Anda di halaman 1dari 1

Dengan proses pengelolahan limbah yang baik dan benar, limbah bulu ayam

meningkatkan pendapatan serta mengurangi dampak dari pengaruh limbah bulu ayam.
pundapat dimanfaatkan menjadi sesuatu yang lebih berharga dan bernilai tunggi, seperti
pemanfaatan sebagai, pakan ikan, ayam. Menurut artikel karya mahasiswa Universitas
Sanata Dharma yang ada dalam kompasiana, bulu ayam memiliki kandungan protein
keratin dengan struktur a-helik. Selain bulu ayam, material lain yang kaya akan protein
akeratin adalah rambut, wool, sayap, kuku, cakar, duri, sisik, tanduk, kulit penyu, dan
lapisan kulit sebelah luar, sedangkan material yang kaya dengan protein -keratin adalah
sutera, bulu, dan jaring laba-laba (Lehninger 1982). Selain unsur keratin, bulu ayam juga
memiliki komposisi kimia yang meliputi 81% protein, 1.2% lemak, 86% bahan kering,
dan 1.3% abu (Zerdani et al. 2004).Tidak hanya itu saja, bulu ayam juga mengandung
mineral kalsium 0.19%, fosfor 0.04%, kalium 0.15%, dan sodium 0.15% (Kim &
Patterson 2000). Bulu ayam juga memiliki kandungan asam amino. Kandungan
asamamino utama pada bulu ayam meliputi serin, prolin, glisin, sistein, asam, glutamat,
leusin, dan valin. Berdasarkan uraian tersebut, bulu ayam memiliki potensi sebagai unsur
tambahan atau campuran untuk pakan ternak.
Cara Pengolahan Limbah Bulu Ayam
Pengolahan limbah bulu aam yang harus di lakukan yaitu bulu

ayam

dicuci

hingga bersih, bulu ayam dijemur sampai tingkat kandungan air kurang dari 50%,
selanjutnya setelah bulu ayam dikeringkan lalu mengalami proses hidrolis dengan
temperature 60 selama 30 menit, bulu di sterilkan selama 5 menit dengan
menggunakan autoclave, keringkan dengan incubator dengan kisaran suhu 40-50C,
setelah kering bulu ayam digiling kasar menggunakan mesin penggiling (glanulator),
bulu ayam yang sudah digiling kasar dicampur dengan dedak halus, tepung
pollard, tepung jagung, serta tepung tapioka yang memiliki kandungan gizi lain seperti
karbohidrat, lemak, dll. Setelah dicampur dengan bahan yang lain tambahkan air
sedikit demi sedikit hingga adonan tercampur rata. Untuk mengurangi bau diberikan
air

kapur

sirih

dan

PH

makanan meningkat 8,5-9,0. Kemudian semua adonan

difermentasikan selama 1 hari secara anaerobik. Setelah itu adonan dipadatkan dan siap
dikemas.

DAFTAR PUSTAKA
http://edukasi.kompasiana.com/2014/07/22/mahasiswa-universitas-sanata-dharmaberhasilmengembangkan-pelet-ikan-organik-berbahan-dasar-limbah-bulu-ayam669700.html

Anda mungkin juga menyukai