Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

Oleh :
Nama

: Angger Arif Fiati

NPM

: E1G014059

Prodi

: Teknologi Industri Pertanian

Kelompok

: 2 ( dua )

Hari/Jam

: Kamis/Pukul 14.00 16.00 WIB

Tanggal

: 13 November 2014

Ko-Ass

: M. Saehroni dan Suprapti Widayati

Dosen

: Dra. Devi Silsia, M.Si dan Drs. Syafnil, M.Si

Objek Praktikum : STOIKHIOMETRI

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita selalu menjumpai hal-hal yang berkaitan
dengan stoikiometri, baik yang terdapat di alam,laboratorium,industry atau pabrik,
maupun dilingkungan sekitar kita. Salah satu contoh stoikiometri yang ada di lingkungan
kita misalnya, makanan yang kita konsumsi setiap hari setelah dicerna dan diubah
menjadi tenaga bagi tubuh. Contoh lain misalnya seorang ibu rumah tangga yang
mempunyai hobby menanam bunga anggrek dan tanaman hias lainnya, dia ingin
menyemprot tanaman kesayangannya dengan pupuk langsung kedaunnya, hal ini
membuat dia harus membuat larutan dengan konsentrasi tertentu.
Adapun yang dapat kita temukan dialam misalnya, nitrogen dan hydrogen
bergabung membentuk ammonia yang digunakan sebagai pupuk dan bahan bakar yang
dihasilkan oleh minyak bumi, ada pula beberapa bahan baku yang diperlukan jika kita
ingin memperoleh jumlah atau hasil tertentu, contoh pada industry atau pabrik
pertambangan yang dapat menjelaskan kualitas bijih, karena persen komposisi massa dari
unsure-unsur dalam senyawa dapat dihitung dengan cepat. Ini juga termasuk dalam
hukum ilmu kimia tentang hukum perbandingan massa. Selain itu contoh lain tentang
stoikiometri misalnya hubungan perbandingan antara pria dan wanita dalam perlombaan
dansa disebuah klub, jika ada empat belas orang pria dan hanya Sembilan orang wanita
maka hanya Sembilan pasangan yang akan terjadi antara pria dengan wanita yang dapat
bertanding dan lima orang pria akan tersisa tanpa pasangan, jadi jumlah wanita
membatasi jumlah pria serta ada beberapa pria yang berlebihan jumlahnya.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas maka dengan melakukan praktikum
dengan judul percobaan stoikiometri mempunyai tujuan agar praktikan mampu
mengetahui dan menentukan titik stoikiometri suatu sistem.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
1.
2.
3.
4.

Mempelajari prinsip-prinsip stoikiometri serta perhitungannya.


Menentukan perbandingan stoikiometri setiap zat dalam persamaan reaksi.
Menentukan pereaksi pembatas.
Menentukan koefisien reaksi dengan cepat dan benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani stoikheon ( elemen ) dan metri ( ukuran ).
Jadi stoikiometri adalah aspek kimia yang menyangkut hubungan berbagai komponen dalam
reaksi kimia dan hubungan kuantitatif dalam komponen tersebut ( Syafnil : 2014 )
Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari
zat yang bereaksi dengan hasil reaksi. Perhitungan stoikhiometri paling baik dikerjakan
dengan menyatakan kuantitas yang diketahui dan yang tidak diketahui dalam mol dan
kemudian bila perlu dikonversi menjadi satuan lain. Pereaksi pembatas adalah reaktan yang
ada dalam jumlah stoikhiometri terkecil. Reaktan ini membatasi jumlah produk yang dapat
dibentuk. Jumlah produk yang dihasilkan dalam suatu reaksi (hasil sebenarnya) mungkin
lebih kecil dari jumlah maksimum yang mungkin diperoleh ( Syafnil : 2014 )
Hukum perbandingan tetap dikenal juga dengan kukum Proust merupakan salah
satu dasar dari stoikiometri, antara lain dapat digunakan untuk menentukan komposisi suatu
senyawa. Aplikasi lain dari stoikiometri adalah untuk menentukan rumus empiris dan rumus
molekul suatu senyawa ( Syafnil : 2014 )

BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
1. KIO3
7. Buret
2. KI
8. Erlenmeyer
3. HCl
9. Pipet ukur
4. Na2SO3
10. Kaca arloji
5. Amilum
11. Botol semprot
6. Aquades
12. Corong kaca
7. Statif dan Klem
3.2 Prosedur Kerja

1. Buret yang sudah dibersihkan dibilas dengan larutan Na2SO4.


2. Buret yang sudah dibilas dipasang dengan statif dan diisi dengan larutan Na2SO4.
3. Selanjutnya sediakan erlenmeyer, kemudian dengan berurutan masukkan ke
dalam erlenmeyer tersebut dengan pipet volume larutan bereikut :
3 ml larutan KIO3 0,06 M
5 ml KI 0,2 M
1 ml Larutan HCl 1M
1 ml indikator amilum
4. Larutan pada prosedur 3 selanjutnya dititrasi ndengan larutan Na2SO3 sampai
trjadi perubahan warna.
5. Amati perubahan warnanya, lalu catat beserta volume Na2SO3 yang terpakai
6. Ulangi samapi 3 kali prosedur di atas
7. Catat volume Na2SO3 rata-rata yang terpakai

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan

No.

Zat

KIO3 0,06

2
3
4

M
KI 0,2 M
HCl 1 M
Na2SO3 0,1
M

Volume
(ml)
3
5
1
1. 7,5
2. 9
3. 9,5
Rerata :
8,67

5
6

Amilum
I2

Mol mula- Mol

Mol

hasil Mol

sisa

mula
0,18 mol

bereaksi
0,18 mol

reaksi
-

reaksi
-

1 mol
1 mol
0,867 mol

0,18 mol
0,18 mol
0,18 mol

0,82mol
0,82 mol
0,687 mol

0,82 mol
0,82 mol
0,687 mol

7
8

NaI
Na2SO3

Lengkapi persamaan reaksi berikut :


1. KIO3 +5 KI + 6HCl 3I2 + 6KCl + 3H2O
2. I2 + 2Na2SO3 2NaI + Na2S2O6
4.2 Pembahasan
Mencari jumlah mol :
1. n KIO = M V =0,06 3=0,18 mol
3

M V =0,2 5=1mol

2. n KI =

M V =1 1=1 mol

3. n HCl =

M V =0,1 8,67=0,867 mol

4. n Na2SO3 =

Mencari preaksi pembatas


KIO3 +
mol

5KI +

: 0,18

koifisien reaksi:
mol zat

3I2 + 6KCI + 3H2O

1/5

1/6

0,2

0,17

0,18 x 5

0,17 x 6

1
0,18/1

mula mula

6HCI

: 0,18

Mol yang bereaksi :


0,18x 1
5

0,036

0,18

5
0,204

mol sisa reaksi :


0,18 0,036
0,00018

0,18 - 0,18
0

0,17 - 0,204
0,034

KIO3 = 0,00018

KI = 0

HCI = 0,034

Pengamatan Waktu Titrasi

Percobaan 1 : Perubahan warna dari coklat kehitaman menjadi kuning kehijauan

ketika ditetesi dengan Na2SO3 7,5 mL


Percobaan 2 : Perubahan warna dari coklat kehitaman menjadi bening ketika ditetesi

dengan Na2SO3 9 mL
Percobaan 3 : Perubahan warna dari coklat kehitam menjadi bening dengan ditetesi
Na2SO3 9,5 mL

Pengguanaan stiokiometri dalam ilmu kimia memiliki 3 prinsip yang harus di kuasai untuk
memcahkan permasalahan dalam proses titrasi prinsip itu yaitu,
1. Hukum kekekalan massa, yaitu massa zat preaksi sama dengan hasil reaksi
2. Konsep mol, yaitu zat zat yang terlibat dalam reaksi di hitung berdasarkan
perbandingan mol. Mol = gram
Ar/Mr
3. Massa atom relative Ar maupun massa molekul relative Mr

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa setiap zat memiliki perbandingan
stoikhiometri yang berbeda-beda. Di dalam stoikhiometri kita dapat menentukan reaksi
pembatas dari suatu pereaksian dan dapat menentukan koefisien reaksi dengan benar.
5.2 Saran
Sebelum melakukan praktikum, praktikan harus menguasai materi yang
berhubungan dengan praktikum, praktikan harus teliti dalam menggunakan alat dan bahan
praktikum dan diharapkan praktikan tetap menjaga kebersihan laboratorium.

LAMPIRAN
Tugas Mandiri
1. Dari percobaan yang anda lakukan, apakah semua zat habis bereaksi? Bila tidak
tentukan pereaksi pembatasnya!
Jawab : Tidak, pereaksi pembatasnya adalah KI
2. Jelaskan kegunaan amilum dalam percobaan di atas, dan apakah berpengaruh bila
volume amilum lebih 1 mL ?

Jawab : amilum berguna sebagai penitrasi, jika volume amilum ditambah maka
berpengaruh pada proses titrasi suatu zat.

DAFTAR PUSTAKA
Syafnil.2014.Penuntun Praktikum Kimia Anorganik.Bengkulu : FP Universitas Bengkulu.
www.google.com

Anda mungkin juga menyukai