Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka mengabdi
kepadaKu. Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak
menginginkan mereka memberi makan kepadaKu. Sesungguhnya Allah. Dialah Maha
Pemberi rizki, Yang memeliki Kekuatan lagi Sangat Kokoh. (QS. Adz-Dzariyat 56-58).
Jamaah Jumat yang berbahagia
Setelah memahami bahwa hidup ini sepenuhnya untuk ibadah, maka kita harus
mengerti pula arti kedudukan dunia, dimana kita hidup di dalamnya.Allah menjelaskan
dalam firmanNya:
Dan tidaklah kehidupan dunia ini, melaikan main-main dan senda gurau belaka. Dan
sungguh kampung akhirat lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Maka tidakkah
kamu memahami. (QS. Al-Anam 32).
Ayat ini menginformasikan kepada kita bahwa ada kehidupan yang lebih serius dari
pada kehidupan dunia, kehidupan itu lebih panjang dan lebih baik. Itulah kehidupan
akhirat. Di sanalah hakekat kehidupan yang sebenarnya. Karenanya kita harus
menyikapi kehidupan dunia ini sebagai tempat investasi atau menabung. Di dunia ini
kita menanam, sedang buahnya nanti kita nikmati di akhirat, Jika dunia ini sudah dapat
dinikmati, ketahuilah bahwasanya itu hanyalah percikan saja. Karena dunia ini tempat
bertanam maka kita harus kerja keras semasa masih diberi kehidupan, jika kita
menanam jagung,jangan harap memetik padi, jika kita menanam kebaikan sudah
barang tentu kita akan menuai kebaikan yang berlipat ganda . Begitu juga sebaliknya.
Adapun mereka yang tidak memahami hidup atau arti hidup di dunia ini, akan
memanfaatkan kesempatan yang ada hanya sekedar untuk makan dan bersenangsenang saja. Mereka mengira bahwa dunia ini satu-satunya kehidupan.
Dan mereka berkata. Hidup adalah kehidupan kita di dunia ini saja dan kita sekali-kali
tidak akan dibangkitkan. (QS. Al-Anam: 29).
Hadirin yang mulia ...
Mereka tidak mempunyai harapan kecuali balasan di dunia ini. Jika mereka berbuat
baik, mereka mengharapkan imbalan di dunia saja. Itulah sebabnya kematian bagi
mereka adalah akhir segala-galanya.
Dan mereka berkata: kehidupan dunia ini tidak lain kecuali kehidupan di dunia saja, kita
mati dan hidup, dan tidak ada yang bisa membinasakan kita kecuali waktu, dan mereka
tidak mempunyai pengetahuan tentamg itu, Mereka tidak lain hanyalah menduga-duga
saja. (QS. Al-Jatsiyah 24).
Hadirin yang mulia ...
Karena pandangan mereka tentang kehidupan dunia seperti itu maka semasa hidupnya
hanya dipakai untuk mengejar kesenangan hidup saja. Kesenangan menjadi tujuan
hidupnya. Hedonisme atau hura-hura menjadi ideologinya. Allah menggambarkan
sebabnya kita tak perlu takut mati, yang kita takuti adalah kehidupan setelah mati.
Firman Allah:
Semua yang ada di bumi ini akan binasa. Dan tetap kekal Dzat TuhanMu yang
mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Ar-Rahman: 26-27)
Hadirin ...
Jika kita sudah tahu tujuan hidup, memahami arti dan posisi kehidupan dunia ini, tahu
dan meyakini pula kepastian mati, maka tiada jalan lain kecuali pasrah diri kepada ilahi.
Kita siap diatur dan mentaati seluruh peraturan Islam tanpa reserve. Untuk itu kita perlu
mempelajari dan mengerti syariat Islam. Kita harus tahu seluk beluk ajarannya, agar
tidak meraba-raba lagi. Kita berjalan di atas sebuah kepastian, yaitu jalan keselamatan.
Jika sudah kita temukan jalan ini, tak perlu lagi tengok kanan, tengok kiri. lurus berjalan
saja mengikuti rel ini.
Hadirin ...
Meskipun tekat dan komitmen kita sudah bulat, bukan berarti tantangan sudah selesai.
Justru di sini tantangan dan cobaan akan datang silih berganti. Syaitan tidak pernah
rela kita berada dalam bimbingan iman. Syaitan adalah musuh bebuyutan manusia,
yang tidak senang masuk Neraka sendirian. Mereka akan menggalang kekuatan untuk
mempengaruhi manusia. Tidak tanggung-tanggung mereka membuat konspirasi untuk
menghabisi ummat Islam atau ummat Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam .
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, artinya:
Sesungguhnya syaithan duduk pada beberapa jalan untuk menggoda anak cucu Adam.
Dia duduk di jalan Islam, lalu ia berkata: Engkau masuk Islam, dan engkau tinggalkan
agamamu dan agama nenek moyangmu? Lalu manusia membantahnya dan tetap
dalam Islam. Kemudian syetan duduk pada jalan hijrah..? Akankah engkau tinggalkan
tanah airmu? Lantas manusia membantahnya dan tetap berhijrah.
Syaitan pun duduk di jalan jihad, dan berkata: Engkau akan Jihad? Padahal perjuangan
ini menghilangkan harta dan jiwa. Engkau berperang kemudian engkau mati atau
terbunuh, lalu nanti istrimu dinikahi orang dan hartamu dibagi-bagikan?. Tetapi manusia
membantahnya dan terus berjihad. Kemudian Rasulullah bersabda Barangsiapa yang
melakukan demikian, kemudian mati maka adalah hak Allah untuk memasukkan ke
dalam Surga. (HR. Ahmad dan An-Nasai dari Sabrah bin Fakih).
Hadirin yang berbahagia ...
Demikian khutbah ini kami sampaikan, semoga Allah Subhannahu wa Ta'ala
memberikan kekuatan kepada kita sehingga betul-betul faham makna hidup, teriring
kebahagiaan di dunia sampai akhirat kelak.
. .
Bacaan Khutbah Pertama :
Khutbah Kedua :
. : . } :
{ } : {
} :
{.
.
.
.
.
. .
.
.
.