Buku Alat Peraga Biologi PDF
Buku Alat Peraga Biologi PDF
KATA PENGANTAR
Pada tahun 2011 jumlah sekolah menengah atas 11.306 tersebar di seluruh Indonesia,dari jumlah tersebut sebagian berada di daerah-daerah terpencil atau kepulauan yang sulit
transpotasi dan sarana pendukung lainnya. Pada umumnya
sekolah-sekolah tersebut sangat kurang sarana dan prasarana
khususnya peralatan laboratorium IPA, sedangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan mewajibkan ujian praktik bagi
mata pelajaran IPA (Fisika, Kimia dan Biologi).
Keberadaan peralatan laboratorium IPA merupakan sarana
yang harus diupayakan guna meningkatkan mutu pembelajaran IPA di sekolah. Keterbatasan sarana ini dapat dipenuhi
dengan menggunakan alat peraga IPA sederhana yang bahanbahannya mudah didapat di sekitar sekolah, tanpa mengurangi pemahaman terhadap konsep pembelajaran IPA. Oleh
karena itu, Direktorat Pembinaan SMA menerbitkan buku Pedoman Pembuatan Alat Peraga IPA Sederhana untuk SMA.
Buku-buku tersebut berkaitan dengan pemanfaatan dan pendayagunaan peralatan atau bahan yang dirancang dan digunakan sebagai alat pratik IPA. Hadirnya buku pedoman
pembuatan alat peraga IPA sederhana merupakan salah satu
upaya Direktorat Pembinaan SMA dalam meningkatkan mutu
pembelajaran IPA.
iii
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam mewujudkan buku pedoman pembuatan alat peraga IPA sederhana ini, khususnya kepada Pusat
Pengembangan dan Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA Bandung beserta tim penulis buku ini. Kiranya
menjadi sumbangan kontruktif bagi kemajuan dan pengembangan Sekolah Menengah Atas di Indonesia.
iv
DAFTAR ISI
vi
vii
Percobaan 5 :
Mengetahui Berbagai Kandungan Dalam Urine ...... 103
Percobaan 6 :
Membuktikan O2 dilepas pada proses fotosintesis?.... 110
Percobaan 7 :
Bioreaktor Pupuk Organik ............................................. 113
BAB V Penutup......................................................................... 115
DAFTAR PUSTAKA................................................................. 117
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alat peraga praktik (APP) IPA mempunyai peranan
yang sangat penting dalam pembelajaran, yaitu untuk:
1. Menjelaskan
konsep,
sehingga
peserta
didik
memperoleh kemudahan dalam memahami hal-hal
yang dikemukakan guru;
2. Memantapkan
penguasaan
materi
yang
ada
hubungannya dengan bahan yang dipelajari; dan
3. Mengembangkan keterampilan.
Di samping peranan yang sangat penting dalam
pembelajaran, APP IPA juga mempunyai fungsi yang
dapat menentukan pencapaian tujuan pembelajaran IPA
di sekolah, fungsi tersebut menurut Dirjen Dikdasmen
Depdikbud (1999) adalah sebagai sumber belajar; metode
pendidikan, sarana dan prasarana pendidikan.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan
(BSNP, 2006), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA) harus memiliki sarana: perabot, peralatan
pendidikan, media, bahan habis pakai, dan perlengkapan
lainnya; serta prasarana laboratorium.
Pedoman Pembuatan Alat Peraga Biologi Sederhana Untuk SMA
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mempelajari panduan pengembangan inovasi APP IPA ini, Anda sebagai guru diharapkan memahami dan mampu mengembangkan APP IPA Sederhana (Buatan Sendiri) untuk pembelajaran IPA dan
karya inovatif pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
2. Tujuan Khusus
Anda terampil dalam:
1.
2.
3.
4.
****
BAB II
PEMBUATAN DAN PENGEMBANGAN
ALAT PERAGA PRAKTIK (APP) IPA
SEDERHANA (BUATAN SENDIRI)
A. Langkah-langkah pembuatan dan pengembangaan APP
IPA Sederahana
Langkah-langkah pembuatan dan pengembangaan
alat peraga praktik IPA sederhana dapat digambarkan
seperti bagan 1.
BAGAN 1
PROSES PENGEMBANGAN APP
KTSP
Standar Isi
Penentuan
alat yang
akan dibuat
Perancangan
Penyelidikan
Pembuatan
Hasil yang
Memenuhi
Rencana
Kegiatan
Penilaian
Digunakan
dalam
pembelajaran
Keterangan bagan:
a. Langkah pertama sebelum mengembangkan APP, Anda
harus menganalisis kurikulum (KTSP) terutama yang
berkenaan dengan standar isi (standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, dan materi pokok
pembelajaran).
b. Penentuan alat yang akan dibuat atau dikembangkan.
c. Setelah APP yang akan dibuat ditentukan, Anda
hendaknya
melakukan
penyelidikan,
apakah
di lingkungan sekitar terdapat alat/bahan yang
mendukung untuk pembuatan APP tersebut, apakah
APP yang akan dibuat sesuai dengan karakteristik
peserta didik, topik IPA yang kan diajarkan. Jika
semua sudah sesuai, Anda menyiapkan alat, bahan,
dan perkakas yang diperlukan serta masing-masing
alternatifnya.
d. Setelah semua siap, lakukan perancangan APP,
perancangan dapat berupa sketsa gambar (desain).
Setelah gambar APP yang akan dibuat selesai dan
dinilai, lakukan pembuatan sesuai rancangan.
e. APP yang sudah dibuat, Anda nilai, apakah sesuai
dengan rancangan, konsep IPA yang akan diajarkan,
keamanan ketika digunakan, dan kelayakan digunakan
dalam pembelajaran, dan aspek lainnya sesuai kriteria:
yang telah dijelaskan pada Pendahuluan butir C di atas.
Pada tahap penilaian ini lakukan juga pengujicobaan
alat. Jika ada hal-hal yang kurang atau tidak/belum
berhasil, perbaiki dan sempurnakan.
f. Evaluasi keberhasilan produk hasil pembuatan/
pengembangan alatperaga praktik IPA sederhana.
10
11
13
mudah
digunakan,
14
15
c. Ketahanan alat
1) Ketahanan terhadap cuaca (suhu udara, cahaya
matahari, kelembaban, air)
2) Memiliki alat pelindung dari kerusakan
3) Kemudahan perawatan
d. Keakuratan Alat Ukur (hanya untuk alat ukur)
1) Ketahanan komponen-komponen pada dudukan
asalnya (tidak mudah longgar atau aus).
2) Ketepatan pemasangan setiap komponen.
3) Ketepatan skala pengukuran
4) Ketelitian pengukuran (orde satuan)
e. Efisiensi Penggunaan Alat
1) Kemudahan dirangkaikan
2) Kemudahan digunakan/dijalankan
f. Keamanan bagi peserta didik
1) Memiliki alat pengaman
2) Konstruksi alat aman bagi peserta didik (tidak
mudah menimbulkan kecelakaan pada peserta
didik)
g. Estetika
1) Warna
2) Bentuk
h. Kotak Penyimpan
1) Kemudahan mencari alat
2) Kemudahan mengambil dan menyimpan
3) Ketahanan kotak KIT.
16
17
II
No
Nilai Pendidikan
a. Kesesuaian dengan
perkembangan intelektual
peserta didik
Aspek Kelayakan
1 2 3 4
Skor
Saran
Saran
Skor Nilai
Perbaikan Penggunaan Kelayakan
Isilah dengan ( )pada kolom angka, jika (1) Sangat tidak setuju, (2) Tidak Setuju, (3)
setuju, (4).sangat setuju.
Nama Alat
: ............................................
Jenis Penggunaan : Praktik/Demonstrasi
Kelas/Sekolah : ......... / ................................
18
IV
III
No
b. Kemudahan digunakan/
dijalankan
Efisiensi Alat
a. Kemudahan dirangkaikan
d. Ketelitian pengukuran
Keakuratan Alat
a. Ketahanan komponenkomponenya pada dudukan
asalnya
c. Kemudahan perawatan
Ketahanan Alat
a. Ketahanan terhadap cuaca
Aspek Kelayakan
1 2 3 4
Skor
Saran
Saran
Skor Nilai
Perbaikan Penggunaan Kelayakan
19
Ketahanan kotak
c.
1 2 3 4
Skor
Saran
Saran
Skor Nilai
Perbaikan Penggunaan Kelayakan
Kemudahan mengambil/
menyimpan
b.
Kotak Kit
a. Kemudahan mencari alat
b. Bentuk
Estetika
a. Warna
Aspek Kelayakan
Rekomendasi :
VIII
VII
VI
No
21
22
23
25
Angka
kredit
4
2
****
26
BAB III
PERANCANGAN, PEMBUATAN
DAN PENGGUNAAN
ALAT PERAGA PRAKTIK (APP) IPA
SEDERHANA (BUATAN SENDIRI)
Pada kegiatan ini disajikan contoh merancang (desain),
pembuatan, dan menggunakan APP IPA sederhana berkaitan
pengembangan alat peraga praktik IPA untuk Sekolah Menengah Atas.
A. RESPIROMETER SEDERHANA
1. Dasar Teori
Udara yang keluar masuk paru-paru pada
waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara
pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan
pada orang dewasa lebih kurang 500 ml. Setelah kita
melakukan inspirasi biasa, kita masih bisa menarik
napas sedalam-dalamnya.Udara yang dapat masuk
setelah mengadakan inspirasi biasa disebut udara
komplementer, volumenya lebih kurang 1500 ml.
Udara yang dapat dikeluarkan setelah ekspirasi
biasa disebut udara suplementer, volumenya lebih
kurang 1500 ml.Walaupun mengeluarkan napas dari
paru-paru dengan sekuat-kuatnya ternyata dalam
27
28
Galon
Selang Plastik
Baskom
Air
5. Prosedur Kerja
a. Isilah botol besar yang telah diberi skala dengan air
hingga penuh. Tutuplah mulut botol, balikkan dan
masukkan ke dalam bak berisi air. Masukkan pipa
melalui mulut botol, ujung pipa lain masukkan ke
dalam mulut. Sebelum pipa dimasukkan ke mulut,
tarik napas sekuat-kuatnya dan setelah pipa masuk
mulut, embuskan napas sekuat-kuatnya. Udara
29
30
31
32
33
C. AUKSANOMETER SEDERHANA
1. Fungsi dan Prinsip kerja Alat
Auksanometer adalah suatu alat untuk mengukur
pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri
dari system katrol yang dilengkapi jarum penunjuk
pada busur skla atau jarum yang dapat menggaris
pada silinder pemutar (Ensiklopedi Biologi,
2003:17). Oleh karena itu guru diharapkan mampu
memodifikasi media yang dapat difungsikan seperti
alat tersebut. Media yang dapat dibuat tidak sama
persis dengan auksanometer yang sebenarnya, tetapi
dapat digunakan siswa untuk melihat pertumbuhan
34
Jumlah
1 lembar
2 lembar
1 buah
Ampelas kayu
1 lembar
1 buah
1 buah
1 utas
1 buah
1 buah
35
1 kaleng
kecil
1 buah
1 buah
1 buah
Secukupnya
36
5. Langkah Kegiatan
Auksanometer
digunakan
untuk
mengamati
perubahan panjang tanaman.Gunakanlah tanaman
yang cepat tumbuh seperti tumbuhan jenis kacangkacangan. Cara menggunakan auksanometer
sederhana adalah sebagai berikut:
Ikatkan ujung benang yang bebas pada tangkai daun
paling ujung tanaman.
1. Posisikan jarum penunjuk pada angka nol dan
ujung pemberat pada skala mistar nol.
2. Usahakan pemberat tergantung bebas
3. Karena pertumbuhan tanaman maka jarum akan
bergerak naik dan pemberat bergerak turun.
4. Lakukan pengamatan terhada jarum penunjuk dan
turunnya pemberat setiap hari pada waktu yang
sama, selama beberapa hari yang ditetapkan
5. Hasil pengamatan dapat ditulis dalam bentuk
tabel.
37
6. Pengamatan
No
1
2
3
4
5
Perubahan
Turunnya Keterangan
Hari Ke- Jarum
Pemberat
Penunjuk (0)
(cm)
Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima,
dst
38
Gambar.3.5. Bioreaktor
39
40
41
2. TUJUAN
a.
b.
3. DESAIN ALAT
42
5. CARA KERJA
a) Warnai karton berselang seling dengan warna
yang berbeda berjarak 1 cm, masing-masing
menunjukkan Phosfat dan Gula deoksiribosa
b) Penjepit kertas/klip warna sebagai lambang Basa
nitrogen pada DNA, misal Merah (Adenin),
Kuning (Guanin), Hijau (Sitosin) dan Biru (Timin)
c) Tempatkan 12 Basa nitrogen (Klip) dengan urutan
A T T C G G A A T G G C pada salah satu potongan
karton
d) Buat pasangan dari basa tersebut dengan
meletakkan klip berwarna pada potongan karton
lainnya
e) Kaitkan klip yang berpasangan tadi hingga
membentuk seperti rangkaian anak tangga
6. BAHAN DISKUSI
a) Apa saja gugs penyusun dari sebuah DNA?
b) Sebutkan 4 macam basa nitrogen penyusun DNA!
c) Gambarkan struktu DNA di ata dalam bentuk
diagram! disebut model apakah struktur DNA ini?
d) Tuliskan jenis ikatan yang menghubungkan basa
purin dan pirimidin!
43
F. MODEL ENZIM
1. Dasar Teori
Enzim merupakan kualitas yang berada ditubuh
organism hidup, oleh karena itu Enzim memiliki
sifat Biokatalisator. Enzim memiliki struktur sebagai
berikut :
Bagian Protein (apoenzim)
Enzim
Bagian non Protein (kofaktor)
Holoenzim
44
S=Substrat,
ES=Enzim
Substrat,
2. Desain Alat
45
47
A
Gambar 3.8.
48
49
51
2. Tujuan
Siswa dapat mengenal nama dan bentuk - bentuk
tulang
Siswa dapat menyusun rangkaian rangka tulang
3. Alat dan Bahan yang dibutuhkan
a) Gambar Model gambar rangka
b) Pembolong kertas (ferforator)
c) Gunting
d) Kancing jepret
52
pada
53
55
No
Nama
Tulang
Jenis Tulang
Penyusun bagian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Susunlah rangkaian tulang yang tesedia menjadi gambaran
rangka manusia yang utuh
56
tahapan
proses
57
58
59
4. Pertanyaan
a. Berdasarkan puzzle yang telah disusun, tuliskan
rangkaian proses respirasi secara lengkap dan
berurutan
b. Ada berapa tahapan yang berlangsung pada
respirasi secara aerob secara keseluruhan
c. Berapa tahap respirasi aerob pada puzzle
d. Jelaskan masing-masing tahapan tersebut
e. Lengkapi tabel di bawah ini
60
No.
Nama Proses
Tempat
Berlangsungnya
Bahan Hasil
1
2
3
Dari hasil yang diperoleh pada proses respirasi aerob,
senyawa apa sajakah yang dapat dijadikan energi
1) Energi siap pakai ...
2) Energi harus diolah dulu dalam dalam rantai
transfer elektron ....... dan.......
f. Berapa jumlah total enegi yang terbentuk dari
proses respirasi aerob secara keseluruhan
J. KARTU RANGKAIAN
MEIOSIS
PROSES
MITOSIS
DAN
1. Dasar Teori
Mitosis dan meiosis merupakan pembelahan sel
secara tidak langsung, yaitu melalui tahapan-tahapan
tertentu, dan ditandai dengan penampakan yang
berbeda-beda dari kromosom yang dikandungnya.
Pada saat pembelahan sel, kromosom mudah diamati
di bawah mikroskop, karena benang-benang kromatin
menebal dan memendek serta mudah menyerap
warna.
61
62
secara acak
63
5. Pertanyaan
a. Pada gambar manaterjadi duplikasi kromosom?
Apa nama fasenya?
b. Bandingkan dan jelaskan, bagaimana keadaan
kromosom pada telofase I dan II
c. Tuliskan perbedaan sel anak hasil meiosis I dan II
d. Pembelahan reduksi atau meiosis terjadi pada
alat-alat reproduksi. Sebutkan tempat terjadinya
pembelahan reduksi pada
e. Hewan
f. Lumut dan paku
g. Tmbuhan berbiji
h. Sebukan perbedaan antara pembelahan mitosis
dan meiosis, tulis dalam bentuk tabel
****
64
BAB IV
DEMONSTRASI PERMAINAN
DAN PERCOBAAN BIOLOGI
UNTUK MEMBANGUN LITERASI
BIOLOGI
A. PENDAHULUAN
Agar diperoleh kompetensi yang telah ditentukan
dalam mempelajari biologi, siswa sebaiknya diberikan
pengalaman belajar yang sesuai dengan kompetensi yang
harus dikuasainya. Mempelajari Biologi bertujuan untuk
membangun Literasi biologi, prinsip-prinsip pembelajaran
Biologi sebaiknya memberikan pengalaman yang nyata
bagi siswa yang mempelajarinya, pembelajaran biologi
melalui hands on activity dan minds on activity. Guru
sebaiknya dapat merancang kegiatan mempelajari biologi
yang sesuai dengan tingkatan perkembangan kognitif
siswanya, mengkondisikan pembelajaran sedemikian rupa
diharapkan supaya pembelajaran bersifat menyenangkan.
B. LITERASI BIOLOGI
Literasi sains (dalam hal ini Biologi), yaitu
kemampuan seseorang untuk menguasai Biologi
Pedoman Pembuatan Alat Peraga Biologi Sederhana Untuk SMA
65
67
68
69
70
71
72
73
F. KETERAMPILAN PROSES
Keterampilan proses sains adalah seluruh
keterampilan ilmiah yang dapat digunakan untuk
menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori untuk
mengembangkan konsep yang telah ada ataupun untuk
melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan.
Keterampilan proses sains merupakan keterampilan
intelektual yang khas yang digunakan oleh semua ilmuwan
serta dapat digunakan untuk memahami fenomena
apa saja, dimana keterampilan ini diperlukan untuk
74
memperoleh, mengembangkan dan menerapkan konsepkonsep, prinsip hukum dan teori-teori sains. Melalui
keterampilan proses sains ini seseorang diharapkan
dapat mengalami proses sebagaimana yang dialami para
ilmuan dalam memecahkan misteri-misteri alam dan akan
menjadi roda penggerak penemuan, pengembangan fakta
dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap,
wawasan dan nilai. Berikut ini adalah keterampilan proses
dasar dan keterampilan terintegrasi yang diungkapkan
oleh Funk.
1. Keterampilan Proses Dasar
Keterampilan-keterampilan proses dasar adalah
bagian-bagian yang membentuk landasan metodemetode ilmiah. Keenam keterampilan tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Pengamatan (observation)
Kemampuan mengamati merupakan keterampilan
paling dasar dalam proses dan memperoleh
ilmu serta hal terpenting untuk mengembangkan
keterampilan proses yang lain. Mengamati
merupakan tanggapan terhadap berbagai objek
dan peristiwa alam dengan pancaindera. Dengan
obsevasi, peserta didik mengumpulkan data
tentang tanggapan-tanggapan terhadap objek yang
diamati.Kegiatan mengamati terdiri dari dua jenis
yaitu secara kualitatif menggunakan panca indera
dan pengamatan secara kuantitatif yaitu dengan
menggunakan alat bantu yang sudah dibakukan
seperti termometer untuk mengetahui suhu,
Pedoman Pembuatan Alat Peraga Biologi Sederhana Untuk SMA
75
76
d. Pengukuran (Measurement)
Mengukur dapat diartikan sebagai membandingkan
yang diukur dengan satuan ukuran tertentu yang
telah ditetapkan sebelumnya. Keterampilan dalam
menggunakan alat dalam memperoleh data dapat
disebut pengukuran.
e. Penyimpulan (Inference)
Melakukan inferensi adalah menyimpulkan. Ini
dapat diartikan sebagai suatu keterampilan untuk
memutuskan keadaan suatu objek atau peristiwa
berdasarkan fakta, konsep dan prinsip yang
diketahui.
f. Peramalan (Prediction)
Prediksi merupakan keterampilan meramal
yang akan terjadi, berdasarkan gejala yang ada.
Keteraturan dalam lingkungan kita mengizinkan
kita untuk mengenal pola dan untuk memprediksi
terhadap pola-pola apa yang mungkin dapat
diamati. Memprediksi dapat diartikan sebagai
mengantis Sainssi atau membuat ramalan
tentang segala hal yang akan terjadi pada waktu
mendatang, berdasarkan perkiraan pada pola atau
kecenderungan tertentu, atau hubungan antara
fakta, konsep, dan prinsip dalam pengetahuan.
Keenam keterampilan di atas terintegrasi ketika
seorang ilmuwan merancang dan mengadakan
sebuah eksperimen. Enam keterampilan dasar di
Pedoman Pembuatan Alat Peraga Biologi Sederhana Untuk SMA
77
78
79
80
1. Hukum
Pengertian hukum dalam Sains: Merupakan
suatu pernyataan yang mengungkapkan adanya
hubungan gejala alam yang konsisten. Karena
kekonsistenannya dari gejala-gejala alam inilah maka
dapat disusun suatu pernyataan yang dikenal dengan
hukum. Selanjutnya hukum dapat digunakan landasan
untukmenerangkan gejala berikutnya. Formulasi
hukum-hukum sains bermacam-macam, dari yang
sangat sederhana sampai yang kompleks.
2. Teori
Pengungkapan sebuah teori dalam sains itu
dalam bentuk hukum. Teori merupakan deskripsi
matematis, penjelasan logis hipotesis yang telah
diverifikasi atau suatu model interaksi dalam suatu
fenomena alam yang telah dibuktikan kebenarannya.
Fakta dan teori memiliki kepastian ataupun konsistensi
dalam menjelaskan fenomena yang terjadi meskipun
kelihatannya berbeda.
3. Postulat
Postulat adalah suatu anggapan dasar atas
kejadian yang teramati yang sudah di anggap benar
sehingga anggapan tersebut tidak lagi dipertanyakan
oleh orang yang menggunakan anggapan tersebut.
Terdapat hubungan antara hukum, teori dan postulat.
Hukum berfungsi untuk mengungkapkan suatu fakta
yang terjadi sedangkan teori menjelaskan fakta tersebut
terjadi sedangkan postulat merupakan anggapan dasar
yang memungkinkan untuk fakta tersebut terjadi.
Pedoman Pembuatan Alat Peraga Biologi Sederhana Untuk SMA
81
83
85
5. Tekun
Seorang ilmuwan tidak akan berhenti melakukan
percobaan-percobaan sebelum selesai dan bersedia
mengulangi percobaan yang dilakukan apabila
hasil yang didapat meragukannya. Tidak bosan
melakukan percobaan serta pada hal-hal ingin
diketahuinya akan bekerja dengan sangat teliti.
6. Optimis
Seorang ilmuwan tidak akan mengatakan segala
sesuatu tidak dapat dikerjakan dan diselesaikan.
Tetapi dia akan selalu mempunyai harapan dan
selalu mengambil kesempatan untuk mencoba dan
memikirkannya lagi.
7. Skeptis
Seorang ilmuwan harus bersikap kritis untuk
menyimpulkan data yang diperoleh dari percobaan
yang dialkukan dengan bukti-bukti yang cukup
kuat. Dalam membuat kesimpulan dan mencari
kebenaran apa yang dilakukanya akan bersikap
hati-hati, ragu dan skeptis.
8. Berani
Seorang ilmuwan harus berani mempertahankan
kebenaran, membela fakta atas hasil percobaanya.
Selalu melawan semua kesalahan, kepura-puraan,
penipuan, kemunafikan dan kebatilan yang akan
menghambat kemajuan.
86
9. Bekerja Sama
Seorang ilmuwan, jika penelitian yang akan
dilakukan tidak mungkin untuk dikerjakan sendiri,
maka kita harus mampu bekerjasama dengan orang
lain. Selain itu, seorang peneliti juga harus bersikap
terbuka, yaitu mau menerima pendapat yang benar
dari orang lain.
87
b. Membantu peserta
pembelajaran
didik
mencapai
tujuan
2. Bahan
a. Tersusun logis dan sistematis
b. Sesuai
dengan
kemampuan
dan
tahap
perkembangan peserta didik
c. Bahan merangsang keingintahuan peserta didik
d. Bahan mutakhir
3. Metode
a. Memperkaya kegiatan dalam kelas
b. Memotivasi peserta didik
c. Pengarahan dan instruksi jelas dan mudah
dipahami
d. Mengembangkan keterampilan proses peserta
didik
e. Mengembangkan kemampuan inkuiri sesuai
dengan tahap perkembangan peserta didik
f. Mengembangkan
kemampuan memecahkan
masalah
g. Mengembangkan kemampuan literasi sains
bagi peserta didik yang terdiri atas 4 aspek yaitu
(1) kemampuan memahami istilah sains, (2)
kemampuan membaca dalam sains, (3) kemampuan
menulis tentang sains dan (4) kemampuan berbicara
dalam sains.
h. Menanamkan sikap ilmiah melalui proses
pembelajaran
88
4. Evaluasi
a. Mempunyai cara penilaian penguasaan bahan oleh
peserta didik
b. Cara penilaian LKS praktis, mudah dan cepat
c. Merangsang self assessment
5. Pertimbangan dari sudut kepentingan bagi peserta
didik
a. Menarik minat peserta didik
b. Atraktif
c. Menambah keyakinan dan rasa berhasil bagi
peserta didik
d. Memotivasi peserta didik
e. Pemilihan kosa kata dan istilah sains sesuai dengan
peserta didik
f. Merangsang self assessment
g. Hemat biaya
6. Prinsip Penggunaan LKS
a. Menentukan
tujuan
Standar
Kompetensi,
Kompetensi dasar, Indikator dan Tujuan
Pembelajaran, lalu peserta disusun rencana
pelaksanaan pembelajarannya dalam bentuk RPP.
b. Memilih secara cermat dan nilai secara teliti
pertanyaan, tugas atau latihan dalam LKS apakah
sudah sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan
tahap perkembangan peserta didik.
c. Setiap tes yang tertuang dalam LKS seyogianya
dapat diperiksa dengan cepat agar efektif dan
efisien.
Pedoman Pembuatan Alat Peraga Biologi Sederhana Untuk SMA
89
90
J. PERCOBAAN-PERCOBAAN BIOLOGI
Percobaan1: Mengetahui Adanya Kandungan Oksigen
Dalam Udara Pernapasan
A. Pendahuluan
Pada udara pernapasan ada udara yang masuk
dan ada udara yang dikeluarkan.Susunan atau komposisi
udara yang masuk dan udara yang dikeluarkan dalam
pernapasan
berbeda-beda.
Perbedaan
komposisi
kandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen 79,01%,
oksigen 20,95%, karbondioksida 0,04% dan sisanya adalah
gas-gas lain. Sedangkan komposisi gas yang keluar dari
udara yang pernapasan terdiri atas nitrogen 79,6%,
oksigen 18,6%, dan karbondioksida 4,0%.
B. Tujuan:
Kegiatan ini bertujuan untuk membuktikan kandungan
gas oksigen dalam udara yang dikeluarkan pada proses
pernapasan
C. Alat dan Bahan
No
1
2
3
4
5
Alat / Bahan
Baskom Besar
Botol Plastik
Lilin
Air
Pipa Karet
91
Langkah kegiatan
1. Susunlah perangkat eksperimen seperti gambar
dibawah ini!
92
D. Pertanyaan
1. Apa yang terjadi dengan nyala api lilin setelah ditutup
dengan botol yang berisi udara pernapasan?
2. Berapa lama nyala apa lilin dalam botol dapat bertahan?
3. Mengapa lilin dapat menyala dalam botol?
4. Kapan nyala api lilin akan mati?
5. Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini!
93
94
Gelas Aqua
Beaker glass
Pengaduk
Saringan
Blender
Spatula
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
2. BAHAN
D. Langkah kegiatan
1. Kentang dan jambu air 250 gram buah ditambah 250
ml aquades, kemudian diblender selama 1 menit
2. Setelah diblender, buah disaring dengan penyaring
biasa, kain saring dan kertas saring sebanyak 5 kali
saring
3. Hasil saringan (alikot) dari buah tersebut diletakkan
dalam beaker glass
4. Tambahkan 1 sendok deterjen dan 2 spatula NaCl ke
dalam 56 ml aquades, diaduk selama 15 menit (jangan
sampai membuih)
5. Masukan 2 ml alikot ditambah 1 ml larutan dari
deterjen, NaCl dan aquades diaduk (jangan sampai
membuih), masukkan pada tabung reaksi.
6. Tambah 6 ml etanol absolute dingin, teteskan perlahanlahan melalui dinding tabung reaksi
7. Terus ulangi sebanyak 3 kali
8. Catat waktu awal terbentuknya benang-benang
DNA dan bandingkan ketebalan lapisan DNA yang
terbentuk setiap perlakuan
95
E. Pengamatan
Alekot
Jambu Air
Warna
Waktu
Bentuk
Kentang
Pertanyaan
Apa yang dimaksud dengan isolasi DNA?
Apa fungsi dari penggunaan garam dalam praktikum
ini?
Apakah terjadi perbedaan warna pada setiap perlakuan
tersebut? Jelaskan?
Mengapa pada saat pengadukan harus dilakukan
dengan pelan?
Alat
Sedotan
Lilin
Korek api
Lap
Gelas plastik air mineral
Cutter/pisau/ silet
Ampelas
Bahan
Telur
Air
kecap
97
Langkah Kegiatan
Percobaan 1
a. Tipiskan permukaan kulit telur pada ujung-ujung telur
menggunakan silet/cutter/ampelas supaya mudah
melepas kulitnya.
b. Kemudian buka kulit ekor telur dengan diameter
sekitar 1-2 cm, tapi jangan sampai membrannya sobek.
Kemudian buat lubang di ujung yang lain, untuk
memasukan sedotan, lebarnya pas dengan sedotan.
c. Tutup celah-celah antara sedotan dengan tetesan lilin.
d. Kemudian
letakkan
telur
dengan
sedotan
menghadap ke atas di atas aqua gelas yang telah
di lubangi plastik penutupnya, upayakan lubang
yang bermembran masuk ke air. Sehingga osmosis
dapat berjalan.
e. Tunggu hingga ada perubahan terhadap cairan dari
telur.
Percobaan 2
a. Tipiskan permukaan kulit telur pada ujung-ujung telur
menggunakan silet/cutter/ampelas supaya mudah
melepas kulitnya.
b. Kemudian buka kulit ekor telur dengan diameter
sekitar 1-2 cm, tapi jangan sampai membrannya sobek.
c. Kemudian buat lubang di ujung yang lain, dengan
diameter yang agak lebar sekitar 3-4 cm, lalu buang
isi telur dan ganti isi telur dengan air jernih. (hati-hati
jangan sampai membran telur robek)
d. Kemudian siapkan gelas yang telah berisi kecap.
98
D. Pengamatan
Perhatikan telur setelah diberi perlakuan ................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
E. Kesimpulan
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
99
Pertanyaan
1. Kapankah osmosis akan berhenti?
2. Berperan sebagai apakah selaput pada telur?
Jumlah
2 buah
2 buah
4 batang
Secukupnya
D. Langkah Kegiatan
1. Susunlah perangkat eksperimen seperti gambar
dibawah ini!
101
103
Mengukur pH urine
Memeriksa kandungan glukosa dalam urine
Memeriksa kandungan protein dalam urine.
Mengenali bau amonia.
Beker gelas
e) Larutan Benedicts
Urin
f) Penjepit tabung reaksi
Pipet tetes
g) Pembakar spirtus
Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
Beker gelas
Urin
Pipet tetes
Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
Larutan Biuret
D. Cara Kerja
1) Mengukur pH urin
a) Tuangkan sampel urine yang dibawa ke dalam
beker gelas
b) Masukkan kertas indikator pH universal ke dalam
beker gelas yang berisi urine
c) Amati perubahan warna pada kertas indikator pH
d) Cocokkan warnanya dengan standar pH
2) Memeriksa kandungan glukosa dalam urin
a) Masukkan 2 ml urin dari beker gelas ke dalam
tabung reaksi.
b) Tambahkan 5 tetes larutan Benedicts (5 tetes
larutan CuSO4 lalu 2 ml larutan NaOH)ke dalam
tabung reaksi dengan menggunakan pipet,
kemudian panaskan hingga mendidih.
105
Hijau
Kuning
Orange
Merah
107
2) Pertanyaan
a) Berdasarkan hasil pengamatan terhadap warna
kertas indicator, berapakah pH urin yang kamu
ukur?
b) Berdasarkan nilai pH urine, maka sifat urine
tersebut adalah?
c) Mengapa urine tersebut dapat bersifat demikian?
d) Berapakah pH urine yang normal?
Kegiatan II :Memeriksa kandungan glukosa dalam urin.
1) Hasil Pengamatan
Warna larutan Benedicts: ..
Sample Warna awal
urin
sample urin
Keterangan
Pertanyaan
a) Apa fungsi larutan Benedicts dalam percobaan
tersebut?
b) Jika hasil pengujian berwarna merah, hal ini
menandakan apa? Mengapa bisa demikian?
c) Darimana asal glukosa yang ada dalam urin yang
menunjukkan hasil positif tersebut?
108 Pedoman Pembuatan Alat Peraga Biologi Sederhana Untuk SMA
Warna awal
sample urin
Warna sample
urin setelah
ditambahkan
Biuret
Keterangan
Pertanyaan
a) Apa fungsi larutan Biuret dalam uji tersebut?
b) Apakah hubungannya antrara kadar protein yang
tinggi dalam urin dengan kesehatan orang yang
bersangkutan?
109
Percobaan 6: M e m b u k t i k a n O 2 d i l e p a s p a d a p r o s e s
fotosintesis
A. Pendahuluan
Suatu sifat fisiologi yang hanya dimiliki oleh
tumbuhan ialah kemampuannya untuk menggunakan zat
karbon dari udara untuk diubah menjadi bahan organik
serta diasimilasikan di dalam tubuh tanaman. Peristiwa
ini hanya berlangsung jika cukup cahaya, oleh karena
itu asimilasi karbondisebut juga fotosintesis. Fotosintesis
adalah suatu proses dimana zat-zat anorganik H20 dan
C02 oleh klorofil diubah menjadi zat organik karbohidrat
dengan pertolongan sinar, dan melalui perantara pigmen
hijau daun (klorofil) yang terletak dalam organel kloroplas
pada sitoplasma.
111
E. Hasil Pengamatan
Waktu menit
ke-
Jumlah Gelembung
Tempat terang
Tempat gelap
5
10
15
F. Pertanyaan
1) Bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap laju
fotosintesis ?
2) Selain intensitas cahaya, fotosintesis juga dipengaruhi
113
Bioreaktor
Sampah rumah tangga
EM 4
: 3 buah
: 20 kg
: 1 liter
D. Cara Kerja
1. Rajang sampah organik yang akan digunakan
2. Masukkan sampah organik tersebut ke dalam bioreaktor
yang telah disediakan
3. Larutkan 1 liter EM4 dengan 10 liter air
4. Siramkan dengan merata ke dalam bioreaktor yang
sudah berisi sampah organik
5. Tutup rapat bioreaktor dan diamkan selama 10 hari.
Kemudian pupuk organik airnya bisa bisa dikeluarkan
dan dikemas dalam botol kecil dan dapat digunakan
sebagai pupuk cair
6. Sedangkan komposnya bisa digunakan setelah 12 hari.
E. Pertanyaan
1. Sebutkan fungsi M4?
2. Sebutkan jenis limbah yang dapat digunakan dalam
pembuatan pupuk organik?
3. Berapakah perbandingan air dan M4 untuk
dicampurkan?
****
BAB V
PENUTUP
****
115
Alat Auksonometer
DAFTAR PUSTAKA
117
(2011).
Didik.
119