Anda di halaman 1dari 18

TUGAS FILSAFAT DAN ILMU LOGIKA

PENTINGNYA ETIKA DALAM PERKEMBANGAN


ILMU KEBIDANAN

KELOMPOK III:

DOSEN MATA KULIAH


Prof.dr.Nur Indrawaty Lipoeto,PhD, SpGK

PASCA SARJANA KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
TA. 2014/2015

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah SWT,
karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Kelahiran dan Perkembangan Ilmu Pengetahuan guna melengkapi tugas kelompok.
Dalam menyelesaikan makalah ini penulis merasa betapa besarnya manfaat dan
bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak terutama yang memberi masukan sehingga
dapat dijadikan sebagai pedoman bagi penulis dalam menyelesaikan semua permasalahan
yang ada.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan serta saran yang
sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Sehubungan dengan itu penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada berbagai pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan makalah ini. Mudahmudahan mendapat pahala disisi Allah.
Amin
Padang, April 2015

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................................1
C.

Tujuan........................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................3
A.

Etika Penelitian........................................................................................................4

B.

Mengapa diperlukan etika penelitian?.....................................................................4

C.

Definisi Manfaat Dan Risiko...................................................................................4

D.

Kejadian-Kejadian Penting Yang Berpengaruh Terhadap Penelitian Manusia.......5

E.

Masalah-Masalah Yang Berkaitan Dengan Etika....................................................7

F. Prinsip-Prinsip Belmont..............................................................................................8
G.

Hal yang harus diperhatikan Peneliti.......................................................................9

H.

Kode Etik Penelitian................................................................................................9

I.

Etika dalam penelitian kebidanan.............................................................................10

J.

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Penelitian Kebidanan.................................13

BAB III PENUTUP..............................................................................................................15


A. Kesimpulan.................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................16

ii

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam segala bidang berpengaruh
terhadap meningkatnya krisis masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan terutama
pelayanan kebidanan. Menjadi tantangan bagi profesi bidan untuk mengembangkan
kompetensi dan profesionalisme dalam menjalankan praktik kebidanan serta dalam
memberikan pelayanan kebidanan berkualitas.
Sikap etis profesional bidan akan mewarnai dalam setiap langkahnya, termasuk
dalam mengambil keputusan dalam merespon situasi yang muncul dalam asuhan.
Pemahaman tentang etika dan moral menjadi bagian yang fundamental dan sangat penting
dalam memberikan asuhan kebidanan, dengan senantiasa menghormati nilai-nilai pasien.
B. Rumusan masalah
Adapun dalam makalah ini akan membahas hal-hal berikut

C.

Etika penelitian
Pentingnya etika
Defenisi manfaat dan risiko
Kejadian berpengaruh terhadap penelitian manusia
Masalah dalam etika penelitian
Prinsip belmont
Hal yang harus diperhatikan peneliti
Kode etik penelitian
Etika dalam penelitian kebidanan
Hal yang diperhatikan dalam penelitian kebidanan

Tujuan
Dari rumusan masalah diatas kita dapat mengetahui apa itu:

Etika penelitian
Pentingnya etika
Defenisi manfaat dan risiko
Kejadian berpengaruh terhadap penelitian manusia
Masalah dalam etika penelitian
Prinsip belmont
Hal yang harus diperhatikan peneliti
Kode etik penelitian
Etika dalam penelitian kebidanan
Hal yang diperhatikan dalam penelitian kebidanan
1

BAB II
PEMBAHASAN
Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau
salah, kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku. Etika berfokus pada
prinsip dan konsep yang membimbing manusia berfikir dan bertindak dalam kehidupannya
dilandasi nilai-nilai uang dianutnya.
Klarifikasi nilai (values) merupakan suatu proses dimnana seseorang dapat
mengerti sistem nilai-nilai yang melekat pada dirinya sendiri. Merupakan proses yang
memungkinkan seseorang menemukan sistem perilakunya sendiri melalui perasaan dan
analisis yang dipilihnya dan muncul alternatif-alternarif, apakah pilihan-pilhan ini yang
sudah dianalisis secara rasional atau merupakan hasil dari suat kondisi sebelumnya (Steele
dan Harmon, 1983). Ada 3 fase dalam klarifikasi nila-nilai yang perlu dipahami oleh bidan.
Pilihan
1) Kebebasan memilih kepercayaan serta menghargai keeunikan individu
2) Perbedaan dalam keyataan hidup selalu ada, asuhan yang diberikan bukan
hanya karena martabat seseorng tetapi hendaknya prlauan yang diberikan
mempertimbangkan sebagaimana kita ingin diperlakukan
3) Keyakinan bahwa penghormatan terhadap martabat seseorang akan merupakan
konsekuensi terbaik bagi semua masyarakat
Penghargaan
1)

Merasa bangga dan bahagia dengan pilihannya sendiri (anda akan merasa senang
bila mengetahui asuhan yang anda berikan dihargai pasien atau klien serta sejawat
serta suppervisor memberikan pujian atas keterampilan hubungan interpersonal

2)

yang terjadi)
Dapat mempertahankan nilai-nilai tersebut bila ada seseorang yang tidak bersedia
memperhatikan martabat manusia sebagaimana mestinya.

Tindakan
1) Gabungan nilai-nilai tersebut kedalam kehidupan atau pekerjaan sehari-hari
2) Upayakan selalu konsisten untuk menghargai martabat manusia dalam kehidupan
pribadi dan profesional, sehingga timbul rasa sensitif atas tindakan yang
dilakukan. Semakin disadari nilai-nilai moral yang dilakukan serta selalu konsisten
untuk mempertahankannya.
2

A. Etika Penelitian
Sebagai peneliti, kita tidak akan bisa membuat proyek penelitian kita berhasil tanpa
ada bantuan dari orang lain. Jika peneliti mengharapkan mereka (calon responden) untuk
menyisihkan waktu mereka yang berharga untuk membantu kita (peneliti), maka sebaiknya
kitapun memberikan mereka sesuatu sebagai timbal baliknya. Banyak orang yang dengan
senang hati memberikan banyak informasi personal selama penelitian kita, oleh karena itu
kitapun perlu menghargai mereka dan informasi yang mereka berikan dengan penuh
kejujuran dan kehormatan. Hal seperti inilah yang merupakan Kode Etik Penelitian.
Catatan tentang Etik dan Etika:
Etik (ethic) : prinsip-prinsip yang berhubungan dengan perbuatan benar atau salah.
Etika
: perbuatan yang berhubungan dengan etik.
Etis
: perbuatan yang beretika baik.
Seseorang yang tidak etis adalah yang melakukan perbuatan melanggar etik.

B. Mengapa diperlukan etika penelitian?


Simak pertanyaan-pertanyaan berikut:

Bagaimana seharusnya perilaku seorang peneliti?


Karakteristik seperti apa yang harus dimiliki oleh seorang peneliti?

Pertanyaan tersebut terkait dengan etika-etika normatif. Setiap peneliti penting untuk
memahami etika penelitian. Konsep etika penelitian bermanfaat untuk:

Memberikan struktur untuk analisis dan membuat keputusan.


Membantu dan mengingatkan peneliti untuk melindungi subjek (manusia).
Memberikan definisi praktis tentang manfaat
dan risiko sesuai
dengan

pedoman untuk mengevaluasi dan menimbang manfaat serta risiko

penelitian yang dilakukan.

C. Definisi Manfaat Dan Risiko


MANFAAT adalah
penelitian.

Nilai

nilai

positif

positif

atau

bagian yang

menguntungkan

dari suatu

atau keuntungan ini dapat berlaku untuk individual subjek,

misalnya subjek akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan hasil
terapi yang baik.

RISIKO

secara umum

kejadian merugikan
menimpa

seluruh

mengevaluasi

seluruh

kemungkinan

dan

besarnya

yang mungkin terjadi . Apakah risiko kejadian ini akan


subyek

atau

hanya

per

10.000 subyek? Berapa besar

kesakitan/kerugian yang ditimbulkan? Apakah kesakitan yang ditimbulkan hanya berupa


luka kecil

atau

akan

menyebabkan

kematian

pada

beberapa

Risiko juga dapat diklasifikasikann

berdasarkan

sering terfokus

Namun demikian risiko dapat pula berupa risiko

pada

risiko

fisik.

tipenya. Penelitian

subyek?
kedokteran

sosial, legal, ekonomi atau psikologis. Risiko dapat diterapkan kepada individual subyek
atau pada segmen yang lebih luas yaitu masyarakat.
Memperhitungkan Potensi Manfaat Dan Risiko
Risiko

pada

subyek

membandingkannya
terhadap

atau

masyarakat

dengan potensi

probabilitas manfaat

risiko dan derajat potensi

harus

manfaat.

dipertimbangkan

Perbandingan

harus ditentukan, demikian

manfaat.

dengan

probabilitas risiko

juga dengan

Insentif finansial untuk

derajat

subyek penelitian

seyogyanya tidak diasumsikan sebagai potensi manfaat. Hal inilah yang merupakan
tantangan terbesar bagi peneliti dan komite etik, yaitu untuk
potensi manfaat

menetapkan

bahwa

melebihi kemungkinan risiko penelitian. Kesulitannya terletak pada:

1. Potensi manfaat dan risiko sulit diketahui sebelum pelaksanaan penelitian


2. Risiko terutama menyangkut indvidu, sedangkan manfaat umumnya bagi masyarakat
luas.

D. Kejadian-Kejadian Penting Yang Berpengaruh Terhadap Penelitian Manusia


1). Dokumentasi Pertama Penelitian Dengan Subyek Manusia
Penelitian eksperimen yang menggunakan subyek manusia pertama kali
adalah
yang

percobaan
menjadi

vaksinasi pada
subyek

tahun 1700-an. Pada percobaan

percobaan

awal ini

adalah dokter atau anggota keluarganya.

Salah satu contohnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Edward Jenner (1749
1823) berupa percobaan pertama vaksin smallpox terhadap anak laki-lakinya dan
tetangganya.
2). Era Ilmu Pengetahuan Moderen
Era ilmu pengetahuan moderen dimulai pada periode 1900-an saat kemajuan ilmu
kedokteran semakin berkembang.

Eksperimen-eksperimen

yang dilakukan

oleh

Walter Reed untuk menemukan vaksinasi demam kuning berada pada garis depan
4

pengembangan ilmu kedokteran saat itu. Namun eksperimen-eksperimen tersebut


melalui proses kritisi etis yang jauh lebih berat dibandingkan dengan eksperimeneksperimen vaksin sebelumnya.
3). Kode Nuremberg
Kode Nuremberg adalah aturan-aturan yang digunakan untuk penelitian yang
menggunakan

manusia sebagai

subyek.

Kode

Nuremberg

sebagai reaksi terhadap pelbagai eksperimen kejam yang


dokter

NAZI

terhadap

tahanan

perang

Dunia

ini

dikeluarkan

dilakukan

oleh para

II. Secara singkat

Kode

Nuremberg ini berisi :


Keharusan adanya informed consent dari manusia yang digunakan dalam

percobaan
Percobaan pertama kali harus dilakukan pada hewan
Risiko harus bisa dijelaskan dengan antisipasi manfaat/keuntungan yang akan

didapatkan
Hanya orang yang ahli dalam bidangnya yang dapat melakukan penelitian
Kerugian/gangguan fisik dan mental harus dihindari
Penelitian yang kemungkinan akan mengakibatkan kematian atau kecelakaan
seius seharusnya tidak dilakukan

Efek dari Kode Nuremberg ini hanya berdampak kecil pada peneliti di Amerika
Serikat. Apa yang tertulis dalam aturan tersebut sudah tertulis secara implisit pada
penelitian mereka. Permasalahan dalam kode tersebut
ada

kekuatan

hukum dan hanya

diterapkan

diantaranya

untuk

adalah

tidak

penelitian non-terapetik

dengan subyek manusia.


4). Deklarasi Helsinki.
Pada tahun 1964, sidang ke 18
rangkaian aturan untuk penelitian
dengan

Deklarasi

Helsinki

World Medical Association


pada

manusia, yang

I. Rangkaian

aturan

mengeluarkan satu

kemudian

dikenal

ini merupakan aturan bagi

dokter yang melakukan penelitian klinis baik yang bersifat terapeutik maupun nonterapeutik. Para editor journal dihimbau untuk tidak memuat artikel yang menggunakan
manusia sebagai subyek tanpa informed consent kecuali:
Bila subyek tidak dapat memberi persetujuan, misalnya bayi, anak
atau

pasien

yang

tidak

sadar; maka untuk ini seyogyanya keluarga

diminta persetujuannya,
Bila penelitian semata-mata menggunakan rekam medis;
Bila bahan penelitian berupa jaringan yang telah
tidak

dapat

dilacak

subyeknya. Namun

harus

diawetkan
diyakini

dan

bahwa

penelitian tersebut akan berdampak positif bagi pasien lain atau


bagi masyarakat luas.
Deklarasi Helsinki I ini kemudian

mengalami

pertama menghasilkan Deklarasi Helsinki

II, yang dilakukan

20 World

pada tahun

Health Assembly di

dalam Deklarasi Helsinki


mengharuskan protokol

II

Tokyo
ini

penelitian

adalah
pada

beberapa

Revisi

pada sidang

ke

1975. Perubahan penting

terdapatnya

manusia

revisi.

peraturan

ditinjau

yang

terlebih dahulu

oleh suatu panitia untuk pertimbangan, arahan dan komentar. Juga harus
dicantumkan pada protokol bahwa telah dilakukan pertimbangan etika serta
hasil

penelitian

tidak

boleh

dipublikasikan apabila

clearance. Pada sidang

ke-53

di

peraturan

yang

menyebutkan

Washington

bahwa

atau individu yang tidak mampu

tahun

penelitian yang
secara

tidak memiliki ethical


2002

ditambahkan

melibatkan

fisik/mental

subyek

untuk memberikan

informed consent karakteristik utama pada populasi. Kemudian pada sidang ke-55 di
Tokyo tahun 2004 ditambahkan lagi satu peraturan yaitu bahwa hasil penelitian
harus

dipublikasikan. Penelitian

yang

tidak

dipublikasikan hasilnya dianggap

tidak etis.

E. Masalah-Masalah Yang Berkaitan Dengan Etika


Terdapat beberapa masalah etika dalam penelitian seperti misalnya:
Tidak adanya informed consent
Pemaksaan atau intimidasi terhadap relawan
Menggunakan populasi yang rentan
Eksploitasi populasi rentan
Tidak memberikan informasi
Tidak memberikan pengobatan
Tidak memberikan informasi mengenai risiko
Memnbahayakan subyek
Risiko bagi subyek melebihi manfaat
Penipuan
Pelanggaran hak-hak subyek

F. Prinsip-Prinsip Belmont
Pada tahun 1979 diterbitkan laporan Belmont yang merupakan bacaan wajib bagi
setiap peneliti yang akan melakukan penelitian dengan menggunakan subyek manusia.
Laporan Balmont mengidentifikasi 3 prinsip dasar etika yang mendasari semua penelitian
dengan subyek manusia. Ketiga prinsip Belmont tersebut adalah :
6

1). Menghargai manusia.


Prinsip ini pada dasarnya menyebutkan bahwa peneliti harus memperlakukan
subyek sebagai individu yang otonom dan tidak memanfaatkan mereka semata
sebagai alat untuk mencapai tujuan peneliti. Bagian dari otonom tersebut meliputi :
Kapasitas mental, yaitu kemampuan untuk memahami dan memproses informasi.
Sukarelawan, bebas dari pengaruh atau kontrol orang lain.
2). Azas manfaat.
Prinsip ini dasarnya adalah bagaimana suatu penelitian dapat meminimalkan
risiko dan meningkatkan manfaat.Prinsip tersebut meliputi : Persyaratan
menggunakan

disain penelitian terbaik yang dapat menigkatkan manfaat dan

meminimalkan risiko; Persyaratan


cara

untuk

peneliti

mampu

menuliskan

prosedur

dan

mengatasi dengan baik risiko yang mungkin akan terjadi; Melarang penelitian

yang tidak memperhitungkan manfaat dan risiko.


3). Keadilan.
Prinsip ini secara umum menjelaskan bahwa bagaimana peneliti harus memperlakukan
orang dengan
keuntungan

baik
dan

dan

beban

merancang

penelitian

yang

dapat

membagi

secara merata di antara anggota kelompok masyarakat.

Prinsip ini terdiri dari :


Persyaratan untuk memilih subyek dengan merata;
Persyaratan untuk menghindari eksplotasi populasi yang rentan atau populasi
yang sesuai/tepat
Di dalam suatu penelitian maka ketiga prinsip di atas haruslah seimbang. Di
dalam

laporan

Belmont disebutkan bahwa prinsip yang satu tidak selalu lebih penting

dari yang lainnya.

G. Hal yang harus diperhatikan Peneliti


Hal-hal terkait etika dalam penelitian prinsip-prinsip yang harus diperhatikan oleh seorang
peneliti antara lain:
1). Plagiarisme:
Tindakan mengutip ide orang lain tanpa mengakui/menyebutkan sumbernya.
2). Manipulasi Penelitian:
Meliputi tindakan peneliti yang memalsukan, mengarang, atau menciptakan data
sendiri sesuai dengan keinginan peneliti.
3). Identitas Pribadi dari Objek Penelitian.
Identitas pribadi dari objek yang diteliti perlu dirahasiakan demi melindungi karier,
pergaulan, privasi, maupun status sosial dari yang bersangkutan.
4). Akses ke Objek Penelitian.

Jika objek yang diteliti menyangkut properti pribadi, maka diperlukan ijin dari pemilik
demimenghormati hak milik orang lain.
5). Independensi Penelitian.
Peneliti harus menjaga independensinya

sebagai wujud pertanggungjawaban

profesionalnya.

H. Kode Etik Penelitian


Setelah peneliti terbuka dan jujur tentang apa yang akan dilakukan dan orangorang/calon responden telah setuju untuk ikut serta dalam penelitian tersebut, maka perlu
disampaikan kepada mereka tentang Kode Etiknya. Kode etik ini akan memberitahukan
kepada mereka secara detail tentang apa yang akan peneliti lakukan dengan informasi yang
mereka berikan. Kode etik tersebut menunjukkan bahwa peneliti memperlakukan para
peserta/responden berikut informasi yang diberikan dengan penuh rasa hormat dan
kejujuran. Hal-hal tersebut dapat mencakup permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

1). ANONIMITAS
Peneliti perlu menunjukkan bahwa peneliti telah mengambil langkah-langkah untuk
memastikan bahwa apa yang responden katakan tidak dapat diusut lagi kepada mereka
ketika laporan akhir dibuat. Hal ini menyangkut:
Bagaimana peneliti akan mengelompokkan dan menyimpannya?
Bagaimana penelitiakan memastikan bahwa hal tersebut tidak bisa diakses semua
orang yang bertujuan tidak baik ?
Bagiamana peneliti akan menjamin bahwa apa yang responden informasikan tidak
2).
3).
4).
5).

dapat digunakan untuk memprotes mereka suatu saat nanti ?


Kerahasiaan
Hak untuk berkomentar
Laporan akhir
Perlindungan data

I. Etika dalam penelitian kebidanan


Menurut kode etik bidan internasional adalah bidan seharusnya meningkatkan
pengetahuannya melalui berbagai proses seperti dari pengalaman pelayanan kebidanan dan
dari riset kebidanan. Riset dan diseminasinya menjadi tanggung jawab bidan. Tuntutan
masyarakat tentang mutu pelayanan kebidanan makin tinggi, karena semakin majunya
jaman, dan kita memasuki era globalisasi, akses informasi bagi masyarakat juga semakin
meningkat.
8

Beberapa waktu yang lalu praktik kebidanan masih banyak berdasarkan kebiasaan
atau dogma, dulu saya diajarkan begitu , atau biasanya seperti ini, dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi kebidanan praktik yang seperti itu tidak dilaksanakan lagi,
tetapi dituntut praktek profesional berdasarkan evidence based atau hasil penelitian. Bidan
mungkin banyak terlibat dalam penelitian baik sebagai sbjek maupun objek penelitian,
demi kepentingan melindungi pasien, institusi tempat praktek dan diri sendiri. Bidan wajb
mendukung penelitian yang bertujuan memajukan ilmu pengetahuan kebidanan. Bidan
harus siap untuk mengadakan penelitian dan siap untuk memberikan pelayanan
berdasarkan hasil penelitian
Pada dasarnya penelitian bertujuan untuk:

Memajukan ilmu pengetahuan dalam kaitan untuk meningkatkan pelayanan,


Kemajuan dalam bidang penelitian itu sendiri.

Menurut Helsinski prinsip dasar penelitian yang mengambil objek manusia harus
memenuhi ketentuan:

Bermanfaat bagi manusia.


Harus sesuai dengan prinsipn ilmiah dan harus didasarkan pengetahuan yang

cukup dari dukungan kepustakaan ilmiah.


Tidak membahayakan objek (manusia) peneitian itu (diatas kepentingan yang

lain).
Tidak merugikan atau menjadi beban baik waktu, materi maupun secara emosi

dan psikologis.
Harus selalu dibandingkan rasio untung-rugi-resiko. Maka dari itu penelitian
tidak boleh ada faktor eksploitasi, atau merugikan nama baik objek penelitian.

Issue etik dalam penelitian kebidanan, meliputi beberapa pertanyaan penelitian


sebagai berikut:

Apa topik penelitian?


Penelitian untuk menjawab pertanyaan dan menemukan jawaban dari
pertanyaan dengan langkah yang sistematik dan objektif. Beberapa penelitian
seharusnya dimulai dengan asumsi implisit, bahwa penelitian tersebut bernilai
bagi seseorang. Penelitian kebidanan sering meliputi aspek tingkah laku dan
gaya hidup individu. Sebagai contoh misalnya perilaku sex, ketergantungan
obat, AIDS dan sebagainya.

Siapa

yang

melaksanakan

penelitian

dan

siapa

yang

membiayai?

Apakah penelitian dilaksanakan oleh bidan sendiri? Atau apakah melibatkan


surveyor? Sebaiknya ada badan yang mengatur pelaksanaan penelitian dalam

kebidanan.
Siapa yang akan memperoleh keuntungan dari penelitian termasuk konsekuens
atau efeknya?
Hal ini menjawab segi kemanusiaan dan pengembangan ilmu kesehatan.
Bagaimana penelitian tersebut berdampak pada hal yang lebih luas, yaitu

pengembangan ilmu kebidanan.


Bagaimana penatalaksanaan partisipan?
Partisipan sering disebut juga subjk penelitian. Bagaimana melindungi haknya
dan menjamin kesejahteraannya. Problem utama etik penelitian kebidanan
berhubungan dengan issue informed consent. Sehingga partisipan tahu, merasa
bebas, rasional, setuju, dan berperan serta dalam penelitian. Informed consent
merupakan hal utama dalam segi hal etika penelitian. Segala resiko yang terjadi
akibat penelitian harus dijelaskan dan dipahami. Prosedur dalam penelitian
harus dijelaskan selengkap mungkin dan kemungkinan yang terjadi, kalau pelu

didiskusikan.
Bagaimana dengan arah dari penelitian?
Ada dua metodologi penelitian dasar dalam kebidanan, yaitu penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif. Sebagai contoh bidan meneliti tentang
wawasan klien tentang pikiran dan perasaannya, mengenai tindakan
episiotonomi, kemudian bagaimana pengalaman psikologi dan emosional
seseorang dalam persalinan. Menurut Lydon Rochelle dan Albers bahwa 67%
penelitian kebidanan menggunakan pendekatan deskriptif. Maka perlu
dikembangkan

kembali

penelitian

kebidanan

dengan

pendekatan

pengembangan praktik, atau yang bersifat aplikatif.


Bagaimana penelitian disebarluaskan atau diseminasikan?
Penelitian dalam bkebidanan adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan
praktik kebidanan. Kemuudian menjadi tanggung jawab moral antara peneliti
untuk melaporkan dan praktisi kebidanan untuk mengevaluasi. Peneliti
mempunyai tanggung jawab untuk menjamin apakah yang dipublikasikan
adalah angka yang nyata dan jujur dari hasil penelitian. Hasil penelitian
seharusnya diinterpretasi secara objektif sejauh mungkin dan kesimpulannya
tidak dimanipulasi. Adalah penting bagi peneliti untuk mempertahankan hak

10

melaporkan data secara akurat, meskipun ada penelitian yang disponsori,

sehingga hasilnya tidak bersifat subjektif, karena kepentingan sponsor.


Syarat Penelitian Kebidanan
1. Sukarela/ voluntary
Penelitian harus bersifat sukarela/ voluntary, tidak ada unsure paksaan atau
tekanan secara langsung maupun tidak langsung atau adanya unsure ingin
menyenangkan

atau

adanya

ketergantungan.

Untuk

menjamin

kesukarelaan pasien sebagai objek penelitian, maka diperlukan informed


consent. Apabila yang diteliti tidak kompeten mengambil keputusan,
misalnya bayi atau anak, orang cacat mental, atau tidak sadar, maka harus
mendapatkan ijin dari keluarga terdekat yang berhak mewakili objek
2.

penelitian tersebut.
Informed consent penelitian
Setiap profesi perlu mengatur anggotanya, bahwa dalam mengadakan
penelitian, peneliti wajib menjelaskan sejelas-jelasnya kepada objek
penelitian. Selain itu peneliti perlu diyakinkan bahwa informasi yang
diberikan sudah kuat, juga perlu adanya pemahaman yang kuat dari objek

3.

penelitian.
Kerahasiaan
Dalam penelitian tidak boleh membuka identitas objek penelitian baik
individu, kelompok maupun institusi. Hal ini untuk kepentingan privacy
atau kerahasiaan, nama baik dan aspek hukum dan psikologis, secara
langsung atau tidak langsung atau efeknya dikemudian hari. Adanya
jaminan kerahasiaan dari responden dapat memberikan rasa aman dan

4.

akan meingkatkan keabsahan data yang diberikan.


Privacy
Penelitian seharusnya tidak mengganggu keleluasaan diri atau privacy
dalam hal rasa hormat dan harga diri, aspek sosial budaya dan tidak
mengganggu ketenangan hidup dan keleluasaan diri atau gerak, hal ini

5.

juga berkaitan dengan kerahasiaandan masalah pribadi.


Kelompok rawan
Kelompok rawan meliputi wanita hamil, bayi, anak balita, usia lanjut,
orang sakit berat, orang sakit mental, orang cacat yang tidak kompeten
dalam mengambil keputusan, termasuk juga kelompok minoritas dalam
suatu masyarakat. Untuk penelitian pada kelompok tersebut masalah etika
perlu benar-benar diperhatikan agar tidak melanggar hak objek penelitian
11

atau terjadi eksploitasi dan eksperimen yang melanggar kode etik


penelitian.
J. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Pada Penelitian Kebidanan
1. Masalah sensitive
Masalah sensitif artinya informasi yang dicari peneliti bisa sangat sensitif dan
pribadi, ini dapat menyangkut perilaku yang menyimpang dari norma masyarakat
atau hukum, dan ingin dirahasiakan oleh yang bersangkutan, misalnya informasi
tentang objek penelitian dalam hal penderita AIDS/ HIV positif, PHS, NAPZA,
penyimpangan perilaku seks, kekerasan dalam rumah tangga dan sebagainya.
Penelitian ini beresiko membuka rahasia bagi objek penelitian, informed consent
2.

juga diperlukan untuk kepentingan si peneliti sendiri bila ada tuntutan pengadilan.
Keahlian peneliti
Untuk penelitian klinik menyangkut manusia tidak boleh bersifat trial (coba-coba),
tetapi harus didasari keilmuan yang kuat dan dilakukan oleh orang yang kompeten
ilmunya dan diakui secara akademiknya dan didukung oleh prinsip ilmiah dan

3.

kepustakaan ilmiah yang cukup.


Pemakaian atau prosedur perijinan
Untuk melakukan penelitian harus ijin secara tertulis, setelah melalui studi
pendahuluan dan melalui pengkajian proposal penelitian.

12

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau salah,
kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku. Etika berfokus pada prinsip
dan konsep yang membimbing manusia berfikir dan bertindak dalam kehidupannya
dilandasi nilai-nilai uang dianutnya.
Menurut kode etik bidan internasional adalah bidan seharusnya meningkatkan
pengetahuannya melalui berbagai proses seperti dari pengalaman pelayanan kebidanan dan
dari riset kebidanan.

13

DAFTAR PUSTAKA
Dawson, C. 2010. Metode Penelitian Praktis: Sebuah Panduan. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar.
Ideputri, M.E., Muhith, A., Nasir, A. 2011. Buku Ajar Metodologi Penelitian: Konsep
Pembuatan Karya Tulis dan Tesis untuk Mahasiswa Kesehatan. Yogyakarta. Nuha
Medika.
Sastroasmoro S, Ismael S (2002). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Ed ke-2.
Jakarta: CV. Sagung Seto
Utarini A, Probandari A, Lestari T, dan Hartriyanti Y. Handout Kuliah Metode Penelitian:
Etika Penelitian Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran UGM;
2010.

14

Anda mungkin juga menyukai