Anda di halaman 1dari 6

Upaya Meningkatkan Kadar Hemoglobin Ibu hamil

diwilayah kerja Puskesmas Bukit surungan melalui


pemberian suplementasi besi dan pemenuhan kebutuhan
nutrisi yang sesuai.

Topik masalah
Upaya Meningkatkan Kadar Hemoglobin Ibu hamil diwilayah kerja puskesmas bukit
surungan melalui pemberian suplementasi besi dan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang sesuai.

Analisis masalah dengan mengumpulkan data


Kehamilan memicu perubahan perubahan fisiologis yang sering mengaburkan diagnosis
sejumlah kelainan hematologis serta pengkajian pengobatannya. Hal ini terutama berlaku pada
anemia. Sejumlah perubahan hematologis nyata yang di timbulkan oleh kehamilan. Salah satu
perubahan paling bermakna adalah ekspansi volume darah dengan penimgkatan volume plasma
yang tidak sepadan sehingga biasanya hematokrit menurun.
Centers for Disease Control and Prevention (1989) memperkirakan bahwa sekitar 8 juta
wanita amerika usia subur mengalami defisiensi besi. Status gizi yang kurang sering berkaitan
dengan anemia defisiensi besi (School, 1998). Pada gestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan
besi rata rata ibu mendekati 800 mg. Sekitar 200 mg keluar melalui usus, urin dan kulit. Jumlah
total ini , 1000 mg jelas melebihi cadangan besi pada sebagian besar wanita.
Prevalensi anemia pada ibu hamil di Negara berkembang 43 % dan 12 % pada wanita
hamil di daerah kaya atau negara maju ( Allen, 2007 ). Di Indonesia prevalensi anemia

kehamilan relatif tinggi, yaitu 38% -71.5% dengan rata-rata 63,5%, sedangkan di Amerika
Serikat hanya 6% ( Syaifudin, 2006).
Angka kejadian anemia di Indonesia semakin tinggi dikarenakan penanganan anemia
dilakukan ketika ibu hamil bukan dimulai sebelum kehamilan. Berdasarkan profil kesehatan
tahun 2010 didapatkan data bahwa cakupan pelayanan K4 meningkat dari 80,26% (tahun 2007)
menjadi 86,04% (tahun 2008), namun cakupan pemberian tablet Fe kepada ibu hamil menurun
dari 66,03% (tahun 2007) menjadi 48,14% (tahun 2008) (Depkes, 2008).
Pada penelitian Indraswerai, et al (2008) ditemukan 74, 16 % ibu hamil dinyatakan tidak
patuh dalam mengkonsumsi tablet besi. Rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi
tablet besi ini menyebabkan masih tingginya anemia defisiensi besi pada ibu hamil.
Berdasarkan Profil kesehatan Sumatera Barat tahun 2006 jumlah ibu dengan kehamilan
beresiko tinggi sebanyak 14,21 %, dimana 6,34 % merupakan kontribusi anemia dalam
kehamilan. Target Program Making Pragnancy Safer tahun 2010 diharapkan dapat menurunkan
anemia menjadi 20 % dengan sasaran target cakupan pemberian Fe sebesar 90 %, namun belum
juga tercapai. Prevalensi kasus anemia pada ibu hamil di Provinsi Sumatera Barat pada tahun
2009 sebesar 18,64 % dan pada tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 24,63 %

Analisis data primer dan sekunder


Berdasarkan buku laporan tahunan puskesmas bukit surungan tahun 2013 di dapatkan
bahwa sasaran disribusi tablet tambah darah di wilayah kerja puskesmas bukit surungan sudah
mencapai target, meskipun terjadi peningkatan maupun penurunan setiap bulannya. Namun tidak
di jelaskan presentasi ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi besi.
Dari analisis data sekunder yang di dapatkan, bahwa penderita anemia ibu hamil yang
berkunjung ke KIA ibu cukup banyak, meskipun distribusi nya sudah cukup baik. Hal ini bisa di
akibatkan karena ketidak patuhan ibu mengkonsumsi suplemen besi, nutrisi yang di dapat ketika
masa kehamilan, terdapat penyakit lainnya maupun higenitas dari ibu sendiri. Anemia kehamilan
memberikan pengaruh yang buruk bagi ibu, baik dalam masa kehamilan, persalinan dan nifas.
Seperti abortus, premature, partus lama, perdarahan post partum, syok, infeksi baik intra partum
maupun post partum, bahkan dapat menyebababkan kematian ibu. Oleh karena itu, anemia

defisiensi besi memerlukan perhatian serius oleh semua pihak yang terkait dalam pelayanan
kesehatan masyarakat

Diagnosis Komunitas dan Faktor terkait


Ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi besi biasanya mengalami manifestasi klinis
yang sangat bervariasi, bisa hampir tanpa gejala, bisa juga gejala-gejala penyakit dasarnya yang
menonjol, ataupun bisa ditemukan gejala anemia bersama-sama dengan gejala penyakit
dasarnya. Gejala-gejala dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-kunang, perubahan
jaringan epitel kuku, gangguan sistem neurumuskular, lesu, lemah, lelah, disphagia dan
pembesaran kelenjar limpa.
Dari diagnosis dapat ditanyakan riwayat penyakit sekarang dan riwayat penyakit dahulu,
riwayat gizi, anamnesis mengenai lingkungan fisik sekitar, apakah ada paparan terhadap bahan
kimia atau fisik serta riwayat pemakaian obat. Riwayat penyakit keluarga juga ditanya untuk
mengetahui apakah ada faktor keturunan.
Ibu hamil yang kurang patuh mengkonsumsi tablet Fe mempunyai risiko 2,429 kali lebih
besar untuk mengalami anemia dibanding yang patuh konsumsi tablet Fe. Kepatuhan
menkonsumsi tablet Fe diukur dari ketepatan jumlah tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara
mengkonsumsi tablet Fe, frekuensi konsumsi perhari.

Solusi penatalaksnaan
Upaya Meningkatkan Kadar Hemoglobin Ibu hamil diwilayah kerja puskesmas bukit
surungan melalui pemberian suplementasi besi dan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang sesuai
yang dilakukan pada tanggal 8 Desember 2014 30 Januari 2015

Perencanaan solusi
1. Edukasi kepada ibu hamil yang menderita anemia tentang penyakit anemia dalam
kehamilan dan faktor resikonya
2. Edukasi kepada ibu hamil yang menderita anemia pentingnya melakukan kontrol
secara teratur untuk mencegah terjadinya komplikasi.
3. Edukasi kepada ibu hamil yang menderita anemia tentang pentingnya konsumsi
suplemen besi dan kebutuhan nutrisi.
4. Follow up ibu hamil yang mengalami anemia yang datang berobat ke puskesmas
bukit surungan setelah dilakukan intervensi.
5. Penyuluhan tentang penyakit anemia dalam kehamilan

Pilih dan Rencanakan Solusi yang Mampu Laksana


1. Edukasi kepada ibu hamil yang menderita anemia tentang penyakit anemia dalam
kehamilan dan faktor resikonya.
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin di bawah
11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr% pada trimester II,
sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu
dan janin menjadi berkurang.
2. Edukasi kepada ibu hamil yang menderita anemia pentingnya melakukan kontrol
secara teratur untuk mencegah terjadinya komplikasi
Kepada pasien dijelaskan bagaimana komplikasi anemia terhadap kehamilan,
tidak hanya berdampak buruk pada ibu tapi juga mempengaruhi pertumbuhan janin.
Oleh karena itu pasien perlu untuk melakukan kontrol secara teratur ke puskesmas
untuk mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi.
3. Edukasi kepada ibu hamil yang menderita anemia tentang pentingnya konsumsi
suplemen besi dan kebutuhan nutrisi ( dapat diberikan berupa leaflet)

4. Follow up ibu hamil yang mengalami anemia yang datang berobat ke puskesmas
bukit surungan setelah dilakukan intervensi.
Pemeriksaan kehamilan, apakah ibu dan janin sehat atau tidak, detak jantung
janin, tekanan darah ibu, serta komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan
serta menilai kadar Hb setelah diberikan tablet Fe selama satu bulan dan pengaturan
pola makan.
5. Penyuluhan tentang penyakit anemia dalam kehamilan
Penyuluhan ini berguna untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil mengenai
pengertian anemia dalam kehamilan, faktor risiko, bagaimana cara mencegah anemia
dalam kehamilan, pemberian nutrisi pada ibu hamil yang menderita anemia, serta
komplikasi yang mungkin terjadi pada anemia dalam kehamilan.

Poposal mini project

Upaya Meningkatkan Kadar Hemoglobin Ibu hamil


diwilayah kerja Puskesmas Bukit surungan melalui
pemberian suplementasi besi dan pemenuhan kebutuhan
nutrisi yang sesuai.

Oleh :

Dr. Rury Maharani Adna

Pendamping :

Dr. Yeni Asril

Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang


2014

Anda mungkin juga menyukai