Anda di halaman 1dari 4

1.

Sistem Pengendalian Mutu


Pengendalian mutu (quality control) merupakan kerja sama dari setiap unit
dan sistem dalam suatu pabrik yang berhubungan dengan laboratorium.
Kerja sama yang baik secara tidak langsung akan menunjang keberhasilan
proses yang ada dalam pabrik. Laboratorium yang ada di PT PUPUK
KUJANG ada 2 jeni, yaitu laboratorium pusat (central) dan laboratorium
kontrol yang terdapat di unit- unit pabrik ( amonia,utilitas dan urea).

1.1.

Unit Amonia
Pada unit amonia dilakukan pengendalian dan pengujian mutu atas gas :
Natural gas (gas alam)
Gas proses
Flue gas dan hydrogen recovery

a. Penetapan Kandungan Sulfur


Penetapan ini dilakukan dengan metode iodometri. Prinsip dari
metode ini adalah pengikatan sulfur sebagai CdS dan dibebaskan
kembali dengan penambahan HCl. Sulfur yang dibebaskan ini
selanjutnya direduksi oleh larutan Iodium (I2). Kelebihan Iod
dititrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat (Na2S2O4).
Reaksi-reaksi pada analisa ini adalah :
(CH3COO)2Cd + NaOH Cd(OH)2 + Na-asetat
Cd(OH)2 +H2S CdS +2H2O
CdS +2HCl CdCl2 +H2S
H2S + I2 2HI + S
I2 + 2Na2S2O4 2NaI + Na2S4O6
b. Penetapan Kandungan Gas Karbondioksida
Metode ini menggunakan prinsip penyerapan dengan alat orsat.
Prinsipnya

adalah

pembentukan

kalium

karbonat

karbondioksida dicampurkan dengan larutan kalium hidroksida.


Rwaksi yang terjadi :
CO2 + 2KOH K2CO3+H2O
c. Penetapan ppm Gas amonia

jika

Metode penentuan ppm gas ini menggunakan metode titrimetri.


Prinsip metode ini adalah kelebihan asam sulfat. Asam sulfat yang
dialiri

gas

ammonia

akan

membentuk

amonium

sulfat.

Kelebihannya akan dititrasi dengan basa dari NaOH.


Reaksi-rekasi yang terjadi:
2NH3 + H2SO4 (NH4)2SO4
H2SO4 +2NaOH Na2SO4 +2H2O
d. Penetapan Kadar Gas O2
Prinsip penentuan kadar gas oksigen ini adalah penyerapan gas
oksigen dengan senyawa larutan organik pirogallol pada alat orsat.
e. Analisis Natural Gas
Metode kromatografi gas merupakan metode analisis ini.
Prinsipnya

adalah

pemisahan

komponen

cuplikan

dengan

kromatogafi. Pemisahan ini terjadi akibat peristiwa adsorpsi atau


penyerapan pada permukaan zat padat dalam kolom yang berbedabeda dengan pereaksi yang digunakan adalah gas elium sebagai gas
pembawa.
f. Analisis Gas Proses
Metode kromatografi juga digunakan pada analisa gas proses ini.
Prinsipnya adalah pemisahan cuplikan dengan pereaksi pada
kromatografi gas. Pemisahan terjadi berdasarkan kemampuan
adsorpsi atau penyerapan pada permukaaan zat padat dalam kolom
yang berbeda-beda. Pereaksi yang digunakan adalah gas helium
sebagai gas pembawa.
2. Unit Urea
Selain dilakukan pada produk urea akhir yang berbentuk prill, analisis
mutu produk urea juga dilakukan sepanjang proses-proses yang dilaluinya.
Ini semua dilakukan agar kondisi operasi masing-masing perlatan yang
dilalui untuk membentuk produk akhir urea berbetuk prill dapat dikontrol
dengan baik. Analisis ini dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Analisis Larutan Amonia
Analisis yang dilakukan pada larutan amonia adalah analisis kadar
amonia dan kadar air. Metodenya adalah mengambil sampel pada
moisture bulat yang berskala 0-100ml, kemudian dibiarkan diudara

bebas selama kurang lebih 3jam sampai seluruhnya menguap.


Kemudian air yang tertinggal dianalisis dan dilihat volumenya.
b. Analisis Kadar CO2
Analisis yang dilakukan adalah analisis volume co2 dalam larutan
reycle ammonia karbamat yang keluar dari high pressure absorber
cooler dan low pressure absorber cooler. Metodenya adalah
mengambil sampel sebanyak 25 ml kedalam erlenmeyer lalu
diencerkan dengan air 25ml

dan dihubungkan dengan wet

testmeter. H2so4 ditambahkan tetes demi tetes membentuk


gelembung gas co2 yang masuk kedalam wet testmeter. Setelah
seluruh gelembung gas co2 terbentuk volume co2 dilihat.
c. Analisis kadar Co2 dan Nh3
Analisis yang dilakukan adalah analisis kadar nh3 dan co2 pada
aliran gas pada high pressure decomposer dan low pressure
decomposer. Metodenya adalah memasukan 150ml air, 25ml h2so4
2N, dan beberapa tetes indikator metil merah dalam erlenmeyer .
erlenmeyer ditututp dengan karet dan dihubungkan dengan botol
yang berisi air yang berhubungan dengan gelas ukur. Kemudian
erlenmeyer dihubungkan secara langsusng dengan aliran gas pada
high pressure decomposer dan low pressure decomposer. Aliran
gas yang masuk dalam erlenmeyer diatur agar alirannya tetap dan
dihentikan setelah larutan dalam erlenmeyer berubah menjadi
merah. Kemudian volume air yang tertampung dilihat. Analisis ini
juga dilakukan pada High pressure absorber.
d. Analisis dalam crystalizer
Analisis yang dilakukan adalah analisis berat jenis kristal dan
kadar biuret.
Berikut dijabarkan metode analisis yang dilakukan:
Berat Jenis Kristal
Analisis dilakukan berdasarkan temperatur operasi dan
salting out. Metodenya adalah mengambil sampel ke dalam
beaker glass lalu sampel dipanaskan sampai larut, setelah
itu latrutan sampel didamkan sampai semua kristal urea

mengendap. Volume endapan diukur dan seluruh kristal


dipisahkan dan ditimbang. Berat jenis kristal ini berkisar
antara 28-45%. Semakin kecil berat jenis yang diperoleh

maka larutan akan semakin encer.


Kadar Biuret
Analisis kadar biuret dilakukan

dengan

metode

spektrofotometri. Sampel diambil dan dimasukan dalam


spektrofotometer. Jumlah biuret dalam sampel dapat ihitung
melalui kurva standar.
e. Analisis Urea Prill
Analisis yang dilakukan adalah analisis kadar biuret, kadar air,
ukuran urea prill dan kadar besi. Berikut dijabarkan metode
analisis yang dilakukan :
Kadar Air
Analisis kadar air dilakukan

Anda mungkin juga menyukai