Anda di halaman 1dari 13

MK Metabolisme Energi dan Zat Gizi Makro

METABOLISME KARBOHIDRAT

Disusun Oleh:
Kelompok 4
Litvrina Barus

201532281

Mika Puspita

201532286

Yunda Safitri

201532270

Dosen: Laras Sitoayu, S.Gz., MKM

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
JAKARTA-2016

KATA PENGANTAR
Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya hingga kita dapat merasakan kenikmatan hari ini. Kami telah
menyusun makalah yang berjudul Metabolisme Karbohidrat.
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai tugas mata kuliah Metabolisme
Energi dan Zat Gizi Makro. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Metabolisme Karbohidrat
bermanfaat untuk masyarakan dan dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Penulis,

DAFTAR ISI
i

KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................

i
ii
iii

PENDAHULUAN ....................................................................................................
A. KARBOHIDRAT .......................................................................................
1. Pengertian Karbohidrat .......................................................................
2. Jenis-Jenis Karboidrat ........................................................................
B. METABOLISME KARBOHIDRAT .............................................................
1. Glikolisis................................................................................................
2. Siklus Asam Sitrat (Siklus Krebs)..........................................................
3. Transpor Elektron .................................................................................
KESIMPULAN.........................................................................................................

1
1
1
1
2
3
5
6
9

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

DAFTAR GAMBAR

ii

1.1 Jalur Utama Metabolisme Karbohidrat..............................................................


1.2 Glikolisis ...........................................................................................................
1,3 Siklus Krebs......................................................................................................
1.4 Transfer Elektron...............................................................................................
1.5 Respirasi Aerob.................................................................................................

METABOLISME KARBOHIDRAT
(GLIKOLISIS DAN SIKLUS KREBS)

3
4
5
7
8

iii

PENDAHULUAN
Tubuh manusia terdiri dari jutaan sel-sel, dimana masing-masing sel
membutuhkan energi untuk kehidupannya. Energi tersebut berasal dari makanan,
terutama zat karbohidrat. Karbohidrat merupakan senyawa yang terbentuk dari molekul
karbon, hidrogen dan oksigen. Sebagai salah satu jenis zat gizi, fungsi utama
karbohidrat adalah penghasil energi di dalam tubuh. Tiap 1 gram karbohidrat yang
dikonsumsi akan menghasilkan energi sebesar 4 kkal dan energi hasil proses oksidasi
(pembakaran) karbohidrat ini kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk menjalankan
berbagai fungsi-fungsinya seperti bernafas, kontraksi jantung dan otot serta juga untuk
menjalankan berbagai aktivitas fisik seperti berolahraga atau bekerja.
Secara sederhana karbohidrat dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks dan berdasarkan responnya
terhadap glukosa darah di dalam tubuh, karbohidrat juga dapat dibedakan berdasarkan
nilai tetapan indeks glicemik-nya (glycemic index).
Contoh dari karbohidrat sederhana adalah monosakarida seperti glukosa,
fruktosa dan galaktosa atau juga disakarida seperti sukrosa dan laktosa. Jenis jenis
karbohidrat sederhana ini dapat ditemui terkandung di dalam produk pangan seperti
madu, buah-buahan dan susu.Sedangkan contoh dari karbohidrat kompleks adalah
pati (starch), glikogen (simpanan energi di dalam tubuh), selulosa, serat (fiber) atau
dalam konsumsi sehari-hari karbohidrat kompleks dapat ditemui terkandung di dalam
produk pangan seperti, nasi, kentang, jagung, singkong, ubi, pasta, roti dsb.
Di dalam tubuh manusia, Karbohidrat mengalami berbagai proses kimia.
Proses inilah yang mempunyai peranan penting dalam tubuh kita. Reaksi-reaksi kimia
yang terjadi dalam sel ini tidak berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Dalam hubungan antar reaksi-reaksi ini enzim-enzim mempunyai
peranan sebagai pengatur atau pengendali. Proses kimia yang terjadi dalam sel
disebut metabolisme.
A. KARBOHIDRAT
1. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat merupakan
senyawa makromolekul yang
tersusun atas unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O).
Sebagai salah satu jenis zat gizi,
fungsi utama karbohidrat adalah
penghasil energi di dalam tubuh.
Tiap 1 gram karbohidrat yang
dikonsumsi akan menghasilkan
energi sebesar 4 kkal dan energi
hasil
proses
oksidasi
(pembakaran) karbohidrat ini
kemudian akan digunakan oleh
tubuh
untuk
menjalankan
berbagai fungsi-fungsinya seperti
bernafas, kontraksi jantung dan
otot
serta
juga
untuk
menjalankan berbagai aktivitas
sehari-sehari.

2. Jenis-Jenis Karbohidrat
a. Karbohidrat sederhana
Karbohidrat
sederhana terbagi dalam dua
kelompok
yaitu
monosakarida
dan
disakarida.
1) Monosakarida
Monosakarida adalah
bentuk paling umum dari
karbohidrat
sederhana.
Kelompok ini termasuk:
a) Glukosa adalah gula yang
terdapat didalam tubuh
manusia yang didapat
dari
perubah
dari
makanan.
b) Fruktosa,
buah-buahan
1
dan madu adalah sumber
utama dari fruktosa.

c) Galaktosa
merupakan
karbohidrat hasil proses
pencernaan laktosa
d) sehingga tidak terdapat di
alam
secara
bebas.
Galaktosa terutama hadir
dalam produk susu.
2) Disakarida
Disakarida
adalah
bentuk lain dari karbohidrat
sederhana, namun terdiri dari
dua gula. Kelompok ini
mencakup:
a) Sukrosa
adalah
gula
biasa.
b) Laktosa
adalah
gula
susu.
c) Maltosa hadir dalam bijibijian seperti gandum, roti
putih dan pasta juga
terdapat didalam sayuran
tertentu.
b. Karbohidrat kompleks
Karbohidrat kompleks
atau
polisakarida
terjadi
ketika molekul glukosa tiga
atau
lebih
mengikat.
Karbohidrat ini bersumber
dari:
1) Pati (amilum), contohnya
umbi-umbian,
kacang
polong
dan
kacangkacangan sereal. Juga
memberikan vitamin dan
serat B
2) Glikogen,
karbohidrat
yang tersimpan dalam sel
hewan
3) Selulosa,
sayuran.

serat

dalam

B. METABOLISME
KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah salah
satu biomolekul sumber energi yang
utama. Karbohidrat diserap dari
saluran pencernaan dalam bentuk
monosakarida, terutama sebagai
glukosa, fruktosa, dan galakttosa.
Senyawa-senyawa
monosakarida
tersebut sebagian akan langsung
digunakan oleh sel sebagai sumber
energi, diproses dalam glikolisis
menjadi asam piruvat, lalu asam
piruvat diubah menjadi asetil KoA
melalui
reaksi
dekarboksilasi
oksidatif, dan dioksidasi sempurna
dalam siklus Krebs menjadi CO2 dan
menghasilkan banyak energi.
Akan tetapi, sebagian besar
dari
senyawa-senyawa
monosakarida tersebut akan dibawa
terlebih dahulu ke hati dan diubah
mejadi glikogen dalam suatu jalur
biokimia yang disebut glikogenesis.
Glikogen yang terbetuk segera
dihidrolisis kembali menjadi glukosa
untuk menstabilkan kadar glukosa
darah dan menyediakan bahan
sumber energi bagi sel-sel tubuh.
Proses hidrolisis glikogen menjadi
glukosa disebut glikogenolisis.
Glukosa yang terbentuk lalu
diangkut ke seluruh sel-sel tubuh
dan
dikatabolisme
untuk
menghasilkan
energi.
Proses
oksidasi sempurna glukosa menjadi
CO2 hanya dapat berlangsung dalam
keadaan aerob. Dalam keadaan
anaerob, asam piruvat akan diubah
menjadi asam laktat, yang dapat
diubah kembali menjadi asam
piruvat apabila dalam keadaan
aerob kembali.
Asam piruvat merupakan
substrat
untuk
berbagai
jalur
metabolisme. Disamping diubah
menjadi asetil KoA, sebagian asam
piruvat juga dapat diubah kembali
menjadi
glukosa
dalam
jalur
biokimia. Glikoneogenesis, yaitu

jalur pembentukan glukosa dari


bahan-bahan bukan karbohidrat. Di
sampig itu asam piruvat juga dapat
mengalami aminasi menjadi asamasam amino.

Gambar 1.1 Jalur Utama Metabolisme


Karbohidrat
1. Glikolisis
Glikolisis
merupakan
proses
yang
berlangsung
disitoplasma
dan
terjadi
perubahan
glukosa
menjadi
asam piruvat, yag selanjutnya
dapat dimetabolisme melalui dua
jalur. Bila persediaan oksigen
tidak mencukupi untuk oksidasi
lengkap, maka piruvat akan
direduksi menjadi laktat. Dalam
keadaan aerob, piruvat yag
terbentuk pada proses glikolisis
akan mengalami dekarboksilasi
menjadi asetil KoA. Selanjutnya
asetil KoA akan masuk ke daur
asam sitrat utuk dioksidasi
menjadi CO2 + H2O.
Glikolisis merupakan jalur
katabolisme karbohidrat yang
universal,
tidak
hanya
berlangsung
didalam
tubuh
manusia
dan
hewan-hewan
tingkat tinggi, tetapi juga pada
tumbuhan dan hampir semua
mikroorganisme.
Glikolisis
berlangsung dalam beberapa
langkah reaksi, yang dapat
dibagi menjadi dua tahap. Pada
tahap pertama satu molekul
glukosa (6C) akan dipecah

menjadi
2
molekul
gliseraldehida-3-fosfat
(3C).
Setelah itu dalam tahap kedua,
gliseraldehida-3-fosfat
akan
diubah menjadi asam piruvat.
Glukosa dalam sel dapat
mengalami
berbagai
jalur
metabolisme, baik disimpan,
diubah menjadi energi, ataupun
diubah menjadi molekul lain.
Apabila terjadi kelebihan gula
dalam darah, glukosa akan
didimpan dalam otot atau hati
dalam bentuk glikogen. Apabila
sel-sel tubuh sedang aktif
membelah, glukosa akan diubah
menjadi gula pentosa yang
penting dalam sintesis DNA dan
RNA.
Dan
ketika
tubuh
membutuhkan energi, glukosa
akan
diproses
untuk
menghasilkan energi melalui
tahapan glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus krebs, dan
transfer
elektron.
tahapantahapan tersebut dapat terjadi
apabila terdapat oksigen dalam
jaringan sehingga prosesnya
disebut
respirasi
aerob
(menghasilkan energi dengan
adanya
oksigen).
Glikolisis
merupakan tahapan pertama
dari proses respirasi aerob untuk
menghasilkan
energi
dalam
bentuk ATP.
ATP yang
dihasilkan
dalam glikolisis akan digunakan
untuk berbagai proses yang
membutuhkan energi, karena
ATP
merupakan
molekul
penyimpan energi. Sedangkan
NADH2 nantinya akan menjalani
proses transfer elektron untuk
menghasilkan
ATP.
Sebuah
molekul NADH2 dalam transfer
elektron akan menghasilkan tiga
molekul ATP.
Saat seorang berolahraga
dengan
keras,
kebutuhan
oksigennya
tidak
tercukupi

dengan pernapasannya. Maka


jaringan tidak dapat menjalani
respirasi aerob sehingga yang
terjadi adalah fermentasi homo
laktat.
Asam
laktat
yang
3
tertimbun menyababkan otot
terasa lelah saat berolahraga.
Asam laktat akan diubah kembali
menjadi glukosa di dalam hati
namun memerlukan proses yang
agak lambat.

c. Fruktosa-6-posfat

dengan
bantuan ATP dan enzim
fosfofruktokinase
menghasilkan fruktosa-1,6posfat dan ADP.

d. Selanjutnya

fruktosa 1,6
posfat dipecah menjadi 2
molekul yaitu gliseraldehida3-posfat
dan
dihydroxyaceton
fosfat
melalui
bantuan
enzim
aldolase.

e. Dihydroxyaceton fosfat akan


diubah
menjadi
gliseraldehida-3-posfat
dengan
bantuan
enzim
triosa fosfat isomerase.

f. 2 molekul gliseraldehida-3posfat diubah menjadi 2


molekul 1,3-bisfosfogliserat.
Reaksi ini melibatkan enzim
gliseraldehida-3-posfat
dehidrogenase.
Pembentukan 2NAD+ jadi
2NADH2 juga terjadi.

g. 2

molekul
1,3bisfosfogliserat
diubah
menjadi 2 molekul 3fosfogliserat
dengan
bantuan enzim fosfogliserat
kinase
dan
ADP
dan
menghasilkan 2ATP.

H2O

Gambar 1.2 Glikolisis


Tahap-tahap
glikolisis
dalam
mengubah
glukosa
menjadi asam piruvat adalah
sebagai berikut:
a. Glukosa difosforilasi dengan
bantuan ATP dan enzim
heksokinase
membentuk
glukosa-6-posfat dan ADP.

b. Perubahan glukosa-6-posfat
menjadi
fruktosa-6-posfat
oleh
bantuan
enzim
fosfoglukoisomerase.

H2

h. 2

molekul 3-fosfogliserat
oleh enzim fosfogliserat
mutase diubah menjadi 2
molekul 2-fosfogliserat.

i. 2

molekul 2-fosfogliserat
dengan
bantuan
enzim
enolase membentuk asam
fosfoenolpiruvat. Reaksi ini
melepaskan 2H2O.

j. 2 molekul fosfoenolpiruvat
diubah
dengan

menjadi
bantuan

piruvat
enzim

piruvat kinase dan ADP


sehingga membentuk ATP.
Glikolisis menghasilkan: 2 asam
piruvat + 2 ATP + 2 NADH2.
2. Siklus Krebs
Siklus krebs disebut juga
4
siklus asam sitrat atau siklus
asam
trikarboksilat.
Jalur
biokimia ini berlangsung di
dalam mitokondria. Senyawa
yang menjadi substrat dalam
jalur ini adalah asetil KoA, yang
antara lain berasal dari hasil
dekarboksilasi oksidatif asam
piruvat.
Asetil Koenzim A tidak
hanya dihasilkan dari jalur
katabolisme
karbohidrat,
melainkan
juga
merupakan
produk katabolisme lipid dan
senyawa-senyawa lainnya. Oleh
sebab itu dapat dikatakan bahwa
asetil koenzim A merupakan
pusat interkonversi berbagai
biomolekul di dalam sistem
biologis.
Di
samping
itu
beberapa asam amino dalam
katabolismenya
juga
menghasilkan
produk
yang
merupakan zat antara dalam
siklus Krebs.
Tiap tahap reaksi dalam
siklus
krebs
ada
yang
memerlukan energi, ada pula
yang menghasilkan energi, ada
pula yang tidak disertai dengan
perubahan energi. Disamping
berfungsi mengoksidasi asetil
KoA untuk mendapatkan energi,
siklus krebs juga menghasilkan
zat-zat antara yang digunakan
oleh sel-sel tubuh sebagai
precursor bebrapa senyawa lain,
misalnya untuk biosintesis asam
amino nonesensial.
Pada
siklus
krebs
terdapat dua molekul air pada
waktu siklus itu berputar. Terjadi

dua dekarboksilasi dan pada


empat
kejadian
berlainan
dipisahkan dua atom hydrogen.
Hydrogen-hidrogen
itu
+
dipisahkanoleh
NAD .
Pada
akhirnya hydrogen tersebut diikat
oleh atom O2 sehingga terbentuk
air.

Gambar 1.3 Siklus Krebs


Reaksi-reaksi
dalam
siklus
krebs
sehingga
menghasilkan energi adalah
sebagai berikut:
a. Dekarboksilasi
oksidatif
adalah serangakaian proses
yang
melibatkan
enzim
piruvat dehidrogenase dan
KoA dalam mengubah 2
asam piruvat menjadi 2
asetil KoA. Dalam peristiwa
ini menghasilkan NADH2,
CO2 dan asetil KoA.
b. Siklus krebs dimulai dengan
ikatan antara asetil KoA (2C)
dengan oxaloacetate (4C)
yang membentuk citrate
(6C). Reaksi ini melibatkan
enzim sitrat sintase.
c. Citrate (6C) menjadi cisasonitat
(6C)
dengan
bantuan enzim asonitase.
d. Cis-asonitat (6C) menjadi Disositrat (6C) dibantu oleh
enzim
asositrat
dehidrogenase.
e. D-isocitrate (6C) dengan
enzim
isocitrate

dehydrogenase membentuk
alfa
ketoglutarate
(5C).
Dalam reaksi ini terjadi
pembebasan
CO2
dan
pembentukan NADH2.
f. Alfa
ketoglutarate
(5C)
menjadi Succinyl KoA (4C)
dengan bantuan enzim alfa
ketoglutarate
dehydrogenase. Reaksi5 ini
menghasilkan NADH2 dan
pembebasan CO2.
g. Suksinil KoA (4C) mejadi
suksinate
(4C)
yang
melibatkan enzim suksinil
KoA synthetase. Reaksi ini
menghasilkan ATP.
h. Pembentukan suksinat (4C)
menjadi
fumarate
(4C)
dibantu oleh enzim suksinat
dehidrogenase. Reaksi ini
menghasilkan FADH2.
i. Fumarate
(4C)
mejadi
malate (4C) dengan bantuan
enzim fumarase.
j. Malate
(4C)
menjadi
oksaloasetat (4C) dengan
bantuan
enzim
malate
dehydrogenase. Reaksi ini
menghasilkan NADH2. Lalu
siklus ini akan kembali pada
langkah ke 2 dimana
oksaloasetat
(4C)
akan
kembali mengikat asetil KoA.
Dekarboksilasi
oksidatif
menghasilkan: 2 asetil KoA + 2
NADH2 + 2 CO2
Siklus krebs meghasilkan: 2 ATP
+ 6 NADH2 + 2 FADH2 + 4 CO2
3. Transfer Elektron
Mitokondria terdiri atas
membrane luar yang rata dan
membrane dalam yang melipatlipat. Lipatan pada membrane
dalam ini, yag disebut krista,
menjulur kedalam matriks cair
yang
memenuhi
rongga
mitokondria tersebut. Enzim-

enzim rantai respirasi terdapat di


dalam
membrane
dalam
mitokondria.
Disamping
itu,
enzim-enzim yang berperan
dalam sintesis ATP melekat pada
permukaan
dalam
dari
membrane dalam (menghadap
matriks).
Teori
kemiosmosis
adalah
teori
yag
telah
dikemukakan oleh Peter Mitchel
untuk menjelaskan perjalana
electron dalam rantai respirasi
sehingga menimbulkan sintesis
ATP. Teroi ini mengumukakan
bahwa
arus
electron
menyebabkan
transportasi
proton (H+) melalui membrane
Krista dari permukaan dalam ke
permukaan
luar.
Selama
berlangsungnya
proses
ini,
dengan cepat terjadilah gradien
konsentrasi dengan konsentrasi
proton yang tinggi di sebelah luar
dan konsentrasi proton yang
rendah
disebelah
dalam.
Pemompaan proton dari tempat
dengan konsentrasi rendah ke
tempat dengan konsentrasi tinggi
menyebabkan terjadinya suatu
tekanan kemiosmotik. Disamping
itu akumulasi muatan positif di
luar dan muatan negative di
dalam
menimbulkan
suatu
potensial listrik. Energi yang
terhimpun di dalam sistim inilah
yang
dimanfaatkan
didalam
sintesis ATP.
Menurut
teori
kemiosmosis, enzim-enzim dari
rantai respirasi tidak perlu
berinteraksi langsung dengan
enzim yang dipakai dalam
sintesis ATP. Baik bukti biokimia
maupun bukti dari mikroskop
electron menunjukkan bahwa
kedua system enzim ini memang
berdiri sendiri. Disampig itu
gradient proton yang dibuat oleh
rantai respirasi ini mampu

melangsungkan
reaksi-reaksi
lain di dalam mitokondria yang
memerlukan energi. Dilihat dari
sudut ini maka maka mitokondria
bukanlah sekedar suatu alat
untuk sintesis ATP. Tetapi lebih
merupakan suatu baterai kecil
dimana energi potensial dari
molekul
makanan
diubah
menajdi energi potensial yang
disimpan
didalam
gradien
konsentrasi dari proton. Energi
ini dibebaskan dan dipakai untuk
sintesis ATP dan proses lain
yang memerlukan energi, pada
waktu proton masuk kembali ke
dalam matriks dari mitokondria
tersebut.
6

d.
e.

f.

g.

h.
Gambar 1.4 Transfer Elektron
Tahap-tahap
transfer
electron dalam menghasilkan
ATP dari NADH2 dan FADH2
adalah sebagai berikut:
a. NADH2 akan melepaskan
elektronnya (e-) kepada
komplek protein I. Peristiwa
ini membebaskan energi
yang memicu dipompanya
H+ dari matriks mitokondria
menuju
ruang
antar
membran. NADH2 yang
telah kehilangan elektron
akan berubah menjadi
NAD+.
b. Elektron akan diteruskan
kepada ubiquinon.
c. Kemudian
elektron
diteruskan pada komplek
protein III. Hal ini akan

i.

memicu
dipompanya
+
H keluar menuju ruang
antar membran.
Elektron akan diteruskan
kepada sitokrom c.
Elektron akan diteruskan
kepada komplek protein IV.
Hal ini juga akan memicu
dipompanya
H+ keluar
menuju
ruang
antar
membran.
Elektron kemudian akan
diterima
oleh
molekul
oksigen, yang kemudian
berikatan dengan 2 ion
H+ membentuk H2O.
Bila
dihitung,
transfer
elektron dari bermacammacam
protein
tadi
memicu dipompanya 3
H+ keluar menuju ruang
antar membran. H+ atau
proton
tersebut
akan
kembali menuju matriks
mitokondria melalui enzim
yang disebut ATP sintase.
Lewatnya H+ pada ATP
sintase
akan
memicu
enzim tersebut membentuk
ATP secara bersamaan.
Karena terdapat 3 H+ yang
masuk kembali ke dalam
matriks, maka terbentuklah
3 molekul ATP.
Proses pembentukan ATP
oleh enzim ATP sintase
tersebut
dinamakan
dengan kemiosmosis.

Jika
FADH2 akan
mentransfer elektronnya bukan
kepada komplek protein I,
namun pada komplek protein II.
Transfer pada komplak protein II
tidak
memicu
dipompanya
H+ keluar menuju ruang antar
membran. Setelah dari komplek
protein
II,
elektron
akan
ditangkap oleh ubiquinon dan
proses selanjutnya sama dengan

transfer elektron dari NADH2.


Jadi pada transfer elektron yang
berasal dari FADH2, hanya
terjadi 2 kali pemompaan
H+ keluar menuju ruang antar
mebran. Oleh sebab itu dalam
proses
kemiosmosis
hanya
terbentuk 2 molekul ATP saja.
Jadi, satu NADH2 yang
menjalani transfer elektron akan
menghasilkan 3 molekul ATP.
Sedangkan
satu
molekul
FADH2 yang menjalani transfer
elektron akan menghasilkan 2
molekul ATP. Disinilah akhir dari
respirasi aerob molekul glukosa.
7
Respirasi ini akan menghasilkan
energi sebanyak 38 ATP dengan
hasil akhir berupa CO2 dan H2O
yang akan dikeluarkan dari tubuh
sebagai zat sisa respirasi. Satu
molekul glukosa dengan 6 atom
C, ketika mengalami respirasi
aerob akan melepaskan 6
molekul CO2. Karbondioksida
tersebut dibebaskan pada tahap
dekarboksilasi
oksidatif
dan
siklus krebs.

Total =
ATP

4 ATP

34 ATP

= 38

Gambar 1.5 Respirasi Aerob


Jika kita hubungkan jalur
glikolisis, siklus Krebs, dan
transfer electron akan dapat kita
hitung bahwa 1 mol glukosa jika
dibakar sempurna (aerob) akan
menghasilkan energi dengan
rincian sebagai berikut:
1. Glikolisis

: 2 ATP

2. Siklus Krebs
: 2 ATP
3. Transpor Elektron : 34 ATP +
Jumlah
: 38 ATP
KESIMPULAN
1. Metabolisme karbohidrat yaitu
proses
perubahan
glukosa
menjadi energi.
2. Tahapan metabolisme karbohidrat
terdiri atas beberapa bagian yakni
glikolisis,
siklus
krebs,
dan
transpor elektron.
3. Glikolisis
merupakan
reaksi
bertahap
perubahan
glukosa
menjadi 2 asam piruvat + 2 ATP +
2 NADH2.
4. Sebelum terjadinya siklus kreb
terdapat tahap yang disebut
dekarboksilasi oksidatif dimana
terjadi perubahan asam piruvat
menjadi asetil KoA. Reaksi ini
menghasilkan 2 asetil KoA + 2
NADH2 + 2 CO2
5. Siklus krebs adalah serangkaian
reaksi kimia dalam mitokondria
yang
berlangsung
secara
berurutan dan berulang. Siklus
krebs menghasilkan 2 ATP + 6
NADH2 + 2 FADH2 + 4 CO2.
6. Transfer electron adalah sebuah
tahap dalam mitokondria dimana
10NADH2 dan 2FADH2 diubah
menjadi ATP dan menghasilkan 34
ATP.
7. Kalau
kita
hubungkan
jalur
glikolisis, siklus krebs dan transpor
elektron, maka 1 mol glukosa
(aerob) akan menghasilkan energi
sebanyak 38 ATP.

DAFTAR PUSTAKA

Sinaga, E. 2012. Biokimia Dasar.


Jakarta Barat: PT ISFI
Penertiban.

Kimball, J W. 2002. Biologi Edisi kelimajilid 1. Jakarta: Erlangga.

Montgomery,
Conway,
Spector.
Biokimia:
Berorientasi
pada
Kasus-Klinik. Jakarta: Binapura
Aksara.
Poedjadi,
A.
1994.
Dasar-dasar
Biokimia. Jakarta: UI Press.
Wirahadikusuma, M. 1988. Metabolisme
Karbohidrat
dan
Lemak. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai