PERIKANAN C / KELOMPOK 3
DIKYAH FADILLAH
NABILLA LUTHFI
SRI PRASETYA
RIFALDI
SUSTHIRA WICAKSO
IRFA NURSYABANI
BIL ASHABI RUHAMAK
NPM. 230110150180
NPM. 230110150186
NPM. 230110150189
NPM. 230110150206
NPM. 230110150208
NPM. 230110150209
NPM. 230110150221
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2016
KATA PENGANTAR
2.
3.
4.
membimbing kami
Teman-teman yang selalu membantu dan mendukung penulis dalam
5.
kesalahan, oleh karena itu penulis memohon maaf karena masih dalam tahap
pembelajaran. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi siapapun dan
dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Jatinangor, 1 Mei 2016
Tim Penulis
DAFTAR ISI
BAB
Halaman
DAFTAR GAMBAR............................................................................. 4
DAFTAR TABEL.................................................................................. 4
I
PENDAHULUAN
II
III
5
5
6
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sel Prokariotik.................................................................
2.2 Struktur Sel Prokariotik dan Fungsinya............................................
2.3 Ciri-Ciri Prokariotik .........................................................................
2.4 Reproduksi Sel Prokariotik...............................................................
2.5 Perbedaan Sel Prokariotik dan Sel Eukariotik..................................
2.6 Manfaat Bakteri Prokariotik..............................................................
7
8
13
13
14
15
PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................
17
DAFTAR PUSTAKA
18
DAFTAR GAMBAR
Nomor
1
2
Judul
Halaman
Struktur sel prokariotik........................................................9
Dinding sel.........................................................................10
3
4
5
6
7
Membran plasma................................................................10
Mesosom.............................................................................11
Sitoplasma..........................................................................11
Ribosom..............................................................................12
DNA dan RNA.....................................................................12
DAFTAR TABEL
Nomor
1
Judul
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Rumusan Masalah
a. Apa itu sel prokariotik?
b. Apa struktur sel prokariotik dan fungsinya?
c. Apa saja ciri-ciri sel prokariotik?
d. Apa perbedaan sel prokariotik dengan sel eukariotik?
e. Apa manfaat dari bakteri prokariotik?
1.3
Tujuan
a.
b.
c.
d.
e.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
sebelum dan karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik artiya sebelum inti. Sel
prokariot merupakan sel tunggal yang menjadi ciri khas dari kingdom monera
yaitu bakteri dan archae. Sel ini sering terlihat dalam rantai agregat atau sel yang
mengelompokkan diri menjadi ratusan. Secara umum sel prokariot lebih kecil
daripada sel eukariot karena prokariot memiliki struktur yang lebih sederhana
dengan tidak adanya organel-organel seperti nucleus, mitokondria, dan plastid
namun pada sel prokariot terdapat suatu struktur yang berfungi sama degan
mitokondria dan plastid, yaitu mesosom dan kromator. Organel-organel yang
terdapat pada sel prokariot adalah mesosom, sitoplasma, ribosom, dan materi inti
(DNA dan RNA). Semua organel tersebut tidak terselubung dengan membrane
serta tidak ada membrane yang memisahkan daerah inti dengan bagian sel
lainnya, sehingga pada bagian inti sel seperti materi genetik (DNA dan RNA)
terkonsentrasi pada suatu daerah yang disebut nukleoid dan secara langsung inti
sel tersebut mengadakan kontak dengan protoplasma. Untuk menghasilkan kinerja
yang maksimal pada sel, prokariot mengalami kompartemenisasi yakni
pengelompokan senyawa-senyawa dalam suatu unit fungsional.
Satu kromosom dan tidak adanya histon yang bergabung dengan
kromosom tersebut adalah ciri dari materi genetik sel prokariot. Banyak organel
yang masih belum ada pada sel ini salah satunya adalah mitokondria yang
menyebabkan tidak adanya sentriol, gelendong, dan badan basal. Beberapa
prokariota ada yang memiliki flagel, namun tidak dibangun dari mikrotubula
sebagaimana pada flagel dan silia pada eukariota. Perbedaan juga muncul pada
struktur dan keanehan biokimiawi yang terdapat pada ribosom sel prokariot yang
tidak ada pada sel eukariot. Saat individu donor memindahkan sebagian genetik
pada individu resipien merupakan saat reproduksi sel prokariot dengan cara
aseksual, selain itu sel prokariot bisa membelah diri dengan pembelahan biner
bukan melalui mitosis dan bisa juga mengalami rekombinasi genetik.
Sel prokariot merupakan tipe sel yang tidak mempunyai sistem
endomembran seperti reticulum endoplasma dan kompleks golgi, pada bagian
lainnya yakni sitoplasma terdapat banyak ribosom yang berguna untuk sintesis
protein. Selain hal tersebut sel prokariot adalah sel atau organisme yang mampu
hiudp dalam keadaan habitat yang ekstrim disertai presentase pemakaian sumber
energinya lebih banyak dari organisme lainnya. Dalam struktur susunannya dari
luar sampai kedalam berturut-turut adalah dinding sel, membrane sel, mesosom,
sitoplasma, ribosom, dan materi inti (DNA dan RNA).
2.2
prokariotik. Untuk itu mempelajari struktur dan fungsi pada sel prokariotik, sel
bakteri merupakan contoh yang cukup mewakili dari berbagai tipe sel prokariotik.
Bakteri memiliki ukuran (panjang) berkisar antara 0.15 - 15. Struktur sel bakteri
terdiri dari bagian luar sebagai penutup dan sitoplasma.
Bagian luar sel bakteri terdiri dari kapsula, dinding sel, dan membran
plasma. Kapsula yaitu bagian paling luar berupa lendir yang berfungsi untuk
melindungi sel. Bahan kimia pembangun kapsula adalah polisakarida. Dinding sel
terdiri dari berbagai bahan seperti karbohidrat, protein, dan beberapa garam
anorganik serta berbagai asam amino. Berdasarkan struktur dinding selnya,
bakteri dikelompokkan menjadi bakteri gram negatif dan gram positif. Fungsi
dinding sel yaitu sebagai pelindung, mengatur pertukaran zat dan reproduksi.
Sedangkan membran dalam merupakan bagian penutup yang paling dalam.
Membran plasma bakteri mengandung enzim oksida dan respirasi. Fungsinya
serupa dengan fungsi mitokondria pada sel eukariotik. Membran plasma pada
bakteri membentuk lipatan-lipatan yang berlapis. Lipatan ini disebut desmosome.
Pada beberapa daerah membrane plasma membentuk lipatan ke arah dalam
disebut mesosom. Fungsi mesosom yaitu untuk respirasi dan sekresi serta untuk
menerima DNA pada saat konjugasi. Beberapa bakteri memiliki alat gerak berupa
flagel. Beberapa bakteri lainnya mengandung villi yang berfungsi unutk
melekatkan diri.
Sitoplasma merupakan bagian dalam sel bakteri. Sitoplasma berbentuk
koloid agak padat yang mengandung butiran- butiran protein, glikogen, lemak dan
berbagai jenis bahan lainnya. Pada sitoplasma sel bakteri tidak ditemukan organelorganel yang memiliki system endomembrane seperti badan Golgi, reticulum
endoplasma (RE), kloroplas, mitokondria, badan mikro, dan lisosom. Sedangkan
ribosom banyak ditemukan pada sitoplasma bakteri. Materi genetic bakteri berupa
DNA atau kromosom bakteri atau genophore terdapat dalam sitoplasma, di daerah
inti yang tidak dibatasi oleh sistem membran, yang disebut nucleoid. Pada
Gambar 4. Mesosom
4. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzimenzim. Enzim-enzim digunakan untuk mencerna makanan secara
ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel. Metabolisme
terdiri dari proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme)
zat-zat.
10
Gambar 5. Sitoplasma
5. Ribosom
Ribosom merupakan organel tak bermembran tempat berlangsungnya
sintesis protein. Ukurannya sangat kecil, berdiameter antara 15-20 nm (1
nanometer = 10-9 meter).
Gambar 6. Ribosom
6. Materi Inti (DNA dan RNA)
Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA)
merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan
basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik,
yakni sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunan. Karena itu DNA
disebut sebagai materi genetik.
Asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan
persenyawaan hasil transkripsi (hasil cetakan, hasil kopian) DNA. Jadi,
bagian tertentu DNA melakukan transkripsi (mengopi diri) membentuk
RNA. RNA membawa kode-kode genetik sesuai dengan pesanan DNA.
Selanjutnya kode-kode genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk
urutan asam amino dalam proses sintesis protein.
11
sel
Organel organel tidak dibatasi membrane
Membran sel tersusun dari senyawa peptidoglikan
Diameter sel antara 1-10 mikrometer
Mengandung 4 unit RNA polymerase
Susunan Kromosomnya sirukuler
DNA atau Bahan gen terletak dalam sitoplasma yang memiliki bentuk
cincin bulat.
8. Sitoplasma dan materi genetik bercampur, sehingga materi inti tidak
dibatasi oleh membran inti melainkan hanya mengumpul pada daerah
yang di sebut nukleoid.
2.4
contohnya
dalah
pembelahan
biner.
Pembelahan sel pada sel-sel prokariotik berlangsung dalam dua tahap, yang
sekaligus membentuk siklus sel yang sederhana. Pada tahap pertama DNA
bereplikasi, kemudian sel membelah melalui proses yang disebut pembelahan
12
biner. Pembelahan biner bakteri dimulai dengan menempelnya bahan genetik pada
salah satu sisi membran dari sel dewasa, kemudian diikuti dengan proses sintesis
DNA dan replikasi. Setelah proses replikasi selesai maka salah satu sisi dari
membran akan membuat lekukan dan akhirnya diikuti dengan proses
pemanjangan sel dan pembelahan sel menjadi dua bagian yang memiliki bahan
genetika yang sama.
Pada prokariota informasi genetik (yakni gen-gen spesifik prokariota)
disandi dalam satu uintaian DNA yang berbentuk sirkuler. Sebelum sel membelah,
lingkaran DNA bereplikasi menjadi dua lingkaran. Ketika DNA telah bereplikasi,
kemudian terjadi pertumbuhan sel, menghasilkan sel yang lebih panjang. DNA
yang telah bereplikasi kemudian memisah dan masing-masing menuju ke arah dua
kutup sel yang berlainan. Ketika sel mencapai ukuran tertentu, sel-sel prokariotik
akan mulai membelah menjadi dua bagian yang sama. Kemudian terbentuklah
membran plasma dan dinding sel pada titik di tengah-tengah antara kedua salinan
DNA tanpa memisahkan dua sel anakan. Masing-masing sel akan mengandung
satu DNA sirkuler dan mampu hidup secara independen.
2.5
No
Prokariotik
Tidak
memiliki
Eukariotik
inti
yang
sitoplasma
karena
tidak
DNA
yang
sederhana,
lebih
mengandung
pasangan
lebih
sedikit
basa
nukleotida,
sehingga
harus
13
Memiliki operon
terjadi
terjadi
di
di
inti,
dan
sitoplasma.
Proses
transkripsi
terjadi
lebih
sederhana
lebih
rumit
terjadi,
dikemas
secara
kompak
2.6
lebih kompleks
pendaur-ulangan
unsur
kimia
dalam
ekosistem,
misalnya dalam
siklus
prokariotik
merupakan satu-satunya
organisme
yang
mampu
14
prokariotik
lebih
sangat
sering
jarang
berinteraksi
berfungsi
dalam
sendirian
kelompok
di
dan
penting
dalam
nutrisi
hewan
dan
juga
sebagai
15
BAB III
PENUTUP
Dari penulisan makalah ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Istilah prokariotik, dibangun dari kata pro dan karyon. Pro, artinya
sebelum dan karyon, artinya inti. Jadi sel prokariotik artiya sebelum inti.
Prokariotik merupakan makhluk hidup yang tidak memiliki membran
inti sel (= karyon).
2. Struktur sel prokariotik terdiri dari bagian dalam dan luar. Pada bagian luar
terdiri dari kapsula, dinding sel, dan membran plasma dan pada bagian
dalam terdapat sitoplasma.
3. Ciri-ciri sel prokariotik yaitu tidak memiliki membran inti sel dan organelorganelnya tidak dibatasi oleh membran sehingga inti sel tidak terlihat
dengan jelas.
4. Perbedaan sel prokariotik dengan sel eukariotik adalah sel prokariotik
tidak memiliki membran inti sel sedangkan sel eukariotik memiliki
membran inti sel.
5. Peran sel prokariotik adalah sebagai penghubung yang harus ada dalam
pendaur ulangan unsur kimia dalam ekosistem, misalnya dalam siklus
biogeokimia.
16
DAFTAR PUSTAKA
Andryani, Rika dkk. 2015. Ed. 1, Cet 1. Buku Ajar Biologi Reproduksi dan
Perkembangan. Yogyakarta
staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/evy-yulianti-msc/sejarah-biosel.pdf
diakses pada tanggal 4 September 2016 pukul 13.07 WIB
staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/evy-yulianti-msc/sejarah-biosel.pdf
diakses pada tanggal 4 September 2016 pukul 13.07 WIB
skp.unair.ac.id/repository/Guru.../StrukturdanFungsi_HeryPurnobasuki_238.pdf
diakses pada tanggal 4 September 2016 pukul 13.15 WIB
file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/.../Biologi_sel_PLPG.pdf
diakses pada tanggal 4 September 2016 pukul 14.05 WIB
http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-perbedaan-sel-prokariotikeukariotik.html diakses pada tanggal 4 September 2016 pukul 13.57 WIB
http://www.softilmu.com/2014/08/struktur-dan-fungsi-sel-prokariotik.html
diakses pada tanggal 4 September 2016 pukul 13.57 WIB
http://fungsi.web.id/2015/06/ciri-ciri-struktur-sel-prokariotik-dan-eukariotik.html
diakses pada tanggal 4 September 2016 pukul 14.10 WIB
http://www.belajarbiologi.com/2014/10/perbedaan-sel-prokariotik-dan-seleukariotik-bentuk-tabel.htm diakses pada tanggal 4 September 2016 pukul
14.10 WIB
http://www.sridianti.com/perbedaan-sel-prokariotik-dan-eukariotik.html
diakses
17