Anda di halaman 1dari 20

TERAPI AKTIVITAS BERMAIN

MENYUSUN PUZZLE ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN)


DI RUANG 15 Dr.SAIFUL ANWAR (RSSA) MALANG

DI SUSUN OLEH
PKRS
STIKES MATARAM
PSIK UB

RUMAH SAKIT UMUM Dr.SAIFUL ANWAR


MALANG
2016

(RSSA)

PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS BERMAIN (TAB) MENYUSUN PUZZLE
ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN)

DI RUANG 15

(ANAK) RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG

DISUSUN OLEH :
HENDRI EDI ARJUNA
HAERANI ASRINA
SRI RAHMAWATI
M. AMINULLAH

PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN IX B


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM
MALANG
2016

LEMBAR PENGESAHAN
TERAPI AKTIVITAS BERMAIN (TAB) MENYUSUN PUZZLE
ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN)

DI

15 (ANAK)

RSUD Dr.SAIFUL ANWAR MALANG

Telah diperiksa dan disetujui Pada:


Hari

Tanggal

Pembimbing akademik

Pembimbing lahan

(__________________________

(__________________________

__)

__)
Mengetahui
Kepala ruangan anak

(____________________________)

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dunia

anak

adalah

dunia

bermain.

Melalui

kegiatan

bermain, semua aspek perkembangan anak ditumbuhkan sehingga


anak-anak

menjadi

lebih

sehat

sekaligus

cerdas.

Saat

bermain anak-anak banyak mempelajari hal penting. Sebagai


contoh,dengan

bermain

bersama

teman,anak-anak

akan

lebih

terasah empatinya. Mereka juga bisa mengatasi penolakan dan


dominasi, serta bisa mengelola emosi. Aspek perkembangan
anak dapat ditumbuhkan secara optimal dan maksimal melalui
kegiatan bermain. Melalui kegiatan bermain anak-anak, daya
pikir anak terangsang untuk mendayagunakan aspek emosional,
social serta fisiknya.
Hospitalisasi
menakutkan

bagi

biasanya

anak.

memberikan

Semakin

muda

pengalaman

usia

anak,

yang

semakin

kurang kemampuannya beradaptasi, sehingga timbul hal yang


menakutkan. Semakin muda usia anak dan semakin lama anak
mengalami hospitalisasi maka dampak psikologis yang terjadi
salah

satunya

berhubungan

erat

adalah

peningkatan

dengan

perpisahan

kecemasan

dengan

yanng

saudara

atau

teman-temannya dan akibat pemindahan dari lingkungan yang


sudah akrab dan sesuai dengannya (Whaley and Wong, 1995).
Oleh karena itu perlunya terapi bermain untuk anak
anak yang masuk rumah sakit. Terapi bermain adalah suatu
bentuk

permainan

mengungkapkan

yang

direncanakan

perasaannya

dalam

untuk

menghadapi

membantu
kecemasan

anak
dan

ketakutan terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan baginya.

Hampir sebagian besar dari waktu mereka dihabiskan untuk


bermain (Elizabeth B Hurlock, 1999: 121). Dalam bermain di
rumah sakit mempunyai fungsi penting yaitu menghilangkan
kecemasan,
ketakutan

dimana
yang

lingkungan

tidak

dapat

rumah

sakit

dihindarkan

membangkitkan

(Sacharin,

1993:

78).
Rata-rata

anak

dirumah

sakit

takut

terhadap

orang

asing, susah berbicara dan selalu menangis kalau didekati


oleh

perawat

ataupun

dokternya

apalagi

saat

dilakukan

tindakan inpasif oleh karena itu perlunya terapi bermain


untuk anak-anak yang dirawat inap dirumah sakit agar anakanak

tersebut

lebih

dekat

dengan

perawat

dan

dianggap

sebagai temannya sendiri.


B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Untuk menstimulasi perkembangan motorik halus anak
2. Tujuan khusus
a. Melatih
keterampilan
motorik
halus
sekaligus
koordinasi mata tangan
b. Meningkatkan kecepatan motorik anak
c. Meningkatkan ketelitian atau kejelian anak

BAB II

TINJAUAN TEORI
1. PENGERTIAN BERMAIN
Hurlock
dilakukan

(2001)

untuk

mempertimbangkan

bermain

kesenangan
hasil

akhir,

adalah
yang

kegiatan

yang

ditimbulkan

tanpa

dilakukan

secara

bermain

sukarela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau
kewajiban.
Bermain
seseorang

merupakan
untuk

mempertimbangkan

suatu

kegiatan

memperoleh
hasil

akhir.

yang

dilakukan

kesenangan,
Ada

orang

tanpa

tua

yang

berpendapat behwa anak yang terlalu banyak bermain akan


membuat

menjadi

malas

bekerja

dan

bodoh.

Anggapan

ini

kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikolog mengatakan


bahwa

permainan

sangat

besar

pengaruhnya

terhadap

perkembangan jiwa anak (Noname, 2006).


Bermain merupakan suatu konsep yang sangat penting
bagi anak (Markum, 1990).
2. TUJUAN TERAPI BERMAIN
Adapun tujuan dilakukannya terapi bermain pada anak yaitu
Hurlock,2001 :

Menyalurkan energi anak

Dapat beradaptasi dengan efektif terhadap stress karena


penyakit dan dirawat.

Mengurangi rasa takut dengan tenaga kesehatan.

Melanjutkan perkembangan ketrampilan motorik halus


(koordinasi mata dengan tangan).

3. FUNGSI BERMAIN
Menurut Hurlock, 2001, Fungsi bermain adalah :

a. Perkembangan sensori motorik


Bermain penting untuk mengembangkan otot dan energi.
Komponen yang penting untuk semua umur terutama bayi.
b. Perkembangan Intelektual/kognitif
Anak belajar berhubungan dengan lingkungannya, belajar
mengenal objek dan bagaimana menggunakannya.
c. Sosialisasi
Dengan

bermain

sosialisasi

akan

anak

mengembangkan

sehingga

anak

dan

memperluas

cepat

mengatasi

persoalan yang akan timbul dalam hubungan sosial.


d. Kreativitas
Melalui

bermain

anak

menjadi

kreatif,

anak

mencoba

ide-ide baru dalam bermain.


e. Nilai terapeutik
Untuk melepaskan stress dan ketegangan
f. kesadaran diri
Anak akan sadar akan kemampuan dan kelemahannya serta
tingkah lakunya.
4. KLASIFIKASI BERMAIN
a. Menurut isi permainan (Soetjiningsih, 1995)
1)

Social Affektif Play


Permainan

yang membuat

anak belajar

berhubungan

dengan orang lain, Contoh : orang tua berbicara,


memeluk, bersenandung, anak memberi respon dengan
tersenyum, mendengkur, tertawa, beraktivitas, dll.
2)

Sense Pleasure Play


Bermain

untuk

bersenang-senang,

contoh

Obyek

seperti cahaya, bau, rasa, benda alam dan gerakan


tubuh.
3)

Skill Play

Bermain yang sifatnya membina ketrampilan Misalnya


berulang kali melakukan dan melatih kemampuan yang
baru didapat, menimbulkan nyeri dan frustasi pada
anak, contoh naik sepeda.
4)

Perilaku bermalas-malasan (Unocupied Behavior)


Tidak

bermain

tetapi

memusatkan

perhatian

pada

segala sesuatu yang menarik. Misalnya sibuk dengan


benda-benda lain atau bajunya.
5)

Dramatik Role Play/bermain Dramati/ Simbolik


Dimulai pada akhir masa bayi 11-13 bulan, contoh :
berpura-pura melakukan kegiatan keluarga seperti
makan, minum dan tidur.
a) Usia

Toddler

kegiatan

berupa

hal-hal

yang

lebih dikenalnya
b) Usia

Prasekolah

kegiatan

sehari-hari

tetapi

lebih rumit.
c) Permainan Game
Contoh Puzzle, komputer games dan video
b. Menurut Karakteristik Sosial
1) Bermain Anlooker/mengamati
Anak melihat apa yang dilakukan anak lain tetapi
tidak

ada

usaha

untuk

ikut

bermain,

contoh

menonton televisi
2) Solitary/mandiri
Anak bermain sendiri, menyukai kehadiran orang lain
tapi tidak ada usaha untuk mendekat atau berbicara.
Hanya terpusat pada aktivitas/permainanya sendiri.
3) Paralel Play.
Bermain

sendiri

di

tengah

anak

lain,

tidak

asosiasi kelompok. Ciri bermain anak Toddler.


4) Asosiasi Play

ada

Bermain

dan

beraktifitas

serupa

bersama,

tetapi

tidak ada pembagian kerja, pemimpin/tujuan bersama,


Anak

interaksi

dengan

saling

meminjam

alat

permainan, ciri anak prasekolah


5) Kooperatif Play
Bermain

dalam

kelompok,

ada

perasaan

kebersamaan/sebaliknya, terbentuk hubungan pemimpin


dan pengikut. Ada tujuan yang ditetapkan dan ingin
dicapai.
5. PERKEMBANGAN ANAK
Empat

parameter

yang

dipakai

dalam

menilai

perkembangan

anak adalah :
a. Gerakan motorik kasar (pergerakan dan sikap tubuh)
b. Gerakan motorik halus (menggambar, memegang suatu benda
c. Bahasa (kemampuan merespon suara, mengikuti perintah,
berbicara, Spontan)
d. Kepribadian/tingkah laku (bersosialisasi dan berinteraksi
dengan lingkungannya).
6. KATERISTIK PERMAINA SESUAI TUMBUH KEMBANG

1. 0-12 BULAN
TUJUANNYA ADALAH :
Reflek-reflek ( untuk anak umur 1 bulan ), misalnya mengisap,

menggengam.
Melatih kerja sama mata dan tangan
Melatih kerja sama mata dan tilinga
Melatih objek yang ada tetapi tidak kelihatan
Melatih mengenal sumber suara
Melatih kepekaan perabaan
Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang ulang
Alat permainan yang di anjurkan :
Benda-benda yang aman dimasukan dimulut atau di pegang
Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka
Alat permainan lunak yang berupa boneka orang atau

binatang
Alat permainan yang dapat di goyangkan dan keluar suara
Alat permainan berupa selimut dan boneka
2. USIAH 13-24 BULAN
TUJUAN ADALAH:
1). Mencari sumber suara /mengikuti sumber suara
2). Memperkenalkan sumber suara
3). Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik
4). Melatih imajinasinya
5). Melatih anak melakukan kegiatan sehari hari semuanya dalam bentuk
kegiatan yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan
1. Gendering, bola dengan giring giring di dalamyan
2. Alat permainan yang dapat di dorong dan ditarik
3. Alat permaina yang terdiri dari alat rumah tangga(misalnya: cangkir yang
tidak mudah pecah, sendok, botol plastic, ember, baskom air, balok balok
besar, kadurdus kardus besar, buku gambar, kertas) untuk di coret coret,
krayon /pensil berwarna
3. Usiah 25-36 bulan
Tujuanya adalah
1. Menyalurkan emosi atau perasaan anak
2. Mengembangkan keterlampilan berbahasa
3. Melatih motorik halus dan kasar
4. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal, dan
membedakan warna)
5. Melatih kerja sama mata dan tangan
6. Melatih daya imajinasi
7. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda
Alat permainan yang dianjurkan
1.
2.
3.
4.

Alat alat untuk menggambar


Liling yang dapat dibentuk
Pasel ()puzel) sederhana
Manic manic ukuran besar

5. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang berbeda


4. Usia 32-72 bulan
Tujuanuanya adalah
1. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan
2. Mengembangkan kemampuan berbahasa
3. Mengembangkan pengertian berhitung, menambah, mengurangi
4. Merangsang daya imajinasi dengan berbagai
cara bermain pura
pura(sandiwara
5. Membedakan benda dengan permukaan
6. Menumbukan sportifitas
7. Mengembangkan kepercayaan diri
8. Mengembangkan kreatifitas
9. Mengembangakan kordinasi motrik(melompat, memanjat, lari dll.
10. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar
11. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluah
rumahnya
12. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilpu pengatahuan missal:
penertian mengenai terapung dan tenggelam
13. Memperkrnalkan suasan kompetitis dan gotong royong
Alat permainan yang dilanjutkan:
1.

Berbagai benda dari sekitas rumah buku bergambar, majalah anak,

alatngambar dan tulis, kertas untuk belajar mlipat, guntung, air dll.
2.
Teman teman bermain: anak sebyak, orang tuah, orang lain diluar
rumah
5. Usiah prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan
1. Alat olahraga
2. Alat massak
3. Alat menghitung
4. Sepeda roda 3
5. Benda berbagai macam ukuran
6. Boneka tangan.
7. Mobil
8. Kapal terbang
9. Kapal laut dsb.
6. Usiah sekolah

Jenis permainan yang dianjurkan:


1. Pada anak laki-laki: mekanik
2. Pada anak perempuan: pran ibu
7. Usiah praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)
Krakteristik permainannya adalah permaianan intelektual, membaca, seni
mengarang, hobi, video gems, permainan pemecahan masalag
8. Usiah remaja
Jenis permainan : permainan keahlian,video,computer,dll.
7. CARA MELAKUKAN STIMULASI DINI
Stimulasi untuk
nyaman,

aman

menatap

mata

membunyikan

menyenangkan,

bayi,
berbagai

menggantung

dan

(lingkaran
berbunyi,

dan

bayi dengan cara : mengusahakan rasa

atau

mengajak
suara

memeluk,
tersenyum,

atau

musik

menggerakkan

benda

kotak

hitam-putih),

mengulingkan

kotak
bayi

menggendong,
berbicara,
bergantian,

berwarna

kekanan-kekiri,

mencolok

benda-benda
tengkurap-

telentang, dirangsang untuk meraih dan memegang mainan


Berikut adalah perkembangan bayi pada umumnya, namun
perkembangan tiap bayi tentunya berbeda-beda satu sama lain
(Depkes,2006).
3 bulan :

Menggerakkan benda yang dipegangnya

Memandang gerakan benda dengan bola mata sampai ke


sudut matanya

4 bulan :

Bermain dengan kedua tangan dan memasukkan tangan ke


mulut

Tertawa, bergurau

Tengkurap

5 bulan :

Menggulingkan badan

Menyentuh mainan

Membedakan suara

6 bulan :

Bertopang pada kedua tangan

Memindahkan

mainan

dari

satu

tangan

ke

lainnya

Menoleh

7 bulan :

Membalikkan badan

Bermain dengan tangan dan kaki

Mulai mengoceh

8 bulan :

Belajar duduk

Memperhatikan gerak gerik orang

Tertarik pada bayangan sendiri dalam cermin

9 bulan :

tangan

Merayap

Dapat berdiri tegak bila dipegang

Main cilukba/petak umpet


Di

bawah ini

ada beberapa

contoh alat

permainan

balita dan perkembangan yang distimuli :


1. Pertumbuhan fisisk/motorik kasar : Sepeda roda
tiga/dua, bola, mainan yang ditarik atau didorong
2. Motorik halus : Gunting, pensil, bola, balok, lilin.
3. Kecerdasan/kognitif : Buku bergambar, buku cerita,
puzzle, lego, boneka, pensil warna, radio.

BAB III
RENCANA PELAKSANAAN
ANALISAA SITUASI
A. WAKTU DAN TEMPAT
a. Waktu permainan :
1. Lama bermain

: 20 menit

2. Hari / Tanggal

: Kamis, 25 Agustus 2016

3. Jam

: 10.00 WIB-Selesai

4. Sasaran

: Anak usia pra sekolah (3-5 tahun)

b. Tempat bermain
Ruang 15 bedah anak RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
B. PESERTA
Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah peserta yang
memenuhi criteria :
-

Tidak ada gangguan aktifitas

Tidak ada fraktur pada tangan

Tidak buta

Tidak sadarkan diri

Peserta terdiri dari :


1. Anak usia pra sekolah (3-5 tahun)
2. Orang tua anak
3. Mahasiswa 8 orang
4. Pembimbing
C. SARANA DAN MEDIA
1. Sarana :
-

Ruangan tempat bermain

Lantai untuk anak dan orang tua atau bed pasien

2. Media :
- Puzzle
- Hadiah sebagai reinforcement bagi anak
- Jam/pengukur waktu.
D. SUSUNAN ACARA
Permainan

menyusun

puzzle

dengan

susunan

acara

sebagai

berikut :
a. Pembukaan :
-

Memberi salam

Memperkenalkan nama masing masing anggota kelompok.

Menyampaikan tujuan permainan

Kontrak waktu bermain

b. Proses isi bermain :

Ajak anak untuk bermain menyusun puzzle

Anak-anak

duduk

ditempat

tidur

atau

duduk

dilantai

ini

dimulai

dengan membentuk lingkaran.


-

Berikan puzzle (1 puzzle untuk 1 anak)

Jelaskan

pada

anak

bahwa

permainan

bersama-sama, siapa yang paling cepat menyusun puzzle,


maka dia sebagai pemenang
-

Beri

komando

minta

anak

untuk

memisahkan

puzzle

bersama-sama dan menyusunnya kembali


-

Catat nama anak yang paling cepat dan benar menyusun


puzzle secara berurutan

Beri pujian dan semangat untuk semua anak/boleh member


hadiah untuk keberhasilan anak

c. Eksplorasi perasaan :
-

Memperhatikan

respon

non

verbal

anak,

bergabung dengan temannya atau tidak.


Memperhatikan respon anak, apakah

apakah

dengan

mau

tenang

mengikuti permainan
d. Penutup
-

Observer menyampaikan proses kegiatan permainan

Moderator menutup acara permainan

E. PENGORGANISASIAN
Leader

: HENDRI EDI ARJUNA

Colider

: HAERANI ASRINA

Fasilitator

: SRI RAHMAWATI

observer

: MUHAMAD AMINULLAH

Pembagian tugas sebagai berikut :


a. Moderator sekaligus leader, tugasnya :
-

Mengatur

jalannya

permainan

mulai

dari

pembukaan

sampai selesai
-

Mengarahkan permainan

Memandu proses permainan

b. Fasilitator tugasnya :
-

Memfasilitasi anak untuk bermain

Membimbing anak bermain

Memperhatikan respon anak saat bermain

c. Observer, tugasnya :
-

Mengawasi jalannya permainan

Mencatat proses permainan disesuaikan dengan rencana

Mencatat

situasi

penghambat

dan

pendukung

proses

bermain
-

Menyusun laporan dan menilai hasil permainan dibantu


dengan moderator dan fasilitator.

F. KEGIATAN
No

Waktu

1. 3 menit

Kegiatan

Kegiatan Peserta

Metode

Pra interaksi :

Persiapan
ruangan

Mempersiapkan
peserta

Persiapan

leader,
fasilitator
dan observer
2. 5 menit

Pembukaan :

Membuka

Menjawab salam

Ceramah

Ceramah

kegiatan
dengan
mengucapkan
salam

Menjelaskan

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

latar
belakang

dan

memperkenalka
n diri

Menjelaskan
tujuan
diberikan
terapi
bermain

10 menit

Pelaksanaan :

Memperkenalkan
alat permainan

dan
peragaan
langsung

Membagikan alat
permainan pada

Menerima

alat

Diskusi

masing-masing

permainan

peserta.

Mengajak anak
bermain dengan

Melakukan
permain

alat dan media


yang sudah di
bagikan.

Memberikan
kesempatan anak
atau keluarga
untuk bertanya
atau menyampekan
hasil kegiatan

4. 2 Menit

Termininasi :

Reinforcemen

Mendengarkan

Ceramah

positif

Menutup kegiatan
dengan

Menjawab salam

mengucapkan
salam penutup

G. EVALUASI
Kriteria Penilaian
a. Evaluasi Struktur
1) Satuan pengajar

sudah

siap

satu

hari

sebelum

dilaksanakannya kegiatan
2) Alat dan tempat siap sebelum kegiatan dilaksanakan
3) Struktur organisasi atau pembagian peran sudah
dibentuk sebelum kegiatan dilaksanakan
4) Penyuluh sudah siap sebelum kegiatan dilaksanakan.
b. Evaluasi Proses

1) Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana


2) Klien mau atau bersedia untuk melakukan kegiatan
yang telah direncanakan.
c. Evaluasi Hasil
1) Orang tua/pendamping anak mampu menjawab pertanyaan
yang diberikan oleh penyuluh
2) Orang tua/pendamping anak mampu menjelaskan kembali
materi yang sudah dijelaskan oleh penyuluh.
d. Antisipasi maslah
1. Apabila anak ingin keluar libatkan orang tua atau
keluarga untuk mendampingi anak bermain
2. Apabila anak ingin BAB/BAK, minta orang tua untuk
meminta ijin dan lanjutkan permainan ketika anak
kembali ke ruanagan

DAFTAR PUSTAKA
Ardiana,Dian.2011.

Tumbuh

Kembang

dan

Terapi

Anak. Jakarta : Salemba Medika.


Sulanty.2011.Proposal
bermain
pada
anak.
proposal-bermain-pada-anak.html

Bermain

pada

http://info.

Anda mungkin juga menyukai