Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan
Kegiatan Praktek Belajar Lapangan (PBL) Manajemen Farmasi dilaksanakan di
Puskesmas Bungursari dalam waktu dua minggu yaitu dimulai pada tanggal 18 Juli 2016 s/d
30 Juli 2016 dengan jadwal praktek disesuaikan dengan hari dan jam kerja di Puskesmas
Bungursari. Dari hasil Praktek Belajar Lapangan Manajemen Farmasi yang telah
dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Manajemen Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Puskesmas Bungursari yang meliputi
proses Perencanaan, Pengadaan, Pendistribusian dan Penggunaan, secara umum sudah
memenuhi aturan yang tercantum dalam Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan yang dibuat oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Namun pada proses penyimpanan obat psikotropik di Instalasi Farmasi Puskesmas
Bungursari belum memenuhi syarat.
2. Puskesmas Bungursari memiliki 1 orang Farmasis untuk mengelola perbekalan farmasi
di Instalasi Farmasi Puskesmas dan bertanggung jawab atas Manajemen Pengelolaan
Perbekalan Farmasi kepada Kepala Puskesmas secara Langsung dengan pelaporan dan
pencatatan dalam Pengelolaan Ketersediaan sediaan Farmasi dalam bentuk dokumen
RKO, LPLPO, dan SBBK.
3. Puskesmas Bungursari merupakan jejaring kerja UPTD yang berstatus sebagai
puskesmas dengan tempat perawatan (DTP) yang mampu melaksanakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dengan sistem kerja sentralisasi dengan
pusat pelayanan obat di Instalasi Farmasi.
V.2 Saran

1. Bagi Institusi di Jurusan Farmasi


Dengan adanya Pelaksanaan PBL Manajemen Farmasi dalam Jadwal Perkuliahan
dapat dijadikan wadah yang baik untuk meningkatkan kompetensi dari mahasiswa dan
terciptanya kerja sama yang baik antara institusi dan Puskesmas. Oleh karena itu, kami
menyarankan untuk institusi agar mengefektifkan perencanaan pelaksanaan PBL
sehingga kompetensi yang di dapat oleh mahasiswa dapat terpenuhi dan meningkatkan
hubungan yang baik dalam menjalin kerja sama dengan pihak Puskemas.
2. Bagi Mahasiswa
Dengan dilaksanakannya PBL Manajemen Farmasi untuk Mahasiswa dapat
menambah wawasan, meningkatkan keahlian, mengaplikasian kesesuaian antara teori
perkuliahan dengan praktek di luar perkuliahan. Oleh karena itu, kami menyarankan bagi
mahasiswa untuk berperan aktif dalam kegiatan Manajemen Farmasi di Puskesmas.
3. Bagi Puskesmas
Dengan dilaksanakannya PBL Manajemen Farmasi di Puskesmas dapat meringankan
tugas dan mengefektifkan waktu Pengelola Instalasi Farmasi dalam pelaksanaan kegiatan
Kefarmasian di Puskesmas. Oleh karena itu, kami menyarankan kepada pihak Puskesmas
untuk mengadakan rekruitmen Apoteker maupun Tenaga Teknis Kefarmasian agar
kinerja Pengelola Instalasi Farmasi yang ada di Puskesmas dapat berjalan maksimal dan
lebih efektif serta efisien.
4. Bagi Masyarakat
Dengan dilaksanakannya PBL Manajemen Farmasi di Puskesmas, masyarakat
mendapatkan pelayanan kefarmasian yang efektif dengan adanya peran dari mahasiswa.
Oleh karena itu, kami menyarankan kepada masyarakat untuk mengikuti peraturan dalam
pelayanan obat yang sudah tercantum sesuai alur distribusi obat di Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai