalam operasional (man, money material, & machine)
Pengurus harus diisi oleh medis dan para medis yang masih fungsional.
URAIAN TUGAS:
KETUA TIM
WAKIL KETUA
SEKRETARIS
Memfasilitasi seluruh administrasi tim mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien
BENDAHARA
Mengelola keuangan dan mempertanggung jawabkan keluar masuk kas setiap rapat akhir tahun
- Menyusun standar asuhan keperawatan , standar asuhan kebidanan, standar kebutuhan tenaga, standar
pelayanan apotik,standar kebutuhan sarana / fasilitas pelayanan, prosedur tetap, dan standar lainnya dalam lingkup
pelayanan klinis.
-
- Membuat konsep pengembangan profesionalisme baik melalui jenjang pendidikan, pelatihan, dan promosi
jabatan.
-
Melakukan pembinaan kepada anggota dan staf klinis yang melanggar etika profesi.
9.4.1 EP4
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS PAGUYAMAN
JalanTrans Sulawesi
9.4.1 EP4
PENDAHULUAN
Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari sebuah proses yang berkesinambungan
dengan berorientasi pada hasil yang memuaskan. Dalam perkembangan masyarakat yang semakin
kritis, mutu pelayanan rumah sakit tidak hanya disorot dari aspek klinis medisnya saja namun juga dari
aspek keselamatan pasien dan aspek pemberian pelayanannya , karena muara dari pelayanan di
puskesmas adalah pelayanan jasa.
Peningkatan mutu adalah program yang disusun secara objektif dan sistematik untuk memantau
dan menilai mutu serta kewajaran asuhan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan
asuhan pasien dan memecahkan masalah-masalah yang terungkap (Jacobalis S, 1989).
2. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang berada di tingkat dasar, yang
kompleks,
pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin. Maka
puskesmas harus memiliki sumber daya manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun
administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu,puskesmas harus mempunyai suatu
ukuran yang menjamin peningkatan mutu dan keselamatan pasien di semua tingkatan.
Pengukuran mutu pelayanan kesehatan di puskesmas diawali dengan penilaian akreditasi yang
mengukur dan memecahkan masalah pada tingkat input dan proses. Pada kegiatan ini puskesmas
harus melakukan berbagai standar dan prosedur yang telah ditetapkan.Puskesmas dipicu untuk dapat
menilai diri (self assesment) dan memberikan pelayanan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Sebagai kelanjutan untuk mengukur hasil kerjanya perlu ada alat ukur yang lain, yaitu
instrumen mutu pelayanan puskesmas yang menilai dan memecahkan masalah pada hasil (output).
Tanpa mengukur hasil kinerja puskesmas tidak dapat dikertahui apakah input dan proses yang baik
telah menghasilkan output yang baik pula. Indikator puskesmas disusun bertujuan mengukur kinerja
puskesmas serta nyata sesuai standar yang ditetapkan.
3. TUJUAN
a.
Tujuan Umum :
Mendorong pelaksanaan kegiatan pelayanan kepada pasien yang memenuhi standar pelayanan,
keselamatan pasien dan memeberikan kepuasan kepada pasien.
b.
Tujuan Khusus:
1)
dan keperawatan
2)
keselamatan pasien dan dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan kebutuhan pasien.
3)
pengukuran ini lebih mencerminkan mutu hasil pelayanan. Indikator klinis yang dipantau untuk
menilai mutu pelayanan antara lain :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
INDIKATOR KLINIS
UNIT
PELAYANAN
Ruang poli
Ruang rawat
inap
Laboratorium
Apotik
Rekam Medik
9.4.2 EP1
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS PAGUYAMAN
JalanTrans Sulawesi
Notulen
Pertemuan
Susunan Acara
Pukul:
Rapat tentang laporan hasil monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
yang disusun secara periodik.
Notulen Sebelumnya
Pembahasan
Pelaporan hasil monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien yang disusun
secara periodik oleh tim kepada kepala puskesmas sebagai penanggung jawab
Puskesmas Poasia.
Kesimpulan
Sistim pelaporan hasil monitoring mutu layanan klinis dan keselamatan pasien yang
disusun oleh tim harus selalu dilaporkan kepada kepala puskesmas sebagai penanggung
jawab Puskesmas Poasia secara periodik dalam rapat tim mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien.
Rekomendasi
Daftar Hadir
No
Nama
Mengetahui
Tanda- tangan.
Tanggal
201
Notulen
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
NIP:
9.4.2 EP2
Nomor
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS PAGUYAMAN
JalanTrans Sulawesi
Notulen
Pertemuan
Susunan Acara
Pukul:
Rapat tentang laporan hasil analisis, kesimpulan dan rekomendasi hasil monitoring
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.
Notulen Sebelumnya
Pembahasan
Pelaporan hasil analisis, kesimpulan dan rekomendasi hasil monitoring mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien .
Kesimpulan
Pelaporan hasil analisis, kesimpulan dan rekomendasi hasil monitoring mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien yang disusun oleh tim harus dilaksanakan dan
dilaporkan kepada kepala puskesmas sebagai penanggung jawab Puskesmas Poasia
dalam rapat tim mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.
Rekomendasi
Daftar Hadir
No
Nama
Mengetahui
Kepala Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
Tanda- tangan.
Tanggal............
Notulen
201
9.4.2 EP3
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS PAGUYAMAN
JalanTrans Sulawesi
Pelayanan kesehatan adalah Setiap upaya yang di selenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu
organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok maupun masyarakat. Sedangkan
Mutu pelayanan adalah tingkat kesempurnaan dan standar yang telah di tetapkan dalam memberikan pelayanan di
puskesmas untuk mengurangi resikoklinis.
Kualitas jasa adalah bagian terpenting dalam memberi kepuasan kepada pelanggan.pasien/klien sebagai
pelanggan merupakan alat promosi yang paling efektif dan akurat untuk menarik perhatian pelanggan lainnya
dengan cara memberi informasi kepada orang lain.
B . TUJUAN
Tujuan umum program menjaga mutu pelayanan adalah untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan di unit
pelayanan puskesmas .
Dalam dewasa ini misalnya, Angka Kematian baik Ibu atau Bayi di Indonesia cukup tinggi . untuk
menurunkan AKB dan AKI tersebut perlu meningkatkan standart dalam meningkatkan mutu pelayanan
kebidanan . yang sangat berperan dalam hal tersebut adalah petugas kesehatan khusus nya adalah bidan. Untuk itu
pelayanan kebidanan harus mengupayakan peningkatan mutu dan memberi pelayanan sesuai standar yang mengacu
pada semua persyaratan kualitas pelayanan dan peralatan kesehatan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Fokus pembangunan kesehatan terhadap tingginya AKI masih terus menjadi perhatian yang sangat besar dari
pemerintah karena salah satu indikator pembangunan sebuah bangsa AKI dan AKB.
Tingginya AKI dan AKB di Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa faktor :
1. Masyarakat
Masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan masih kurang memahami
Masalah masalah kesehatan seperti
Minim nya kesadaran untuk berperilaku hidup bersih dan hidup sehat
Kesehatan reproduksi
Gaya hidup yang cenderung berubah dan sulit untuk menerima perubahan
2. Tenaga Kesehatan
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang sangat berperan dalam pelayanan kebidanan dan kurangnya keterampilan
dan pengetahuan bidan dan menyebabkan hal yang sangat fatal dalam penyelamatan nyawa seorang ibu karena
bidan adalah tenaga kesehatan yang paling dekat pada masyarakat yang secara khusus memberi pelayanan
kebidanan kepada ibu dan sebagai pengambil keputusan terhadap seorang yang telah memercayakan dirinya berada
dalam asuhan dan penanganan bidan.
Kurangnya keterampilan bidan tentu dapat menyebabkan berbagai macam masalah dalam memberi asuhan ,
sementra tujuan bidan didik dan ditempatkan ditengah masyarakat adalah menurunkan AKI . kurangnya
keterampilan dapat menyebabkan hal-hal yang sering kali menjadi penyebab kematian ibu, seperti terlambat
mendapat pertolongan , terlambat merujuk,terlambat mengambil keputusan , terlambat mengenali risiko tinggi
pada klien sehingga penanganan kehamilan dan persalinan dengan risiko tinggi terlambat dilakukan.
Kurangnya keterampilan bidan berkomunikasi juga dapat mengakibatkan penggerakan peran serta aktif masyarakat
untuk pembangunan kesehatan dan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan diri dan keluarganya kurang
maksimal.
3. Pemerintah
Perhatian pemerintah pada pelayanan kebidanan masih berfokus pada kuantitas tenaga kesehatan itu sendiri dan
berorientasi pada distribusi atau penyebaran tenaga kesehatan tersebut guna memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan
di tiap wilayah dan meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Dibutuhkan kebijakan
pemerintah yang tegas terhadap penyebaran tenaga kesehatan agar bidan mau ditempatkan di pedesaan dan daerah
terpencil.
Kepuasan pelanggan pengguna jasa pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor :
Pemahaman pengguna jasa tentang jenis pelayanan yang akan diterima ,dalam hal ini asfek komunikasi memegang
peranan penting
1. Empati (sikap peduli) yang ditunjukan oleh petugas kesehatan .
2.
Biaya (cost) , tingginya biaya pelayanan kesehatan dapat dianggap sebagai sumber moral pasien dan
keluarganya
3. Penampilan fisik ( kerapian) petugas, kondisi kebersihan dan kenyamanan ruangan.
4. Jaminan keamanan yang ditunjukan oleh petugas kesehatan.
5. Keandalan dan keterampilan( reabiliti ) petugas kesehatan dalam memberikan perawatan
6. Kecepatan petugas dalam memberi tanggapan terhadap keluhan pasien.
No
I
URAIAN KEGIATAN
TUJUAN
SASARAN
PELAKSANA/
PENANGGUNG JAWAB
WAKTU
KETERANGAN
PERSIAPAN
a. Membentuk Tim/ panitia pengendalian Mutu Puskesmas Terbentuk
penanggungjawab Staf
pengendalian mutu di Puskesmas Poasia
Poasia
Poasia
Puskesmas Ketua
Tim/
panitia
pengendalian
mutu
Puskesmas Poasia
b. Pelatihan tetang peningkatan mutu bagi team dan staf Mendapatkan
pengetahuan
dan Pelayanan
Kepala puskesmas dan Tiap Triwulan
pkm
ketrampilan dalam upaya peningkatan puskesmas
Dokter puskesmas
mutu
c. Identifikasi masalah/ kegiatan yang akan dilaksanakan Mendapatkan
kegiatan
prioritas Tim, staf dan seluruh Ketua
Tim/
panitia
peningkatan mutu di Puskesmas Poasia
unit pelayanan
pengendalian mutu
untuk peningkatan mutu
d. Menyusun rencana kegiatan upaya peningkatan mutu
Tersusunnya kegiatan pengendalian Tim
pengendalian Ketua
Tim/
panitia
mutu di Puskesmas Poasia
mutu di Puskesmas pengendalian
mutu
Poasia
Puskesmas Poasia
1. Mengukur kepuasan pasien rawat jalan,rawat
inap,dan pelayanan klinik lain
2. Mengevaluasi indikator klinis
3. Mutu SDM
II
PELAKSANAAN
a. Mengukur kepuasan pasien rawat jalan, rawat inap, Diketahui tingkat kepuasan pasien/ Pasien/
keluarga Tim/
Panitia 6 bulan sekali dan
pelayanan kesehatan lainnya
keluarga/
masyarakat
terhadap pengunjung rumah pengendalian
mutu akhir tahun
pelayanan rawat jalan/ rawat inap/ sakit
Puskesmas Poasia
pelayanan kesehatan lainnya
b. Mengevaluasi indikator klinis
Diketahui indikator hasil pelayanan Hasil pelayanan / Tim/
Panitia Setiap
bulan/
melalui indikator klinis
laporan
rutin pengendalian
mutu triwulan dan akhir
pelayanan
Puskesmas Poasia
tahun
c. Mutu SDM
Diketahui masalah dan upaya perbaikan Hasil pelayanan
Tim/ Panitia Peningkatan Setiap triwulan,
dalam rangka peningkatan mutu SDM
Mutu SDM
semester
II. EVALUASI
Presentasi hasil kegiatan peningkatan mutu yang telah Diketahui pelaksanaan kegiatan upaya Jajaran manajerial, Tim/
panitia Setiap 3 bulan
dilaksanakan (kepuasan pasien, evaluasi indikator klinis peningkatan mutu dan hasil/ dampaknya staf dan seluruh unit pengendalian
mutu sekali dan akhir
dan audit medis)
pelayanan
Puskesmas Poasia
tahun
Mengirimkan
peserta
pelatihan ke diklat mutu
Mengirimkan
karyawan
sesuai kebutuhan
Nomor
:
Revisi Ke :
Berlaku Tgl:
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi
Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
PUSKESMAS PAGUYAMAN
JalanTrans Sulawesi
1.Bahwa untuk memberikan pelayanan pada pasien di Puskesmas, pimpinan puskesmas dan
petugas di puskesmas harus selalu siap dalam memberikan informasi tentang peningkatkan
mutu klinis dan keselamatan pasien .
2.Bahwa sehubungan dengan butir tersebut diatas ditetapkan kesiapan petugas dalam
memberikan informasi tentang peningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien dengan
keputusan kepala puskesmas.
Mengingat
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu
:
:
Kedua
Ketiga
Keputusan Kepala Puskesmas Poasia tentang kesiapan petugas dalam memberikan informasi
tentang peningkatkan mutu klinis dan keselamatan pasien.
Keputusan tentang kesiapan petugas dalam memberikan informasi tentang peningkatkan mutu
klinis dan keselamatan pasien dalam diktum DIKTUM diatas adalah
Dokter / IDI
Dokter gigi /PDGI
Perawat / PPNI
Bidan/IBI
Apoteker/IAI
Tenaga kesehatan lain
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Boalemo
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006
1. Bahwa untuk memberikan pelayanan pada pasien secara optimal dan bermutu maka
kepala puskesmas menetapkan petugas yang bertangggung jawab untuk pelaksanaan
kegiatan yang direncanakan.
2. Bahwa sehubungan dengan butir
tersebut diatas ditetapkan petugas yang
bertangggung jawab untuk pelaksanaan kegiatan yang direncanakan dengan keputusan
kepala puskesmas.
Mengingat
: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Undang-undang
Nomor
29
Tah u n
2004
tentang
Praktik
Kedokteran( L e m b a r a n N e g a r a Tah u n 2 0 0 4 N o m o r 116 , Tam b a h a n
L e m b a r a n Negara Nomor 4431)
7.
Peraturan
Pemerintah
Nomor
32
Tahun
1996
tentang
Tenaga
Kesehatan(Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara3637)
8.
9. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Repub ik
Indonesia
N o m o r 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu
:
:
Kedua
Ketiga
Keputusan Kepala Puskesmas Poasia tentang petugas yang bertanggung jawab untuk
pelaksanaan kegiatan yang direncanakan .
Keputusan tentang petugas yang bertanggung jawab untuk pelaksanaan kegiatan yang
direncanakan DIKTUM adalah
Dokter / IDI
Dokter gigi /PDGI
Perawat / PPNI
Bidan/IBI
Apoteker/IAI
Tenaga kesehatan lain
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dengan ketentuan bila ada kekeliruan akan
dilakukan perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Boalemo
Pada tanggal,
Kepala Puskesmas Poasia
Dr.H.Juriadi Paddo,.M.Kes
NIP: 19660303200212 1 006