51 191 1 PB PDF
51 191 1 PB PDF
DAFTAR ISI
Pelindung
DR.Dr. Kusworini, M.Kes, Sp.PK
Pemimpin Redaksi
Ns. Setyoadi, M.Kep, Sp.KepKom
Wakil Pemimpin RedaksI
Yulian Wiji Utami, S.Kp, M.Kes
Sekretaris Redaksi
Ns. Mifetika Lukitasari, S.Kep
Bendahara Redaksi
Ns. Niko Dima Kristianingrum, S.Kep
Anggota Redaksi
Ns. Tony Suharsono, M.Kep
Ns. Kumboyono, M.Kep, Sp.Kom
Titin Andri Wihastuti, S.Kp, M.Kes
Ns. Dina Dewi Sartika Lestari Ismail, M.Kep
Ns. Laily Yuliatun, M.Kep
Ns. Dian Susmarini, M.N
Ns. Heny Dwi Windarwati, M.Kep, Sp.KepJ
Ns. Retno Lestari, M.Nurs
Ns. Septi Dewi Rahmawati, M.Ng
Ns. Fransiska Imavike, M.Nurs
Ns. Heri Kristianto, M.Kep, Sp.KMB
Kuswantoro Rusca Putra, S.Kp, M.Kep
Administrasi
Yuyun Nurdiana, A.Md
Alamat Redaksi :
Gedung Biomedik Lantai 2
Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya
Jalan Veteran Malang 65145
Telepon (0341) 551611, 569117, 567192
pesawat 126;
Fax (62) (0341) 564755
Email : jik@ub.ac.id
Website : www. jik.ub.ac.id
www.jik.ub.ac.id
ABSTRAK
Dismenorea primer didefinisikan sebagai nyeri haid yang tidak berhubungan dengan kondisi patologis
pelvis. Penggunaan terapi nonfarmakologi berupa terapi musik khususnya musik klasik dapat dijadikan
salah satu alternatif untuk menurunkan intensitas dismenorea karena terapi ini tidak menimbulkan
efek samping. Mekanisma terapi musik dalam menurunkan nyeri berdasarkan pada prinsip Gate
Control dan teori endorphin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik klasik
terhadap intensitas dismenore primer. Penelitian ini menggunakan desain quasi experiment. Sampel
yang digunakan adalah adalah mahasiswi PSIK-A angkatan 2006-2007 yang mengalami dismenore
dengan jumah sampel 32 orang. Data yang diperoleh dianalisa menggunakan uji sample-paired t-test.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan intensitas dismenorea antara
sebelum perlakuan dan setelah perlakuan dengan nilai p=0.005 (=0.05). Berdasarkan hasil penelitian
tersebut maka terpai musik dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk menurunkan dismenorea
primer dan perlu penelitian lebih lanjut tentang manfaat terapi musik klasik yang lebih luas.
Kata kunci: Dismenorea Primer, Terapi Musik, Musik Klasik
ABSTRACT
Primary dysmenorrhea is defined as menstrual pain that is not related to pathologic pelvic condition.
Using of music therapy especially classical music can be one of alternative for minimizing dysmenorrhea
intensity. This therapy mechanism to minimize primary dysmenorrhea intensity is based on gate control
and endorphine theory. This experiment used to know the effect of the classical music therapy towards
primary dysmenorrhea intensity in student of PSIK-A 2006-2007 Faculty of Medicine Brawijaya University
Malang, using quasy experiment with pretest and posttest group designusing sample-paired t-test. The
sample in this study is student of PSIK-A 2006-2007 that experience dysmenorrhea, 32 persons. It can be
concluded that classical music therapy has decrease pain intensity in dysmenorehea (p=0.005, =0.05).
Based on this research, classical music therapy can be one of alternative therapy to minimize primary
dysmenorrhea and need more research to know more of the use of classical music therapy.
Keywords: Primary Dysmenoohea, Music Therapy
Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol. I, No. 1, Mei 2013; Korespondensi: Laily Yuliatun, Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang Telp: 0341-569117 pswt
126 Email: laily.arifin@yahoo.co.id
www.jik.ub.ac.id
41
PENDAHULUAN
Dismenore merupakan keluhan sakit atau kram
di daerah perut bagian bawah saat menstruasi
yang dapat dialami oleh sebagian wanita.
Umumnya rasa nyeri terjadi pada hari pertama
dan kedua menstruasi dan biasanya rasa nyeri
akan berkurang setelah keluar darah yang
cukup banyak (Qittun, 2008). Dismenorea
dibedakan menjadi dua jenis yaitu dismenore
primer dan sekunder. Dismenore primer
umumnya terjadi tiga tahun pertama sejak
merarche pada 90% wanita dan berlanjut
hingga
usia
pertengahan.
Sedangkan
dismenorea sekunder, hampir sebagian besar
disebabkan karena kelainan organ panggul dan
jarang ditemukan pada wanita.
Meskipun penelitian mengenai dismenorea
telah cukup banyak dilakukan, akan tetapi
fenomena dismenorea masih perlu mendapat
perhatian. Hal tersebut disebabkan karena
tingkat kompleksitas dan angka kejadian
dismenorea yang cukup tinggi. Lebih dari 50%
wanita di setiap negara mengalami dismenroea.
Data statistik menunjukkan bahwa di Amerika
presentase dismenorea mencapai 60% dan di
Swedia hingga 72% dari jumlah wanita usia
subur (French, 2005). Sedangkan di Indonesia
diperkirakan 55% wanita usia subur mengalami
dismenorea (Gunawan, 2002).
Terdapat beberapa terapi yang dapat dilakukan
untuk mengurangi dismenorea, baik terapi
farmakologis maupun terapi nonfarmakologis.
Terapi nonfarmakologis meliputi kompres
hangat, masase lembut pada daerah perut,
olahraga seperti senam, jalan kaki atau
bersepeda yang dilakukan sebelum dan selama
menstruasi. Selain itu terapi alternatif lain yang
dapat diterapkan yaitu teknik distraksi
menggunakan musik yang biasa disebut terapi
musik. Mendengarkan musik di lingkungan
yang cukup tenang dengan posisi rileks diyakini
dapat menurunkan keluhan dismenorea. Dari
sekian banyak jenis musik, musik klasik dinilai
sesuai untuk terapi pada nyeri. Siegel (1999)
Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 1, No. 1, Mei 2013
42
mengungkapkan
bahwa
musik
klasik
menghasilkan gelombang alfa yang berperan
menenangkan dan merangsang sistem limbic
jaringan neuron otak. Gelombang alfa
berhubungan dengan kondisi pikiran yang
rileks dan santai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
pengaruh terapi musik klasik terhadap
intensitas dismenorea primer pada responden.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
desain
penelitian
quasi
experiment
(eksperiment semu) dengan pendekatan
pretest and posttest group design. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi
PSIK-A angkatan 2006-2007 yang mengalami
dismenorea yang terpilih secara purposive
sampling dan memenuhi kriteria inklusi sampel.
Variabel independen pada penelitian ini adalah
terapi musik klasik, sedangkan variabel
dependen pada penelitian ini adalah intensitas
dismenorea primer. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan skala
boourbonis untuk mengukur tingkat nyeri
berupa skala 0-10. Pemberian terapi musik
dengan menggunakan seperangkat MP3 player
yang dihubungkan dengan headphone.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil pengukuran tingkat nyeri
pada dismenore primer dengan menggunakan
skala bourbonis didapatkan hasil bahwa
intensitas dismenore primer yang dirasakan
oleh responden sebelum terapi adalah 19 orang
(59%) merasakan dismenore sedang dan 13
orang (41%) merasakan dismenorea berat.
Setelah diberikan terapi musik klasik selama 45
menit, kemudian dilakukan pengukuran
kembali didapatkan 13 orang (41%) merasakan
dismenorea ringan, 12 orang (37%) merasakan
dismenorea sedang, serta 7 orang (22%)
merasakan dismenorea berat. Berdasarkan
data yang diperoleh dapat dikategorikan
berdasarkan perbedaan nilai nyerinya yaitu 3
PEMBAHASAN
Intensitas
Dismenorea
primer
pada
Responden sebelum diberikan Terapi Musik
Klasik
Sebelum diberi terapi musik klasik, intensitas
dismenorea yang dirasakan responden diukur
terlebih dahulu. Sebelum diberikan terapi
musik klasik didapatkan 59% responden
mengalami nyeri sedang dan 41% mengalami
nyeri berat. Nyeri yang dirasakan responden
disebabkan karena peningkatan produksi
prostaglandin yang berlebih yang merangsang
hiperaktivitas uterus, sedangkan perbedaan
intensitas dismenorea yang dialami tersebut
tergantung pada kadar prostaglandin yang
diproduksi. Beberapa penelitian membuktikan
bahwa wanita yang mengalami dismenorea
mengalami peningkatan kadar prostaglandin
yang terjadi terutama pada dua hari pertama
menstruasi. Kadar prostaglandin tersebut
www.jik.ub.ac.id
43
Klasik terhadap
Primer
pada
44
KESIMPULAN
Intensitas dismenorea primer sebelum
diberikan terapi musik klasik didapatkan 59.4%
responden mengalami dismenore sedang dan
40.6% dismenorea berat.
Intensitas nyeri setelah diberi terapi musik
klasik didapatkan 40.6% responden mengalami
dismenorea ringan, 37.5% dismenorea sedang
dan 21.9% mengalami dismenorea berat.
Terdapat pengaruh yang signifikan terapi
musik klasik terhadap intensitas dismenorea
primer pada mahasiswi PSIK A- 2006-2007
FKUB Malang dengan nilai p=0.005 (=0.05)
DAFTAR KEPUSTAKAAN
American Music Therapy Association. 2006.
Music therapy in the treatment and
management
of
pain.
http//www.musictherapy.orgfactsheets.pai
n. diakses tanggal 7 Mei 2009.
Anugoro., Dito. 2008. Segala sesuatu tentang
nyeri
haid.
http://www.kabarindonesia.com/berita.php.
Diakses tanggal 7 Mei 2009.
Decherney., Alan H. 2007. Current diagnosis &
treatment obstetrics & gynecology.10th
edition.
USA.
The
McGraw-Hill
Companies.Inc
French L.2005. American family physician :
dysmenorrhea. Proquest.71(2): 285
Halim., Samuel. 2007. Efek Mozart dan terapi
music
dalam
dunia
kesehatan.
Http://www.tempo.co.id/medik.
Diakses
tanggal 7 Mei 2009.
www.jik.ub.ac.id
45