Anda di halaman 1dari 26

CT-SCAN WINDOWING

BRAIN WINDOW

BONE WINDOW

ANATOMI

Posterior Fossa

Low Cerebellum
1

High Pons

High Midbrain Level

Cerebellar Peduncles

Basal Ganglia Region

Lateral Ventricles

Upper Cortex

Stage of Evolution of Bleeding on CT

Ct scan dengan potongan axial


A : Acute hematoma gambaran hiperdens dalam 48 jam, gambaran hiperdens yang
dikelilingi gambaran halo hipodens yang disebabkan oleh edema vasogenik pada parenkim
hemisfer kanan.
B: Late subacute hematoma: subdural hematoma dengan gambaran isodens pada
parenkim hemisfer kiri pria 67 tahun ( 1 bulan paska onset).
C: Chronic hematoma: pria, 80 thn subdural hematom dengan gambaran hipodens pada
kedua hemisfer (5 bulan paska onset).
Stage of Evolution of Bleeding on MRI
1. Hyperacute Hematoma (<12 jam)

T1

T2

Hyperacute hematoma: gambaran isointens pada potongan sagital (T1) yang


isointens dan pada potongan axial (T2) memperlihatkan gambaran hematom yang
hiperintens (lokasi hemisfer cerebelum kanan)
4

2. Acute Hematoma (<3 hari)

Acute hematoma:
Potongan sagital (T1) memperlihatkan gambaran isointens hematoma yang dikelilingi
gambaran halo hipertens.
Potongan axial (T2) memperlihatkan gambaran hipointens.
Lokasi hemisfer cerebrum kanan

3. Early subacute (3-7 hari)

Early subacute hematoma: pasien yang sama dengan kasus hiperakut hematom
Hematoma terlihat gambaran hiperintens (T1) dan hipointens (T2) pada MRI
akibat terdapatnya methemoglobin

4. Late subacute (8-30 hari)

Late subacute intracerebral dextra hematoma: pria, 67 thn.


Potongan sagital (T1) dan potongan axial (T2), lokasi pada hemisfer cerebrum
kanan. Gambaranm hiperintens disebabkan terdapatnya methemoglobin ekstrasel
(25 hari pasca onset).

5. Chronic (>30 hari)

Chronic hematoma:potongan sagital (T1) dan axial (T2) pada pasien yang sama
memperlihatkan bayangan hematom yang hipointens (5 bulan paska onset), terdapat
dilatasi ventrikel lateral kanan dan atrofi parenkim otak.

Acorrding to The Location of Bleeding


1. Intraaaxial Hemorrhage / Intraparenchimal Hemorrhage CT vs MRI

Hematom akut di regio parieto-ocipitalis dextra (12 jam pasca onset)


CT hiperdens pada area anterior dan superior hipodens pada area inferior dan
posterior.
MRI hipointens pada area anterior-superior dan hiperintens pada area
posterior-inferior
9

2. Extraaxial Hemorrhage
A. Epidural Hemorrhage

10

Pria, 30 tahun terjatuh dari ketinggian 3 meter dengan kepala terbentur lantai.
Ekstremitas dbn
CT brain window gambaran hiperdens yang berbentuk bikonveks (lentikular) pada
regio ocipito-parietalis dextra yang menyebabkan ventrikel lateral terkompresi
CT bone window terlihat fraktur kominutif pada daerah lesi

B. Subdural Hemorrhage

CT scan potongan axial dan coronal terlihat gambaran hematom hiperdens (14 jam
pasca onset) pada cerebrum sinistra yang menyebabkan ventrikel lateral terkompresi
C. Subarachnoid Hemorragic
A
B

11

Potongan axial, coronal dan sagital ct scan (A,B,C) wanita, 55 tahun setelah
mengalami trauma kepala terlihat gambaran hiperdens di sulci frontalis dan
temporalis dextra.
D subarachnoid hemorrhage (kedua hemisfer) pada pasien yang berbeda

D. Intaventricular Hemorrhage

12

Potongan axial CT-Scan, memperlihatkan gambaran hematom yang hiperdens pada


nukleus kaudatus, sinistra, ventrikel lateral dan ventrikel 3.
Pada MRI (T1-weighted memberikan gambaran hiperintens.

Intracerebral Hemorrhage (Etiology)


1. Primer
A. Hypertension

13

Pria, 80 tahun (A)hipertensi dengan defisit neurologis, gambaran hiperdens pada


thalamus sinistra. Pria, 59 tahun (B) dengan hipertensi dan penurunan kesadaran
Gambaran hiperdens pada corona radiata, kapsula eksterna, putamen dan Globus
palidus. Gambaran hematom pada ventrikel lateral, ventrikel 3, aquaduktus dan
ventrikel 4.

B. Cerebral Amyloid Angiopathy

Pasien 1 (kiri) , wanita, 97 tahun dengan coma onset akut. Pemeriksaan ct-scan noncontras memperlihatkan gambran hiperdens akibat perdarahan intraparenkim lobus
frontalis dan hematom yang meluas. .Pasien 2(kanan) pria, 75 tahun dengan letargi, ct scan
non-contras memperlihatkan gambaran perdarahan intraparenkim lobus ocipitalis dengan
hematom yang ringan.saat dilakukan otopsi pada ke-2 pasien didapatkan amyloid
angiopathy
14

2. Sekunder
A. Tumor Neoplastik

Perbedaan gambaran tumor pada ct-scan sebelum diberi kontras (kiri) dan sesudah
diberi kontras (kanan).
Neoplasma lebih jelas terlihat pada ct scan setelah diberikan kontras dimana tumor
mengganggu blood brain barrier (BBB) pada lobus parietalis dextra

B. Kalsifikasi Meningioma

Gambaran CT-Scan (kiri) vs MRI (T1-weighted) pada kalsifikasi meningioma dengan


potongan axial
Kalsifikasi lebih terlihat pada CT-Scan dengan gambaran hiperdens di daerah lobus
occipitalis sinistra dibandingkan dengan MRI yang memberikan gambaran isointens.

15

C. Arteriovenous Malformation

Pada gambaran CT-Scan terlihat


arteriovenous malformation (AVM),
dengan multiple kalsifikasi pembuluh
darah pada lobus occiopitalis sinistra

D. Disseminated Intravascular Coagulation (Dic)

Pria 35 tahun mengalami malaria cerebral dengan komplikasi Disseminated Intravascular


Coagulation (DIC) dengan penurunan kesadaran.
Pada CT-Scan terlihat gambaran area pembuluh darah supratentorial bilateral yang
menipis dan terpisah dari parenkim otak yang menimbulkan intraparenkim
haemorrrhage.
Kesan : multiple discrete bilateral supratentorial intraparenchymal cerebral
haemorrhage.
16

E. Stroke Hemorrhagic :
1. Subakut Stroke

Pasien 1 (kiri) setelah mendapatkan terapi urokinase dengan diagnosa hiperakut


stroke yang berhubungan dengan oklusi arteri karotis interna, setelah diterapi
mengalami perbaikan fungsi. 2 hari kemudian dilakukan pemeriksaan CT-Non
contras dan didapatkan gambaran hematoma yang dikelilingi bagian hiperdens di
area subcortical dextra .
Pasien 2 (kanan) CT Scan-Noncontras 36 jam setelah onset stroke, terlihat
gambaran bercak yang hiperdens Petechie yang merupakan gambaran infark
pada area operculofrontal sinistra

17

18

2. Akut stroke

Pria, 89 tahun, bicara pelo dan penurunan kesadaran.


Setelah 12 jam dilakukan pemeriksaan CT-Non contras didapatkan gambaran
hipodens pada area putamen posterior dan korteks pre-insule sinistra.
Setelah 36 jam didapatkan gambaran hipodens yang melibatkan arteri cerebri
media sinistra.

3. Stroke : Acute Subarachnoid Hemorrhage

Dilakukan pemeriksaan CT-Scan (kiri dan tengah) dan FLAIR MRI (kanan)I 3 jam
setelah onset nyeri kepala hebat.
Pada CT Scan didapatkan gambaran hiperdens pasa sisterna basalis, sylvian fissura
sinistra dan sulci korteks frontalis sinistra. Pada FLAIR-MRI terlihat gambaran
hiperintens bilateral pada sulci parietal dan frontal.

19

F. Stroke Non-Hemoragik

20

Pria ,55 tahun dengan distarsia dan ataxia.


Ct Scan dilakukan 3 hari setelah munculnya
gejala dan memperlihatkan gambaran lesi
hipodens akibat infark cerebelum dikedua
hemisfer cerebelum (kanan > kiri) . Di daerah
arteri cerebeli superior kanan.

G. Meningitis Tuberculosis

Ct dengan kontras pada pasien meningitis tuberculosis memperlihatkan gambaran


perivascular inflamasi dan infark lobus temporal bilateral akibat vasculitis.

21

H. Abses Piogenik

MRI potongan axial setelah


dimasukan gondolinum terlihat
gambran ring enhancement disertai
edema pada pasien abses piogenik .

I. Ensefalitis Human Herpes Virus

MRI potongan axial flair pada pasien


dengan kronik ensefalitis HHV tipe 6
yang memperlihatkan gambaran
hiperintens pada white matter dan
korteks cerebri.

22

J. Ensefalitis Aspergilus

MRI potongan coronal T1W1 setelah


ditambahkan gondolinum.
Pasien ini dilakukan transplantasi
sum-sum tulang dengan ensefalitis
Aspergilus . Terdapatnya ring
enhancement dengan dikelilingi
edema yang menekan ventrikel
lateral dextra.

K. Sinus Trombosis

CT Scan potongan axial


perdarahan lobus temporalis kanan
yang dikelilingi dengan edema yang
luas yang menandakan right transverse
sinus thrombosis

23

L. Tension Pneumocephalus

Pria, 26 tahun yang mengalami


trauma kepala
CT Scan the mount fuji sign
yang disebabkan oleh terdapatnya
udara pada bilateral subdural karena
terjadinya kompresi dan terpisahnya
bagian subdural dengan lobus
frontalis, tanda khas untuk Tension
Pneumocephalus.

M. Subdural and Cerebral Hemorrhage

Pria, 42 tahun yang terlibat


perkelahian disertai pemukulan
dan menyebabkan multiple
trauma pada wajah.
Ct Scan perdarahan subdural
dan cerebral

24

N. Hidrodefalus

Pria, 55 tahun dengan Hidrosefalus


akibat Stenosis Aquaduktus Kongenital

25

DAFTAR PUSTAKA

1. Andrew D. Perron. How to read CT Scan. Chapter 69.2008


2. P. Slon, J. Etxano Cantera, G. Viteri, I. Simon Yarza, M. Pramo. Imaging of Intracranial
Hemorrhage in Adults. European Society of Radiology.2013
3. University of Edinburgh. United Kingdom. Radiopaedian since March 10, 2014
4. Andrew R Xavier, Adnan I Quereshi.Neuroimaging of Stroke.Medscape 2003;96(4)
5. Antonios Drevelegas and Nickolas Papanikolaou. Imaging Modalities in Brain Tumors.
Springer-Verlag Berlin Heidelberg 2011
6. Robert A Koenigsberg, MSc, DO, FAOCR; Chief Editor: James G. Smirniotopoulos, .
2013
7. Coagulopathy related intracerebral haemorrhage. Radiophedia. Dr. Prasant Mudgal.2013
8. Dr David Puebla. Santiago-chile. Radiopaedian .September 17, 2010
9. James L. Leach, MD, Robert B. Fortuna, MD, Blaise V. Jones, MD, and Mary F. GaskillShipley, MD. Imaging of Cerebral Venous Thrombosis: Current Techniques, Spectrum of
Findings, and Diagnostic Pitfalls Journal of radiographocs. Vol 26 octber 2006
10. Oliver Kastrup,* Isabel Wanke, And Matthias Maschke*Neuroimaging Of Infections
11. The Journal Of The American Society For Experimental Neurotherapeutics.
Pubmed.2005 Apr; 2(2): 324332.
12. Radiopaedian. February 2, 2011
13. Dr. bayu gai Royal Melbourne Hospital. Radiophedia . Australia.30 july 2015.
14. Dr sajoscha sorrentino. Radiopaedian. Hannover. Germany. October 18, 2010

26

Anda mungkin juga menyukai