Anda di halaman 1dari 13

Aluminium

maupun paduannya memiliki sifat tahan


terhadap korosi karena terbentuknya lapisan tipis
pasifasi yang bersifat protektif. Korosi
aluminium membentuk lapisan Al2O3, lapisan
tersebut terbentuk secara spontan pada
permukaan logam, karena logam mempunyai
komposisi kimia yang tidak homogen. Lapisan
Al2O3 stabil pada lingkungan pH 4 s/d pH 9
(Diagram sistim pH-potensial dalam
kesetimbangan aluminium-air pada temperatur
25oC (Pourbaix, 1974).

Karakteristik
Aluminium merupakan logam berwarna putih keperakan dengan sifat ringan, kuat, namun
mudah dibentuk.
Nomor atom aluminium adalah 13 dan diwakili dengan simbol Al. Dalam kerak bumi,
aluminium merupakan unsur paling berlimpah ke-3 setelah oksigen dan silikon.
Aluminium merupakan konduktor panas dan listrik yang sangat baik, bahkan lebih baik dari
tembaga.
Logam ini merupakan elemen yang sangat reaktif dan membentuk ikatan kimia yang kuat
dengan oksigen.
Aluminium akan membentuk lapisan sangat tipis oksida alminium ketika bereaksi dengan
udara yang akan melindunginya dari karat.
Kegunaan
Aluminium banyak digunakan dalam industri pesawat terbang dan perkapalan karena sifatnya
yang ringan dengan berat jenis 2,70.
Logam ini juga digunakan sebagai kaleng minuman ringan, peralatan memasak, dan foil
logam.
Jalur transmisi listrik juga menggunakan aluminium untuk distribusi listrik. Pada bilah
pedang, pisau dan senjata lainnya, aluminium juga umum digunakan.
Banyak senyawa aluminium yang juga memiliki berbagai kegunaan. Aluminium ammonium
sulfat digunakan dalam pemurnian air, industri makanan, dan produksi kertas.
Aluminium borohidrida digunakan sebagai bahan bakar jet. Aluminium fluorosilikat
digunakan dalam produksi batu permata sintetis, keramik, dan gelas.
Sedangkan aluminium sulfat digunakan sebagai pemadam kebakaran.

Duralumin dan bauksit merupakan paduan untuk aluminium yang banyak digunakan

Fakta Singkat Aluminium


Nomor atom: 13
Massa atom: 26,98154 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling: 1,5
Kepadatan: 2,7 g/cm-3 pada 20 C
Titik lebur: 660,4 C
Titik didih: 2467 C
Radius Vanderwaals: 0,143 nm
Radius ionik: 0,05 nm
Isotop: 3
Isotop buatan: 16
Energi ionisasi pertama: 577,4 kJ/mol
Energi ionisasi kedua: 1.816,1 kJ/mol
Energi ionisasi ketiga: 2.744,1 kJ/mol
Potensial standar: 1,67 V
Ditemukan oleh: Hans Christian Oersted pada tahun 1825
Sifat Kimia dan Fisika Aluminium
Nama aluminium berasal nama kuno untuk alum (tawas atau kalium aluminium sulfat).
Aluminium adalah logam lunak dan ringan dan memiliki warna keperakan kusam karena
lapisan tipis oksidasi yang terbentuk saat unsur ini terkena udara.
Aluminium adalah logam tidak beracun dan non magnetik. Unsur ini hanya memiliki satu
isotop alami, aluminium-27, yang tidak radioaktif.
Aluminium merupakan elemen berlimpah dalam kerak bumi dengan persentase sekitar 7,5%
hingga 8,1%.

Aluminium sangat jarang ditemukan dalam bentuk unsur bebasnya. Aluminium berkontribusi
besar mempengaruhi sifat-sifat tanah, yang hadir terutama sebagai aluminium hidroksida.
Aluminium merupakan logam yang reaktif sehingga sulit untuk mengekstrak dari bijihnya
yaitu aluminium oksida (Al2O3).
Aluminium adalah salah satu logam yang paling sulit untuk dimurnikan karena teroksidasi
sangat cepat.
Oksidasi aluminium membentuk senyawa yang sangat stabil, tidak seperti karat pada besi
yang rapuh.
Beberapa batu permata terbuat dari kristal jernih aluminium oksida yang dikenal sebagai
korundum.
Kehadiran jejak logam lain menciptakan berbagai warna: kobalt menciptakan batu safir biru,
dan kromium membuat batu rubi merah.
Sedangkan topaz adalah aluminium silikat berwarna kuning dengan jejak besi.
Penggunaan Aluminium
Aluminium ditemukan terutama sebagai bijih bauksit dan memiliki ketahanan terhadap
oksidasi, kuat, serta ringan.
Aluminium digunakan di banyak industri untuk membuat jutaan produk dan sangat penting
bagi perekonomian dunia.
Komponen struktur yang terbuat dari aluminium sangat penting bagi industri kedirgantaraan
dan industri lain dimana diperlukan logam dengan bobot ringan, serta memiliki daya tahan
dan kekuatan.
Penggunaan aluminium melebihi logam lainnya kecuali besi. Aluminium murni dengan
mudah membentuk paduan dengan banyak unsur seperti tembaga, seng, magnesium, mangan,
dan silikon.
Hampir semua cermin modern dibuat menggunakan lapisan reflektif tipis aluminium pada
permukaan belakangnya. Cermin teleskop juga dilapisi dengan lapisan tipis aluminium.
Aplikasi lain unsur ini adalah sebagai konduktor transmisi listrik dan kemasan (kaleng, foil,
dll).
Perkembangan terbaru dalam teknologi aluminium adalah produksi busa aluminium dengan
menambahkan senyawa khusus ke aluminium cair sehingga melepaskan gas hidrogen.
Aluminium cair harus dikentalkan terlebih dahulu dengan menambahkan oksida aluminium
atau serat silikon karbida.
Hasilnya adalah busa padat aluminium yang digunakan dalam terowongan lalu lintas dan
pesawat ruang angkasa.

Efek Kesehatan Aluminium


Aluminium adalah salah satu logam yang paling banyak digunakan dan juga merupakan salah
satu senyawa yang berlimpah di kerak bumi.
Karena fakta ini, aluminium umumnya dikenal sebagai senyawa yang tidak memiliki efek
merugikan.
Tapi tetap saja, paparan konsentrasi tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Asupan aluminium dalam bentuk senyawanya seperti aluminium klorin bisa memicu bahaya
kesehatan.
Paparam aluminium dapat terjadi melalui makanan, melalui pernapasan, dan kontak dengan
kulit.
Eksposur jangka panjang dan konsentrasi tinggi aluminium dapat mengakibatkan efek
kesehatan yang serius, seperti:
Kerusakan pada sistem saraf pusat
Demensia
Kehilangan memori
Kelesuan
Gemetar parah
Aluminium menjadi faktor resiko di lingkungan kerja tertentu, seperti pertambangan, di mana
dapat ditemukan terlarut dalam air.
Orang-orang yang bekerja di pabrik yang melibatkan aluminium bisa mengalami masalah
paru-paru ketika menghirup debu aluminium.
Aluminium juga menyebabkan masalah bagi pasien ginjal ketika memasuki tubuh selama
proses cuci darah.
Dampak Lingkungan Aluminium
Aluminium dapat terakumulasi dalam tanaman dan menyebabkan masalah kesehatan bagi
hewan yang memakan tanaman tersebut.
Konsentrasi aluminium tinggi juga ditemukan dalam danau yang telah berubah menjadi asam.
Di danau seperti ini, jumlah ikan dan amfibi menurun akibat reaksi ion aluminium dengan
protein dalam insang ikan dan embrio katak.
Konsentrasi aluminium yang tinggi tidak hanya menimbulkan efek pada ikan, tetapi juga
pada burung dan hewan lainnya yang mengkonsumsi ikan.
Konsekuensi bagi burung yang mengkonsumsi ikan yang terkontaminasi aluminium adalah
cangkang telur menjadi tipis dan anak burung menetas dengan berat badan rendah.

Dampak lingkungan negatif lainnya adalah bahwa ion aluminium dapat bereaksi dengan
fosfat, membuat kadar fosfat dalam air yang diperlukan organisme air menjadi turun
Berbagai Penggunaan Aluminium

Berikut adalah contoh penggunaan aluminium.


1. Di Rumah
Aluminium digunakan untuk bingkai jendela, gagang pintu, dan untuk membuat berbagai
peralatan di dapur.
Logam ini juga digunakan sebagai peralatan makan serta pembungkus makanan terutama
dalam bentuk aluminium foil.
Bahkan aluminium juga digunakan sebagai penghilang kerut pakaian, berbagai barang-barang
dekorasi rumah, hingga pagar.
Aluminium digunakan pula untuk membuat tongkat golf, furniture indoor dan outdoor, lemari
es, pemanggang roti, panci, ceret, dll.
2. Alat Transportasi
Mode transportasi meliputi udara, air dan darat. Aluminium digunakan secara luas untuk
membuat kapal.
Kapal induk militer juga mengandung aluminium karena sifatnya yang ringan.
Terdapat berbagai bagian mobil yang juga menggunakan logam ini, begitu pula alat
transportasi lain seperti gerbong kereta api.
Tidak ketinggalan, aluminium juga banyak terkandung pada badan pesawat terbang.
3. Mobil
Aluminium banyak digunakan dalam mobil. Aluminium untuk mobil memiliki sifat termal
sekaligus estetika.
Bagian-bagian mobil seperti pelek, blok mesin, komponen suspensi, dan transmisi terbuat
dari aluminium.
Bagian lain seperti dudukan karburator, gagang pintu, ornamen, dan logo mobil adalah bagian
lain yang menggunakan aluminium.
4. Pengemasan
Kemasan adalah salah satu penggunaan paling umum dari aluminium. Minuman kaleng,
tutup botol, foil, nampan, dll semuanya terbuat dari logam ini.

5. Konstruksi
Aluminium banyak digunakan sebagai bahan konstruksi.
Atap, casting, fabrikasi, pipa, tangki, batang aluminium, kawat, bingkai jendela, pagar,
pegangan tangga merupakan bagian penting konstruksi yang menggunakan aluminium

Aluminium
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

magnesium aluminium silikon

A
l

G
a

13Al
Tabel periodik

Penampilan
abu-abu perak metalik

Garis spektrum dari aluminium


Ciri-ciri umum
Nama, lambang,
Nomor atom

aluminium, Al, 13
/En-ukaluminium1.ogglj
mnim/
AL-ew-MIN-ee-m; or
UK

Dibaca

/En-us-aluminum.ogg
lumnm/
-LOO-mi-nm
US

Jenis unsur

logam lainnya

Golongan, periode,
13, 3, p
blok
Massa atom standar 26.9815386(13)
[Ne] 3s2 3p1
2, 8, 3

Konfigurasi elektron

Sifat fisika
Fase
Massa jenis
(mendekati suhu
kamar)
Massa jenis cairan
pada t.l.

solid
2.70 gcm3

2.375 gcm3

Titik lebur

933.47 K,660.32 C,
1220.58 F

Titik didih

2792 K,2519 C,4566


F

Kalor peleburan

10.71 kJmol1

Kalor penguapan
Kapasitas kalor

294.0 kJmol1
24.200 Jmol1K1

Tekanan uap

P (Pa)

10

100

1k

10 k 100 k

at T (K) 1482 1632 1817 2054 2364 2790


Sifat atom
Bilangan oksidasi

3, 2[1], 1[2]
(oksida amfoter)

Elektronegativitas

1.61 (skala Pauling)

Energi ionisasi
(lebih lanjut)

pertama: 577.5 kJmol1


ke-2: 1816.7 kJmol1
ke-3: 2744.8 kJmol1

Jari-jari atom

143 pm

Jari-jari kovalen

1214 pm

Jari-jari van der


Waals

184 pm

Lain-lain
Struktur kristal
Pembenahan
magnetik
Keterhambatan
elektris

face-centered cubic
paramagnetik[3]
(20 C) 28.2 nm

Konduktivitas termal 237 Wm1K1


Ekspansi termal

(25 C) 23.1 mm1K1

Kecepatan suara
(batang ringan)

(suhu kamar) (rolled)


5,000 ms1

Modulus Young

70 GPa

Modulus Shear

26 GPa

Bulk modulus

76 GPa

Rasio Poisson

0.35

Kekerasan Mohs

2.75

Kekerasan Viker

167 MPa

Kekerasan Brinell
Nomor CAS

245 MPa
7429-90-5

Isotop paling stabil

iso

26

27

NA

Waktu paruh DM DE (MeV) DP


+

1.17

26

26

1.8086

7.17105thn

Al sisa

Al 100%

Mg
Mg
-

Al stabil dengan 14 neutron

Aluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialah Al, dan nomor atomnya 13.
Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium bukan merupakan jenis logam berat,
namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaan bumi dan paling
berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan, antasida, buffered
aspirin, astringents, semprotan hidung, antiperspirant, air minum, knalpot mobil, asap
tembakau, penggunaan aluminium foil, peralatan masak, kaleng, keramik , dan kembang api.
Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik. Ringan dan kuat. Merupakan konduktor
yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan
diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahan korosi.
Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel
bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badan pesawat
terbang. Ditemukan di rumah sebagai panci, botol minuman ringan, tutup botol susu dsb.
Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dan compact disks.
Daftar isi

1 Sejarah

2 Proses Pemurnian Refinery Pembuatan Aluminium

2.1 Proses Bayer

2.2 Proses Hall-Heroult

3 Galeri

4 Catatan kaki

5 Referensi

Sejarah

Pada abad ke-19, sebelum ditemukannya proses elektrolisis, aluminium hanya bisa
didapatkan dari bauksit dengan proses kimia Whler. Dibandingkan dengan elektrolisis,
proses ini sangat tidak ekonomis, dan harga aluminium dulunya jauh melebihi harga emas.
Karena dulu dianggap sebagai logam berharga, Napoleon III dari Perancis (1808-1873)
pernah melayani tamunya yang pertama dengan piring aluminium dan tamunya yang kedua
dengan piring emas dan perak.[4][5] Pada tahun 1886, Charles Martin Hall dari Amerika Serikat
(1863-1914) dan Paul L.T. Hroult dari Perancis (1863-1914) menemukan proses elektrolisis
yang sampai sekarang membuat produksi aluminium ekonomis.[4]
Proses Pemurnian Refinery Pembuatan Aluminium

Pembuatan Aluminium terjadi dalam dua tahap:


1. Proses Bayer merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk
memperoleh aluminium oksida (alumina), dan
2. Proses Hall-Heroult merupakan proses peleburan aluminium oksida
untuk menghasilkan aluminium murni.
Proses Bayer

Al2O3

Bijih bauksit mengandung 50-60% Al2O3 yang bercampur dengan zat-zat pengotor terutama
Fe2O3 dan SiO2. Untuk memisahkan Al2O3 dari zat-zat yang tidak dikehendaki, kita
memanfaatkan sifat amfoter dari Al2O3.
Tahap pemurnian bauksit dilakukan untuk menghilangkan pengotor utama dalam bauksit.
Pengotor utama bauksit biasanya terdiri dari SiO2, Fe2O3, dan TiO2. Caranya adalah dengan
melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH),
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O(l) ---> 2NaAl(OH)4(aq)

Aluminium oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak larut. Pengotor-pengotor
dapat dipisahkan melalui proses penyaringan. Selanjutnya aluminium diendapkan dari
filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran.
2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) ---> 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)
Endapan aluminium hidroksida disaring,dikeringkan lalu dipanaskan sehingga diperoleh
aluminium oksida murni (Al2O3)
2Al(OH)3(s) ---> Al2O3(s) + 3H2O(g)
Proses Hall-Heroult

Selanjutnya adalah tahap peleburan alumina dengan cara reduksi melalui proses elektrolisis
menurut proses Hall-Heroult. Dalam proses Hall-Heroult, aluminum oksida dilarutkan dalam
lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit yang sekaligus berfungsi sebagai
katode. Selanjutnya elektrolisis dilakukan pada suhu 950 C. Sebagai anode digunakan
batang grafit.
Setelah diperoleh Al2O3 murni, maka proses selanjutnya adalah elektrolisis leburan Al2O3.
Pada elektrolisis ini Al2O3 dicampur dengan CaF2 dan 2-8% kriolit (Na3AlF6) yang
berfungsi untuk menurunkan titik lebur Al2O3 (titik lebur Al2O3 murni mencapai 2000 C),
campuran tersebut akan melebur pada suhu antara 850-950 C. Anode dan katodenya terbuat
dari grafit. Reaksi yang terjadi sebagai berikut:
Al2O3 (l) 2Al3+ (l) + 3O2- (l)
Anode (+): 3O2- (l) 3/2 O2 (g) + 6e
Katode (-): 2Al3+ (l) + 6e- 2Al (l)
Reaksi sel: 2Al3+ (l) + 3O2- (l) 2Al (l) + 3/2 O2 (g)

Peleburan alumina menjadi aluminium logam terjadi dalam tong baja yang disebut pot
reduksi atau sel elektrolisis. Bagian bawah pot dilapisi dengan karbon, yang bertindak
sebagai suatu elektroda (konduktor arus listrik) dari sistem. Secara umum pada proses ini,
leburan alumina dielektrolisis, di mana lelehan tersebut dicampur dengan lelehan elektrolit
kriolit dan CaF2 di dalam pot di mana pada pot tersebut terikat serangkaian batang karbon

dibagian atas pot sebagai katoda. Karbon anoda berada dibagian bawah pot sebagai lapisan
pot, dengan aliran arus kuat 5-10 V antara anoda dan katodanya proses elektrolisis terjadi.
Tetapi, arus listrik dapat diperbesar sesuai keperluan, seperti dalam keperluan industri.
Alumina mengalami pemutusan ikatan akibat elektrolisis, lelehan aluminium akan menuju
kebawah pot, yang secara berkala akan ditampung menuju cetakan berbentuk silinder atau
lempengan. Masing masing pot dapat menghasilkan 66.000-110.000 ton aluminium per
tahun(Anonymous,2009). Secara umum, 4 ton bauksit akan menghasilkan 2 ton alumina,
yang nantinya akan menghasilkan 1 ton aluminium.

MASSA JENIS
Posted on April 21, 2011 | 21 Comments

Massa jenis/kerapatan suatu fluida dapat bergantung pada banyak factor seperti temperatur
fluida dan tekanan yang mempengaruhi fluida. Akan tetapi pengaruhnya sangat sedikit
sehingga massa jenis suatu fluida dinyatakan sebagai konstanta/bilangan tetap. Massa jenis
atau rapat massa () adalah suatu besaran turunan yang diperoleh dengan membagi massa
suatu benda atau zat dengan volumnya. Secara matematis massa jenis ditulis:
Keterangan: adalah massa jenis; m adalah massa; V adalah volume.
Satuan massa jenis dalam CGS [centi-gram-sekon] adalah: gram per sentimeter kubik
(g/cm3). Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kgm-3)
Contoh Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3
Penerapan: Dalam pengukuran massa jenis suatu benda adalah mengukur massa setiap satuan
volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa
setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan
total volumenya.
Contohnya begini ada 2 Handphone yang ukuran Volumenya sama, ternyata HP A
massanya lebih besar dari HP B. Setelah kita cek fisiknya HP B cuman Casingnya saja
sehingga tengahnya kosong sehingga massa yang terukur lebih ringan. Dengan kata lain, HP
A lebih padat/lebih berisi/ lebih rapat penyusunnya dari HP B. Dengan demikian massa jenis
HP B lebih besar dari massa jenis HP A. begitu
Contoh lain: kalau manusia mungkin begini, kita lihat ada orang yang fostur tubuhnya sama
katakanlah volumenya sama. tetapi setelah ditimbang, keduanya memiliki massa yang
berbeda. kita bisa mengatakan si A lebih berisi dari pada si B atau Massa jenis si A lebih
besar dari si B
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda.
Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang
sama.
Berikut tabel beberapa massa jenis zat

Nama zat

dalam kg/m3

dalam gr/cm3

Air (4 derajat Celcius)

1.000 kg/m3

1 gr/cm3

Alkohol

800 kg/m3

0,8 gr/cm3

Air raksa

13.600 kg/m3

13,6 gr/cm3

Aluminium

2.700 kg/m3

2,7 gr/cm3

Besi

7.900 kg/m3

7,9 gr/cm3

Emas

19.300 kg/m3

19,3 gr/cm3

Kuningan

8.400 kg/m3

8,4 gr/cm3

Perak

10.500 kg/m3

10,5 gr/cm3

Platina

21.450 kg/m3

21,45 gr/cm3

Seng

7.140 kg/m3

7,14 gr/cm3

Udara (27 derajat Celcius)

1,2 kg/m3

0,0012 gr/cm3

Es

920 kg/m3

0,92 gr/cm3

Anda mungkin juga menyukai