Anda di halaman 1dari 6

PERTUMBUHAN PADA MANUSIA RAKSASA DAN MANUSIA

KERDIL
Sudah tak asing bagi kita untuk melihat dalam acara televisi atau sebuah
pertunjukkan yang memperlihatkan sosok manusia yang kerdil atau bahkan sangat
tinggi seperti raksasa. Kadang kita melihat hal itu sebagai hal yang menarik dan
lucu, bahkan dikategorikan untuk masuk dalam keanehan dunia atau rekor dunia.
Tetapi bagaimana sebenarnya pertumbuhan orang tersebut sehingga menjadi lebih
pendek atau lebih lebih tinggi dari manusia padaumumnya dan berbahayakah
bagi orang tersebut?
Pertumbuhan seorang manusia menggambarkan kualitas keadaan fisik,
mental, dan lingkungan sekitarnya. Ada dua macam pengukuran yang penting
dalam menilai pertumbuhan yaitu tinggi badan (TB) dan berat badan (BB).
Manusia kerdil atau manusia raksasa sebenarnya merupakan contoh dari
gangguan pertumbuhan sehingga tidak mencapai pertumbuhan yang
optimal bagi individu tersebut. Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor Intrinsik
(genetik) dan faktor ekstrinsik (nutrisi, oksigen, hormon-hormon, faktor-faktor
petumbuhan, psikososial, dan berbagai penyakit kronik). Yang akan dibahas dengan
spesifik kali ini adalah gangguan pertumbuhan akibat gangguan fungsi hormonal
dalam tubuh. Pertumbuhan saat di dalam kandungan maupun setelah lahir
dipengaruhi oleh berbagai kadar hormon dalam tubuh. Bila terjadi kekurangan
dalam produksi hormon akan terjadi penurunan proses tumbuh sedangkan bila
terlalu banyak akan terjadi kelebihan proses tumbuh. Hormon diproduksi oleh
kelenjar-kelenjar tertentu dalam tubuh yang produksinya tergantung dari
rangsangan system di atasnya, fungsi dari kelenjar tersebut dan tersedianya bahan
baku. Selain itu hormon dapat bekerja bila reseptor pada sel yang menerima
hormon jumlahnya cukup dan sensitive terhadap rangsangan hormon.

PERTUMBUHAN MANUSIA KERDIL


Manusia dikatakan berperawakan pendek (kerdil) bila tinggi badan
dua kali di bawah tinggi badan rerata orang-orang yang sama usia dan
jenis kelaminnya. Ada dua jenis perawakan pendek yaitu :
1. Dwarfism (cebol) yaitu gangguan pertumbuhan
akibat gangguan pada fungsi hormon
pertumbuhan/growth hormone. Gejalanya berupa
badan pendek, gemuk, muka dan suara imatur
(tampak seperti anak kecil), pematangan tulang
yang terlambat, lipolisis (proses pemecahan lemak
tubuh) yang berkurang, peningkatan kolesterol
total / LDL, dan hipoglikemia. Biasanya
intelengensia / IQ tetap normal kecuali sering
terkena serangan hipoglikemia berat yang
berulang.Hormon pertumbuhan ini diproduksi oleh
somatrotop (bagian dari sel asidofilik) yang ada di
kelenjar hipofisis. Hormon ini merupakan hormon
yang penting untuk pertumbuhan setelah kelahiran dan metabolisme normal
karbohidrat, lemak, nitrogen serta mineral. Hormon ini tidak bekerja secara
langsung dalam mempengaruhi pertumbuhan, tetapi melalui perantaraan
suatu peptida yang disebut somatomedin (IGF I dan IGF II) yang produksinya
diinduksi oleh hormon pertumbuhan. Somatomedin yang produksi utamanya
di hati ini dipengaruhi juga oleh usia dan status gizi seseorang. Somatomedin
inilah yang akan berikatan dengan reseptor-reseptor dalam sel tubuh guna
merangsang pertumbuhan melalui :
Sistesis protein. Hormon pertumbuhan akan meningkatkan produksi
protein dan transportasinya ke sel-sel otot sehingga merangsang
pertumbuhan otot dan jaringan pada umumnya.
Metabolisme karbohidrat. Hormon pertumbuhan memiliki efek
antagonis terhadap insulin sehingga meningkatkan kadar gula dalam

darah, yang nantinya akan meningkatkan proses konversi karbohidrat


menjadi protein.
Metabolisme lemak. Hormon pertumbuhan akan meningkatkan
penguraian lemak tubuh menjadi asam lemak bebas dan gliserol
sehingga kadar lemak dalam darah meningkat.
Metabolisme mineral. Hormon pertumbuhan meningkatkan kadar
kalsium, magnesium serta fosfat sehingga merangsang pertumbuhan
panjang dari tulang keras dan pertumbuhan tulang rawan terutama
pada anak-anak.
Efek mirip prolaktin sehingga merangsang kelenjar payudara dan
produksi susu saat kehamilan.

Kekurangan hormone pertumbuhan ini akan mempengaruhi pertumbuhan


tulang dan otot serta mengganggu metabolisme karbohidrat, lemak dan
mineral yang bermanifestasi menjadi cebol. Ada dua sebab kekurangan
hormon pertumbuhan yaitu:
Kekurangan hormon pertumbuhan yang congenital (bawaan) yaitu
karena produksinya memang kurang atau karena reseptor dalam sel yang
kurang atau tidak sensitive terhadap ragsangan hormon. Biasanya gejala
mulai tampak sejak bayi hingga puncaknya pada dewasa, jadi dari kecil
postur tubuhnya selalu lebih kecil dari anak yang lain. Misalnya karena
agenesis hipofisis atau defek/mutasi dari gen tertentu yang menyebabkan
kurangnya kadar hormon seperti sindroma laron dan fenomena pada suku
pygmi di Afrika.
kekurangan hormon pertumbuhan yang didapat. Biasanya gejala baru
muncul pada penghujung masa kanak-kanak atau pada masa pubertas, jadi
saat kecil sama dengan yang lain, namun kemudian tampak terhentinya
pertumbuhan sehingga menjadi lebih pendek dari yang lain. Kadang juga
disertai gejala-gejala lain akibat kurangnya hormon-hormon lain yang juga
diproduksi hipofisis. Penyebab paling sering adalah tumor pada hipothalamus
kelenjar hipofisis seperti kraniofaringioma, glioma, histioma atau
germinoma. Iradiasi kronis juga dapat mengurangi produksi hormon.
Terapi untuk cebol akibat kekurangan hormon pertumbuhan dapat
berupa pemberian hormon pertumbuhan dari luar terutama pada
produksi yang berkurang atau tumor pada hipofisis setelah tumor
diatasi terlebih dahulu. Sedangkan pada reseptor yang kurang atau
resisten terhadap hormon belum ada terapi yang dapat dilakukan.
2. Kretinisme yaitu perawakan pendek akibat kurangnya hormon tiroid dalam
tubuh. Hormon tiroid diproduksi oleh kelenjar tiroid (gondok) terutama sel
folikel tiroid. Penyebab paling sering dari kekurangan hormon tiroid adalah
akibat kurangnya bahan baku pembuat. Bahan baku terpenting untuk
produksi hormon tiroid adalah yodium yang biasanya terdapat pada garam
yang beryodium. Kretinisme dapat terjadi bila kekurangan berat unsur
yodium terjadi selama masa kehamilan hingga tiga tahun pertama kehidupan
bayi. Hormon tiroid bekerja sebagai penentu utama laju metabolik tubuh
keseluruhan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh serta fungsi saraf.
Sebenarnya gangguan pertumbuhan timbul karena kadar tiroid yang rendah
mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan, hanya saja ditambah
gangguan lain terutama pada susunan saraf pusat dan saraf perifer. Bila
kurangnya hormon tiroid terjadi sejak janin, maka gejalanya adalah defisiensi
mental (IQ rendah) disertai salah satu gejala atau keduanya yaitu:
Gangguan pendengaran (kedua telinga dan nada tinggi) dan gangguan
wicara, gangguan cara berjalan (seperti orang kelimpungan) ,mata juling,
cara berjalan yang khas, kurangnya massa tulang, terlambatnya
perkembangan masa pubertas dll.
Cebol dan hipotiroidisme.
Bila kekurangan hormon tiroid akibat kurangnya yodium terjadi pada
masa kanak-kanak atau masa pertumbuhan, maka hanya terjadi perawakan

yang pendek tanpa retardasi mental. Penderita biasanya kurus dan mukanya
tetap menua sesuai umur disertai cara berjalan yang khas.
Kekurangan hormon tiroid dapat menyebabkan perawakan pendek tetapi
kelebihan hormon tiroid tidak menambah
tinggi badan tetapi menyebabkan penyakit
lain yaitu hipertiroidisme.
Terapi yang paling baik untuk
kretinisme adalah pencegahan.
Pencegahan dapat dilakukan dengan
menkomsumsi makanan yang diberi garam
beryodium atau pemberian suplemen yodium
terutama pada daerah endemic kurangnya
yodium. Pada kurangnya yodium yang terjadi
pada masa kanak-kanak dapat diberikan
terapi hormone tiroid dari luar misalnya levotiroksin hingga kadar tiroid stimulating
hormone (TSH) normal dicapai sambil memberikan suplemen yodium untuk
merangsang produksi hormon.
Perawakan pendek juga dapat disebabkan oleh faktor di luar hormonal di
atas yaitu:
Sindroma cushing

Pseudihipoparatiroidisme

Perawakan pendek konstitusional

Perawakan pendek genetic

Retardasi pertumbuhan dalam janin

Sindroma-sindroma dengan salah satu gejala perawakan pendek


misalnya : sindroma turner dll

Penyakit kronis yang menyebabkan malnutrisi dalam perkembangan p


enyakitnya.

PERTUMBUHAN MANUSIA RAKSASA


Manusia dikatakan berperawakan raksasa
(gigantisme) apabila tinggi badan mencapai dua meter
atau lebih. Penyebab utama gigantisme adalah kelebihan
hormon pertumbuhan /growth hormone. Gigantisme dapat
terjadi bila keadaan kelebihan hormon pertumbuhan
terjadi sebelum lempeng epifisis tulang menutup atau
masih dalam masa pertumbuhan. Penyebab kelebihan
produksi hormon pertumbuhan terutama adalah tumor
pada sel-sel somatrotop yang menghasilkan
hormone pertumbuhan. Yang lebih bahaya adalah bila
kelebihan hormon pertumbuhan terjadi setelah masa
pertumbuhan lewat atau lempeng epifisis menutup karena
akan menimbulkan penebalan tulang terutama pada tulang akral tanpa diikuti
pertumbuhan jaringan lunak di sekitarnya yang disebut akromegali. Penebalan
tulang terutama pada wajah dan anggota gerak. Akibat penonjolan tulang
rahang dan pipi, bentuk wajah menjadi kasar secara perlahan dan tampak seperti
monyet. Tangan dan kaki membesar dan jari-jari tangan kaki dan tangan sangat
menebal. Sering terjadi gangguan saraf perifer akibat penekanan saraf oleh
jaringan yang menebal. Dan karena hormon pertumbuhan mempengaruhi
metabolisme beberapa zat penting tubuh, penderita sering mengalami problem
metabolisme termasuk diabetes mellitus.

Terapi yang paling tepat untuk kelebihan hormon pertumbuhan tak lain
adalah pengangkatan tumor pada hipofisis sedini mungkin untuk mencegah
efek negatif darinya.
Terlepas dari postur tubuh yang cebol ataupun raksasa, mereka dapat
berfungsi dan memiliki keturunan layaknya manusia pada umumnya kecuali pada
kretinisme dengan retardasi mental yang kurang dapat berfungsi normal.
Perawakan yang pendek maupun tinggi berlebih ini tidak diturunkan
kecuali yang terkait genetik. Sehingga bila asupan bahan baku cukup dan tidak
ada tumor pada hipofisis maka diharapkan keturunan yang dihasilkan akan normalnormal saja.

ARTIKEL MENGENAI PENEMUAN MANUSIA KERDIL DAN


MANUSIA RAKSASA
1. MANUSIA KERDIL PERNAH HIDUP DI BUMI
Dalam kisah perjalanan Guliver, cerita yang paling menarik mungkin adalah
tentang pengalaman Guliver di negeri Liliput dan di negeri manusia raksasa. Di
negeri Liliput, semua manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan benda lainnya
hanya berukuran 1/12-nya ukuran manusia normal. Sedangkan di negeri manusia
raksasa sebaliknya, semuanya berukuran 12 kali lipat besarnya. Kini tampaknya,
semua itu bukan merupakan dongeng belaka.
Pada edisi sebelumnya, kami memuat sejumlah bukti arkeologis tentang
eksistensi manusia raksasa, serta penemuan manusia berukuran kecil di Cile dan
eksistensi jenglot di Indonesia. Untuk melengkapi tentang keberadaan manusia
kecil, kami kembali akan menunjukkan beberapa kisah manusia berukuran sangat
kecil ini yang memang benar-benar pernah eksis.

Kerangka di Meksiko
Ketika Doktor Frans dari Universitas Berlin sedang menyelidiki gua yang
berada di sekitar Meksiko tengah, tergali sejumlah benda yang aneh. Awalnya
ditemukan sebuah gambar yang aneh di atas permukaan tanah, lalu ia mencoba
menggali lebih dalam. Dan hasil galian ini sungguh menakjubkan, di luar dugaan
ditemukan beberapa barang keperluan sehari-hari yang kecil-kecil, dan beberapa
barang perhiasan yang kecil-kecil. Kelihatannya seperti mainan, dan hingga pada
galian terakhir, menunjukkan bahwa barang-barang itu kemungkinan besar milik
manusia kerdil.
Sosok manusia kecil itu diketahui dari adanya kerangka yang tingginya kurang lebih
12 cm, namun yang terpenting adalah, ini sama sekali bukan mayat seorang anak
kecil, sebab dari segi bentuk kerangka itu merupakan kerangka orang dewasa. Dan
hasil penelitian ilmuwan membuktikan bahwa usia kerangka tersebut telah
mencapai kurang lebih 5.000 tahun.

Muncul di China
Pada koran Qiuzhi Shijie edisi ke-17, terdapat sebuah artikel berjudul "Dua
Manusia Kerdil dan Hitam, Makhluk Hidup Apakah Itu?" Dalam artikel tersebut
tertulis: "Tempat tinggal saya di tepi sungai Lijiang, Guangxi, tidak jauh dari Guilin,
pada suatu siang di masa pertengahan tahun 1940-an, Matahari panas membakar.
Dengan membawa mangkuk sambil makan dan bermain, tiba-tiba dari papan
jemuran pakaian di belakang rumah, saya melihat dua 'manusia kerdil dan hitam'
berjalan keluar dari bawah gantungan jemuran, tinggi mereka kira-kira 1 inci,
sosoknya serupa dengan tubuh manusia.
Seluruh tubuhnya hitam bagaikan karbon, seolah-olah tidak memakai baju, berjalan
tegak lurus. Mereka berjalan dan tiba di tengah-tengah jemuran, dan berdiri
menghadap saya. Saya mengangkat sumpit, mereka serentak mengacungkan

sepasang tangannya. Cahaya Matahari menyinari jari tangan mereka dengan jelas
sekali. Saya merasa sangat takut, dan secara serampangan mengambil sebuah
batu lalu melempar ke arah mereka, lalu bergegas kembali ke rumah dan
memanggil orang dewasa untuk melihat-lihat, akan tetapi kedua 'manusia kerdil
dan hitam' itu sudah lenyap entah ke mana."
2. Manusia-manusia Kerdil (liliput)
Sejauh ini belum ditemukan bukti kuat tentang adanya Manusia kerdil
(liliput). Ihwalnya pertama kali muncul dalam Catatan Taiping Guangji dari era
Dinasti Sung (960 - 1279 M), bab 480 dan 482. Diantaranya berisi tentang orangorang bertinggi badan 3 inci (7,62 cm) namun mampu berjalan dengan kecepatan
tinggi hingga hampir seperti terbang. Mereka tinggal di sebuah komunitas negara
bernama Heming, yang terletak di wilayah barat laut Lautan Xiuhai. Pada masa
dinasti Wei (386 - 543 M), sembilan orang manusia kerdil bertinggi badan 6 inci
telah terbawa hujan dan angin kencang hingga sampai ke pekarangan rumah
penduduk bernama Wang Zichong. Lalu mumi manusia kerdil, yang diawetkan
dengan lilin, pernah dimiliki oleh penduduk Tiongkok bernama Li Zhangwu.
Sedangkan perkembangan terbaru (era modern) di Taman Nasional Merubetiri,
Jember (Jawa Timur, INDONESIA), tim yang khusus dibentuk oleh pihak Taman
Nasional untuk menanggapi reaksi masyarakat sekitar yang menyatakan pernah
menyaksikan manusia-manusia kerdil berhasil menemukan jejak-jejak kaki kecil
yang ukurannya tidak lebih besar dari korek api gas. [Ket. Gbr: Perbadingan jejak
manusia kerdil dengan korek gas di TN Merubetiri, Jember, JAWA TIMUR].
3. Manusia-manusia Raksasa
Abdullah bin Muhammad bercerita kepada kami bahwa, Abdur-Razaq
bercerita kepada kami dari Ma'mar dari Hammam dari Abu Hurayrah r.a, dari
Rasulullah SAW bersabda: "Allah menciptakan Adam, tingginya 60 hasta" (H.R
Bukhari, 8:246).
Marion County, West Virginia adalah wilayah dimana telah banyak ditemukan
beberapa kerangka manusia raksasa yang misterius. Penemuan-penemuan itu
sudah berlangsung sejak abad 19. Diantaranya pada 1850, para pekerja yang
membongkar dasar sebuah gudang bawah tanah di Palatine menemukan lubang
kuburan yang berisi dua kerangka manusia yang berukuran besar. Lalu pada 1875,
pekerja-pekerja yang membangun sebuah jembatan di Rivesville, sewaktu menggali
suatu lapisan tanah liat padat menemukan tiga kerangka manusia raksasa.
Kemudian pada 1882, seorang arkeolog bernama F. M. Fetty tanpa sengaja
menjumpai sebuah gua, dimana di dalamnya terdapat kerangka manusia raksasa
dalam posisi duduk, bersama beberapa artefak batu dan batu api yang berserakan
di sekelilingnya. Dan pada 1883, di lokasi yang sama, James A. Faulkner juga
menemukan kerangka manusia raksasa. Dr. Samuel Kramer dari Smithtown yang
meneliti temuan tersebut menyatakan bahwa tingginya adalah lebih dari 2,44
meter. Tidak disebutkan, apakah kerangka tersebut berasal dari usia dewasa atau
anak-anak. Di Glen Rose, Texas pada tahun 1930-an, ditemukan jejak-jejak kaki
manusia berukuran besar yang beberapa diantaranya beriringan dan tumpang
tindih dengan bekas jejak dinosaurus. Ukuran jejak terkecil adalah sepanjang 38,1
cm (diduga dibuat oleh manusia bertinggi badan 2,53 meter) dan terbesar adalah
sepanjang 54,61 cm (diduga dibuat oleh manusia bertinggi badan 3,64 meter).
Sedangkan di Alamogordo, New Mexico, juga ditemukan 13 jejak kaki berukuran
besar, masing-masing berukuran panjang 55,88 cm. Jarak antar jejak kaki berkisar
antara 1,22 meter s.d 1,52 meter.

4. Raksasa Irlandia

Sebuah artikel dari majalah Strand (Desember, 1895)


dicetak ulang dalam Jejak nenek moyang Irlandia oleh WG
Wood-Martin menyebutkan bahwa fosil raksasa ini ditemukan
selama operasi penambangan di County Antrim, Irlandia:
Obyek yang paling luar biasa yang pernah dimiliki oleh
Perusahaan kereta api adalah fosil raksasa Irlandia, yang
saat ini terbaring di London dan North Western Railway
Companys Broad street goods depot, dan foto yang
direproduksi di sini. Figur raksasa ini telah digali oleh Mr Dyer
yang menambang biji besi di County Antrim. Ukuran raksasa
ini adalah:. panjangnya, 12ft 2in; lingkar dada 6ft 6in,
dan panjang lengan, 4ft 6in. Ada enam jari-jari kaki di kaki
kanan Berat kotor adalah 2 ton 15cwt, sehingga butuh setengah lusin pria dan
derek yang kuat untuk menempatkan fosil ini dalam posisi seperti didalam foto.
setelah menunjukkan raksasa ini di Dublin, Dyer membawanya ke Inggris dan
memamerkannya di Liverpool dan Manchester.

5. Raksasa Georgia

Pada tahun 2008 tulang seorang pria raksasa kuno digali dekat Borjomi, di
Georgia (Kaukasus) dan dilaporkan dalam berita. Raksasa ini diperkirakan tingginya
mencapai 2,50 hingga 3 meter (Sekitar 9 sampai 10 kaki) dan memiliki tengkorak
sekitar 3 kali ukuran normal.
Temuan raksasa di pegunungan Kaukasus bukanlah hal baru. Kerangka
manusia Empat meter ditemukan oleh dua arkeolog amatir di Georgia dekat desa
Udabno pada musim panas tahun 2000, dan tengkorak raksasa juga ditemukan di
sebuah gua dekat Gora Kazbek, Georgia pada tahun 1920-an, belum lagi penemuan
oleh ilmuwan Soviet di tahun 1950.

Anda mungkin juga menyukai