Anda di halaman 1dari 7

EVOLUSI

A. Teori Evolusi
1. Charles Darwin (Teori seleksi alam)
a. Tidak ada satu organisme yang sama persis
b. Evolusi terjadi karena proses seleksi alam
c. Setiap populasi akan cenderung bertambah karena adanya kemampuan
untuk bertambah
d. Pertambahan populasi tidak berjalan terus menerus karena adanya faktor
pembatas yaitu faktor lingkungan dan makanan
e. Setiap individu atau populasi akan mengalami kompetisi
Ex: leher jerapah : Dahulu spesies jerapah ada 2 yaitu jerapah berleher pendek
dan jerapah berleher panjang, karena faktor makanannya yaitu pucuk daun
pada pohon, dan lama kelamaan pohon tersebut akan semakin tinggi, sehingga
terjadi seleksi alam yaitu jerapah yang memiliki leher panjang mampu
beradaptasi, sedangkan jerapah yang memiliki leher pendek tidak mampu
beradaptasi, sehingga lama kelamaan populasi jerapah berleher pendek
berkurang dan akhirnya punah, yang dapat bertahan hidup atau yang lolos dari
seleksi alam adalah jerapah yang berleher panjang.
2. Lamarck (Teori use and disuse)
a. Anggota tubuh yang sering digunakan akan berkembang dan yang tidak
sering digunakan akan menyusut sering juga disebut teori rudimenter
b. Faktor evolusi disebabkan oleh faktor lingkungan dan bersifat diturunkan
Ex:

Ekor katak : Pada saat katak masih berupa berudu,katak tersebut


memiliki ekor yang digunakan untuk berenang saat di air, pada saat
dewasa ekornya menyusut karena sudah tidak di gunakan lagi.
Leher jerapah : Dahulu jerapah lehernya pendek seperti kerbau tetapi
karena faktor makanan yaitu pucuk daun pada pohon, dan semakin
lama pohon tersebut semakin tinggi, untuk mengimbangi hal tersebut
jerapah mencongakkan lehernya untuk mendapatkan makanannya,
karena lehernya sering digunakan maka semakin lama leher jerapah
tersebut akan semakin panjang, jadi ketika jerapah berleher panjang ini
berkembang biak maka akan menghasilkan keturunan yang memiliki
leher yang lebih panjang pula.

3. Weismann (membantah teori Lamarck)


a. Perubahan akibat faktor lingkungan tidak diwariskan

Ex:

Melakukan eksperimen dengan memotong ekor dari tikus ekor panjang


sehingga menjadi tikus ekor pendek, kemudian tikus berekor pendek
ini di silangkan dengan tikus yang berekor pendek pula, dan
menghasilkan tikus yang tetap
berekor panjang.

B. Faktor yang mempengaruhi Evolusi


1.Perkawinan Tak Acak
Pada kenyataannya, tidak ada perkawinan yang benar-benar acak. Perkawinan
umumnya dipengaruhi faktor pilihan. Misalnya : burung merak betina lebih memilih
merek jantan dengan bulu ekor yang besar dan indah, dan manusia cenderung
mengembangkan hewan atau tumbuhan yang mengguntungkan sehingga akan terjadi
kepunahan pada suatu spesies. Akibat dari perkawinan acak ini alel yang membawa
sifat yang lebih disukai akan menjadi lebih sering dijumpai dalam populasi. Alel yang
tidak disukai akan berkurang dalam populasi.
2. Migrasi
Individu yang meninggalkan populasi (emigrasi), akan membawa alel keluar.
Sebaliknya individu yang masuk ke dalam populasi (imigrasi), akan membawa alel
yang berpotensi menjadi alel baru. Pergerakan alel antar populasi ini disebut arus gen.
Migrasi menyebabkan bertambahnya variasi sifat dalam suatu populasi.
Melalui proses evolusi maka akan terjadi perubahan frekuensi gen pada kedua
populasi trsebut.perubahan yang terjadi dapat sama atau berbeda,bergantung pada
keadaan lingkungan masing-masing.jika lingkungan berbeda perubahan dapat
mengarah pada terbentuknya dua speies baru
misalnya yang terjadi pada sejenis kumbang (Xylocopa nobilis) yang hidup dipulau
sangihe. Bila Xylocopa nobilis dari pulau sangihe bermigrasi kedaerah manado dan
terjadi perkawinan antara xylocopa dari pulau sangihe dengan Xylocopa dari manado,
maka akan terjadi perubahan gen pada generasi berikutnya.
3.Hanyutan genetic
Hanyutan genetic adalah perubahan frekuensi alel akibat adanya populasi kecil yang
memisah dari populasi besar dan membentuk populasi baru atau kawin hanya antar
populasi mereka.
4.Seleksi Alam
Seleksi alam adalah pemilihan yang dilakukan oleh alam untuk memilih makhluk
hidup yang dapat terus bertahan hidup dan makhluk hidup yang tidak dapat terus
bertahan hidup. Makhluk hidup yang terus dapat bertahan hidup akan tetap hidup
sedangkan makhluk hidup yang tidak dapat bertahan hidup akan mati.salah satu
contoh seleksi alam yaitu burung finch digalapagos memiliki bentuk paruh dan
ukuran yang berbeda, dan menunjukkan mempunyai hubungan dengan burung Finch
yang ada di Amerika Selatan. Mungkin karena sesuatu hal burung itu bermigrasi ke
Galapagos. Mereka menemukan lingkungan yang baru yang berbeda dengan

lingkungan hidup moyangnya. Burung itu kemudian berkembangbiak dan


keturunannya yang mempunyai sifat sesuai dengan lingkungan akan bertahan hidup,
sedang yang tidak akan mati. Karena lingkungan yang berbeda, burung-burung itu
menyesuaikan diri dengan jenis makanan yang ada di Galapagos. Akhirnya
terbentuklah 14 spesies burung Finch yang berbeda dalam bentuk dan ukuran
paruhnya.
5.Mutasi
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA) baik
pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Mutasi gen
merupakan perubahan struktur kimiawi dari gen yang terjadi tanpa atau karena
pengaruh faktor luar alami buatan.
6.Rekombinasi dan seleksi
Rekombinasi genetik adalah proses pemutusan seunting bahan genetik (biasanya
DNA, namun juga bisa RNA) yang kemudian diikuti oleh penggabungan dengan
molekul DNA lainnya. Rekombinasi genetik berlangsung melalui perkawinan dan
dapat menimbulkan perubahan gen pada generasi berikutnya.
C. Penyelesaian rumus hukum Hardy-weinberg
D. Bukti atau petunjuk adanya evolusi
a. Adanya variasi : Tidak ada individu yang sama,karena adanya variasi
DNA,Variasi Gen,variasi Kromosom sehingga setiap makhluk hidup berbeda
maka itulah yang menyebabkan adanya variasi.
b. Adanya homologi dan analogi
i. Homologi: asal pembentukan sama tetapi fungsinya berbeda
contoh : tangan manusia, sayap kelelawar, sayap burung, kaki depan
kuda, sirip paus)
ii. Analogi: asal pembentukan berbeda tetapi fungsinya sama contoh :
sayap kupu2 dan sayap burung)
c. Adanya perbandingan embriologi
i. Ontogeni: perkembangan makhluk hidup mulai dari sel telur dibuahi
hingga individu tersebut mati.
contoh: zygot-> morula ->blastula -> gastrula -> diferensiasi ->
embrio -> bayi -> anak2 -> remaja -> dewasa -> tua -> mati
ii. Filogeni: perkembangan makhluk hidup mulai dari filum yang paling
rendah hingga filum yang paling tinggi.
contoh: pisces -> amphibi -> reptil -> aves -> mamalia
d. Adanya fosil
Fosil merupakan sisa sisa binatang dan tumbuhan yang telah membatu.
Fosil terlengkap yang pernah ditemukan adalah fosil kuda
1. Zaman Eosen(35-54 jtl): hyracotherium(tubuh sebesar rubah,
kaki depan berjari 4, kaki belakang berjari 3, geraham
bermahkota rendah tanpa gerigi)
2. Zaman oligosen(23-38 jtl): Mesohippus(ukuran tubuh besar,
jari kaki berjumlah 3, gigi geraham depan menyerupai
belakang)

3. Zaman Miosen(5-23 jtl): Merihippus(mahkota geraham sudah


agak tinggi, bergerigi sesuai untuk makan rumput, ukuran
tubuh bertambah besar)
4. Zaman Pliosen(2-5 jtl): Pliohippus(ukuran tubuh bertambah
besar, mahkota geraham lebih tinggi sertai gerigi semakin
kompleks, jari kaki hanya satu dan membesar)
5. Saat ini : Equus(besar 1-2m, tulang keras, jari kaki hanya satu)
ii. Faktor pembanding
1. Ukuran tubuh
2. Jarak mata
3. Kuku
4. Habitat
e. Adanya organ sisa
1. Sisik pada kaki aves
2. Insang pada berudu
3. Tulang ekor manusia
4. Otot penggerak telinga
5. Rambut pada dada laki2
6. Gigi taring
7. Umbai cacing (Apandiks)
8. Kuku manusia
E. Spesiasi
Spesiasi adalah proses terbentuknya spesies baru.Spesiasi terbagi atas
dua,yaitu :
a. Domestikasi: Pengadopsian tumbuhan dan hewan dari kehidupan liar ke dalam
lingkungan sehari hari manusia. Arti yang sederhana adalah proses
penjinakan yang dilakukan terhadap hewan liar (contoh: ayam hutan yang di
bawa ke kampung, dilakukan proses penjinakan kemudian dinamakan ayam
kampung)

b. Isolasi: pemisahan atau pembatas


i. Isolasi geografis: faktor pembatas berdasarkan letak lingkungan.
Contoh : Ada 2 ekor kucing yang berada di dua daerah yang terpisah
dan dipisahkan/dibatasi oleh laut/gunung/sungai/gurun.Kucing yang
berada di daerah satu tidak akan melakukan hubungan kelamin dengan
kucing yang berada di daerah dua karena dibatasi oleh faktor pembatas
tadi
ii. Isolasi ekologis: faktor pembatas berdasarkan kondisi tempat hidup
dan kondisi fisik makhluk hidup.
Contoh : Ada 2 ekor katak yang memiliki habitat berbeda,ada yang
berhabitat di air dan ada yang berhabitat di rawa.Karena perbedaan
habitat tersebut sehingga tidak terjadi perkawinan antara kedua katak
tersebut.
iii. Isolasi musim: faktor pembatas berdasarkan musim kawin.

Contoh : Ada 2 ekor Anjing yang memiliki musim kawin yang


berbeda.Ada yang memiliki musim kawin pada pagi hari dan ada yang
memiliki musim kawin sore hari,sehingga tidak terjadi perkawinan
antara kedua anjing tersebut.
iv. Isolasi tingkah laku: faktor pembatas berdasarkan gerakan makhluk
hidup.
Contoh : Ada 2 burung jantan.1 burung jantan menyukai tarian
sebelum melakukan perkawinan dan 1 nya lagi tidak menyukai tarian
sebelum melakukan perkawinan,sehingga hanya betina yang menyukai
tarian tersebut akan melakukan perkawinan pada jantan yang menyukai
tarian sebelum perkawinan begitupun dengan hanya betina yang tidak
menyukai tarian akan melakukan perkawinan dengan jantan yang tidak
menyukai tarian sebelum melakukan perkawinan.
v. Isolasi mekanik: faktor pembatas yang berhubungan dengan alat
kelamin
Contoh : Ada hewan jantan yang memiliki bentuk alat kelamin yang
berbeda beda sehingga hanya dapat melakukan hubungan kelamin
dengan betina yang cocok dengan alat kelamin jantan tersebut,dan
apabila tidak cocok maka tidak akan terjadi perkawinan.
vi. Isolasi gamet: faktor pembatas yang berhubungan dengan sel kelamin
Contoh : Ada 3 ekor ikan,2 jantan dan 1 Betina.Ikan betina tersebut
meletakkan sel telurnya dan 2 ikan jantan tersebut akan
membuahinya,dan ternyata hanya ikan jantan yang memiliki sel
sperma yang berasal dari spesies yang sama dengan ikan betina
tersebut yang dapat membuahi sel tersebut.
F. Asal usul kehidupan
Asal usul kehidupan terbagi atas 3,yaitu
1.Teori Abiogenesis
Teori generatio spontanea mengatakan bahwa makhluk hidup terbentuk dengan
sendirinya.Teori ini disebut juga teori abiogenesis yang berarti makhluk hidup dapat
terbentuk dari benda mati.Salah satu pendukung teori ini yaitu Aristoteles yang
membuktikan melalui percobaannya yaitu memasukkan jerami ke dalam batu yang
berisi air,setelah seminggu di dalam batu tersebut terdapat jentik jentik nyamuk.Dan
dari percobaannya tersebut Aristoteles menyimpulkan bahwa Benda mati(batu yang
berisi air) dapat menghasilkan makhluk hidup(jentik nyamuk).
2.Teori Biogenesis
Teori Biogenesis meupakan teori bantahan terhadap teori Abiogenesis.Teori
Biogenesis ini didukung oleh beberapa ahli,yaitu
a.Fransisco Redi (1626 1697 )
Untuk menjawab keragu-raguannya terhadap paham Abiogenesis
,Fransisco Redi mengadakan percobaan dengan menggunakan 3 buah toples
yang masing-masing berisi daging.Toples pertama ditutup rapat-rapat,Toples
kedua ditutup dengan kain kasa,sedangkan toples ketiga dibiarkan tetap
terbuka.Selanjutnya,ketiga toples tersebut diletakkan pada tempat yang

aman,setelah beberapa hari keadaan daging dalam ketiga toples tersebut


diamati.Toples pertama daging tidak busuk dan tidak terdapat
jentik/larva/belatung lalat,Toples kedua dan ketiga daging tampak membusuk
dan ditemukan jentik/larva/belatung lalat.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut Fransisco Redi menyimpulkan
bahwa jentik/larva/belatung lalat yang terdapat pada daging busuk di toples
kedua dan ketiga bukan terbentuk dari daging yang membusuk,tetapi berasal
dari telur lalat yang ditinggal pada daging tersebut,ketika lalat hinggap pada
daging tersebut.
b.Lazzaro Spallanzani (1729 1799)
Lazzaro Spallanzani mengadakan percobaan yang prinsipnya sama
dengan Frensisco Redi yang bahan percobaannya menggunakan air kaldu (air
rebusan daging) dan dua buah labu.Dalam percobaannya,labu pertama diisi air
sebanyak 70 cc air kaldu dan dipanaskan pada suhu 15C serta dibiarkan tetap
terbuka,sedangkan pada labu kedua diisi sebanyak 70 cc air kaldu dan ditutup
rapat-rapat dengan sumbat gabus pada daerah pertemuan antara gabus dengan
mulut labu diolesi parafin cair agar rapat,selanjutnya labu dipanaskan lalu
kedua labu tersebut didinginkan,kemudian letakkan kedua labu tersebut pada
tempat yang terbuka,setelah kurang lebih dari 1 minggu keadaan air kaldu
pada labu pertama mengalami perubahan yaitu airnya menjadi bertambah
keruh dan baunya menjadi tidak enak,hal tersebut dikarenakan pada air kaldu
ditemukan banyak mikroba.Sedangkan air kaldu pada labu kedua tidak
mengalami perubahan,baik dari segi warna maupun bau.
Berdasarkan hasil percobaan tersebut,Lazzaro Spallanzani
menyimpulkan bahwa mikroba yang ada di dalam kaldu tersebut bukan
berasal dari air kaldu(benda mati),tetapi berasal dari kehidupan di udara.
c.Louis Pasteur (1822 1895 )
Louis Pasteur melakukan percobaan untuk menyempurnakan
percobaan Lazzaro Spallanzani yang menggunakan bahan air kaldu dengan
alat labu.Dalam percobaannya,Labu diisi 70 cc air kaldu,kemudian di tutup
rapat - rapat dengan gabus, celah antara gabus dengan mulut labu diolesi
dengan parafin cair.Setelah itu pada gabus tersebut dipasang pipa kaca
berbentuk leher angsa.Lalu,labu dipanaskan atau disterilkan.Selanjutnya labu
didinginkan dan diletakkan ditempat yang aman.Setelah beberapa
hari,keadaan air kaldu diamati.Ternyata air kaldu tersebut tetap jernih dan
tidak mengandung mikroorganisme.Lalu,labu tersebut dimiringkan sampai air
kaldu di dalamnya mengalir ke permukaan pipa hingga bersentuhan dengan
udara.Setelah itu,labu diletakkan kembali pada tempat yang aman selama
beberapa hari. Kemudian keadaan air kaldu diamati lagi. Ternyata air kaldu di
dalam labu menjadi busuk dan banyak mengandung mikroorganisme.

Berdasarkan percobaan tersebut,Pasteur menyimpulkan


mikroorganisme yang ada pada air kaldu bukan berasal dari cairan (benda

mati),melainkan dari mikroorganisme yang terdapat di udara.Mikroorganisme


yang ada diudara masuk ke dalam labu bersama dengan debu.
Berdasarkan beberapa hasil percobaan tersebut,tumbanglah teori abiogenesis
dan muncul teori biogenesis yang menyatakan sebagai berikut.
a.Omne vivum ex ovo,artinya setiap makhluk hidup berasal dari telur
b.Omne ovum ex vivo,artinya setiap telur berasal dari makhluk hidup
c.Omne vivum ex vivo.artinya setiap makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup juga
3.Teori Biologi Modern
Pada tahun 1953, Stanley Miller melakukan percobaan untuk menguji kebenaran teori
gurunya Harold Urey. Ia merancang alat percobaan yang diberi nama pesawat uratmosphare.
Penjelasan cara kerja percobaan Miller.
1.
Terlebih dahulu alat percobaan dikosongkan menggunakan pompa hampa udara.
2.
Gas-gas berupa CH4, NH3, H2 dan H2O (semua dalam bentuk gas) dimasukkan ke
dalam tabung A pada alat percobaan.
3.
Tabung berisi air dipanaskan sampai mendidih sehingga timbul uap air yang akan naik
dan bersama dengan gas-gas tadi mengalir di dalam saluran pipa menuju ke tabung B (sobat
bisa lihat tanda panah pada gambar model alatpercobaan Miller).
4.
Di dalam tabung B dipasang elektrode yang dialiri listrik dari sumber listrik
bertegangan tinggi, sehingga di dalam tabung B terjadi loncatan api listrik. Di tempat itulah
terjadi reaksi kimia dari campuran gas kimia sebelumnya tadi.
5.
Hasil dari reaksi kimia tersebut kemudian turun menuju ke saluran C. Pada saluran
terdapat alat pendingin sehingga hasil reaksi terjadi kondensasi(pendinginan) dan akhirnya
terbentuklah embun, dan hasil senyawa kimia yang terbentuk akan mengalir melalui kran.
6.
Hasil senyawa kimia yang terbentuk tersebut kemudian diamati dan dari hasil
pengamatan menunjukkan bahwa senyawa yang terbentuk adalah senyawa asam amino.

Anda mungkin juga menyukai