Abstrak: Kajian wakaf polis dilakukan dengan tiga domain: 1) domain ilmu
perasuransian; 2)
domain kajian ini diharapkan dapat membantu mencari solusi atas ide dan
gerakan wakaf polis di Indonesia dari segi syariah. Tiga domain kajian yang
dilakukan dalam rangka mencari kejalasan hukum wakaf polis asuransi dari
segi syariah memperlihatkan setidaknya dua topik, yaitu Pertama, dalam
asuransi terdapat unsur khusus, yaitu kemashlahatan. Kedua, obyek wakaf
harus sudah menjadi milik wakif pada saat akad wakaf diikrarkan/ditulis; dan
musha bih (obyek wasiat) harus sudah menjadi milik Mushi (yang berwasiat)
pada saat akad wasiat diikrarkan/ditulis atau pada saat wasiat nafdaz
(efektif), yaitu Mushi meninggal dunia.
Kata Kunci: Waqaf, asuransi, wasiat, polis, syariah.
pandang;
Kajian
dari
Segi
al-Tamin
yaitu
sudut
pandang
(Asuransi)
tersebut adalah:
1;
Asuransi
ekonomi
dalam
pandangan
merupakan
suatu
sosial
pemindahan
mengkombinasikan
mengumpulkan
ketidakpastian
akan
adanya
Asuransi
dari
hukum
sudut
(anggota)
pertanggungan
5;
risiko
tertanggung
antara
dengan
penanggung.
3;
dari
sudut
pandang
binsis
merupakan
sebuah
perusahaan
yang
(yang
untuk
membayar
Asuransi
dari
sudut
pandang
dalam
biaya
dan
asuransi
yang
usaha
menerima/menjual
risiko
digunakan
utamanya
dari
pihak
lain,
dan
dalam
perasuransian,
hendak
antara
sejumlah
besar
Operasionalnya,
dicapai
termasuk
dapat
industri
dengan)
(IKNB)
keuangan
yang
nonbank
serta
bisnis
nasabahnya.
dari
dalam
lepas
dari
risiko.
tujuan
yang
asuransi
berbisnis
(baca:
Dalam
itu
tidak
melekat
pengertian
kegitannya
dari
peserta
diinvestasikan
yang
kemudian
dalam
berbagai
kegiatan bisnis.
4;
dana
memperhitungkan
Asuransi
dengan
suatu
kontrak/perjanjian
risiko
pandang
merupakan
menerima
kerugian keuangan/finansial.
2;
yang
Asuransi
sosial
dari
syariah]
sudut
merupakan
pandang
organisasi
sebagai
(baca:
hukum[baca:
ketentuan
risiko
hukum
pelanggaran
pelanggaran
syariah])
reputasi
terhadap
dan
sekaligus
(rusaknya
citra
risiko
industri
melindungi/menjamin).
Dalam
fatwa
DSN-MUI,
arti
menolong
operasional
pula
risiko
sehingga
dikelompokkan
layak
sebagai
di
antara
memberikan
untuk
dapat diasuransikan.
Asuransi
dalam
pola
sejumlah
menghadapi
pengembalian
risiko
tertentu
Arab
tidak
mengandung
gharar
(al-iman),
dipercaya
terpercaya/dapat
(al-amin/amanah),
dan
wa
lam
yakhaf).
Di
tabarru
dan
akad
tijarah/muawadhat.
Secara
substantif,
pegaturan
pandang ekonomi,
sosial,
dan
hukum, bisnis,
matematika),
terlihat
risiko tertentu.
1;
dijamin/dipertanggungkan.
Nitisusastro
asuransi
transfer
menegaskan
identik
risiko
dari
bahwa
dengan
pihak
ihwal
yang
bidang
pengelolaan
perusahaan
itu,
secara
risiko,
yaitu
ulama
berupa
upaya
menangani/menanggulangi/
mengurangi
risiko
yang
mungkin
terjadinya kerugian;
2;
3;
diasuransikan.13
orang/pelaku usaha/perusahaan
dipertanggungkan]), 2) al-qisth
pertanggungan]).
12
manusia/pelaku usaha/perusahaan
tertentu.
Sifat Pertanggungan
diperhatikan, yaitu:
1.
2.
dipertanggungkan harus
dan c) undang-undang.
pertanggungan, yaitu:
penggantian kerugian/claim);
dan
H. Mulyadi Nitisusastro
15
orang/pihak/perusahaan berasuransi,
Segi
Sifat Tamlik-
Wakaf
) antara
2;
terukur (malum[an]) (
;)
3;
dilakukan (
;)
4;
Ali Fikri, al-Muamat al-Madiyah wa alAdabiyah (Mesir: Mushthafa al-Babi alHalabi. 1938), vol. II, hlm. 307; dan
Wahbah al-Zuhaili, al-Fiqh al-Islami bi alAdillah (Damaskus: Dar al-Fikr. 2006),
vol. X, hlm. 7605-7606.
2;
1;
terjadi kepindahan/pengalihan
3;
pertambahannya/ikutannya, yaitu
dilakukan perusahaan.
Kajian dari
Segi
Sifat Tamlik-
Wasiat
Kajian mengenai wakaf polis dari
segi wasiat perlu dilakukan karena
ada sebagian pakar yang
mengajukan/mengemukakan konsep
wakaf wasiat. Dalam hukum positif
penjelasan
wasiat.
itu
kemudian
diikuti
bersabda
terlalu
sepertiga?
berikutnya.
kemudian
Iskandariyah.
17
adalah
maengenai
jumlah
praktis,
berhubungan
wasiat
dengan
Abu
Saw.
kalau
Said
bersabda:
menjelaskan
bahwa
hartanya;
sejumlah
itu
pembagian
2) wasiat untuk
oleh
meninggal
ahli
hadis
yang
ulama
sepertiga
Bagaimana
Pertanyaan
Nabi
setengah
juga
banyak.
wasiat
bahwa
(sekaligus
syarat
saksi
wasiat
adalah:
1) dewasa;
untuk
wakaf
2) beragama
satu-satunya;
dan
terhalang
hukum.
melakukan
perbauatan
18
Ketentuan
berkenaan
kedua
dengan
yang
wakaf
melalui
Pertama,
wakaf
melalui
setelah
pihak
dunia;20
mewasiatkan
harta
untuk
benda
diwakafkan
(satu
dalam
yang
diwasiatkan
wakaf
pertiga)
yang
dari
jumlah
harta
pewasiat,
kecuali
dengan
ketentuan
harta
melalui
yang
diwakafkan
diwakafkan
terdapat
yaitu
melalui
peraturan
perundang-
22
mengenai
wasiat
pengecualian;
19
undangan.
meninggal
yang
harta
yang
wasiat
paling
menyetujuinya.
Maksudnya,
harta
melalui
harta
satu
waris
syarat,
peninggalan
yaitu
dengan
semua
ahli
menyetujuinya.
Ketentuan
berkenaan
dengan
yang
melalui
meninggal dunia.
dilakukan (
;) antara lain
;)
tertentu (
;)
dan
syariah (
;) karena wasiat
Penutup
Tiga domain kajian yang
dilakukan dalam rangka mencari
Syalabi,
Muhammad
Mushthafa.
1957. Muhadharat fi al-Waqf wa
al-Washiyyat. Mesir: Dar al-Talif.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun
2004 tentang Wakaf.
Wardana, Kun Wahyu. 2009. Hukum
Asuransi: Proteksi Kecelekaan
Transportasi.
Bandung:
CV
Mandar Maju.
Zuhaili, Wahbah, al-. 2006. Al-Fiqh
al-Islami
bi
al-Adillah.
Damaskus: Dar al-Fikr.