Upaya Pengadaan Pojok Laktasi dalam Rangka Meningkatkan

Cakupan Pemberian ASI Eksklusif di UPTD Puskesmas Bukit

Surungan

Topik Masalah
Upaya Pengoptimalan kembali poli konsultasi gizi dalam rangka mengatasi masalah
penyakit lansia yang berhubungan dengan gizi di UPTD Puskesmas Bukit Surungan.

Analisis Masalah dengan Mengumpulkan Data

Penyakit kronis degenerative seperti hipertensi, diabetes mellitus (DM) telah menjadi
masalah kesehatan dunia. Prevalensi dan insiden penyakit ini meningkat secara drastic dinegaranegara industry baru dan Negara yang sedang berkembang ,termasuk Indonesia. Jumlah
penderita hipertensi dan diabetes mellitus terus meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup,
jenis makanan yang dikonsumsi, kurangnya kegiatan jasmani dan masih banyak lagi.
Menurut hasil riskesdas tahun 2013, terjadi peningkatan prevalensi penyakit hipertensi
dari 7,6 persen tahun 2007 menjadi 9,5 persen tahun 2013. Demikian juga untuk diabetes
mellitus yang terjadi peningkatan dari 1,1 persen tahun 2007menjadi 2,1 persen tahun 2013.
Berdasarkan laporan tahunan tentang 10 penyakit terbanyak di wilayah kerja puskesmas
bukit surungan, penyakit hipertensi dan diabetes mellitus termasuk 10 penyakit terbanyak dalam
kurun waktu 2011 sampai 2013.
Salah satu pilar pengelolaan penyakit kronis degeneratif adalah perencanaan makan.
Perencanaan makan merupakan komponen utama keerhasilan peatalaksaan penyakit seperti
hipertensi dan diabetes mellitus. Perencanaan makan bertujuan membantu penderita hipetensi

dan diabetes mellitus memperbaiki kebiasaan makan sehingga dapat mengendalikan kadar
glukosa, lemak, dan tekanan darah.
Puskesmas merupakan pusat pengembangan, pembinaan, dan pelayanan kesehatan
masyarakat yang sekaligus merupakan pos terdepan dalam mewujudkan pembangunan kesehatan
ditengah masyarakat. Oleh karena itu, puskesmas merupakan titik tem pertama antara
masyarakat

dengan

kesehatan

secara

menyeluruh

agar

mampu

meningkatkan

dan

mengembangkan pelayanan kesehatan secara efekif dan efisien.

Pojok gizi (POZI) merupakan pelayanan gizi professional yang diberikan dipuskesmas
oleh tenaga gizi terdidik / terlatih kepada setiap pengunjung puskesmas yang membutuhkan dan
bertujuan unuk pencegahan, penyembuhan dan pemlihan penyakit yang berhubungan dengan
gizi. (depkes RI,2001)

Analisis Data Primer dan Data Sekunder

Data Primer : Berdasarkan buku laporan tahunan 2013 bagian gizi jumlah lansia yang melakukan
kunjungan gizi ke poli gizi puskesmas bukit surungan pada bulan maret hanya sekitar 13 orang,
bulan april 16 orang, bulan mei 17 orang ,bulan juni 30 orang, bulan juli 25 orang, bulan agustus
3 orang, bulan September 2 orang ,bulan oktober 12 orang, bulan November 8 orang, bulan
desember 10 orang. Angka ini terlihat beum memuaskan jika dihubungkan dengan jumlah kasus
hipertensi dan diabetes mellitus yang datang setiap harinya ke poli lansia.
Data Sekunder : Dari hasil diskusi dengan bagian Gizi, didapatkan bahwa saat ini masih
rendahnya kunjungan ke poli gizi ini berhubungan dengan rujukan dari poli umum dan lansia
yang sangat kecil setiap harinya. Sehingga hanya sedikit yang datang untuk berkunsultasi dengan
bagian gizi

Diagnosis Komunitas dan Faktor Terkait

Penyakit hipertensi dan diabetes mellitus merupakan masalah kunjungan terbanyak yang
datang ke poli lansia setiap harinya. Namn pada umum nya kebanyakan yang datang kontrol ke
poli lansia penderita hipertensi dan diabetes mellitus tekanan darah dan kadar gula kebanyakan
belum terjadi penurunan seperti yang diharapkan. Dari sekian banyak nya kasus hipertensi da
diabetes mellitus yang datang setiap hari nya hanya sebagian kecil yang konsultasi gizi di
poligizi yang berada dipuskesmas bukit surungan, dari laporan tahunan yang datang ke poli gizi
maksimal yang datang Cuma 30 orang dalam satu bulan dan minimal sampai kurang dari 5 orang
yang datang ke poli gizi ,padahal rata-rata setiap harinya ada sekitar orang yang datang ke poli
lansia dengan keluhan hipertensi dan diabetes mellitus.

Solusi Penatalaksaan
Mini project ini akan dilaksanakan dalam waktu kurang lebih satu bulan mulai tanggal 8
Desember 2014- 15 februari 2015, mulai dari persiapan sampai evaluasi. Beberapa solusi yang
direncanakan adalah sebagai berikut:
a. Konseling pasien hipertensi dan diabetes mellitus yang dirujuk dari balai pengobatan
(umum dan lansia ) mengenai tatalaksana gizi.
1. koordinator pelaksanaan ini adlah petugas pojok gizi
2. sasaan kegiatan ini adalah pasien hipertensi dan diabetes mellitus baik yang belum
terdiagnosis pasien lama yang sudah terdiagnosis namun belum pernah konsultasi
maupun pasien lama yang belum terkontrol.
3. Konselor dalam hal ini petugas gizi (pada pelaksanaan awal dibantu dokter internship )
akan memberikan informasi mengenai diet untuk pasien hipertensi dan diabetes melitus.
4. Meningkatkan peran serta dorongan dari suami dan keluarga terdekat untuk melakukan
ASI eksklusif.
5. Kegiatan konseling gizi dilakukan dua arah dimulai dengan anamnesis diet penentuan
IMT dan kebutuhan kalori pasien, dan diakhiri edukasi mengenai diet pasien.
6. Materi konseling gizi sesuai dengan bundle yang disiapkan dokter internship.
b. Solusi pojok gizi kepada pasien
1. Coordinator pelaksnaan kegiatan ini adalah petugas pojok gizi dan promkes
2. Kegiatan dilakukan bersama dengan penyuluhan tentang hipertensi dan diabetes mellitus
dipuskesmas

c. Pemanfaatan media informasi yang mudah dijangkau, berisi informasi tentang diet pada
pasien DM dan hipertensi
1. Coordinator pelaksanaan kegiatan ini adalah petugas pojok gizi
2. Konsep leaflet disiapkan oleh dokter internship
d. Penataan ruangpojok gizi yang representative
e. Pembuatan alur pelayanan pojok gizi
f. Pencatatan hasil konseling pada status konseling dan pencatatan kunjungan pasien dibuku
laporan kunjungan pojok gizi

Proposal mini project

PENGOPTIMALAN KEMBALI POJOK GIZI DALAM

MENCEGAH dan MENANGANI PENYAKIT HIPERTENDI DAN
DIABETES MELITUS di UPTD Puskesmas Bukit Surungan

Oleh :

Dr. Doni Herianto

Pendamping :

Dr. Yeni Asril

UPTD Puskesmas Bukit Surungan

Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang
2014